• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP )"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

2020

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH ( LKjIP )

INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO

Jl. Benteng Pancasila No. 23 Kota Mojokerto

Telp/Fax : 0321-399630

Website : www.inspektorat.mojokertokota.go.id

(2)
(3)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 2

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ... 3

A. LATAR BELAKANG ... 3

B. Gambaran Umum Inspektorat ... 4

1. Struktur Organisasi ... 4

2. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi ... 6

3. Sumber Daya Manusia... 6

C. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Inspektorat ... 8

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 9

1. Visi ... 9

2. Misi ... 9

3. Tujuan ...10

4. Sasaran ...10

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ...12

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ...12

1. PENGUKURAN KINERJA ...12

2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA ...14

1.Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti ...14

2.Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti ...16

3.Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB ...18

4.Persentase SPIP Perangkat Daerah yang memadai ...25

5.Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK...27

6.Kapabilitas APIP ...29

7.Maturitas SPIP ...32

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ...35

B. REALISASI ANGGARAN ...36

BAB IV. PENUTUP ...39

A. KESIMPULAN ...39

(4)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 3

BAB I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan dapat dipertanggungjawabkan serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun secara periodik.

Berangkat dari pemikiran diatas, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam aturan ini menyebutkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, kewenangan organisasi dan pengelolaan sumber daya yang didasarkan kepada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang disampaikan kepada atasan masing-masing instansi.

(5)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 4

Dan dalam rangka pemenuhan kewajiban sebagaimana tersebut diatas, Inspektorat Kota Mojokerto menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020 berupa ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD.

B. Gambaran Umum Inspektorat

1. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Inspektorat Kota Mojokerto mengacu pada Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata Kerja Inspektorat Kota Mojokerto diubah dengan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 97 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kota Mojokerto

Susunan Organisasi Inspektorat terdiri atas : 1. Inspektur ;

2. Sekretariat terdiri atas :

a. Sub bagian Penyusunan Program dan Keuangan; b. Sub bagian Umum dan Kepegawaian

3. Inspektur Pembantu I ; 4. Inspektur Pembantu II ; 5. Inspektur Pembantu III ; 6. Kelompok JFA.

Bagan Susunan Organisasi Inspektorat dapat digambarkan sebagaimana dibawah ini

(6)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 5 INSPEKTORAT INSPEKTUR SEKRETARIS SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN INSPEKTUR PEMBANTU II INSPEKTUR PEMBANTU I KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR INSPEKTUR PEMBANTU III

(7)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 6

2. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

(1) Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

(2) Inspektorat dipimpin oleh instruktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

(3) Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Walikota membina dan mengawasi pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantu oleh Perangkat Daerah.

(4) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitas pengawasan;

b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. Pelaksanaan pengawasan untuk audit dengan tujuan tertentu atas penugasan Walikota;

d. Pelaksanaan pengawasan untuk audit investigasi atas penugasan Walikota;

e. Pelaksanaan pengawasan untuk audit kinerja atas penugasan Walikota;

f. Penyusunan laporan hasil pengawasan; g. Pelaksanaan administrasi inspektorat; dan

h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Sumber Daya Manusia A. Komposisi Pegawai

Secara keseluruhan jumlah personil Inspektorat sampai dengan kondisi per 15 Januari 2021 adalah sebanyak 27 orang. Gambaran komposisi pegawai menurut jabatan dalam organisasi ditunjukkan pada tabel berikut ini :

(8)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 7

KOMPOSISI PEGAWAI INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO (Per 15 Januari 2021)

Kedudukan dalam Organisasi Komposisi Pegawai Laki-laki Wanita Jumlah 1. Inspektorat Kota Mojokerto

1.1 Inspektur 1 - 1 2. Sekretariat

2.1 Sekretaris - 1 1 2.2 Sub. Bag. Penyusunan

Program dan Keuangan

- 1 1 2.2.1 Staf Pendukung 3 0 3 2.3 Sub. Bag. Umum dan

Kepegawaian - 1 1 2.3.1 Staf Pendukung 2 - 2 3. Inspektur Pembantu I - 1 1 4. Inspektur Pembantu II 1 - 1 5. Inspektur Pembantu III - 1 1 6. Fungsional Auditor 5 10 15

JUMLAH 12 15 27

B. Pegawai Menurut Golongan

Dari komposisi pegawai Inspektorat Kota yang keseluruhan berjumlah 27 orang, keseluruhannya telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Secara lengkap gambaran tentang kepegawaian pada oganisasi Inspektorat Kota menurut golongan adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

KOMPOSISI PEGAWAI MENURUT GOLONGAN RUANG (Per 15 Januari 2021) NO GOL.RUANG LAKI-LAKI WANITA JUMLAH 1 Golongan IV/c 1 - 1 2 Golongan IV/b 1 6 7 3 Golongan IV/a - 1 1 4 Golongan III/d 2 4 6 5 Golongan III/c 4 0 4 6 Golongan III/b 2 1 3 7 Golongan III/a 2 3 5 JUMLAH 12 15 27

(9)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 8

C. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Inspektorat

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat terdapat permasalahan yang dihadapi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Adapun permasalahan tersebut sebagai berikut

- Belum optimalnya implementasi SPIP di tingkat Pemerintah Kota dan OPD, karena belum diterapkan pengelolaan risiko yang memadai atas risiko strategis dan operasional pada tingkat kegiatan.

- Keterbatasan Jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan program pengawasan

Untuk menangani permasalahan tersebut diatas Inspektorat telah melaksanakan kegiatan antara lain :

- Melakukan Evaluasi dan Reviu terhadap pemetaan resiko OPD - Melaksanakan pengusulan formasi tenaga auditor untuk

penambahan jumlah auditor dan penjadwalan Diklat/Bimtek untuk peningkatan kualitas SDM

(10)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 9

BAB II.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2019 - 2023. Renstra berproses dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama satu sampai lima tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul, memuat visi, misi, tujuan sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. Untuk Renstra tahun 2018 – 2023, Organisasi Perangkat Daerah untuk Visi dan Misinya mengikuti visi dan misi Walikota Mojokerto

1. Visi

“TERWUJUDNYA KOTA MOJOKERTO YANG BERDAYA SAING, MANDIRI, DEMOKRATIS, ADIL, MAKMUR, SEJAHTERA DAN

BERMARTABAT” 2. Misi

Misi 1. Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan;

Misi 2. Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM; Misi 3. Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis,

bersih, professional dan adil dalam melayani masyarakat; Misi 4. Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing,

berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah; Misi 5. Mewujudkan ketahanan sosial budaya dalam kerangka

integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yang bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila;

Misi 6. Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan;

(11)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 10

Misi 7. Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Untuk Inspektorat Kota Mojokerto mengacu pada Misi ke 3 yaitu mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih, profesional dan adil dalam melayani masyarakat.

3. Tujuan

Terselenggaranya Pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Indikator tujuan Inspektorat Nilai Pengawasan pada Indeks RB dan Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal BB

4. Sasaran

Meningkatnya kualitas pengawasan dan pengendalian internal dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah

B. PERJANJIAN KINERJA

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen yang

berisi penugasan dari Walikota kepada pimpinan instansi untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Dokumen ini berisi sasaran strategis, sasaran program,

sasaran kegiatan, indikator kinerja, dan target kinerja yang

diperjanjikan dalam satu tahun serta memuat rencana anggaran

untuk program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran

strategis.

Target dari indikator kinerja sasaran program dan sasaran

kegiatan ditetapkan dalam bentuk satuan yang berbeda-beda

sesuai dengan karakteristik indikator yang digunakan. Satuan

ditetapkan dalam bentuk kuantitatif yang dapat dihitung dan diukur,

sehingga dapat dinilai untuk menentukan tingkat keberhasilan dari

masing-masing program. Program yang disertai dengan indikator

hasil program dan indikator hasil kegiatan dituangkan dalam satu

dokumen Perjanjian Kinerja (PK).

Perjanjian Kinerja Inspektur Kota Mojokerto dengan Walikota

Mojokerto Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 2.1

(12)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 11

Tabel. 2.1

Perjanjian Kinerja Perubahan 2020

No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target

1

Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan

Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti 95 % 2 Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti

100 %

3 Prosentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB

95 %

4 Persentase SPIP

Perangkat Daerah yang memadai

100 %

5 Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK

1 Unit Kerja 6 Kapabilitas APIP Level 3 7 Maturitas SPIP Level 3 Program-program yang dilaksanakan oleh Inspektorat pada tahun 2020,

yang diharapkan dapat meningkatkan performa dan kinerja sesuai dengan tupoksinya dapat dilihat pada Tabel 2.2.

No Program Anggaran

(Rp.)

1 Pelayanan Kesekretariatan 880.955.149 2 Peningkatan sistem pengawasan internal

dan pengendalian pelaksanaan Kebijakan KDH

445.397.076

3 Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

197.743.441

(13)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 12

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja Inspektorat Kota Mojokerto dalam tahun 2020 yang ditujukan untuk memenuhi target rencana kinerja yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan Indikator Kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran dalam rangka mewujudkan misi yang telah ditetapkan.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. PENGUKURAN KINERJA

Piranti pengukuran akuntabilitas kinerja atas pelaksanaan program untuk mewujudkan sasaran, Inspektorat menggunakan suatu matriks yang disebut dengan Pengukuran Kinerja berisikan sasaran, indikator sasaran, target, realisasi dan persentase pencapaian. Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan di Inspektorat Kota Mojokerto, maka perlu dilakukan analisis capaian kinerja. Salah satu sarana untuk melakukan analisis yaitu dengan melakukan berbagai perbandingan, yaitu:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020. 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2020 dengan realisasi kinerja serta capaian kinerja beberapa tahun sebelumnya

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2020 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (Renstra) Inspektorat.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2020 dengan standar nasional.

(14)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 13

5. Melakukan analisa penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

6. Melakukan analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya. 7. Melakukan analisa program/kegiatan yang dapat menunjang

keberhasilan maupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Hasil pengukuran kinerja Inspektorat dijabarkan dalam 7 indikator kinerja. Ringkasan capaian kinerja masing-masing indikator sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Inspektorat. Di dalam Tabel 3.1 telah disajikan dari 7 indikator Inspektorat, 3 indikator telah mencapai 100%, 3 indikator mendekati target dan 1 indikator yang tidak tercapai.

Tabel 3.1

Pengukuran Kinerja Inspektorat Kota Mojokerto 2020

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 2020 REALISASI 2020 CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti 95% 85 % 89,47 2 Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti

100% 92,98 % 92,98 3

Prosentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB

95% 93,10 % 97,91

4 Persentase SPIP

Perangkat Daerah yang memadai

100% 100 % 100

5 Jumlah Unit Kerja yang

mendapatkan predikat WBK

1 Unit

Kerja 0 0

6 Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 100

(15)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 14

2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Dalam rangka mencapai sasaran strategis Inspektorat Kota Mojokerto yaitu Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah diidentifikasi menjadi 7 (tujuh) Indikator sasaran yaitu :

1. Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target IKU yang diharapkan adalah Rekomendasi Hasil

Pengawasan BPK yang ditindaklanjuti sebesar 95%.

Penghitungan capaian IKU ini menggunakan Rumus sebagai berikut:

x 100 %.

Realisasi kinerja semester I tahun 2020 terdapat 720 Rekomendasi dan selesai ditindaklanjuti sebanyak 611 Rekomendasi. Jadi persentase rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang telah ditindaklanjuti pada tahun 2020 sebesar 85 % sehingga nilai capaiannya adalah 89,47 %.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Adapun perbandingan capaian indikator kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti Tahun 2016 – 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PK 2020 REALISASI tahunan (%) 2020 2019 2018 2017 2016 1. Meningkatnya Kualitas Pengawasan Persentase Rekomendasi hasil 95 % 85 (Sem I Th.2020) 85 84,22 84 80

(16)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 15 dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti

Dari tabel 3.2 memperoleh hasil indikator kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti belum mencapai target sebesar 95%. Jika dibandingkan tahun 2019, pencapaian ini sama memperoleh 85%, tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016 – 2018, pencapaian tahun 2020 lebih tinggi.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Di dalam renstra tahun 2018 – 2023 telah ditetapkan, bahwa pada tahun 2020, Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti mempunyai target sebesar 87%. Jika dibandingkan realisasi kinerja tahun 2020 yaitu sebesar 85%, berarti capaian kinerja realisasi dibandingkan dengan target jangka menengah adalah 97,7%, belum mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Dari kendala yang telah dijelaskan pada huruf b, bahwa tindak lanjut pemeriksaan bukan murni hasil tindak lanjut dari Inspektorat, melainkan ada pihak lain OPD atau pihak ketiga yang besar berperan dalam pencapaian kinerja ini.

d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan standar nasional.

BPK menetapkan standar minimal untuk penyelesaian tindak lanjut sebesar 75%. Standar minimal ini ditetapkan pada Rencana Strategis dari BPK. Pada tahun 2020, persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK sebesar 85% dan nilai ini sudah diatas standard minimal yang telah ditetapkan BPK.

e. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

(17)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 16

Pencapaian kinerja tahun 2020 sebesar 85% yang belum mencapai target Perjanjian Kinerja tahun 2020 sebesar 95% dikarenakan beberapa halangan sebagai berikut:

Masih terdapat temuan hasil audit BPK atas LKPD tahun 2004 dan 2007 yang sulit ditindaklanjuti dan diusulkan ke Walikota Mojokerto oleh Majelis Pertimbangan Kerugian Daerah Kota Mojokerto untuk Pembebasan Temuan sebesar Rp. 3.434.500 karena yang bersangkutan telah meninggal dunia dan tidak ditemukan keberadaannya serta ada sebagaian telah menjalani Hukuman Pidana, dan tidak mampu untuk membayar atas kerugian daerah yang timbul. Kesemua itu telah ada surat dan bukti yang sudah terverifikasi. Upaya kita juga telah dilaksanakan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto atas temuan LKPD Tahun 2014 sebesar Rp. 300.000.000 dan LKPD tahun 2016 sebesar Rp.916.988.301,03. Dan untuk sisa kerugian daerah LKPD Tahun 2019 adalah sebesar Rp.191.767.758,90 ada di 3 kecamatan.

Solusi yang dilakukan adalah dengan mengusulkan status 4 ke BPK-RI yang hingga saat ini masih dalam berproses ( Terlampir ) dan melakukan upaya koordinasi dengan pihak dan OPD yang bersangkutan untuk melakukan penagihan kepada pihak yang mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan kerugian daerah.

2. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target IKU yang diharapkan adalah Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti sebesar 100%.

Penghitungan IKU ini menggunakan Rumus sebagai berikut:

(18)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 17

Pada Tahun 2020 terdapat 249 Rekomendasi dan telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 235 Rekomendasi. Jadi persentase rekomendasi hasil pengawasan APIP yang ditindaklanjuti pada tahun 2020 sebesar 94,38% sehingga nilai capaian terhadap target sebesar 94,38%.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Adapun perbandingan Capaian Kinerja Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP tahun 2016 - 2020 ditunjukkan dalam Tabel 3.3

Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindaklanjuti Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PK 2020 REALISASI tahunan (%) 2020 2019 2018 2017 2016 1. Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindaklanjuti 100 % 94,38 94 75 67 250

Dari tabel 3.3 memperoleh hasil indikator kinerja Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindaklanjuti belum mencapai target sebesar 100%. Tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2016 – 2019, pencapaian kinerja tahun 2020 lebih tinggi.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Di dalam Renstra tahun 2018 – 2023 telah ditetapkan, bahwa pada tahun 2020, Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan APIP yang ditindak lanjutin sebesar 95%. Dibandingkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2020 yaitu

(19)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 18

sebesar 94,38%, capaian kinerja tahun 2020 hampir memenuhi target yaitu 99,34%.

Berbeda dengan taget kinerja tindak lanjut pemeriksaan BPK, target kinerja tindak lanjut pemeriksaan APIP tidak ditetapkan secara nasional. Penetapan target tindak lanjut ini ditetapkan oleh Pemerintah Daerah masing masing.

d. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

Masih ada kerugian daerah yang masih dalam proses tindak lanjut sebagai berikut:

1. Dinas PUPR tahun 2015 dan 2017 sebesar Rp.150.987.013,47

2. Dinas Lingkungan Hidup tahun 2016 sebesar Rp.10.342.375

3. Kecamatan Magersari tahun 2016 sebesar Rp.8.227.804 4. RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Tahun 2019 sebesar

Rp.138.242.700

3. Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam pasal 29 disebutkan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) melakukan evaluasi atas implementasi SAKIP pada pemerintah Daerah. Inspektorat Kota Mojokerto telah melaksanakan evaluasi SAKIP Perangkat Daerah. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen manajemen kinerja yang meliputi :

1) Perencanaan Kinerja 2) Pengukuran Kinerja 3) Pelaporan Kinerja 4) Evaluasi Kinerja 5) Capaian Kinerja.

(20)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 19

Nilai hasil akhir komponen-komponen akan digunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas kinerja instansi dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.4

Tingkat Akuntabilitas Kinerja

No Kategori Nilai Angka Interpretasi

1 AA >90 - 100 Sangat Memuaskan 2 A >80 - 90 Memuaskan 3 BB >70 - 80 Sangat Baik 4 B >60 - 70 Baik 5 CC >50 - 60 Cukup 6 C >30 - 50 Kurang 7 D 0 - 30 Sangat Kurang

Implementasi SAKIP yang baik di tingkat Perangkat Daerah berpengaruh besar terhadap nilai SAKIP di tingkat Pemerintah Daerah. Dalam rangka mendukung target nilai SAKIP Kota yang Sangat Baik, “Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja” menjadi Indikator Kinerja Inspektorat. Indikator kinerja ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019 menggunakan indikator Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori B, sedangkan pada tahun 2020 mengalami kenaikan target yaitu Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB. Perubahan capaian nilai B menjadi BB. Capaian kinerja indikator Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja tahun 2016 – 2020 ditunjukkan dalam Tabel 3.5.

(21)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 20

Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Perangkat

Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja min BB Tahun 2016 - 2020 NO Sasaran INDIKATOR KINERJA TARGET PK 2020 Realisasi 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengendalian Internal dalam Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah Sebelum Tahun 2020 Nilai Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan minimal Kategori Nilai B 95 % 93 83,3 47 46 2 Tahun 2020 Persentase PD yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal BB 95% 93,1

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target kinerja tahun 2020 yang ingin dicapai sebesar 95 %, dalam pelaksanaannya di tahun 2020 terealisasi 93,10 %. sehingga perolehan capaian kinerja adalah sebesar 97,91 % dengan rincian hasil penilaian di dalam Tabel 3.6

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP

Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2020

No OPD Nilai Keterangan

1 Dinas Perhubungan 85 A (Memuaskan)

2 Inspektorat 84,56 A (Memuaskan)

3 Sekretariat DPRD 84,2 A (Memuaskan)

4 RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo 83,03 A (Memuaskan)

5 Dinas Kesehatan 82,7 A (Memuaskan)

6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 81,52 A (Memuaskan)

7 Badan Kepegawaian 81,37 A (Memuaskan)

8 Badan Perencanaan dan Pembangunan 81,32 A (Memuaskan) 9 Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset 81,17 A (Memuaskan)

10 Dinas Lingkungan Hidup 80,73 A (Memuaskan) 11 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 80,51 A (Memuaskan)

12 Sekretaris Daerah 80,44 A (Memuaskan)

13 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga

Kerja 80,23 A (Memuaskan)

(22)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 21

No OPD Nilai Keterangan

15 Kecamatan Prajurit kulon 79,08 BB (Sangat Baik) 16 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata 77,65 BB (Sangat Baik)

17 Badan Penelitian dan Pengembangan 76,19 BB (Sangat Baik) 18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 75,34 BB (Sangat Baik) 19 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 74,28 BB (Sangat Baik) 20 Satuan Polisi Pamong Praja 74,23 BB (Sangat Baik) 21 Dinas Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 74,08 BB (Sangat Baik)

22 Dinas Pendidikan 73,31 BB (Sangat Baik)

23 Kecamatan Kranggan 73,16 BB (Sangat Baik) 24 Dinas Komunikasi & Informatika 72,77 BB (Sangat Baik)

25 Dinas Sosial 72,23 BB (Sangat Baik)

26 Kecamatan Magersari 71,37 BB (Sangat Baik) 27 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu Satu Pintu 67,88 B (Baik)

28 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 65,82 B (Baik) 29 Dinas Perpustakaan dan Arsip 70,22 BB ( Sangat Baik )

Rangkuman penilaian: a. Nilai A = 14 OPD b. Nilai BB = 13 OPD c. Nilai B = 2 OPD

Ini berarti realisasi kinerja pada tahun 2020 belum mencapai target Perjanjian Kerja Tahun 2020

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Indikator kinerja “Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB” baru diterapkan pada tahun 2020. Tahun 2019 – 2016 menerapkan indikator kerja “Nilai Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan minimal Kategori Nilai B”. Melihat dari nilai yang ingin dicapai di tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 – 2016, Indikator kinerja ini mempunyai target yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 realisasi kinerjanya sebesar 93%, sama dengan realisasi kinerja tahun 2020. Tetapi capaian kinerja tahun 2020 lebih tinggi. Jika indikator kerja tahun 2019 tetap digunakan di tahun

(23)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 22

2020, realisasi capaian kerja untuk Nilai Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan minimal Kategori Nilai B telah mencapai 100% karena sudah tidak ada lagi Perangkat daerah yang nilai akuntabilitasnya dibawah B.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Di dalam RPJMD Kota Mojokerto tahun 2018 – 2023, di dalam BAB 5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran disebutkan: Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Pemerintah Daerah Yang Efektif, Demokratis, Bersih, Professional Dan Adil Dalam Melayani Masyarakat maka tujuan pembangunan ditetapkan, yaitu : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, dengan sasaran Terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani. Adapun indikator sasaran yang ditetapkan, sebagai berikut:

1. Nilai SAKIP; 2. Opini BPK; 3. IKM

4. Jumlah unit yang mendapatkan predikat WBK/WBBM. Target Nilai SAKIP Kota Mojokerto yang telah ditetapkan sebagai berikut: - Tahun 2018 : B - Tahun 2019 : B - Tahun 2020 : BB - Tahun 2021 : BB - Tahun 2022 : BB - Tahun 2023 : A

Dalam rangka dukungan pencapaian target Nilai SAKIP Kota pada tahun 2020 dengan Nilai BB, Inspektorat Kota Mojokerto telah menetapkan target Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB dalam Perjanjian Kinerja tahun 2020 sebesar 95%. Jika di dalam Rencana Strategis Inspektorat, tahun 2018 – 2023 indikator yang digunakan masih Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori B. Capaian Realisasi kinerja tahun 2020

(24)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 23

dibandingkan target Renstra untuk tahun 2020 adalah sebesar 100%. Realisasi target kerja tahun 2020 sudah memenuhi target Renstra (jangka Menengah) tahun 2020.

d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan daerah lain.

Penilaian SAKIP Pemda dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. Hasil Penilaian SAKIP Kota Mojokerto untuk tahun 2020 belum keluar. Hasil penilaian SAKIP tahun 2020 akan diterimakan pada tahun 2021. Sedangkan hasil Penilaian SAKIP Kota Mojokerto tahun 2019 telah diterimakan hasilnya pada tanggal 27 Januari 2020 di Bali. Dari 38 Pemkab dan Pemkot di Jawa Timur terdapat 5 Pemkab yang meraih Predikat A. Kelima daerah tersebut yakni Pemkab Banyuwangi, Pemkab Lamongan, Pemkab Gresik, Pemkab Ngawi, dan Pemkab Situbondo. Selain itu, terdapat 16 Pemkab/Pemkot yang menerima predikat BB. Keenam belas daerah tersebut terdiri dari Pemkab Malang, Pemkot Malang, Pemkab Mojokerto, Pemkab Madiun, Pemkot Blitar, Pemkab Trenggalek, Pemkot Probolinggo, Pemkab Probolinggo, Pemkab Pasuruan, Pemkab Ponorogo, Pemkot Kediri, Pemkab Tulungagung, Pemkab Bondowoso, Pemkab Jombang, Pemkab Sidoarjo dan Kota Surabaya. Sedangkan 17 Pemkab/Pemkot yang lainnya mendapatkan predikat B. Yaitu Pemkab Sumenep, Pemkab Sampang, Pemkab Pamekasan, Pemkab Blitar, Pemkab Pacitan, Pemkab Tuban, Pemkot Pasuruan, Pemkot Batu, Pemkab Magetan, Pemkot Mojokerto, Pemkab Kediri, Pemkab Lumajang, Pemkab Nganjuk, Pemkab Bojonegoro, Pemkab Bangkalan, Pemkab Jember, dan Pemkot Madiun.

Pada Tahun 2019, Kota Mojokerto memperoleh nilai SAKIP B, sesuai dengan target RPJMD dan sejalan dengan target Renstra Inspektorat. Diharapkan nilai SAKIP Kota Mojokerto tahun 2020 bisa sesuai target yaitu BB, karena telah dilaksanakan juga perbaikan akuntabilitas kinerja di level Perangkat Daerah.

(25)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 24

Dalam penelitian tentang Pengaruh Komitmen Perangkat Daerah, Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Dan Budaya Organisasi Terhadap Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah [Wahana Riset Akuntansi Vol 8, No 1, April 2020, 24-34 ISSN : 2656-0348] diperoleh hasil bahwa komitmen Perangkat Daerah berpengaruh terhadap efektifitas penyelenggaraan SAKIP. Inspektorat melaksanakan penilaian SAKIP pada tingkat Perangkat Daerah. Dengan realisasi Persentase Perangkat Daerah yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori BB akan berpengaruh terhadap efektifitas penyelenggaraan SAKIP di tingkat Pemda.

e. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan standar nasional

Standar nasional untuk nilai SAKIP telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Pada tahun 2020 ditargetkan nilai SAKIP pada Kota/ Kabupaten adalah nilai B. Jika dibandingkan dengan standard nasional, Kota Mojokerto dan perangkat Daerahnya

sudah memenuhi standar nasional.

f. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

i. Pemahaman Perangkat Daerah terhadap SAKIP baik itu bukti dukung, maupun Pertanyaan saat evaluasi masih kurang

ii. Atensi pemenuhan SAKIP di level pimpinan masih kurang

iii. Kurangnya bukti dukung dari Perangkat Daerah

iv. Sulitnya merubah dokumen perencanaan penganggaran dan pelaporan yang belum konsisten. v. Monitoring kinerja belum menjadi budaya

Solusi yang telah dilakukan oleh Inspektorat

i) Solusi Komunikasi dan Informasi dengan perangkat daerah, mengkomunikasikan pemenuhan bukti dukung

(26)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 25

dan maksud dari Pertanyaan pada saat evaluasi (melakukan asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja) ii) Pemanfaatan system cloud untuk mempermudah

pengumpulan bukti dukung dari Perangkat Daerah. Jika data dukung diperlukan lagi untuk contoh, dapat diunduh dari Cloud.

4. Persentase SPIP Perangkat Daerah yang memadai

Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan tingkat kematangan penyelenggaraan organisasi yang terstruktur dan berkelanjutan. Pengendalian telah dirancang secara memadai dan dilaksanakan secara efektif dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi merupakan konsep dasar dari Pengukuran Maturitas SPIP. Sesuai dengan teori, pengukuran SPIP terdiri dari dua aspek, Pertama adalah dari aspek desain pengendalian intern (control design) dan kedua adalah dari aspek penerapannya (control implementation). Sehingga dapat disimpulkan SPIP adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 yang menjadi inti SPIP adalah pembangunan integritas dan nilai etika organisasi dengan maksud agar seluruh pegawai mengetahui aturan untuk berintegritas yang baik dan melaksanakan kegiatannya dengan sepenuh hati dengan berlandaskan pada nilai etika yang berlaku untuk seluruh pegawai tanpa terkecuali. Integritas dan nilai etika tersebut perlu dibudayakan, sehingga akan menjadi suatu kebutuhan bukan keterpaksaan. Oleh karena itu, budaya kerja yang baik pada instansi pemerintah perlu dilaksanakan secara terus menerus tanpa henti. Maka untuk mendukung integritas dibutuhkan komitmen dan kompetensi.

(27)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 26

Kepemimpinan yang kondusif serta kondisi organisasi yang efektif didukung komunikasi yang baik maka unsur kegiatan pengendalian dibangun dengan maksud untuk merespon risiko yang dimiliki instansi pemerintah dan memastikan bahwa respon tersebut efektif.

Maka indikator tersebut dapat digunakan sebagai pengukuran karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan.

Pada tataran Pemerintah Daerah Penilaian Maturitas SPIP di atur dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sehingga diharapkan dengan indikator program kegiatan yang telah disusun dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah dapat mendukung Penilaian Maturitas SPIP di tingkat kota yang dilakukan oleh Pihak internal Pembina Aparatur Pengawas Internal Pemerintahan Daerah, yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target IKU Persentase SPIP Perangkat Daerah yang memadai adalah nilai hasil evaluasi Implementasi SPIP yang memadai pada setiap Perangkat Daerah. Rumus penghitungan yang digunakan adalah jumlah SPIP OPD yang memadai dibagi dengan jumlah seluruh SPIP OPD yang dievaluasi. Dari hasil evaluasi target yang ingin dicapai adalah sebesar 100 % dan terealisasi 100%. sehingga capaiannya adalah 100 % dengan rincian hasil penilaian sebagai berikut:

• Sangat memadai = 2 OPD • Memadai = 27 OPD

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

(28)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 27

Adapun perbandingan setiap tahun hasil evaluasi Impementasi SPIP yang diperoleh setiap OPD adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Persentase SPIP OPD yang memadai di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 Realisasi (%) 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Persentase SPIP OPD yang memadai 100 % 100 96,55 77,7 44 20

Dari data pada tabel 3.7 Realisasi kinerja dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 selalu meningkat. Pada tahun 2020, indikator kinerja ini telah tercapai 100%

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Dalam rangka dukungan pencapaian target Persentase SPIP OPD yang memadai Kota pada tahun 2020, Inspektorat Kota Mojokerto telah menetapkan target di dalam Rencana Strategis Inspektorat tahun 2018 – 2023 sebesar 100%. Realisasi target kerja tahun 2020 sudah memenuhi target Renstra (jangka Menengah) tahun 2020.

5. Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK

Target IKU yang dimaksud adalah jumlah unit kerja yang mendapatkan predikat WBK dari Kementrian PAN RB

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target unit kerja yang mendapatkan predikat WBK pada tahun 2020 adalah 1 unit kerja. Pada tahun 2020 ada 4 Perangkat daerah yang diusulkan untuk memperoleh WBK yaitu:

1. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2. Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo

(29)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 28

3. Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset 4. Inspektorat

Realisasi pada tahun 2020 belum ada Perangkat Daerah / unit kerja yang mendapatkan WBK, hal ini disebabkan unit kerja yang diajukan untuk penilaian WBK oleh Menpan RB belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Perbandingan Realisasi Persentase Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK dapat dijelaskan pada table dibawah ini

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat WBK

di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020

NO. SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET 2020 Realisasi 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Jumlah Unit Kerja yang

mendapatkan predikat WBK

1 Unit Kerja 0 1 Belum ada indikator kinerja ini

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Dari tabel 3.8 diperoleh informasi bahwa Indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2019. Penetapan indikator kinerja ini pada RPJMD dan Rencana Strategis Inspektorat Kota Mojokerto. Pada tahun 2019 ada realisasi 1 unit yang memperoleh WBK yaitu puskesmas wates.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Berdasarkan target pada jangka menengah yang tertuang di dalam RPJMD dan juga Renstra Inspektorat, target unit yang memperoleh WBK pada tahun 2020 ada sebanyak 1 unit. Tetapi realisasi kinerja tahun 2020 ini belum memenuhi target jangka menengah.

d. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

(30)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 29

Proses pembangunan ZI menuju WBK / WBBM masih perlu sosialisasi dan proses internalisasi secara kontinu. Pembangunan ZI ini juga harus menjadi komitmen bersama terutama unit kerja yang dicanangkan menjadi WBK.

Solusi dari Inspektorat, melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang rutin dilakukan kepada unit yang dicanangkan WBK

6. Kapabilitas APIP

Kapabilitas APIP merupakan cerminan kemampuan APIP dalam melaksanakan tugas pengawasan secara efektif dan efisien. Pembinaan APIP dilakukan terhadap seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Sebagai upaya pembinaan APIP, BPKP mengembangkan model kapabilitas APIP yang mengacu kepada Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA). Kapabilitas APIP dikelompokkan ke dalam lima tingkatan (level) yaitu Initial (level 1), Infrastructure (level 2), Integrated (level 3), Managed (level 4), dan Optimizing (level 5), dimana semakin tinggi suatu level semakin baik kapabilitasnya. BPKP melakukan penilaian atas kapabilitas APIP secara berkala

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Target Kapabilitas APIP pada tahun 2020 adalah mencapai level 3. Tingkat kapabilitas APIP level 3 menggambarkan kemampuan APIP dalam menilai efisiensi, efektivitas ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern.

Dari hasil evaluasi realisasi kinerja pada tahun 2020, Inspektorat Kota Mojokerto telah memperoleh Kapabilitas APIP level 3. Capaian kinerja tahun 2020 sudah memenuhi target atau 100% memenuhi target.

(31)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 30 Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil capaian Kapabilitas APIP

di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 Realisasi 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kapabilitas APIP Level 3 Level 3

Belum ada indikator kinerja ini

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Indikator Kinerja Kapabilitas APIP baru diterapkan pada tahun 2020. Oleh karena itu, realisasi kinerja pada tahun 2020 tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data tersebut diinformasikan pada tabel 3.9 Rekapitulasi hasil capaian Kapabilitas APIP

c. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan daerah lain. Berdasarkan informasi dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur, di Provinsi Jawa Timur kota/ kabupaten yang telah mencapai Kapabilitas Level 3 adalah :

1) Provinsi 2) Banyuwangi 3) Lumajang 4) Bondowoso 5) Kota Mojokerto 6) Kab Kediri 7) Kab jombang 8) Kab sumenep 9) Sampang 10) Lamongan

Jumlah Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Timur, sebanyak 39. Dari 39 Instansi tersebut hanya 10 Pemda yang mencapai Kapabilitas APIP level 3 dan Kota Mojokerto sudah termasuk 10 pemda yang telah mencapai Kapabilitas APIP Level 3.

(32)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 31

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Berdasarkan target pada jangka menengah yang tertuang di dalam Renstra Inspektorat, Indikator Kinerja Kapabilitas APIP ditargetkan meraih Level 3. Capaian realisasi Kinerja Kapalitas APIP di tahun 2020 sudah memenuhi target jangka menengah.

e. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan standar nasional

Berdasarkan data Reformasi Birokrasi BPKP untuk capaian kerja 2019, yang telah diinformasikan pada table Tabel 3.10, Target Capaian Kapabilitas APIP di tingkat nasional adalah level 3. Hal ini dikuatkan lagi dengan Rencana Strategis BPKP tahun 2020 – 2024, disebutkan dalam mencapai sasaran strategis Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU Indikator Kinerja BPKP adalah Persentase K/L/P dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3. Di dalam Renstra tersebut disebutkan target pada tahun 2020, persentase K/L/P yang mencapai Kapabilitas APIP lebih dari sama dengan level 3 sebanyak 50,80%. Dan dapat disimpulkan bahwa Kota Mojokerto sudah memenuhi standard nasional dalam pencapaian Kapabilitas APIP Level 3.

(33)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 32

f. Analisis penyebab pencapaian kinerja dan solusi yang telah dilakukan

Inspektorat telah melakukan upaya perbaikan dalam pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 ini beberapa diantaranya adalah:

1. tetap menganggarkan anggaran untuk pelatihan yang meningkatkan kompetensi pengawasan

2. melaksanakan audit kinerja

Dari beberapa perbaikan Inspektorat Kota Mojokerto yang telah dilaksanakan, pada tanggal 4 Agustus 2020 telah menerima sertifikat Kapabilitas APIP Level 3

7. Maturitas SPIP

Target IKU yang dimaksud adalah nilai Maturitas SPIP yang dinilai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2020 Dari hasil evaluasi target yang ingin dicapai adalah Maturitas SPIP Level 3 dan di Tahun 2020 telah terealisasi Maturitas SPIP Level 3. Jadi Capaian realisasi kinerja Maturitas SPIP di tahun 2020 adalah 100% atau sudah memenuhi.

Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil capaian Maturitas SPIP

(34)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 33 INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 2020 2019 2018 2017 2016 1 Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Pengandalian Internal dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Maturitas SPIP Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 2

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya

Adapun perbandingan Capaian Kinerja Maturitas APIP dengan tahun sebelumnya ditunjukkan dalam Tabel 3.11. Sesuai Laporan Hasil Evaluasi SPIP Nomor LAP-858/PW13/3/2016 tanggal 24 Oktober 2016 tentang Laporan Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP, Pemerintah Kota Mojokerto memperoleh skor maturitas SPIP sebesar 2,8602 (level 2 atau tingkat berkembang). Pada tahun 2017 dilaksanakan penilaian kembali (Reassessment) tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP dan diterbitkan Laporan Penilaian Kembali Nomor LEV-731/PW13/3/2017. Sesuai laporan penilaian kembali Pemerintah Kota Mojokerto memperoleh nilai maturitas 3,006 pada level terdefinisi. Pada tahun 2020 maturitas SPIP Pemerintah Kota Mojokerto mencapai Level 3

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan target jangka menengah

Berdasarkan target pada jangka menengah yang tertuang di dalam Renstra Inspektorat, realisasi kinerja Tahun 2020 sudah memenuhi target. Target pada jangka menengah menyebutkan Maturitas SPIP mencapai level 3.

d. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan daerah lain.

Pencapaian maturitas SPIP Kota Mojokerto jika dibandingkan dengan daerah lain, dari 39 Pemerintah Daerah 35 Pemerintah Daerah telah memperoleh Maturitas SPIP Level 3 dan hanya

(35)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 34

4 Pemda yang belum mencapai Maturitas Level 3. Kota Mojokerto sudah termasuk 35 Pemerintah Daerah yang telah memperoleh Maturitas SPIP Level 3. Informasi tersebut ditunjukkan dalam Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil capaian Maturitas SPIP

No. Nama Pemda Skor Level

1 2 3 4

I MATURITAS SPIP LEVEL 3 SETELAH QA RENDAL 1 Provinsi Jawa Timur 3,0682 3 2 Kota Surabaya 3,7227 3 3 Kab. Banyuwangi 3,4465 3 4 Kab. Pasuruan 3,1659 3 5 Kab. Tulungagung 3,083 3 6 Kab. Bojonegoro 3,0739 3 7 Kab. Probolinggo 3,0739 3 8 Kab. Lumajang 3,05 3 9 Kab. Jombang 3,0432 3 10 Kab. Pacitan 3,0284 3 11 Kab. Bondowoso 3,0057 3 12 Kota Mojokerto 3,0057 3 13 Kab. Ponorogo 3,0057 3 14 Kota Blitar 3,0057 3 15 Kota Malang 3,0455 3 16 Kab. Blitar 3 3 17 Kab. Lamongan 3,1057 3 18 Kab. Situbondo 3,0375 3 19 Kota Kediri 3,0375 3 20 Kota Probolinggo 3,0375 3 21 Kab. Sidoarjo 3,0909 3 22 Kab. Kediri 3,0375 3 23 Kab. Gresik 3,0602 3 24 Kab. Tuban 3 3 25 Kota Madiun 3,0375 3 26 Kab. Magetan 3 3 27 Kab. Ngawi 3 3 28 Kab. Madiun 3 3 29 Kab. Pamekasan 3,083 3 30 Kab. Trenggalek 3 3 31 Kab. Sumenep 3,0375 3 SUB TOTAL I

II MATURITAS SPIP LEVEL 3 REVIU PERWAKILAN 32 Kota Batu 3,0602 3 33 Kab. Nganjuk 3,0375 3 34 Kab. Sampang 3,0375 3

(36)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 35

No. Nama Pemda Skor Level

35 Kab. Malang 3,0375 3

SUB TOTAL II

III MATURITAS SPIP LEVEL 2 SETELAH QA RENDAL 36 Kab. Mojokerto 2,925 2 37 Kab. Jember 2,4614 2 38 Kab. Bangkalan 2,9625 2 39 Kota Pasuruan 2,8568 2

SUB TOTAL III TOTAL

e. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2020 dengan standar nasional

Di dalam Rencana Strategis BPKP tahun 2020 – 2024, disebutkan dalam mencapai sasaran strategis Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU Indikator Kinerja BPKP adalah Persentase K/L/P dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3. Di dalam Renstra tersebut disebutkan target pada tahun 2020, persentase K/L/P dengan Maturitas SPIP lebih dari sama dengan level 3 sebanyak 74,95%. Dan dapat disimpulkan bahwa Kota Mojokerto sudah mencapai standard nasional Maturitas SPIP Level 3.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target kinerja tahun 2020, ada banyak efisiensi yang dilakukan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan refocusing. Beberapa efisiensi yang dilakukan adalah:

- Tidak adanya biaya pengawasan pada setiap kegiatan pengawasan.

- Efisiensi kebutuhan rutin

- Efisiensi Pelatihan SDM Inspektorat

Walaupun ada efisiensi karena pelaksanaan refocusing COVID-19, pencapaian kinerja tidak terganggu. Tidak tercapainya target indikator kinerja karena :

(37)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 36

i. Pihak ketiga belum menyelesaikan temuan (IKU 1 dan IKU 2)

ii. Belum optimalnya kinerja pembangunan ZI yang seharusnya sinergi antara Unit Kerja yang diusulkan WBK dengan Inspektorat

B. REALISASI ANGGARAN

Inspektorat Kota Mojokerto dalam melaksanakan seluruh program kerja didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2020, dan realisasi anggarannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Besaran nilai anggaran dalam Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) untuk mewujudkan Kinerja Organisasi Inspektorat disusun dengan mengacu pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sesuai dengan APBD 202 dan DPA Perubahan APBD 2020. Anggaran Inspektorat Kota mengalami efisiensi karena refocusing anggaran untuk kebutuhan pencegahan COVID-19. Karena Kebijakan refocusing, kebutuhan Inspektorat disesuaikan lagi dan mengalami efisiensi.

Berikut ini Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Tahun 2020 Inspektorat Kota Mojokerto yang akan ditampilkan kedalam tabel 3.13 realisasi penyerapan anggaran dari sasaran, program dan kegiatan.

Tabel 3.13

Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan TA.2020

No. Nama Program Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Prosentase (%) Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung 4.023.526.289 3.920.015.409 97,43

I Program Pelayanan Kesekretariatan

1 Pelayanan Administrasi Perkantoran

740.519.678,00 729.111.481,00 98,46

2 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

261.497.800,00 257.765.700,00 98,57

II Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

1 Pelaksanaan pengawasan

Internal secara berkala 136.973.100,00 134.167.000,00 98,28 2

Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah

(38)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 37

No. Nama Program Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Prosentase (%) 3 Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH 227.764.505,00 216.512.500,00 95,06 4

Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan dibawahnya

23.500.340,00 19.555.050,00 83,21

5 Tindak lanjut hasil temuan

pengawasan 0,00 0,00 0,00 6 Koordinasi pengawasan

yang lebih komprehensif 12.375.000,00 8.600.000,00 69,49

7

Kegiatan Koordinasi rencana aksi daerah pencegahan dan

pemberantasan korupsi (RAD-PPK)

0,00 0,00 0,00

III Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan

Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

197.743.441,00 197.380.941,00 99,82

Realisasi anggaran Inspektorat digunakan untuk : - Pembiayaan gaji

- Belanja Barang dan Jasa rutin

- Pengadaan sarana prasarana pendukung meliputi:

a. Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan berupa : - Pengadaan 4 (empat) unit Sepeda Motor

b. Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) berupa : - Pengadaan 2 (dua) unit Lemari Es

- Pengadaan 2 (dua) unit Kompor Gas c. Pengadaan Peralatan Computing berupa :

- Pengadaan 6 (enam) unit Laptop - Pengadaan 1 (satu) unit Komputer PC

- Pelatihan teknis substantif

Pelatihan teknis dilaksanakan pada tanggal 27 Januari – 1 Februari 2020 atau terhitung 40 jam pelajaran. Diklat

dilaksanakan di Yogyakarta diikuti 25 peserta pegawai

Inspektorat. Materi Diklat adalah audit infrastruktur Gedung dan Jalan dengan Narasumber dari BPK Dr. Erwin Antoni, S.E., Ak, S.T., M.Si., MT., CA. Target pada awal tahun 2020 pelatihan teknis dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun, karena ada efisiensi pelatihan teknis dilaksanakan hanya 1 kali.

(39)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 38

- Belanja Khusus untuk biaya pengawasan. Ada efisiensi karena refocusing anggaran

- Belanja Narasumber

- Belanja Pemeriksaan/ pengujian Laboratorium - Kegiatan Monitoring Corruption Prevention (MCP) - Kegiatan Saber Pungli

Realisasi anggaran mendukung pelaksanaan indikator Kinerja. Refocusing anggaran menyebabkan ada beberapa indikator kinerja yang tidak didukung anggaran, tetapi pelaksanaan pencapaian indikator tetap berlangsung.

(40)

LkjIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 39

BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara keseluruhan kinerja dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Mojokerto pada tahun 2020 dapat dikatakan telah memperlihatkan hasil kinerja yang cukup baik (pencapaian diatas 85%) sesuai dengan rencana tingkat capaian (target) yang telah ditetapkan.

2. Masih ada indicator yang belum memenuhi target, yaitu Jumlah unit kerja yang mendapatkan WBK dengan realisasi 0 unit kerja.

3. Terdapat 2 indicator yang belum mencapai target yaitu Persentase Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti dan Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan APIP yang ditindaklanjuti dikarenakan ada hambatan pembayaran. Beberapa upaya Inspektorat telah dilakukan untuk mempercepat penyelesaian ini termasuk di dalamnya mengajukan status 4 pada BPK.

B. UPAYA PERBAIKAN

Adapun upaya perbaikan pemecahan masalah yang akan dilaksanakan Inspektorat adalah sebagai berikut :

1. Secara konsisten melakukan upaya pemenuhan target indikator 2. Melakukan pembinaan kepada Perangkat Daerah yang diusulkan

WBK pada awal tahun 2021

3. Pengajuan penghapusan permasalahan Kerugian Daerah yang tidak dapat ditindaklanjuti kepada BPK dengan sesuai peraturan perundang – undangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kota Mojokerto tahun 2020 disusun secara obyektif dengan mengacu kepada nilai-nilai transparansi dan akuntabel. Namun demikian, laporan ini masih memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut. Oleh karena itu

(41)

Gambar

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil  Evaluasi SAKIP
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Persentase SPIP OPD yang memadai di  Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020  NO  SASARAN   INDIKATOR  KINERJA  TARGET 2020  Realisasi (%)  2020  2019  2018  2017  2016  1  Meningkatnya  Kualitas  Pengawasan  dan
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Jumlah Unit Kerja yang mendapatkan predikat  WBK
Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil capaian Kapabilitas APIP secara Nasional
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di

Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 3, tujuan utama dalam peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah meningkatkan jumlah pemustaka dari

Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 2018. Uraian resume

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu

Realisasi Capaian Kinerja Renstra Perangkat Daerah sampai dengan Renja Perangkat. Daerah Tahun 2020

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 5 orang nasabah yang menitip surat berharga di safe deposit box pada Bank BNI Syariah kantor

Agar mereka tidak dibebani dengan konsep matematika yang akan diberikan pada anak / peserta didik maka orang tua maupun pendidik harus harus turut serta atau

Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di atas bahwa perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah (RENSTRA) Tahun 2018-2023 dimana realisasi hingga