• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1.2. Studi Literatur ... 62 3.1.3. Studi Lapangan... 64 3.2. Peralatan Penelitian………65 3.2.1. Perangkat Keras ... 65 3.2.2. Perangkat Lunak... 65 3.3. Metode Pengembangan Sistem………...66

xi

3.3.1. Alasan penggunaan SDLC ... 66 3.3.2. Fase-fase rancangan metode SDLC untuk pengembangan

“Perancangan aplikasi pengolahan data inventarisasi dan peminjaman barang TI” ... 66 3.4. Mekanisme Alur Penelitian………72

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN………..73

4.1 Profil Kota Administrasi Jakarta Selatan ... 73 4.1.1. Sejarah ... 73 4.1.2. Visi... 74 4.1.3. Misi ... 75 4.1.4. Lambang ... 75 4.2 Analisis System... 76 4.2.1. Analisis system yang berjalan ... 76 4.2.2. Kelebihan dan kekurangan system yang berjalan... 79 4.2.3. Studi kelayakan... 79 4.2.4. Solusi pemecahan masalah ... 81 4.2.5. Analisis sistem usulan... 82 4.3 Desain... 84 4.3.1. Desain Konseptual Aplikasi Pengolahan Data ... 84 4.3.2. Desain Basis Data ... 90 4.3.3. Desain Rancangan Fisik ... 102 4.4 Implementasi System ... 114 4.4.1. Pemrograman ... 114 4.4.2. Instalasi Program ... 114 4.4.3. Pengujian ... 114

xii

4.5 Operasi Dan Maintenance ... 124

BAB V PENUTUP……….125

5.1. Kesimpulan ... 125 5.2. Saran... 126

xviii

DAFTAR ISTILAH

Istilah Makna

Inventarisasi Pencatatan barang-barang milik kantor atau perusahaan

Peminjaman/Mutasi Berupa fisik barang yang akan digunakan oleh unit berfungsi sebagai alat penunjang suatu kinerja unit

Staff Opname Suatu Tim yang difungsi kan untuk melakukan pengecekan / pendataan barang

Operator Sudin Orang yang berfungsi untuk melakukan penginputan data

Multi Operator Suatu lembar kerja yang digunakan pada waktu yang bersamaan

Aplikasi berbasis web Aplikasi yang diakses menggunakan web browser melalui suatu jaringan internet/intranet yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web dan bergantung pada browser tersebut untuk menamplkan aplikasi

Field Bagian dari sebuah record, biasanya

terdiri dari sebuah data dari informasi yang berelasi ke data yang lain

Flow Chart Cara konvensional untuk

menggambarkan program dan digambarkan menggunakan symbol-simbol

xix

Form Format dokumen yang berisi

kolom-kolom kosong yang ditujukan untuk diisi oleh user dengan data mereka.

Library Kumpulan routine yang belum

dikompilasi sehingga bisa dipakai oleh program

MySQL Database relational open source

menggunakan struktur query language yang dikembangkan oleh MySQL AB. Aplikasi ini berjalan sebagai database server yang melayani akses beberapa user

Primary key Field dalam database yang berisi nilai-nilai untuk mengidentifikasi sebuah record. Karena unik, primary key menjadi jaminan bahwa tidak ada record yang sama dalam sebuah database.

Server Sebuah sistem komputer yang

menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer.

Web Layanan penyedia informasi di internet

yang berbasis grafik

Web server Komputer dengan program khusus yang bertindak sebagai server untuk menangani web milik suatu perusahaan

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan... .... 38 Tabel 2.2. Beberapa Bahan Pertimbangan Evaluasi Aternatif Rancangan... .... 41 Tabel 3.1. Studi Perbandingan ... .... 63 Tabel 4.1. Rincian biaya pengembangan aplikasi………...80 Tabel 4.2. Bentuk tidak normal... .... 91 Tabel 4.3. Bentuk normal ke 1NF... .... 94 Tabel 4.4. Bentuk normal 2NF... .... 97 Tabel 4.5. Spesifikasi tabel jaringan ... .... 98 Tabel 4.6. Spesifikasi tabel jaringan_merek ... .... 98 Tabel 4.7. Spesifikasi tabel jaringan_perangkat ... .... 99 Tabel 4.8. Spesifikasi tabel computer ... .... 99 Tabel 4.9. Spesifikasi tabel komputer_merek ... .... 99 Tabel 4.10. Spesifikasi tabel komputer_perangkat ... .... 99 Tabel 4.11. Spesifikasi tabel objek_survey... .... 99 Tabel 4.12. Spesifikasi tabel ppendukung... .... 100 Tabel 4.13. Spesifikasi tabel ppendukung_merek... .... 100 Tabel 4.14. Spesifikasi tabel ppendukung _perangkat... .... 100 Tabel 4.15. Spesifikasi tabel printer... .... 100 Tabel 4.16. Spesifikasi tabel printer_jenis ... .... 101 Tabel 4.17. Spesifikasi tabel printer _merek... .... 101 Tabel 4.18. Spesifikasi tabel tb_mutasi... .... 101 Tabel 4.19. Spesifikasi tabel tb_lookup ... .... 101 Tabel 4.20. Spesifikasi tabel tb_user... .... 102 Tabel 4.21. Spesifikasi tabel unit ... .... 102 Tabel 4.21. Pengujian Black Box ... .... 115

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer semakin pesat

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga kemampuan komputer

untuk membantu manusia dan menyelesaikan masalah semakin meningkat baik

permasalahan yang komplek maupun permasalahan yang sederhana. Selain

digunakan untuk menyimpan data, komputer juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengolah data, juga menyajikan data kedalam bentuk yang lebih mudah

dipahami seperti dalam bentuk chart pie dan chart batang.

Dengan keberadaan komputer segala kegiatan yang masih bersifat manual,

dapat dirubah kedalam sistem komputerisasi. Penggunaan komputer didalam

proses mengambil keputusan sangat membantu pimpinan dan staf-staf. Karena

pada instansi, saat ini masih dilakukan cara yang sederhana dalam melakukan

pencatatan inventarisasi barang TI, kondisi ini mengakibatkan proses pengolahan

data menjadi tidak efektif, misalnya lamanya pencarian data.

Maka untuk mempermudah proses pengolahan data barang inventarisasi

pada Kantor Walikota Jakarta Selatan diperlukan sebuah program aplikasi yang

mampu untuk mengolah data barang inventarisasi seperti proses menambah, mencari dan meng- update data-data inventaris, operator sudin dapat

menambahkan data masing- masing suku dinas yang ada dan tersebar dalam

2

skema topologi ruangan setiap suku dinas, laporan rekapitulasi. Sehingga proses

data barang inventarisasi dapat secara langsung dilihat dan transparan. Dengan

aplikasi pengolahan data inventarisasi ini diharapkan dapat lebih akurat, efektif,

efisien, terstruktur karena semua data barang inventarisasi dapat dimonitoring jika ada penambahan atau pengurangan data barang inventarisasi TI secara langsung

oleh pihak-pihak yang berwenang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil topik mengenai “(Perancangan Aplikasi Pengolahan Data Inventarisasi dan Mutasi Barang TI Berbasis Web)”. (Studi kasus di Kantor Kota Administrasi Jakarta Selatan)

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang penulis lakukan pada

Kantor Walikota Jakarta Selatan dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:

1. Bagaimana membangun aplikasi yang bisa membantu instansi dalam

inventaris barang sehingga aplikasi pengolahan data dapat tercipta

dengan efektif, efisien?

2. Bagaimana memudahkan pengolahan data dengan jumlah barang yang

banyak dan tersebar dalam beberapa gedung?

3. Dapatkah aplikasi ini dilakukan secara multiuser? 4. Dapatkah dilakukan secara online?

3

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi pembahasan masalah pada

system pengolahan data barang inventaris pada Kantor Walikota Jakarta Selatan, sehingga dengan batasan ini maka yang akan diba has adalah sebagai berikut :

1. Pendataan barang yang ada di unit- unit dengan melakukan survey di

Kantor Walikota Jakarta Selatan

2. Melakukan pengecekan fisik terhadap barang-barang TI, seperti Server,

Personal Computer, Modem, Switch Hub, Swicth Catalyst, Router Cisco, Node-node jaringan backbone, dan topologi setiap ruangan.

3. Aplikasi pengolahan data inventarisasi ini menampilkan laporan

rekapitulasi barang inventarisasi.

4. Analisis masalah difokuskan pada informasi data barang dan laporan

keluar masuknya barang.

5. Setiap suku dinas dapat melakukan penginputan barang-barang TI yang

diinventarisasikan

6. Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan pemrograman PHP dan

database MySQL Server.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah;

1. Memahami dalam pembuatan aplikasi inventarisasi barang, dari

4

2. Membuat inventarisasi sarana prasarana TI unit kerja dilingkungan

Kantor Kotamadya Jakarta Selatan yang terdistribusi

3. Pengembangan aplikasi inventarisasi TI yang mampu menampung

informasi sarana prasarana TI dari hasil inventarisasi di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Selatan

4. Memudahkan dalam pengecekan dan mengetahui kondisi barang

5. Mengetahui jumlah barang yang dimiliki oleh Kantor Kotamadya

Jakarta Selatan

1.5. Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis

a. Dari kegiatan penelitian yang dilakukan merupakan suatu cara

yang tepat untuk mengimplementasikan ilmu yang penulis

peroleh selama di bangku perkuliahan dan diaplikasikan

kedalam bentuk penulisan karya ilmiah, dengan membuat suatu

program aplikasi berbasis web.

b. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang

aplikasi pengolahan data inventarisasi barang menggunakan

bahasa pemrograman PHP.

c. Dapat memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan

5

2. Bagi perusahaan :

a. Memudahkan bagi staf kominfomas yang ingin mengetahui barang serta kondisi yang ada pada saat inventaris.

b. Penulis berharap dengan adanya aplikasi ini, staf-staf lebih

mudah mengerti dalam pemakaian system tersebut.

c. Kemudahan dalam menerbitkan laporan barang inventarisasi

dengan menggunakan data yang terintegrasi secara terpusat.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis dibagi menjadi dua, yaitu metode

pengumpulan data dan metode pengembangan.

1.6.1. Metode pengumpulan data

a. Studi Pustaka

Pengumpulan data sekunder yang dilakukan untuk memperoleh

keterangan dan data dari literatur berupa buku, skripsi, thesis, jurnal,

e-book, dan artikel-artikel yang berkaitan dengan pembahasan

skripsi agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam mengenai

masalah- masalah yang telah diidentifikasikan

6

Yaitu studi perbandingan dengan judul-judul yang pernah dibuat

oleh mahasiswa dalam Universitas Islam Negeri Jakarta atau dengan

kampus lain yang ada.

c. Studi Lapangan

1. Wawancara

Yaitu dengan melakukan sesi tanya jawab dengan pihak-pihak

yang berkepentingan dalam system yang akan dibuat terkait dengan

penelitian yang penulis lakukan.

2. Observasi

Yaitu melakukan pengumpulan data barang TI yang ada

diwalikota Jakarta Selatan dan contoh form isian barang-barang TI.

1.6.2. Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan yaitu, SDLC merupakan metodologi

klasik yang digunakan untuk pengembangan, memelihara, dan

menggunakan sistem informasi. (Kadir, 2003: 398).:

1. Analisis : Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap sis tem yang

sedang berjalan dan melakukan pendekatan terhadap kebutuhan -

kebutuhan system yang baru.

2. Desain : Pada tahap ini dilakukan desain untuk sistem yang diusulkan yang mana tahapnya meliputi antara lain :

7

b. Entity Relationship Diagram (ERD) c. Normalisasi

d. Kamus Data

e. Perancangan Tampilan Sistem (rancangan masukan dan keluaran)

3. Implementasi sistem : Tahapan ini mentransfer hasil rancangan yang

telah dilakukan pada tahap desain yang dilanjukan dengan tahap

implementasi yang terdiri dari :

a. Pemograman b. Instalasi program

c. Pengujian menggunakan pengujian Black Box

4. Operasi dan Pemeliharaaan : Tahapan ini adalah tahapan akhir dari

pembuatan sistem, yaitu tahapan pengoperasian dan pengaplikasian

dari sistem yang sudah jadi untuk di gunakan oleh user.

1.6.3. Mekanisme Alur Penelitian

Tahap ini merupakan tahapan-tahapan alur penelitian

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,

8

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan secara singkat teori yang

diperlukan dalam penulisan skripsi ini

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan metode yang digunakan. Dan

studi perbandingan dengan judul-judul yang pernah ada sebelumnya.

Bab IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini membahas pengembangan aplikasi

pengolahan data inventarisasi barang TI menggunakan

metode System Development Life Cycle tipe waterfall.

Bab V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan

9

Table of Contents

1.1. Latar Belakang ...1 1.2. Perumusan masalah ...2 1.3. Batasan Masalah ...3 1.4. Tujuan Penelitian ...3 1.5. Manfaat Penulisan ...4 1.6. Metodologi Penelitian ...5 1.6.1. Metode pengumpulan data...5 1.6.2. Pengembangan Sistem ...6 1.6.3. Mekanisme Alur Penelitian ...7

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Pe rancangan

2.1.1. Pengertian Pe rancangan

Menurut (Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan Jusuf, A. A.

dan Tambunan, R. M, 2001 : p.357) Perancangan sistem merupakan

formulasi spesifikasi rinci dari sistem yang diusulkan. Menurut (McLeod

yang diterjemahkan oleh Teguh, H, 2001 : p.238) mendefinisikan, Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh

sistem baru.

Perancangan sistem adalah penentuan kebutuhan dan formulasi

spesifikasi rinci dari sistem berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.

Perancangan sistem dapat diartikan sebagai tahap setelah analisis dari

siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan

fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi,

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, dapat berupa

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan

berfungsi dan termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen

komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Perancangan sistem memiliki dua tujuan utama yaitu untuk

10

gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram

komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan

gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci.

Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem

informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan

untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan

mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui

oleh manajemen.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem

informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan

untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah

model, output, input, database, teknologi dan kontrol.

2.2. Konsep Dasar Sistem

Sistem memiliki Beberapa definisi diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu sistem adalah

kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

2. Sistem didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu sistem adalah

kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu

11

tertentu. Contohnya sistem komputer yang didefinisikan kumpulan dari

perangkat keras dan perangkat lunak (Jogiyanto, 2005 : p.34).

3. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai suatu tujuan.(McLeod, 2001 : p.11).

2.3.1. Karakteristik Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2004 : p.12) pada dasarnya sistem

mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

1. Komponen (component).

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi.

2. Batasan Sistem (Boundary).

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar (Environment).

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem

yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan

lingkungan luar sistem.

4. Penghubung (interface).

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang

12

5. Masukan (Input).

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem,

yang berupa pemeliharaan (Maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran (Output).

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna

7. Pengolahan (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik.

2.3.2. Klasifikasi Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2004 : p.14) Sistem merupakan suatu

bentuk integrasi antara suatu komponen dengan komponen lainnya.

Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang

terjadi yang ada dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat

diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang seperti:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstraksi adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide

13

yang berupa pemikiran tentang antara manusia dengan tuhan.

Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik,

seperti sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan dan

lain-lain.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah Sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia, misalnya Sistem perputaran bumi, sedangkan

Sistem buatan manusia adalah Sistem yang melibatkan hubungan

manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system 3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu

(probabilistic system)

Sistem tertentu adalah sistem beroperasi dengan tingkah laku yang

dapat diprediksi, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi, karena mengandung

unsur probabilitas.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem

14

2.3. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna

bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan

pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. (Amsyah, Zulkifli, 1997 : p.289). Definisi tersebut menekankan kenyataan bahwa data harus diproses

dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi dalam bentuk nila i yang

berguna bagi pemakai.

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu

untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Data dimasukan ke dalam model yang umumnya

memiliki urutan proses tertentu, setelah diproses akan dihasilkan informasi

tertentu yang bermanfaat bagi penerima sebagai dasar dalam membuat suatu

keputusan. Dari keputusan atau tindakan tersebut akan dihasilkan atau diperoleh

kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang

nantinya akan dimasukan ke dalam proses, begitu seterusnya. Dengan demikian

akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle), seperti gambar dibawah ini:

15

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogianto HM, 1999 : 695)

2.4. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu sistem informasi yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau untuk

mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

16

Sistem informasi terdiri dari lima komponen-komponen yang dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan prosedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Dibawah ini merupakan gambaran dari beberapa kompenen dalam sistem

informasi. Hadware (Perangkat Keras) People (Manusia) Prosedures (Prosecur) DATA Sofware (Perangkat Lunak) Mesin Manusia

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2004 : 15)

2.5. Konsep Dasar Database

Menurut (Raymond Mcleod, 1998 : p.258) Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara

yang memudahkan pengambilan kembali. Integras i logis dari catatan-catatan

dalam banyak file disebut konsep database. Menurut (Jogianto H.M. 1999 :

17

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan

pengulangan data dan mencapai independensi data. Pengulangan data (data redundancy) adalah duplikasi data artinya, data yang sama disimpan dalam beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan

dalam struktur data tanpa membuat perubahan data program yang memproses

data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tab el

dankamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabe l untuk mengakses data.

2.6.1. Kegunaan dan kelemahan Database

Adapun kegunaan dari database adalah sebagai berikut :

a. Menghindari duplikasi dan inkonsistensi data.

b. Mempercepat pengaksesan data.

c. Dapat mengadakan pertukaran dan pemakaian data secara

bersama sama (sharing) antar pemakai. d. Menjamin keamanan data.

e. Integrasi / keutuhan data terjaga.

Sedangkan kelemahan dari database adalah :

a. Teknologi Database membut ahkan investasi yang cukup besar.

18

b. Meningkatnya tingkat keamanan, Backup dan Recovery serta

privacy yang melekat pada penggunaan data yang berbagi pakai.

2.6.2. Hirarki Database

Data dalam sebuah database disusun berdasarkan sistem hierarki yang unik, yaitu :

a. Database

Merupakan kumpulan File yang saling terkait satu sama lain. Misalkan

File mahasiswa, File mata kuliah dan File pengambilan mata kuliah.

b. File

Kumpulan dari Record yang saling terkait dan memiliki format Field yang sama dan sejenis.

c. Record

Kumpulan Field yang menggambarkan satu unit atau individu tertentu.

d. Field

Atribut dari Record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat dan lain sebagainya.

2.6. Alat Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam

suatu bagan yang menunjukkan prosedur-prosedur dari sistem tersebut. Alat yang

19

CD (Conteks Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Bagan Alir (Flow Chart) dan ERD (Entity Relationship Diagram)

2.9.1. Bagan Alir (Flowchart)

Bagan Alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

a. Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini mejelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam

sistem.

Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol

21

Gambar 2.3. Simbol-simbol bagan alir sistem b. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan

alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan

bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya.

c. Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir

yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan

22

ske mat ik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga

menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang

digunakan.

d. Bagan Alir Program

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan

yang menjelaskan secara rinci langkah- langkah dari proses program.

Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir

23

Gambar 2.4. Simbol-Simbol Bagan Alir Program e. Bagan Alir Proses

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang

banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi

analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

24

Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan

simpanan yang digunakan dala m suatu prosedur, dapat juga

Dokumen terkait