• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT (Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

No. 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT)

S K R I P S I

Oleh:

GALIH RAKASIWI EIA008033

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM PURWOKERTO

(2)

TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT (Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto

No. 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT)

Oleh:

GALIH RAKASIWI EIA008033

S K R I P S I

Untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM PURWOKERTO

(3)

SKRIPSI

TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT

(Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto No. 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT)

Oleh:

GALIH RAKASIWI EIA008033

Untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Diterima dan disahkan Pada tanggal ………… Para penguji/pembimbing Penguji I/ Pembimbing I Dr. Budiono, S.H., M.Hum NIP. 19631107 198901 1 001 Penguji II/ Pembimbing II

Haryanto Dwiatmodjo, S.H.,M.Hum. NIP. 19570225 198702 1 001

Penguji III

Dr. Setya Wahyudi, S.H., M.H. NIP. 19610527 198702 1 001

Mengetahui, Dekan Fakultas Hukum

Dr. Angkasa, S.H., M.Hum. NIP. 19640923 198901 1 001

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : GALIH RAKASIWI

NIM : EIA008033

Program Studi : Ilmu Hukum

Judul Skripsi : TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN

PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA

BERLANJUT (Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri

Purwokerto No. 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya,

bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai

tulisan atau pikiran saya, kecuali yang tersebut di dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan,

atas perbuatan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Purwokerto, Februari 2013 Yang membuat pernyataan

GALIH RAKASIWI NIM. EIA008033

(5)

ABSTRAK

TINDAK PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN SECARA BERLANJUT

(Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto No. 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT)

Oleh :

GALIH RAKASIWI EIA008033

Persetubuhan adalah perpaduan antara anggota kemaluan laki-laki dan perempuan, jadi anggota kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam anggota kemaluan perempuan, sehingga mengeluarkan mani. Persetubuhan terhadap wanita belum cukup umur disyaratkan dilakukan “di luar perkawinan” artinya pelaku dan korban tidak terikat dalam suatu perkawinan. Apabila perbuatan pidana tersebut berlangsung secara teru-menerus atau berlanjut maka termasuk dalam klasifikasi sebagai satu perbuatan berlanjut. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan unsur-unsur Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dan pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam menjatuhkan pidana dalam Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif dan sumber data adalah data sekunder. Adapun metode pengumpulan data dengan mempelajari peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur, dokumen dan putusan pengadilan atau yurisprudensi yang berkaitan dengan obyek atau materi penelitian kemudian dianalisis secara normatif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa perbuatan Terdakwa MUHAJIR RASYID bin ROSIDI yang melakukan tindak pidana membujuk anak melakukan persetubuhan yang dilakukan secara berlanjut terhadap korban GITA LUSIANA yang berumur 14 tahun, memenuhi unsur-unsur Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, yaitu: 1) Unsur barangsiapa; 2) Unsur dengan sengaja; 3) Unsur melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak; 4) Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain; dan 5) Unsur melakukan beberapa perbuatan perhubungan, sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan atau berlanjut.

Pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam menjatuhkan pidana pada perkara Nomor 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT. adalah: 1) Keterangan saksi; 2) Keterangan Terdakwa; 3) Visum et Repertum; 4) Antara keterangan para saksi, keterangan Terdakwa dan hasil Visum et Repertum mempunyai hubungan yang erat dan saling bersesuaian; 5) Terpenuhinya unsur-unsur Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP; dan 6) Terpenuhinya unsur-unsur tindak pidana, yaitu: unsur memenuhi rumusan undang-undang, unsur bersifat melawan hukum dan Unsur kesalahan, yang terdiri dari unsur mampu bertanggung jawab, tidak ada alasan pemaaf dan pembenar dan pertimbangan hal-hal yang memberatkan dan meringankan.

(6)

ABSTRACT

CRIMINAL ACT TO INDUCE THE CHINDREN TO DO THE SEXUAL INTERCOURSE THAT IS CONDUCTED SUSTAINABLY

(Case Study in the Public Court Decision of Purwokerto No. 03/Pid.Sus/2012/PN.PWT)

By:

GALIH RAKASIWI EIA008033

Sexual intercourse is the integration between the penis and vagina, so the penis must be inserted into vagina, so it will squirt the sperm. The sexual intercourse in the women under the age that is being conducted without any marriage relationship it means that the suspect and victim do not being connected with the marriage. If this criminal act happens sustainably so it can be classified into sustainably act. Based on the explanation above, so this research aims to find out the implementation of elements in Article 81 (2) Ordinance No. 23, 2002 jo Article 64 (1) KUHP and the Judge Consideration of Public Court of Purwokerto in punishing in the Decision of Public Court of Purwokerto Number 03/Pid.Sus/2012/PN.PWT.

This research uses the method of normative juridical, with the descriptive research specification and data source is the secondary data. And the method of collecting data by learning the regulation of ordinance, literature book, document and court decision or jurisprudence which related with the object or material in the research then analyzed normatively and qualitatively.

Based on the result and discussion of research it is obtained the conclusion hat the action of the Suspect MUHAJIR RASYID bin ROSIDI that conducts the criminal act by inducing the children to do the sexual intercourse that doing sustainably to the victim GL who has 14 year olds, it fulfills the elements of Article 81 (2) Ordinance No. 23 in 2002 jo Article 64 (1) KUHP, that is: 1) the element of who; 2) the element of with intentionally; 3) the element to do the deceiving, the series of deceiving or persuade the children; 4) the element of doing the sexual intercourse with her or with other; and 5) the element of doing some sexual intercourse, so it must be considered as an act that must be continued or followed up.

The judge consideration of Public Court of Purwokerto in punishing of criminal act in the case Number 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT. is: 1) the witness explanation; 2) the suspect explanation; 3) Visum et Repertum; 4) among the explanation of witness, suspect and the result of Visum et Repertum has the strong correlation and supported each other; 5) the fulfillment of element in Article 81 (2) Ordinance No. 23 in 2002 jo Article 64 (1) KUHP; and 6) the fulfillment of criminal act elements, that is: the element of fulfillment of ordinance formulation, the element to have the characteristic to against the law and the mistake element that consisted of the element to be able to take responsibility, no any reasons of forgiveness and correctness and the consideration that burdens and lighten.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rakhmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi dengan judul “TINDAK

PIDANA MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN YANG

DILAKUKAN SECARA BERLANJUT (Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri

Purwokerto No. 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT)” ini dapat diselesaikan sebagai salah satu

rangkaian studi yang harus dipenuhi dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Hukum pada

Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Angkasa, S.H., M.Hum.., selaku Dekan Fakultas Hukum Unsoed

Purwokerto.

2. Bapak Dr. Budiono, S.H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I/Penguji I., dari

beliaulah penyusun banyak menimba ilmu dan menerima binaan intelektual yang sangat

bermanfaat bagi terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak Haryanto Dwiatmodjo, S.H.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II/Penguji II.,

yang telah memberikan bimbingan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Setya Wahyudi, S.H., M.H, selaku Dosen Penguji III., yang telah

(8)

5. Seluruh civitas akademika Fakultas Hukum Unsoed, yang tidak mungkin dapat

disebutkan satu per satu, terima kasih atas semua tempaan ilmu dan wawasan yang telah

penyusun peroleh selama ini.

6. Bapak/Ibu, yang telah berjuang untuk membesarkan, mendidik, membiayai dan

menanamkan prinsip-prinsip dalam hidup sehingga gelar Sarjana ini aku raih.

”Bahagialah Dunia Akherat”.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi

ini.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini hanya merupakan studi awal yang

mengandung banyak kelemahan. Oleh sebab itu penyusun dengan terbuka menerima

segala bentuk kritik dari pembaca yang budiman, karena komentar, saran, kritik dan

masukan merupakan warna yang indah dalam dialog intelektual. Penyusun percaya bahwa

dengan kritik seseorang akan lebih memahami kemampuan, kelebihan, kelemahan dan

kekurangan dirinya. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat.

Purwokerto, Februari 2013

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tindak Pidana ... 9

1. Pengertian Tindak Pidana ... 9

2. Unsur-unsur tindak pidana ... 11

a. Memenuhi rumusan undang-undang ... 14

b. Bersifat melawan hukum ... 15

c. Kesalahan ... 19

1) Mampu bertanggung jawab ... 21

2) Tidak ada alasan pemaaf dan pembenar ... 26

(10)

4. Pidana dan Pemidanaan ... 40 a. Pidana ... 40 1) Pengertian pidana ... 40 2) Jenis-jenis pidana ... 42 b. Pemidanaan ... 43 1) Pengertian pemidanaan ... 43 2) Tujuan pemidanaan ... 45 B. Persetubuhan/Perkosaan ... 47

C. Perbuatan Berlanjut (Voortgezette Handeling) ... 55

1. Pengertian Perbuatan Berlanjut (Voortgezette Handeling) ... 55

2. Ciri-ciri Perbuatan Berlanjut ... 58

D. Pengertian Anak dan Batas Usia Anak ... 61

1. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) ... 62

2. Kitab Undang-undang Hukum Pidana ... 62

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ... 64

4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak ... 65

5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak ... 65

6. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak-hak Asasi Manusia ... 66

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ... 66

BAB III. METODE PENELITIAN... 67

A. Metode Pendekatan ... 67

(11)

D. Metode Pengumpulan Data ... 68

E. Metode Penyajian Data ... 68

F. Analisis Data ... 68

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Hasil Penelitian ... 69

1. Duduk Perkara ... 69

2. Penangkapan dan Penahanan Terdakwa ... 71

3. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ... 71

a. Dakwaan ke satu ... 72 b. Dakwaan ke dua ... 72 4. Pembuktian ... 72 a. Keterangan Saksi-saksi ... 72 b. Keterangan Terdakwa ... 76 c. Keterangan Ahli ... 77 d. Barang Bukti ... 78 e. Petunjuk ... 78 5. Tuntutan Pidana ... 75 6. Pembelaan ... 80

7. Replik Penuntut Umum ... 80

8. Duplik Terdakwa ... 80

9. Fakta-fakta Hukum ... 80

10. Putusan Pengadilan ... 82

a. Hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan ... 82

(12)

B. Pembahasan ... 83

1. Penerapan unsur-unsur Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dalam Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto Nomor 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT. ... 86

a. Unsur barangsiapa ... 87

b. Unsur dengan sengaja ... 88

c. Unsur melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak ... 90

d. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain ... 91

e. Unsur melakukan beberapa perbuatan perhubungan, sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan ... 93

2. Pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Purwokerto dalam menjatuhkan pidana pada perkara Nomor 03/Pid.Sus/2012/PN. PWT. ... 94

a. Memenuhi rumusan undang-undang ... 97

b. Bersifat melawan hukum ... 99

c. Kesalahan ... 103

1) Mampu bertanggung jawab ... 105

2) Tidak ada alasan pemaaf dan pembenar ... 110

BAB V. PENUTUP ... 124

A. Simpulan ... 124

B. Saran ... 125

Referensi

Dokumen terkait

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Perumahan. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan sebaran batuan yang mengandung bijih besi menggunakan metode geomagnet di Desa Pringgabaya Utara

Nazar Bakry, Fiqh dan ushul fiqh, (Jakarta: PT.. yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS melalui sebuah mimpi, Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk

Hasil penelitian dapat disimpulkan, pemberian tepung daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dalam ransum tidak dapat meningkatkan bobot karkas, persentase karkas,panjang usus dan

dirahasiakan dan menetapkan bahwa perintah atau izin tertulis bagi pengecualian ada pada Menteri Keuangan, sedangkan yang mempunyai semangat kemandirian Bank

Unit analisis adalah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai sebuah entitas sosial budaya ekonomi dan politik, unit analisis pendukung penelitian dalam mempelajari kasus

Penggunaan media konvensional dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi membuat siswa kurang tertarik dalam pelajaran, sehingga berpengaruh dalam hasil

menjatuhkan sanksi bagi notaris sedangkan Majelis Pengawas Daerah tidak, baik untuk ditingkat daerah maupun tingkat pusat ketika notaris melakukan pelanggaran