• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Ketentuan Umum

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah kontribusi wajib dari kepada daerah yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa dan berdasarkan Undang – Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.

B .Pengertian Pajak Parkir

Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Berikut beberapa terminologi yang berhubungan dengan Pajak Parkir :

 Parkir adalah kegiatan tidak bergerak yang bersifat sementara

 Tempat parkir adalah tempat parkir diluar badan jalan yang disediakan oleh orang pribadi atau badan usaha.

 Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penggunaan barang dan jasa

 Pengusaha parkir adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan usaha parkir dan jasa lainnya pada gedung pelataran milik pemerintah atau swasta yang dijadikan sebagai tempat parkir

 Gedung parkir adalah tempat parkir kendeeraan, tempat menyimpan kenderaan penyediaan jasa parkir

 Kenderaan bermotor adalah setiap kenderaan yang bergerak dan digerakkan oleh swasta atau orang pribadi.

 Garasi adlah bangunan atau rumah yang dipakai untuk menyimpan kenderaan bermotor yang dipungut biaya

C. Objek Pajak Parkir

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No 1 Pasal 3 Tahun 2017 Tentang Pajak Parkir

Objek Pajak Parkir adalah penyelenggara tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kenderaan bermotor. Namun ada beberapa hal yang tidak termasuk Objek Pajak Parkir sebagaimana dijelaskan adalah :

 Penyelenggara tempat parkir oleh pemerintah dan pemerintah daerah

 Penyelenggara tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk karyawan sendiri

 Penyelenggara tempat parkir oleh kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing atas asas timbal balik.

Klarifikasi tempat parkir di luar badan jalan yang dikenakan Pajak Parkir adalah :

a. gedung parkir b. pelataran parkir

c. garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran d. tempat penitipan kendaraan bermotor

Penyelenggaraan perparkiran yang dilarang adalah :

a. Menetapkan dan menjual kupon tanda parkir yang tidak sesuai dengan izin.

b. Menjual kupon tanda parkir sebelum diperforasi oleh Dinas PendapatanKota Medan.

c. Merubah, menghapus atau memuat sedemikian rupa cap atau tanda lainpada kupon tanda parkir yang telah diperforasi oleh Dinas Pendapatan KotaMedan.

d. Memberikan izin kupon tanda parkir yang telah dipakai dan atau digunakansecara berulang-ulang kepada pemakai tempat parkir.Setiap kendaraan bermotor yang parkir di tempat parkir harus diberikankupon tanda parkir, dan dokumen lain yang dipersamakan dan untukpengendalian dan pengawasan kupon tanda parkir, maka untuk setiap jeniskendaraan bermotor diberi warna atau ciri yang berlainan.

D. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Parkir

Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan parkir kenderaan bermotor. Wajib Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir.

E. Tarif Pajak Parkir

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No 1 Pasal 6 Tahun 2017

Tarif pajak parkir ditetapkan sebagai berikut :

 Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada

penerima jasa parkir dengan menggunakan tarif sewa parkir tetap sebesar 20% dari pembayaran

 Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada

penerima jasa parkir dengan menggunakan tarif sewa jasa parkir progresif dikenakan pajak parkir sebesar 25% dari pembayaran;

dan

 Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada

penerima jasa parkir dengan menggunakan tarif sewa parkir Very Important Person (VIP) dan Vallet dikenakan pajak parkir sebesar 30% dari pembayaran.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No 1 Pasal 7a Tahun 2017 mengenai struktur dan besarnya tarif parkir

 Besarnya tarif parkir

Roda Dua dan Roda Tiga,meliputi :

Untuk parkir tetap, tarif sebesar Rp.2.000,00 s/d Rp.3.000,00

Roda Empat ke atas,meliputi :

Untuk parkir tetap ,tarif sebesar Rp.3.000,00 s/d Rp. 5.000,00

 Untuk tarif progresif

A. Tarif dasar sebesar Rp.3.000,00 s/d Rp.5.000,00 untuk satu jam pertama dan penambahan Rp. 2.000,00 s/d Rp.4.000,00, untuk setiap penambahan satu jam berikutnya, kurang dari satu jam dihitung satu jam; dan

B. Ambang batas tarif parkir maksimal pada hari Senin sampai dengan Jumat sebesar Rp.20.000,00 dan jika hari Sabtu,Minggu dan libur Nasional sebesar Rp.25.000,00.

 Untuk Parkir tetap VIP, tarif dasar sebesar Rp.35.000,00 tanpa dikenakan penambahan tarif parkir.

 Untuk parkir tetap Valet, tarif dasar sebesar Rp.40.000,00 tanpa dikenakan penambahan tarif parkir.

F. Cara Perhitungan Besarnya Pajak Parkir

Adapun cara perhitungan besarnya pajak parkir, yaitu :

Keterangan :

Dasar pengenaan pajak =

omset

Tarif = 20%

Contoh :

Sebuah Rumah makan yang memiliki area parkir yang komersilkan (setiap kenderaan yang dikenai bayaran) selama 1 bulan mendapat penghasilan dari parkir

Dasar Pengenaan pajak X tarif

pengunjungnya sebesar Rp.2.500.000,00 berapakah pajak parkir yang harus dibayar untuk bulan tersebut?

Jawab :

Pajak yang harus dibayarkan adalah 20% x Rp.2.500.000,00 = Rp.500.000,00

Jadi pajak parkir sebesar Rp.500.000,00 inilah yang Disetorkan ke Dinas Pendapatan Daerah Penyetoran pajak Tersebut dilakukan dengan menggunakan SSPD.

Berdasarkan Perda Kota Medan No 1 Pasal 32d Tahun 2017

Apabila penyelenggara tempat Parkir tidak mengikuti besaran tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7a diatas akan dikenakan sanksi administratif berupa penutupan kegiatan usaha penyelenggara tempat parkir.

G. Masa pajak, tahun pajak, saat tentang pajak, dan wilayah pemungutan pajak parkir.

Pada pajak parkir, masa pajak merupakan jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota. Tahun pajak adalah jangka waktu yang lamanya satu tahun takwim kecuali apabila wajib pajak menggunakan tahun buku yang sama dengan tahun takwim.

Pajak yang terutang merupakan pajak parkir yang harus dibayar oleh wajib pajak pada suatu saat. Dalam masa pajak, atau dalam tahun pajak menurut ketentuan peraturan daerah tentang pajak

parkir yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setempat.

Pajak parkir yang terutang dipungut diwilayah kabupaten/kota tempat penyelenggaraan parkir diluar badan jalan berlokasi. Hal ini terkait dengan kewenangan pemerintah kabupaten / kota yang hanya terbatas atas setiap tempat parkir diluar badan jalan yang memungut bayaran yang berlokasi dan terdaftar dalam lingkup wilayah administrasi

H.Cara Pemungutan, Penetapan dan Ketetapan Pajak 1. Cara pemungutan pajak parkir

Pemungutan pajak parkir tidak dapat di borongkan artinya seluruh proses kegiatan pemungutan pajak parkir tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga, walaupun demikian dimungkinkan antara lain pencetakan formulir perpajakan, pengiriman suratnya kepada wajib pajak atau penghimpunan data objek dan subjek pajak. Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya pajak yang terutan, pengawasan penyetoran pajak dan penagihan pajak.

2. Penetapan pajak parkir

Berdasarkan SPTPD yang disampaikan oleh wajib pajak dan pendapatan yang dilakukan oleh petugas Dispenda, bupati atau walikota atau pejabat yang ditunjuk oleh bupati datau walikota menetapkan pajak parkir yang tertutup dengan menerbitkan surat ketetapan pajak daerah (SKPD). SKPD harus dilunasi oleh wajib pajak paling lama 30 hari sejak diterimanya SKPD oleh wajib pajak atau jang waktu lain yang ditetapkan oleh bupati/walikota.

3. Ketetapan pajak

Dalam jangka waktu lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, bupati/walikota dapat menerbitkan SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN. Surat ketetapan pajak diterbitkan berdasarkan pemeriksaan atas SPTPD yang disampaikan oleh wajib pajak.

Penerbitan surat ketetapan pajak ini untuk memberikan kepastian hukum apakah perhitungan dan pembayaran pajak yang dilaporkan wajib pajak dalam SPTPD telah memenuhi peraturan perundang-undangan pajak daerah atau tidak.

4. Surat tagihan pajak daerah (STPD)

Bupati / Walikota dapat menerbitkan STPD jika pajak parkir dalam tahun perjalan tidak atau kurang dibayar, hasil penelitian SPTPD terhadap kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan salah hitung dan wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga atau denda. Sanksi administrasi berupa bunga dikenakan kepada wajib pajak yang tidak atau kurang bayar pajak yang terutang, sedangkan sanksi administrasi berupa denda dikenakan karena tidak dipenuhinya ketentuan formal, misalnya tidak atau terlambat menyampaikan SPTPD. Selain ketentuan diatas, bupati atau walikota juga dapat menerbitkan SPTPD apabila kewajiban pembayaran pajak terutang dalam SKPDKB atau SKPDKBT tidak dilakukan atau tidak sepenuhnya dilakukan oleh wajib pajak.

STPD juga merupakan saran yang digunakan untuk menagih SKPDKB atau SKPDKBT yang tidak atau kurang dibayar oleh wajib pajak sampai dengan jatuh tempo pembayaran pajak dan SKPDKB atau SKPDKBT.

BAB IV

Dokumen terkait