• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar

3. Media Pembelajaran

Media merupakan alat yang harus ada untuk memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Secara spesifik, Sharon mengemukakan pengertian media (2005) "A medium (plural, media ) is a means of communication and source of infor mation

". Media merupakan sarana komunikasi dan sumber informasi. Menurut Rohani

(1997) "Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi". Sadiman (2006) menyatakan bahwa "Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan". Dalam AECT (Association for Educational Communications and

Technology) seperti yang dikutip Asnawir (2002) mengartikan "Media sebagai

commit to user

Menurut Miarso (2004) "Pembelajaran menunjukkan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya terkendali". Berdasarkan pengertian dua istilah di atas dapatlah didefinisikan istilah "media pembelajaran" antara lain:

a. Sadiman (2006) mengemukakan "Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,. perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. b)Depdiknas (2009) merumuskan bahwa "Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang, dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pernbelajar". c) Miarso (2004) menyatakan bahwa "Media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya proses belajar terjadi".

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran dapat berupa segala alat fisik maupun non fisik yang dapat menyajikan materi pembelajaran serta dapat merangsang dan mendorong terjadinya proses belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, serta mudah dipahami.

commit to user

Salah satu teori yang digunakan sebagai dasar penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of

Experience). Edgar Dale dalam Asnawir (2002) mengklasifikasikan pengalaman

belajar anak dimulai dari hal-hal yang paling konkret sampai kepada hal-hal yang paling abstrak. Dari Gambar 2.1, terlihat bahwa kerucut pengalaman Dale terdiri dari 12 macam klasifikasi media pembelajaran.

Verbal Simbol Visual Radio Film Televisi Pameran Karyawisata Demonstrasi Pengalaman Dramatisasi Pengalaman Tiruan Pengalaman Langsung

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Dasar pengembangan kerucut pada gambar di atas bukanlah tingkat kesukaran, melainkan tingkat keabstrakan (jumlah jenis indera yang turut serta selama proses penerimaan informasi atau pesan)

Menurut kerucut pengalaman Dale di atas dapat dijelaskan bahwa pengalaman langsung dapat memberikan kesan paling bermakna mengenai informasi/pesan dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut karena

Konkret Abstrak

commit to user

ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan istilah belajar sambil bekerja. Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan tersebut dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti diagram, bagan, grafik, ataupun lambang kata. Hal ini karena indera yang terlibat untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indera penglihatan saja.

Pada penelitian ini dengan metode eksperimen siswa dilibatkan untuk mendapatkan pesan informasi pelajaran melalui pengalaman langsung menggunakan media satket maupun media interaktif. Dengan media satket maupun media interaktif akan menekankan penggunaan pengalaman langsung / konkret sehingga verbalisme akan dapat dihindari. Setelah diskusi hasil percobaan dan mendapatkan kesimpulan mengenai konsep pemantulan dan pembiasan serta proses terbentuknya bayangan benda yang sedang dipelajari akan membangun abstraksi siswa untuk memprediksi sesuatu yang akan terjadi berkaitan dengan konsep pemantulan dan pembiasan cahaya.

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan media interaktif anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi serta memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak. Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan

commit to user

dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian para siswa dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru pada proses pembelajaran di kelas.

Soeparno (2007) menyatakan bahwa "ada beberapa alasan memilih media dalam proses belajar mengajar". Lebih lanjut dijelaskan alasan itu antara lain, ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat dipakai didalam proses belajar mengajar, ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu, ada perbedaan karakteristik setiap media dan ada perbedaan pemakai media tersebut serta ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan.

Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan pada pemilihan media. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada efektivitas program pembelajaran. Rudi Susilana (2008) menjelaskan kriteria umum pemilihan media berdasarkan kesesuaian: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik pembelajar atau siswa, teori, gaya belajar, kondisi lingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia".

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pernahaman siswa.

Dokumen terkait