• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.6 Media Pembelajaran

2.1.6.1 Pengertian

Menurut Azhar (2007) kata media berasal dari bahasa Latin medius yang

secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, “pengantar”. Dalam bahasa Arab,

media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.

Arsyad Azhar, Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan keterampilan

atau sikap. AECT (Assosciation of Education and Communication Tehnology,

1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Gagne dan Brings (1975) dalam Arsyad Azhar mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video

kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik

yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar.

Hamalik (1986) dalam Arsyad Azhar mengemukakan bahwa, pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi

pembelajaran pada saat itu.

2.1.6.2 Ciri-ciri Media

Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan

petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh

media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya yaitu: 1)

ciri fiksatif (fixative property) ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau

objek. Ciri ini sangat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang

telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan

setiap saat, 2) ciri manipulatif (manipulative property) transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam

waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Demikian pula dapat direkam dengan foto kamera untuk foto, 3) ciri distributif (distributive property) ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang dan secara bersamaan

kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus

pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

2.1.6.3 Manfaat Media

Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (1996) mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar yaitu: 1) pembelajaran akan lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar, 2) bahan

memungkinkannya menguasai tujuan pembelajaran, 3) metode pembelajaran akan

lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata

guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, 4) siswa dapat

lebih banyak melakukan aktivitas belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian

guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan,

memerankan dan lain-lain.

Menurut Kemp dan Dayton (1985) mengatakan dampak positif dari

penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara

utama langsung adalah sebagai berikut: 1) penyampaian pelajaran menjadi lebih

baku, setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media

menerima pesan yang sama, 2) pembelajran bisa lebih menarik, media dapat

diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan

memperhatikan, 3) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya

teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi

siswa, umpan balik, dan penguatan. 4) lama waktu pembelajaran yang diperlukan

dapat dipersingkat kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk

mengantarkan pesan dan isi isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan

kemungkinannya dapat diserap oleh siswa, 5) kualitas hasil belajar dapat

ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran

dapat mengkombinasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang

terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas, 6) pembelajaran dapat diberikan

kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran

dirancang untuk penggunaan secara invidu, 7) sikap positif siswa terhadap apa

dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk menjelaskan

berulang-ulang mengenai isi pembelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia

dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar

mengajar misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.

Dari uraian tentang beberapa manfaat media, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa dengan adanya media sangat bermanfaat bagi peserta didik. Dalam

melakukan pembelajaran menggunakan media peserta didik akan lebih mudah

untuk mengerti tujuan pembelajaran yang akan dicapai, terlebih peserta didik yang

banyak dan aktif melakukan aktivitas belajar.

Rinanto dalam Susanna (2003) mengatakan media audio visual adalah

suatu media yang terdiri atas media visual yang disinkronkan dengan media audio,

yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru dengan

anak didik di dalam proses belajar mengajar. Dapat diartikan juga bahwa media

audio visual merupakan perpaduan yang saling mencakup antara gambar dan

suara yang dapat menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang menonton.

Menurut Suleiman (1981) mengatakan media audio-visual adalah alat-alat

“audible” artinya dapat didengarkan dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat audio-visual gunanya untuk membuat cara berkomunikasi

menjadi efektif. Alasan diperlukannya alat-alat visual: 1) alat-alat

audio-visual mempermudah orang menyampaikan dan menerima penjabaran atau

informasi serta dapat menghindari salah pengertian, 2) alat-alat audio-visual

mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak, 3) alat-alat audio-visual

Sanjaya (2006) meyampaikan bahwa media pembelajaran benar-benar

dapat membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan

yaitu: 1) media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran, 2) media yang digunakan harus sesuai dengan

materi pembelajaran, 3) media yang digunakan harus ssuai dengan minat,

kebutuhan dan kondisi siswa, 4) media yang digunakan harus memperhatikan

efektivitas dan efisiensi, 5) media yang digunakan harus sesuai dengan

kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

2.1.6.4 Prinsip-prinsip Media

Menurut Sri Anitah (2010) prinsip-prinsip umum penggunaan media

adalah sebagai berikut: 1) penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang

sebagai bagian intergral dalam sistem pembelajaran, 2) media pembelajaran

hendaknya dipandang sebagai sumber dana, 3) guru hendaknya memahami tingkat

hierarki (sequence) dari jenis alat dan kegumaannya, 4) pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsungterus, sebelum, selama, dan kegunaannya, 5)

penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses

pembelajaran.

Dari uraian tentang prinsip-prinsip media di atas peneliti menyimpulkan

bahwa guru harus mampu menggunakan media sesuai dengan minat peserta didik

dan efektif, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai

2.1.6.5 Jenis-jenis Media

a. Media Audio

Media audio adalah segala jenis media yang hanya bisa dinikmati dengan

indra pendengar. Media audio sendiri berfungsi sebagai penyalur pesan audio dari

sumber penerimaan pesan. Pesan dapat berupa lambang-lambang auditif verbal,

non verbal, maupun kombinasinya. Kelebihan dari media audio adalah:

meningkatnya komunikasi audio, mengembangkan kemampuan apresiasi dan

imajinasi yang cocok untuk pembelajaran bahasa musik dan dapat mengatasi

ruang dan waktu. Kelemahan dari media audio adalah hanya menggunakan

medium audio saja, pengadaannya lebih mahal dan daya jangkauannya terbatas.

b. Media visual

Media visual adalah semua media yang bisa dinikmati oleh indera mata dan

mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi. Kelebihan dari media visual

adalah; harganya murah, mudah didapat, mudah digunakan, dapat memperjelas

suatu masalah, lebih realistis, dapat membantu mengatasi keterbatasan ruang dan

waktu. Kelemahan dari media visual adalah: hanya menggunakan medium saja,

ukuran gambar serii sering kali kurang tepat untuk pembelajaran dalam kelompok

besar, memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan serta kejadian guru

dalam memanfaatkannya.

c. Media audio visual

Media audio-visual adalah semua media yang dapat dinikmati dengan

menggunakan indera mata dan pendengaran. Kelebihan media audio visual adalah

harganya murah, mudah di dapat, mudah digunakan, dapat memperjelas suatu

Kelemahan audio visual adalah ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk

pengajaran dalam kelompok besar, memerlukan ketersediaan sumber dan

keterampilan dan kejelian guru untuk memanfaatkannya.

Dari uraian tentang jenis-jenis media, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

dalam proses pembelajaran jenis-jenis media juga sangat penting. Karena media

itu menentukan proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana dan harapan

peserta didik. Maka dipilihlah media yang berhubungan dan sesuai dengan materi.

2.1.7 Keterkaitan Teori dengan Media

Media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan landasan teori yang sudah

dipaparkan di atas. Produk media PKn yang akan dirancang untuk siswa sekolah

dasar perlu memperhatikan tingkat perkembangan siswa berdasarkan teori

perkembangan Piaget, teori Kohlberg, teori Vygotsky. Berdasarkan teori

perkembangan tersebut, siswa berpikir mulai dari hal yang kongkrit menuju hal

yang abstrak. Selain itu, media pembelajaran yang akan dirancang juga

memperhatikan teori belajar konstruktivisme yang merumskan bahwa siswa yang

aktif dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator saja.

Model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Ciri dari pembelajaran kooperatif

teknik jigsaw adalah setiap siswa bertugas untuk membahas masalah atau

pertanyaan yang sama di dalam kelompok ahli. Dalam kelompok tersebut siswa

saling berdiskusi sehingga terjadi kerja sama. Setelah itu siswa kembali ke

kelompok asal mereka masing-masing untuk merumuskan hasil diskusi mereka

dari kelompok ahli. Dari interaksi kelompok siswa dapat saling bertukar pendapat

pembelajaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran,

terlebih media pembelajaran disusun berdasarkan tinjauan prinsip belajar akan

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

Dokumen terkait