• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL PEMBAHASAN

4.2 Data Akustik

4.2.1 Mean Scattering Volume (Sv)

Pengolahan Scattering Volume (Sv) dilakukan dengan pemilahan data (filtering) untuk mengurangi data bias atau data yang tidak diinginkan. Pemilihan data dilakukan dengan cara menghilangkan nilai yang tidak diinginkan yaitu pada threshold > -55 dan < -110 dB. Nilai Sv lamun dihitung berdasarkan keberadaanya terhadap kedalaman.

a. Spesies Enhalus acoroides

Lokasi pengamatan spesies lamun Enhalus acoroides terdapat di sekitar Pulau Panggang yakni di stasiun 1 dan stasiun 6. Pada saat pengamatan kondisi perairan dalam keadaan pasang tertinggi dengan suhu permukaan laut sebesar 27 °C serta salinitas berkisar antara 30 hingga 31 psu.

Sumber : Dokumentasi penelitian 2011

Gambar 10. Enhalus acoroides

Spesies Enhalus acoroides mempunyai rhizoma yang ditumbuhi rambut rambut padat dan kaku dengan lebar lebih dari 1.5 cm. Akarnya banyak dan bercabang dengan panjang antara 10-20 cm dan lebar 3-5 mm. Panjang daun mencapai 30-150 cm dengan lebar 1.25-1.75 cm (Philips dan Menez 1988). Lamun ini memiliki warna daun hijau pekat didapatkan pada perairan yang terlindung dengan substrat yang terdiri dari pasir atau lumpur, tumbuhnya berpencar dalam kelompok

26

kelompok kecil terdiri dari individu individu atau kumpulan individu yang rapat, berupa kelompok murni atau bersama sama dengan Thallasia hemprchii dan Halophila ovalis, rata rata tinggi lamun yang diukur dari pangkal daun pada daerah pengamatan berkisar dari 70-85 cm.

Berdasarkan proses perekaman akustik selama ±15 menit, diperoleh ping data sebanyak 1287 pada stasiun 1 dan 2619 ping data pada stasiun 6. Pengolahan statistik pada stasiun 1 diperoleh nilai Sv maksimum adalah -61.37 dB, nilai minimum -91.94 dB dengan nilai rata rata Sv yang diperoleh pada stasiun tersebut adalah -66.51 dB dan std adalah ± 3.43 dB. Nilai pengamatan yang diperoleh pada stasiun 6 sedikit berbeda dengan yang diperoleh pada stasiun 1, nilai maksimun pada stasiun 6 adalah -59.33 dB dengan minimumnya -70.58 dB dan nilai rata rata -63.35 dB serta std ± 1.32 dB. Nilai Sv pada stasiun 6 menunjukan perolehan data pengamatan yang cukup baik karena nilai standar deviasinya yang cenderung kecil. Perbandingan parameter statistik tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan parameter statistik Enhalus acoroides

Parameter Stasiun 1 Stasiun 6

N data 1287 2619 Minimum -91.94 dB -70.58 dB Maximum -61.37 dB -59.33 dB Median -67.04 dB -63.39 dB Mean -66.51 dB -63.35 dB Standard Deviation 3.43 1.32 Variance 11.74 1.74 Coefficient of Variation -0.05 -0.02

Dari 56% data pengamatan pada stasiun 1 didapatkan nilai Sv berkisar antara -61.37 dB hingga -67.48 dB, sedangkan pada 83% data pengamatan di stasiun 6 yang didapatkan adalah nilai Sv berkisar antara -61.58 dB hingga -64.96 dB.

Data hasil penelitian yang dilakukan Deswati 2009 di Pulau Pari Kepulauan Seribu menggunakan Instrumen hidroakustik split beam Simrad EY 60 pada 7 stasiun

pengamatan spesies Enhalus acoroides diperoleh Sv mean berkisar dari -58.71 dB hingga -71. 79 dB dengan standar deviasi adalah ± 5.46 dB hingga 9.15 dB.

Gambar 10 a. Sebaran normal nilai Sv stasiun 1, b. Sebaran normal nilai Sv stasiun 6

Gambar 11 . Sebaran normal nilai Sv stasiun 1 dan 6.

Nilai Sv rata rata yang diperoleh dari 7 stasiun pengamatan pada spesies lamun Enhalus acoroides adalah -64.12 dB dengan standar deviasi ± 6.43 dB

28

sehingga diperoleh threshold lamun tersebut adalah -57.69 dB hingga -70.56 dB. Nilai thereshold lamun ini agak berbeda pada thereshold yang digunakan oleh Valley dan Drake 2005 dengan menggunakan EcoSav yaitu -65 hingga -75 dB (Deswati 2009).

Nilai threshold lamun pada penelitian yang dilakukan oleh Deswati (2009) untuk spesies yang sama ini tidak begitu berbeda dengan hasil yang diperoleh pada stasiun 6 sebesar -63.35 dB, perbedaan keduanya yang cukup nyata hanya terlihat dari nilai standar deviasi yakni ± 6.43 dan ± 1.32. Nilai standar deviasi yang cukup kecil menunjukan tingkat keakuratan yang cukup baik di stasiun 6 bila dibandingkan dengan penelitian yang telah ada.

Gambar 12 . Sebaran normal nilai Sv gabungan

Dari 3906 ping data hasil penggabungan stasiun 1 dan stasiun 6 untuk spesies Enhalus acoroides didapatkan nilai Sv mean sebesar -64.16 dB dengan std ± 2.93 dB, sehingga diperoleh threshold lamun Enhalus acoroides adalah -61.23 hingga -67.09 dB.

Nilai ini masih dalam kisaran threshold yang diperoleh Deswati 2009 dalam penelitiannya di Pulau Pari, Kepulauan Seribu dengan menggunakan split beam SIMRAD EY 60 untuk spesies Enhalus acoroides yaitu -57.69 hingga -70.56 dB.

Dari uji t yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% untuk spesies Enhalus acoroides nilai Sv mean berkisar -64.07 dB hingga -64.25 dB.

b. Spesies Cymodocea rotundata

Spesies Cymodocea rotundata memiliki rhizoma vertikal yang pendek dan pelepah seperti lempeng. Menurut Tanaka (2004), karakteristik morfologi yang demikian memungkinkan bagian-bagian di atas permukaan berada pada sedimen dan tetap berhubungan dengan substrat yang basah, sehingga terhindar dari kehilangan air ketika padang lamun terdedah.

Data rata rata panjang daun yang diukur pada saat pengamatan adalah 10 sampai 13.5 cm, dengan suhu permukaan laut berkisar antara 26 °C hingga 28°C serta salinitas 30 hingga 31 psu.

Sumber : Dokumentasi penelitian 2011

Gambar 13 . Spesies Cymodocea rotundata

Pengolahan data Sv Cymodocea rotundata dilakukan dengan prosedur yang sama untuk jenis Enhalus acoroides. Pada penelitian ini, spesies Cymodocea rotundata ditemukan di stasiun 2, 3 dan 5 , parameter akustik berupa nilai rata rata Sv untuk masing-masing stasiun tidak menunjukan perbedaan.

30

Dari 1115 ping data yang diperoleh dari perekaman aksutik selama ± 15 menit pada stasiun 2 diperoleh nilai Sv mean pada stasiun tersebut yakni -68.17 dB dengan standar deviasi ± 4.57 dB, untuk stasiun 3 diperoleh 2838 ping data dengan nilai Sv mean adalah -66.62 dB dan standar deviasi ± 4.33 dB. Stasiun 5 dengan jumlah ping data 3128 diperoleh nilai Sv mean sebesar -64.07 dB dengan standar deviasi ± 3.39 dB. Nilai perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perbandingan parameter statistik Cymodocea rotundata

Parameter Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 5

N data 1115 2838 3128 Minimum -98.78 dB -82.94 dB -84.45 dB Maximum -60.94 dB -58.45 dB -58.25 dB Median -67.79 dB -68.82 dB -64.74 dB Mean -68.17 dB -66.62 dB -64.07 dB Standard Deviation 4.57 4.33 3.39 Variance 20.87 18.71 11.46 Coefficient of Variation -0.07 -0.06 -0.05

Gambar 14. ( a. Sebaran normal nilai Sv stasiun 2, (b stasiun 3, (c stasiun 5

32

Dari 70% data pengamatan pada stasiun 2 didapatkan nilai Sv berkisar -64.73 dB hingga -72.25 dB, untuk stasiun 3 dari 72% data pengamatan diperoleh nilai Sv berkisar antara -63.34 dB hingga -73.14 dB. Untuk stasiun 5 dengan 79% data pengamatan diperoleh nilai Sv berkisar antara -60.87 dB hingga -68.73 dB.

Dari 7081 ping data hasil penggabungan stasiun 2, 3 dan stasiun 5 untuk spesies Cymodocea rotundata didapatkan nilai Sv maksimum adalah -58.24 dB, Sv minimum sebesar -98.78 dB serta Sv mean sebesar -65.37 dB dengan standar deviasi ± 4.34 dB, sehingga diperoleh thresholdCymodocea rotundata adalah -61.03 hingga -69.71 dB.

Gambar 16. Sebaran normal Sv gabungan

Uji t yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai Sv mean untuk spesies Cymodocea rotundata berkisar dari -65.27 dB hingga -65.47 dB.

c. Thallasia hemprichii

Jenis Thallasia hemprichiimerupakan salah satu lamun yang tumbuh di daerah tropis dan mempunyai penyebaran yang cukup luas. Menurut Fortes (1993) Thallasia hemprichii mempunyai rimpang berwarna coklat atau hitam dengan ketebalan 1-4 mm dan panjang 3-6 cm, satu akar per nodus dimana akar dikelilingi oleh rambut kecil yang padat. Setiap tegakan mempunyai 2-5 helaian daun dengan ujung yang membulat, panjang 6-30 cm dan lebar 5-10 mm. Lamun ini mempunyai sebaran kedalaman yang relatif sempit, dari daerah eulitoral sampai kedalaman 4-5 meter, walaupun juga ditemukan pada kedalaman 30 meter, sering merupakan spesies yang melimpah di daerah intertidal rataan terumbu karang yang menerima hempasan energi yang tinggi dengan substrta pasir dan pecahan pecahan karang yang kasar. (Tomscik 1997)

Sumber : Dokumentasi penelitian 2011

Gambar 17. Spesies Thalasia hemprichii

Thallasia hemprichii memiliki rhizoma vertikal yang lebih panjang dan pelepah yang tidak fleksibel dibanding Cymodocea rotundata, sehingga mengalami kondisi terdedah yang lebih lama. Namun, kondisi ini diimbangi oleh toleransi fisiologis daunya yang lebih besar terhadap kekeringan dan juga memiliki pelepah yang banyak sehingga bias membantu mencegah kehilangan air dari meristemnya.

34

Tabel 6. Parameter statistik Thalasia hemprichii Paramater Stasiun 4 N (Jumlah data) 2381 Minimum -83.36 dB Maximum -57.2 dB Median -62.6 dB Arithmetic Mean -62.23 dB Standard Deviation 3.39 dB Variance 11.5 Coefficient of Variation -0.05

Spesies Thalasia hemprichiihanya terdapat pada 1 stasiun pengamatan yakni stasiun 4. Nilai Sv minimum adalah -83.36 dB dan nilai maksimum sebesar -57.2 dB. Nilai Sv rata rata Thalasia hemprichii adalah -62.23 dB dengan standar deviasi sebesar ± 3.39. sehingga diperoleh threshold Thallasia hemprichii adalah -58.84 hingga -65.62 dB.

Jumlah data pengamatan pada stasiun 4 yakni sebesar 64% diperoleh nilai Sv berkisar antar -59.81 dB hingga -65.04 dB. Dari uji t yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai Sv spesies Thallasia hemprchii berkisar antara -62.09 dB hingga -62.37 dB.

Dokumen terkait