BAB II : PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.36 Populasi dalam penelitian ini adalah 1 kelas yaitu kelas V SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati yang terdiri dari 12 orang putra dan 6 orang putri, sehingga populasinya sejumlah 18 siswa. Pemilihan kelas V yang dijadikan sebagai populasi tentu saja melalui beberapa pertimbangan, diantaranya yaitu pembelajaran dilakukan secara daring melalui grup Whatsapp, maka kelas yang lebih rendah tidak bisa dipilih sebagai populasi karena kebanyakan siswa tidak mempunyai handphone sendiri. Selain itu, tidak bisa memilih kelas VI sebagai objek penelitian dikarenakan difokuskan untuk persiapan ujian.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/
nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
36 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Rosda Karya, 2017), hlm. 250-251.
informasinya kemudian ditarik kesimpulannya. Terdapat dua variabel yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut dengan variabe stimulus, prediktor, anticedent. Dalam bahasa Indonesia, variabel independen disebut juga variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau apa yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).37 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media audio visual dengan indikator sebagai berikut:
a. Mempermudah kegiatan pembelajaran
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi konkrit)
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (pembelajaran tidak membosankan)
d. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
e. Pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
37 Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, ( Metro: Ramayana Pers, 2005), hlm. 39.
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.38 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan indikator dari penilaian hasil pretest dan posttest bentuk domain kognitif terhadap pemahaman materi Karakteristik Geografis Indonesia.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, diperlukan menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnyadata yang objektif. Untuk mengumpukan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu:
1. Wawancara
Metode wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara resitasi sepihak yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan pada tujuan peneliti.39 Metode wawancara ini dilakukan kepada guru kelas V terutama yang mengajar mata pelajaran IPS untuk mengetahui bagaimana penggunaan media yang digunakan guru dalam pembelajaran serta kondisi siswa dalam pembelajaran IPS.
38 Nikmatur Ridha, “Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian”, Jurnal Hikmah, (Vol. 14, No. 1, 2017), hlm. 66.
39 Hadari Nawawi, Meyode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2003), hlm. 136.
2. Tes
Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan seseorang. Menurut Zainal Arifin, “tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh siswa untuk mengukur aspek perilaku siswa”.40 Dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat ukur kemampuan seseorang untuk mendapatkan hasil tertentu. Adanya tes ini, peneliti dapat mengetahui dan menilai sejauh mana hasil belajar siswa.
Penelitian ini diberikan kepada 1 kelas. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar sebelum dilakukanya proses pembelajaran dan sesudah melakukan pembelajaran. Tes ini menggunakan tes tertulis pilihan ganda sebanyak 10 soal serta hasil pengolahan data digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
F. Uji Coba Instrumen
Uji coba dilakukan untuk memperoleh instrumen penelitian yang baik. Untuk mengetahui apakah instrumen itu baik, harus diketahui analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal.
40 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 118.
1. Uji Validitas
Validitas adalah derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.41 Uji validitas pada tes objektif akan hanya ada dua kemungkinan jawabannya, yaitu betul dan salah, setiap butir soal yang dijawab dengan betul pada umumnya diberi skor 1 (satu), sedangkan untuk setiap jawaban yang salah diberi skor 0 (nol).
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen yang yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen dapat diketahui setelah diadakan kegiatan uji coba instrumen. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment, yang rumus lengkapnya adalah sebagai berikut:
rxy
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya responden
∑X = jumlah skor tiap item X
∑Y = jumlah skor tiap item Y
41 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 363.
∑XY = jumlah perkalian X dan Y
Selanjutnya nilai r hitung dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment dengan taraf signifikan 5%.
Bila harga r hitung r tabel maka item soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga r hitung r tabel maka item soal tersebut tidak valid.42
Tabel 3.2 Data Validitas Soal 1-20 Butir
42 Nurul Qamariah, Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Menggunakan Google Form Terhadapp Hasil Belajar Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital Siswa Kelas X SMK Negeri 9 Padang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019, (Padang: Universitas Putra Indonesia, 2019), hlm. 41-42.
19 0,601 0,468 *Valid
20 0,462 0,468 Tidak Valid
Pada butir soal no. 1, berdasarkan taraf signifikansi 5% dengan n = 18, diperoleh rhitung > rtabel, maka daapat disimpulkan bahwa butir soal no. 1 tersebut valid. Hasil perhitungan uji coba dari siswa kelas V SD N Sidoluhur 02 yang berjumlah 18 siswa dengan jumlah soal 20 butir soal pilihan ganda, diperoleh jumlah soal yang valid 10 butir dan tidak valid 10 butir soal.
Tabel 3.3 Hasil Validitas Uji Coba
No. Kriteria Nomor Soal Jumlah
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan instrumen yang sama.43 Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut memberikan hasil yang tetap, artinya
43 Ali Anwar, Statistik Untuk Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya dengan SPSS dan Excel, (Kediri: IAIT Press, 2009), hlm. 13.
apabila dikenaan pada objek yang sama maka hasilnya akan tetap atau relatif sama. Untuk mengetahui reliabilitas tes objektif digunakan rumus KR-20 yaitu:
r11= ( )( ) Keterangan:
r11 = reliabilitas tes
n = banyaknya butir pertanyaan st2 = varians skor
pi = proporsi subjek yang menjawab benar pada suatu butir qi = 1-p
Harga r11 yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga r dalam tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan reliabel apabila harga r11 >
rtabel.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisian reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,7283 karena r11 > rtabel (0,7283
> 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.
Tabel 3.4 Harga Reliabilitas Uji Coba
R11 Keterangan
0,7283 Reliabel
3. Tingkat Kesukaran Soal
Soal dikatakan baik, bila soal tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk
mengetahui indeks kesukaran butir soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:
p Keterangan:
P = angka indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria tingkat kesukaran soal yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
P = ≤ 0,30 = soal sukar P = 0,31 - 0,69 = soal sedang P = 0,70 - 1,00 = soal mudah
Apabila nilai indeks kesukaran sebuah soal nilainya
≤ 0,30 maka soal tersebut termasuk dalam jenis soal yang sukar, sedangkan soal yang mempunyai nilain antara 0,31 – 0,69 soal tersebut termasuk dalam soal yang sedang, dan soal yang nilainya antara 0,70 – 1,00 maka soal tersebut mempunyai indeks kesukaran yang mudah. Berdasarkan uji coba instrumen tes diperoleh dengan kriteria sukar = 3, sedang = 12, mudah = 5, yang terangkum dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.5 Hasil Tingkat Kesukaran Uji Coba No. Kriteria Nomor Soal Jumlah
1. Sukar 1, 3, 18 3
2. Sedang 2, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17,
12
19
3. Mudah 4, 5, 6, 15, 20 5
Jumlah 20
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yag berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, apabila dapat dijawab dengan benar oeh siswa yang berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Seluruh siswa mengikuti tes dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok pandai dan kelompok kurang pandai.44 Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi utuk butir soal pilihan ganda adalah:
D = = PA - PB
Keterangan:
D = daya pembeda soal
JA = jumlah siswa kelompok atas JB = jumlah siswa kelompok bawah BA = jumlah benar untuk kelompok atas BB = jumlah benar untuk kelompok bawah
44 Nurul Qamariah, Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Menggunakan Google Form Terhadapp Hasil Belajar Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital Siswa Kelas X SMK Negeri 9 Padang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019, (Padang: Universitas Putra Indonesia, 2019), hlm. 45.
PA = = proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB = = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda soal:
D = < 0,00 = sangat jelek D = 0,00 – 0,19 = jelek D = 0,20 – 0,39 = cukup D = 0,40 – 0,69 = baik D = 0,70 – 1,00 = sangat baik
Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh beberapa soal yang mempunyai daya pembeda soal dengan kriteria sangat jelek = 2, jelek = 4, cukup = 5, baik = 8, sangat baik
= 1, yang terangkum pada tabel daya pembeda soal dibawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal No. Kriteria Nomor Soal Jumlah
1 Sangat Jelek 9, 15 2
2 Jelek 7, 12, 18, 19 4
3 Cukup 1, 3, 6, 17, 20 5 4 Baik 2, 4, 5, 8, 10,
11, 14, 16
8
5 Sangat Baik 13 1
Jumlah 20
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang analisisnya akan menganalisis data yang telah terkumpul melalui tes. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sejumlah data kuantitatif yaitu penilaian tes yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Analisis terhadap data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Berikut ini adalah uraian teknik analisis data penelitian:
1. Uji Persyaratan hipotesis
Tahap pengolahan data dilakukan dengan cara megumpulkan data menggunakan pretest dan posttest.
Sebelum dilakukan analisis, data tersebut harus diuji terlebih dahulu normalitasnya. Adapun pengertian dan uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk di analisis dengan menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui data yang berasal dari populasi apakah berdistribusi normal atau
tidak.45 Penelitian ini menggunakan uji normalitas Liliefors, karena n atau sampel dalam penelitian ini berjumlah kecil yaitu 18, sesuai dengan prasyarat dalam pengujian Liliefors yaitu:
a) Data berskala interval atau ratio
b) Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c) Dapat digunakan untuk n besar maupun n kecil Misal x1, x2, ..., xn adalahdata yang akan diuji dengan tingkat signifikan 5% maka nilai uji statistik dengan metode Liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus di bawah ini:
L = max (|F (Zi) – S (Zi)|) Dengan,
S(Zi) = frekuensi kumulatif ke-i n
Keterangan:
i = statistik uji dengan metode Liliefors Zi = data pada Xi yang distandarisasi Xi = angka pada data
F(Zi)= probabilitas kumulatif normal di Zi
S(Zi)= probabilitas kumulatif empiris Zi
45 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Statistik Penelitian Dengan SPSS, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2005, hlm. 18.
Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis b. Menentukan tingkat signikasi
c. Menghitung Zi, setelah standar deviasi / simpangan bakunya diketahui
d. Menghitung probabilitas kumulatif normal di Zi dengan melihat tabel uji Z
e. Menghitung S(Zi)
f. Menghitung selisih |F(Zi) – S(Zi)
g. Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak, kita sebut dengan Lo
h. Membandingkan Lo dengan tabel nilai kritis untuk uji Liliefors
i. Menarik kesimpulan46 2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian. Uji hipotesis yang dilakukan peneliti menggunakan statistik inferensial. Uji hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan pengaruh hasil belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
46 I Putu Ade Andre Payadnya dan I Gusti Agung Ngurah Trisna, Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistiknya Dengan SPSS, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2018), hlm. 39-40.
t
Keterangan:
1
X = Nilai rata-rata posttest 2
X = Nilai rata-rata pretest S12 = Varians posttest S22 = Varians pretest
n1 = Jumlah siswa pada saat posttest n2 = jumlah siswa pada saat pretest
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. DESKRIPSI DATA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati tahun ajaran 2020/ 2021, pada mata pelajaran IPS dengan materi Karakteristik Geografis Indonesia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pre-eksperimen karena menggunakan 1 kelas, jadi sebelum diberikan perlakuan, siswa diberikan pretest terlebih dahulu. Kemudian untuk mengetahui nilai posttest siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio visual yang berupa video dari kumpulan slide dengan penjelasan.
Prosedur yang pertama kali dilakukan peneliti adalah meminta ijin kepada kepala SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati bahwa akan melakukan penelitian di SD tersebut.
Permintaan ijin untuk melakukan penelitian pun diterima.
Penelitian dilaksanaka pada tanggal 13 Maret hingga 22 April 2021.
Data dalam penelitian ini diperoleh mealui tes dan wawancara. Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati yaitu menggunakan tes berupa pilihan ganda.
Sebelum instrumen tes digunakan untuk penelitian, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Adapun jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam uji coba instrumen tes sebanyak 20 soal. Uji coba instrumen dilakukan di kelas VI SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati yang berjumlah 18 siswa dan diperoleh sebanyak 10 soal yang valid.
Sebagaimana dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan metode tes dan wawancara. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Sedangkan wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media yang digunakan guru dalam pembelajaran serta kondisi dan keadaan siswa dalam pembelajaran IPS.
Subjek pada penelitian ini sebanyak 18 siswa dari kelas V yang diberikan pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Setelah hasil penelitian terkumpul, kemudian data dianalisis dengan menggunakan rumus uji t. Untuk mempermudah proses analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Ms. Excel.
Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut:
1. Pretest
Data pretest merupakan data hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kelas V di SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati sebelum diberi perlakuan berupa media audio
visual. Dari data yang diperoleh nantinyaa digunakan sebagai acuan untuk melihat apakah ada selisih dengan hasil penilaian posttest setelah diberikan perlakuan menggunakan media audio visual.
Pada tanggal 21 April 2021 peneliti melakukan pretest dengan memberikan 10 soal yang diambil dari soal yang telah diuji kevalidannya dan reliabilitasnya sebelum dilaksanakan perlakuan menggunakan media audio visual guna mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dengan jumlah siswa 18 dan jumlah soal sebanyak 10 soal maka diperoleh hasil rata-rata skor sebesar 61,111 dengan standar deviasi sebesar 9,002 dan skor minimum sebesar 40 serta skor maksimum sebesar 70.
2. Posttest
Data posttest merupakan data hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kelas V di SD Negeri Sidoluhur 02 setelah diberi perlakuan menggunakan media audio visual.
Posttest dilakukan pada tanggal 21 April 2021. Posttest dilaksanakan untuk mengetahui hasil dari penggunaan media audio visual pada pembelajaran IPS terutama pada materi Karakteristik Geografis Indonesia. Posttest dilaksanakan dengan memberikan 10 soal yang sama dengan soal pretest guna untuk mengetahui perbedaan hasilnya.
Berdasarkan hasil perhitungan posttest dengan jumlah siswa sebanyak 18 dan dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, maka diperoleh hasil rata-rata skor sebesar 77,222 dengan standar deviasi sebesar 10,741 dan skor minimun sebesar 60 serta skor maksimum sebesar 90.
Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Pretest dan Posttest
Nama Nilai
Pretest (x1) Posttest (x2)
MCS 40 60
Rata-rata 61,111 77,222 Standar Deviasi 10,741 9,002
3. Hasil Wawancara
Data pelengkap dalam penelitian ini selain tes adalah menggunakan data wawancara. Guru kelas V yang mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahan Sosial di SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati berjumlah satu orang digunakan sebagai informan dalam wawancara.
Berikut adalah hasil wanwancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Berdasarkan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diwawancarai mengenai latar belakang pendidikan, beliau menyatakan bahwabeliau merupakan mahasiswa alumni Universitas PGRI Semarang jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selanjutnya mengenai pertanyaan kapan beliau mengajar khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, beliau menyatakan bahwa sejak tahun 2000 beliau mengajar di SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati. Kemudian pertanyaan mengenai media yang biasanya beliau gunakan dala pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, beliau menyatakan bahwa disaat pembelajaran langsung secara tatap muka menggunakan media buku paket, peta, atlas yang tentunya menunjang, contohnya poster atau gambar. Sedangkan disaat pandemi sekarang
ini tidak menggunakan media dikarenakan proses pembelajaran dilaksanakan secara daring dan siswa hanya diberi penugasan saja. Kemudian pertanyaan mengenai minat siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, beliau menyatakan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bervariasi.
Berdasarkan pertanyaan mengenai prestasi belajar lmu Pengetahuan Sosial, beliau menyatakan bahwa prestasi belajar siswa ada yang bagus, sedang dan ada juga yang kurang walaupun hanya sedikit. Dan berdasarkan petanyaan tentang kesulitan dalam mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, beliau mengungkapkan banyak kesulitan yang dijumpai dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena disaat pandemi, beliau tidak bisa melihat kondisi siswa langsung, jadi untuk mengukur pemahaman siswa lebih sering diberi soal atau penugasan agar siswa mau membaca buku ketika pembelajaran di rumah masing-masing.
B. ANALISIS DATA
1. Uji Persyaratan Hipotesis
Pengujian persyaratan hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengujian hipotesis yang nantinya akan menggunakan statistik parametris atau menggunakan
statistik nonparametris. Pengujian persyaratan hipotesis tersebut dilakukan dengan uji normalitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretest dan posttest berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas menggunakan Ms. Excel diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Data Ltabel Lhitung Kesimpulan
Pretest 0,200 0,1731 Normal Posttest 0,200 0,1576 Normal
Berdasarkan tabel tersebut, hasil yang diperoleh dengan bantuan program Ms. Excel menunjukkan bahwa data pretest dan posttest tersebut berdistribusi normal karena diketahui bahwa data dikatakan berdistribusi normal apabila Lhitung ≤ Ltabel, dengan Ltabel
= 0,200. Data di atas menunjukkan bahwa hasil pretest memiliki nilai 0,1731 < 0,200, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan pretest tersebut berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan data posttest memiliki nilai 0,1576 < 0,200. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan menggunakan Ms. Excel menunjukkan semua data berdistribusi normal. Selengkapnya hasil perhitungan uji normalitas
dari data pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretest
NO X z F(z) S(z) |F(z)-S(z)|
1 40 -2,345 0,010 0,056 0,046
2 50 -1,234 0,109 0,111 0,003
3 50 -1,234 0,109 0,167 0,058
4 50 -1,234 0,109 0,222 0,114
5 60 -0,123 0,451 0,278 0,173
6 60 -0,123 0,451 0,333 0,118
7 60 -0,123 0,451 0,389 0,062
8 60 -0,123 0,451 0,444 0,006
9 60 -0,123 0,451 0,500 0,049
10 60 -0,123 0,451 0,556 0,105
11 60 -0,123 0,451 0,611 0,160
12 70 0,987 0,838 0,667 0,172
13 70 0,987 0,838 0,722 0,116
14 70 0,987 0,838 0,778 0,060
15 70 0,987 0,838 0,833 0,005
16 70 0,987 0,838 0,889 0,051
17 70 0,987 0,838 0,944 0,106
18 70 0,987 0,838 1,000 0,162
Rata2 61,111 L hitung 0,173
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Posttest NO X z F(z) S(z) |F(z)-S(z)|
1 60 -1,603 0,054 0,056 0,001 2 60 -1,603 0,054 0,111 0,057 3 60 -1,603 0,054 0,167 0,112 4 70 -0,672 0,251 0,222 0,028 5 70 -0,672 0,251 0,278 0,027 6 70 -0,672 0,251 0,333 0,083 7 70 -0,672 0,251 0,389 0,138 8 80 0,259 0,602 0,444 0,158 9 80 0,259 0,602 0,500 0,102 10 80 0,259 0,602 0,556 0,046 11 80 0,259 0,602 0,611 0,009 12 80 0,259 0,602 0,667 0,065 13 80 0,259 0,602 0,722 0,120 14 90 1,190 0,883 0,778 0,105 15 90 1,190 0,883 0,833 0,050 16 90 1,190 0,883 0,889 0,006 17 90 1,190 0,883 0,944 0,062 18 90 1,190 0,883 1 0,117
Setelah dilakukan uji normalitas, dapat diketahui bahwa semua data yang didapatkan dari penelitian yang berupa tes pilihan ganda berdistribusi normal, sehingga dapat diteruskan pengujian pada analisis data berikutnya dengan uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk
menguji dugaan sementara dalam penelitian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus uji t dan dilakukan secara manual. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
thitung = 4,877 > ttabel = 2,109, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil uji t dari tes berupa pilihan ganda yaitu thitung = 4,877 dan ttabel = 2,109 sehingga dapat dinyatakan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan ditolaknya H0 dari hasil pengujian uji t pada taraf kepercayaan 0,95 atau pada taraf kesalahan 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati tahun ajaran 2020/ 2021.
C. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V siswa SD Negeri Sidoluhur 02 Jaken Pati tahun ajaran 2020/ 2021. Penelitian ini menggunakan 1 kelas dengan desain one-group pretest-posttest design.
Pembelajaran dengan perlakuan menggunakan media audio visual dilakukan satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 21 April 2021. Sebelum diberikan perlakuan, siswa terlebih
dahulu diberikan pretest untuk mengukur kemampuaan awal siswa tentang Karakteristik Geografis Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes (pretest-posttest) yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Soal tes berupa pilihan ganda berjumlah 10 soal yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen terlebih dahulu.
Kemudian dilanjutkan dengan uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas untuk mengetahui nilai pretest nilai posttest berdistribusi normal atau tidak. Setelah mengetahui data yang diperoleh data tersebut berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dua sampel berpasangan (paired t-test). Data-data tersebut sebagai berikut:
1. Uji validitas dari 20 soal digunakan rumus korelasi product moment dengan taraf sigifikan 5% diperoleh sebanyak 10 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid.
2. Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 diperoleh harga reliabitasnya sebesar thitung 0,7283 karena > ttabel 0,7.
3. Tingkat kesukaran soal diperoleh diperoleh dengan kriteria sukar = 3 soal, sedang = 12 soal, dan mudah = 5 soal.
4. Daya pembeda soal diperoleh dengan kriteria sangat jelek
4. Daya pembeda soal diperoleh dengan kriteria sangat jelek