Merupakan tahapan-tahapan mengenai alur penelitian dan perancangan
sistem yang akan dibangun.
Perencanaan Skripsi
Perumusan Masalah
Tahap Analis Sistem
Tahap perancangan sistem
Pengumpulan Data
Metode sekuensial linier
Tahap Operasi dan Pemeliharaan Tahap Implementasi
CD
Desain Basis Data Desain Rancangan Fisik
ERD Normalisasi Tahap pemrograman Tahap Pengujian (Black Box) Kesimpulan
Metode Penulisan
SDLC
Diagram Alir Maintenance Unit Test User Accept Test Studi pustaka Studi Literatur Studi lapangan Desain Konseptual DFD Kamus Data Kelebihan dan kekurangan R. Menu Program R. Masukan R. Keluaran Instalasi AplikasiAnalisa sistem berjalan
Solusi pemecahan masalah Analisa sistem usulan
Studi Kelayakan
Gambar 3.1. Perencanaan Alur Aplikasi Pengolahan Data Inventarisasi dan
73
Table of Contents
3.1. Metode Pengumpulan Data ... 62
3.1.1. Studi Pustaka... 62 3.1.2. Studi Literatur... 62 3.1.3. Studi Lapangan ... 64 3.2. Peralatan Penelitian ... 65 3.2.1. Perangkat Keras ... 65 3.2.2. Perangkat Lunak ... 65
3.3. Metode Pengembangan Sistem ... 66
3.3.1. Alasan penggunaan SDLC ... 66
3.3.2. Fase-fase rancangan metode SDLC untuk pengembangan “Perancangan aplikasi pengolahan data inventarisasi dan mutasi barang TI” ... 66
73
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan memaparkan profil perusahaan, mengenai sistem
yang akan di gunakan oleh instansi. Pada penulisan ini penulis menggunakan
NDLC yang di gunakan untuk membangun dan mengembangkan software.
4.1 Profil Kota Administrasi Jakarta Selatan
Jakarta Selatan sebagai bagian dari Ibukota Propinsi Daerah Khusus Jakarta
sekaligus sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia berfungsi sebagai Kota
Perdagangan dan Jasa, serta Kota Budaya dan Pariwisata mempunyai strategi
menciptakan pembangunan fisik yang diatur dan ditata sedemikian rupa, agar
pembangunan fisik dapat terkendali dan terkontrol sehingga apa yang menjadi visi maupun strategi pembangunan Jakarta Selatan dapat terwujud.
4.1.1. Sejarah
Pada awalnya yaitu, semenjak tahun 1966 pemerintah Kota
Administrasi Jakarta Selatan menempati gedung di jalan Trunojoyo dalam
jangka waktu 30 tahun, pemakaian gedung Kantor Kota Administrasi Jakarta Selatan di jalan Trunojoyo tersebut telah berubah.
Perubahan-perubahan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah
terhadap masyarakat di Jakarta Selatan.
Pada tanggal 26 Desember 1996 rencana pembangunan gedung
Kantor Kota Administrasi Jakarta Selatan dipresentasikan kepada Bapak Gubernur Suryadi Sudirja. Kemudian dikoordinasikan untuk memberikan
74
alternatif lokasi di Taman Pemakaman Umum Blok R Hasil rapat kemudian
dibawa dan dipaparkan dihadapan Gubernur pada tanggal 19 Mei 1997
sekaligus untuk mendapat komentar serta saran beliau. Tanggapan Gubernur
adalah sebagai berikut :
Gedung Kantor Kota Administrasi Jakarta Selatan supaya
direncanakan lebih tinggi agar KDB (Koefisien Dasar
Bangunan) berkurang atau mengecil dan sisa tanah yang tidak
terbangun akan lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
ruang terbuka yang dihutankan.
Melakukan studi lingkungan tata air dan lalu lintas.
Lokasi lama di jalan Trunojoyo bisa direncanakan untuk
bangunan serba guna dan dikelola oleh BUMN.
Kemudian di mulai perencanaan pembangunan gedung kantor Kota
Administrasi Jakarta Selatan di Blok P, Kelurahan Petogogan, Kecamatan
Kebayoran Baru.
4.1.2. Visi
Mewujudkan Jakarta Selatan sebagai bagian dari ibu kota DKI
Jakarta negara Republik Indonesia yang sejajar dengan kota-kota besar
negara-negara maju, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera dan berbudaya
75
4.1.3. Misi
Mempertahankan wilayah bagian selatan Jakarta sebagai daerah
resapan air serta mewujudkan wilayah bagian utara Jakarta Selatan sebagai
pusat niaga terpadu dengan strateginya, antara lain:
Mendorong mengembangan kawasan strategis skala nasional
dan internasional pada kawasan ekonomi yang berkembang pada
masa mendatang di kawasan segitiga Kuningan, Casablanca,
Manggarai dan penataan kawasan Blok M, Kebayoran Baru.
Mengembangkan pusat pembibitan tanaman dan perikanan serta
mengembangkan kegiatan penelitian agro dan wisata agro.
4.1.4. Lambang
Lambang Kotamadya Jakarta Selatan berbentuk perisai lima
didalamnya terlukis pohon rambutan dan buah rambutan rapiah (flora) serta
burung gelatik (fauna) yang mengandung arti alam lingkungan yang hijau
dan teduh yang melambangkan persatuan, kekuatan dan ketenangan serta
kebersamaan.
76
4.2 Analisis System
4.2.1. Analisis system yang be rjalan
Salah satu fungsi dari kominfomas adalah melakukan inventarisasi
barang kantor TI yang tersebar pada kantor kota administrasi Jakarta selatan, berupa pengecekan kondisi, keberadaan barang inventarisasi.
System yang berjalan saat ini dari pengolahan system yang ada masih
menggunakan file excel.
Inventarisasi barang apabila tidak dilakukan dengan menggunakan
program aplikasi akan terasa kurang efisien dan tidak akan menghasilkan informasi yang tepat waktu, dengan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu,
diperlukan aplikasi pengolahan data yang baik agar dapat meningkatkan
77
Berikut system yang berjalan untuk inventarisasi dan mutasi barang TI:
1. Inventarisasi barang TI
Tim Inventarisasi
(Staff) Unit Sudin
Mulai
Form pemantauan barang TI
Update Data Barang TI
Selesai
Feed Back status barang
Daftar Inventrarisasi
Barang TI
Gambar 4.2. Diagram Alir inventarisasi yang berjalan
78
2. Mutasi Barang TI
User Peminta Mutasi Tim Inventarisasi
(Kominfomas) User Penerima Mutasi
Mulai Permintaan mutasi barang TI Terima Permintaan Mutasi Cek relokasi disposisi Update Data Update Data Mutasi ke user
Surat serah terima barang
Selesai
Terima barang
79
4.2.2. Kelebihan dan kekurangan system yang berjalan A. Kelebihan
1. Memiliki cara dan struktur yang jelas dalam penanganan mutasi
barang TI
2. Untuk proses pendataan ulang barang inventarisasi yang tersebar
sudah memiliki flow yang jelas
B. Kekurangan
1. Masih lambatnya sistem berjalan dalam proses penyajian
informasi pemakaian barang kepada bagian-bagian yang membutuhkan.
2. Masih manualnya proses penyimpanan data, sehingga menemui
kesulitan jika sewaktu-waktu diperlukan.
3. Tidak adanya laporan rekapitulasi jumlah barang dan laporan
permutasian barang pinjaman.
4. User pemakai tidak berhubungan dengan sistem yang berjalan.
4.2.3. Studi kelayakan
Penulis membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat
dengan mencari tahu masalah- masalah dengan memperhatikan beberapa
80
1. Kelayakan Teknis
Untuk perangkat yang akan digunakan dalam pengembangan sistem
inventarisasi dan mutasi sudah cukup memadai, karena perangkat
keras dan perangkat lunak sudah cukup. Aplikasi ini dari segi teknologi berbasis client server yang terpusat dan terkomputerisasi
dalam pengolahan data. Dan aplikasi ini sangat mudah dalam
penggunaan operator sudin dalam penginputan dan pengupdate-an
data.
2. Kelayakan Ekonomis
Kelayakan ekonomis dilakukan untuk melihat apakah dana yang
tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk aplikasi pengolahan data barang inventarisasi berbasis web yang diusulkan. Sistem yang baru ini nantinya akan lebih menguntungkan.
Tabel 4.1 Rincian biaya pengembangan aplikasi
Rincian biaya Dalam rupiah
Rincian biaya biaya
Developer Program
Pelatihan @14 Orang (makan)
Rp. 10.000.000 Rp. 2.500.000
Total Biaya (TB) Rp. 12.500.000
81
3. Kelayakan hukum
Kelayakan hukum digunakan penulis untuk memperkuat bahwa
aplikasi ini tidak melanggar badan hukum, karena aplikasi ini
memang benar mengikuti standarisasi dalam aplikasi inventarisasi
dan jelas adanya.
4. Kelayakan Operasional
Dalam sisi operasional dalam penggunaan aplikasi ini, operator
sudin hanya membutuhkan sedikit manual penggunaan dalam
aplikasi ini, karena operator sudin yang ada sudah cukup,
dikarenakan lulusan universitas, dan mempunyai kompetensi dalam
bidang komputer. Dengan aplikasi yang baru ini akan merubah cara kerja tetapi tidak merubah struktur organisasi yang telah ada dan
telah berjalan saat ini.
5. Kelayakan Jadwal
Untuk pengembangan sistem ini membutuhkan waktu 4 bulan dalam
dari mulai tahap analisa sampai tahap operasi, memang waktu yang
dibutuhkan tepat waktu. Hingga menjadi sebuah aplikasi
4.2.4. Solusi pemecahan masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada dan hasil wawancara serta
kuesioner, maka dapat diambil suatu kesimpulan yang dapat digunakan
sebagai solusi pemecahan masalah terhadap permasalahan yang ada. Solusi
82
inventarisasi dan mutasi barang TI yang terintegrasi dengan sebuah aplikasi
berbasis client server.
Sistem pengolahan data inventarisasi dan mutasi barang TI ini,
merupakan sistem yang berbasis komputerisasi karena sistem yang sebelumnya masih manual meskipun menggunakan komputer sebagai alat
bantunya.
Adapun sistem aplikasi yang ingin penulis ajukan yaitu dengan
menggunakan program PHP, Java dan MySql. Sistem ini akan terintegrasi
dan terpusat.
4.2.5. Analisis sistem usulan
Dalam membahas sistem yang berjalan, yang terdiri dari prosedur
dalam melakukan berbagai kegiatan dan dalam penyusunan laporan pada
sistem inventarisasi dan pemimjaman/mutasi barang TI, penulis
mengelompokkan prosedur dalam beberapa proses yang berjalan pada
sistem yang diusulkan secara komputerisasi yang akan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Ope rator Sudin bertanggung jawab atas barang-barang yang ada, diantaranya melakukan penambahan, pengupdate-an, dan delete data
berupa barang inventarisasi seperti PC, Server, Laptop, Modem,
Switch, Topologi Jaringan ruangan dan juga melakukan mutasi barang
jika barang tersebut dalam kondisi rusak, atau ada pemindahan ruangan. b. Staff kominfomas sebagai petugas inventarisasi bertanggung jawab
83
inventaris yang ada di ruangan masing- masing suku dinas.
Memanajemen jika operator sudin salah memasukkan data seperti
topologi jaringan, atau pencatatan lainnya. Jika terjadi mutasi barang
dari hasil opname fisik maka akan dicatat ke buku mutasi barang. c. Pimpinan berfungsi sebagai melihat laporan digital keseluruhan jumlah
84
4.3 Desain
4.3.1. Desain Konseptual Aplikasi Pengolahan Data a. Conteks Diagram
Aplikasi pengolahan data inventarisasi Dan peminjaman/mutasi barang TI Operator Sudin
Pimpinan Kominfomas Data mutasi barang
Staff Opname Kominfomas
Penginputan data berupa: - Server
- Pc, - Modem, - Hub, - Gambar Topologi Pengupdate-an data berupa: - Server
- Pc, - Modem, - Hub, - Gambar Topologi Meminta Mutasi Barang View Laporan perunit:
- Server - Pc, - Modem, - Hub, - Gambar Topologi - Print mutasi barang
Report Pengecekan barang TI
Data Berita Acara
Gambar 4.4. Conteks Diagram perancangan aplikasi pengolahan data inventarisasi barang TI
85
b. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Diagram 0
Operator Sudin Staff Opname (Kominfomas)
Pimpinan 1.0 Validasi user 2.0 Pengolahan data 3.0 Meminta mutasi 4.0 Report User dan Pass
User dan Pass
Cek valid
Cek valid Tbl_user
Input data master sudin
View data master sudin
Pengecekan data master sudin
View data semua sudin Database_ma ster barang inv Permintaan mutasi Verifikasi mutasi Status mutasi View report
Report jumlah barang inventarisasi Report jumlah barang pertahun Report jumlah per/sudin Report mutasi Tbl_mutasi
Gambar 4.5. DFD level 0 perancangan aplikasi pengolahan data inventarisasi barang TI
Keterangan proses kerja DFD level 0 :
Validasi user operator sudin dan staff opname melakukan login dengan memasukkan user name dan password, operator sudin
melakukan login untuk menginput data serta bisa melihat dan mengubah
data hanya untuk masing- masing sudin, sedangkan staff opname login untuk melakukan pengecekan sudin mana yang belum melakukan update
data.
Pengolahan data operator sudin melakukan penginputan data barang inventarisasi yang ada diruangan, berupa table_komputer,
86
table_jaringan, table_merek dan table_topologi dan staff opname
melakukan verifikasi bahwa data yang diinput oleh operator sudin benar.
Meminta mutasi operator sudin melakukan permintaan mutasi barang yang ada diruangan, untuk dipindahkan keruangan lain dengan alasan (peminjaman, hibah). Lalu staff opname melakukan verifikasi berupa tanda tangan bahwa barang tersebut akan berpindah ruang,
sehingga staff opname melakukan penghapusan pada sistem dengan kode barang tersebut, dimasukkan pada tujuan sudin lain yang akan menerima
barang.
Report staff opname melakukan pembuatan laporan berupa barang asset inventarisasi. Seperti laporan seluruh jumlah barang di semua sudin,
jumlah pertahun barang inventarisasi, dan jumlah bersudin. Laporan
tersebut diberikan kepada pimpinan (kominfomas)
c. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Diagram 1 Proses 1.0
Operator Sudin Staff Opname
(Kominfomas) 1.1*
Validasi user
User dan Pass User dan Pass
Valid password Valid password
Tbl_user password
1.2* Cek user dan pass
Gambar 4.6.DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0 Keterangan umum DFD Level 2 :