• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN TEORETIS A. Anak-Anak dan Berita

B. Media dan Berita

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar Media merupakan bentuk jamak medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT (1979) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedangkan Olson (1974) mendefinisikan medium sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi dan mendistribusikan symbol dengan melalui rangsangan indra tertentu, disertai penstrukturan informasi.

Perkembangan media telah menimbulkan dua kali dari empat kali revolusi dunia pendidikan (Ashby, 1972). Perkembangan media ini baik berupa buku, siaran radio dan televisi berpotensi untuk tumbuh dan berkembangnya masyarakat belajar.12

Akan tetapi sejak maraknya perkembangan media baik di mancanegara maupun di Indonesia banyak terjadi pro dan kontra berkenaan dengan materi yang diekspose oleh media. Berbagai penelitian yang diselenggarakan di Amerika

11

Nataliani, “Pendidikan Media Dari Waktu ke Waktu” 12

Dedih Suryadi. Unsur-unsur Pendidikan Islam Terpadu. Makalah Forum Silaturrahmi SDIT Daarussalaam, 2003

Serikat menunjukkan hasil-hasil yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Sehingga perlu dicermati dan dikaji ulang mengenai dampak kehadiran media disekitar kita terutama dalam lingkungan keluarga sebagai basis pertama pendidikan anak-anak kita.

Penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton). Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media komunikasi, sebuah produk audio-visual melibatkan lebih banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Film cerita, iklan, media pembelajaran adalah contoh media audio-visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering menjadi salah satu elemen dari media komunikasi. Karena

melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang diperuntukkan sebagai media komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia.

Media dan Berita merupakan sistem komunikasi yang memiliki kemampuan untuk menyebarkan pesan ke berbagai tempat, sehingga media dan berita sering dimanfaatkan banyak pihak dalam menggali informasi perkembangan yang terjadi di dunia. Media bisa dikatakan sebagai alat untuk menyebarluaskan berita

Jenis jenis Media yaitu Media Elektronik : Televisi, Radio

Media Cetak : Surat Kabar / Harian, Tabloid , Majalah, Buletin

Tabel 2

PerbedaanMedia Cetak, Elektronik dan On Line

Media Cetak Media Elektronik Media On Line

Paparan lebih lengkap dan mendalam karena luasnya Space

Singkat dan kurang lengkap karena terbatasnya waktu

Paparan tidak selengkap MC tapi lebih lengkap daripada ME

Berita hari ini adalah kejadian kemarin atau tadi malam

Berita hari ini adalah peristiwa hari ini (bahkan hanya hitungan detik)

Berita hari ini adalah peristiwa hari ini

Cukup menggunakan

indra penglihatan

Memerlukan indra

pendengaran (TV & Radio) dan Penglihatan (TV)

Memerlukan indra

Penglihatan

Media berupa kertas cetak

Barang elektronik (TV, Radio)

Menggunakan Internet

Segmentasi dewasa Segala usia Dewasa, intelektual

Tabel 3

PerbedaanSurat Kabar, Tabloid, Majalah dan Bulettin

Perbedaan Surat Kabar Tabloid Majalah Buletin

Waktu Terbit Setiap hari

relative umum

Setiap minggu/ bergantung kebijakan perusahaan Relatif terbatas/ Tertentu

Bentuk dan Ukuran Lembaran kertas buram dengan luas + 42 x 58 cm perhalaman Lembaran kertas dengan kualitas yang relative lebih bagus daripada surat kabar dengan luas 29 x 42 cm/ hal Berbentuk hampir seperti buku dengan ukuran bervariasi (ex : Tempo, Sabili, Intisari) Bisa berbentuk seperti majalah tapi lebih tipis, atau hanya semacam lembaran setengah folio Sifat Sajian Formal, Kaku Variatif & Kreatif, bergantung Segmentasi

Variasi Warna Minim Warna Lebih banyak

warna Relatif banyak warna bahkan kadang Full Colour Minim warna tapi bergantung karakteristik Bulettin

Harga Relatif Murah Harga sedang,

cenderung mahal

Relatif mahal Relatif murah

Prioritas Berita Stright News (aktualitas dan sisi pentingnya diutamakan)

Feature dan Soft News (Sisi kemenarikan/hib uran diprioritaskan) Feature, Investigation Report dan Soft

News (bergantung Segmentasi) Soft News Prioritas Substansi Berita

Definisi Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.jadi media lebih kepada alat untuk menyampaikan berita.

News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.

Banyak pemikir komunikasi yang mendefinisikan tentang berita, diantaranya:

1. Menurut W.J.S. Purwadarminta: berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru.

2. Menurut Dean M. Lyle Spencer: Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.

3. Menurut Willard C. Bleyer: Berita adalah sesuatu yang termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar. 4. Menurut William S Maulsby: Berita adalah suatu penuturan secara

benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

5. Menurut Eric C. Hepwood: Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum.

6. Menurut Dja’far H Assegaf: Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena

luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi–segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.

7. Menurut J.B. Wahyudi: Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik.

8. Menurut Amak Syarifuddin: Berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media massa.13

Dari pengertian-penertian diatas, menimbulkan pendapat bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita. Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita. Yang disebut berita adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah peristiwa tidak akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak dilaporkan

Contohnya Tulisan Non Fiksi di media massa bukanlah berita, tetapi tulisan ilmiah yang mengandung opini penulisnya baik tersurat maupun tersirat. Tulisan Fiksi pada dasarnya bertujuan untuk menghibur. Namun dalam perkembangannya, tulisan fiksi ini bisa menjadi alternative kritik sosial atau mengungkapkan argumentasi penulisnya. Bahkan, fiksi juga menjadi alternatif mengungkap kata yang tidak mungkin di sampaikan melalui berita. Contohnya adalah tulisan Seno Gumira Adjidarma yang menulis cerpen “Maria dan Telinga” yang mengungkap fakta kekerasan pemerintahan Soeharto dalam konflik Timor-Timur.

13Siti Nurnabila Adawiyah,”Sekilas Tentang Jurnalistik”, artikel diakses pada 5 Agustus 2009 dari http://mkbi.multiply.com/journal/item/19.html

Faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita. Tujuh di antaranya adalah:

Jenis-jenis Berita 1. Sifat kejadian

2. Masalah yang dicakup 3. Lingkup pemberitaan 4. Sifat pemberitaan Unsur-unsur Berita

Secara umum, unsur-unsur berita yang selalu ada pada sebuah berita adalah:

1. Headline, biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan

2. Deadline, ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.

3. Lead, lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.

4. Body, atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.

Unsur Utama Sebuah Berita:

H: How (Bagaimana). Jika satu saja elemen 5W+1H tidak ada dalam sebuah tulisan jurnalistik, Maka berita tersebut belum lah lengkap dan layak disebut sebagai berita.

1. What : Pokok masalah dalam sebuah peristiwa. Apa kejadian yang sedang terjadi, apa peristiwa yang sedang berlangsung.

2. Who : Subyek berita (manusia) dalam sebuah peristiwa. Siapa pelaku dalam peristiwa tersebut. Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Keterangan pelaku ini, selain mencantumkan nama, juga status, umur, ataupun jabatannya bila perlu. Terkantung pada jenis peristiwanya. 3. Where : Dimana peristiwa itu terjadi. Tempat ini harus dijelaskan

dengan detil.

4. When : Kapan terjadinya peristiwa itu, mulai kapan hingga kapannya. Tanggal bulan dan tahun yang lengkap. Jika perlu lengkapi dengan detil jam.

5. Why : Mengapa bisa terjadi, dan kemudian dianggap penting? Penjelasan ‘Why’ ini dapat kita uraikan dengan jelas, latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Apa maksud, tujuan, motif dan sebagainya. 6. How : Bagaimana proses kejadiannnya. Bagaimana peristiwa itu terjadi.

Berita muncul dalam benak manusia untuk disebarkan kepada manusia lain untuk mewujudkan komunikasi sosial. Berita yang muncul dalam benak manusia itu bukan suatu peristiwa, tapi lebih merupakan sesuatu yang diserap setelah peristiwa itu terjadi. Berita tidak identik dengan fakta peristiwa, melainkan sebuah upaya untuk merekonstruksi fakta dalam kerangka inti peristiwa

Joseph Klapper dalam William L. Rivers, melihat adanya kemampuan “rekayasa kesadaran”dan ini dinyatakan sebagai kekuatan terpenting media, yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan apapun. Rekayasa kesadaran, sudah ada sejak lama, namun media-lah yang memungkinkan hal ini dilaksanakan secara cepat dan besar-besaran

Dokumen terkait