• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

2.13 Mekanisme Kerja OTDR

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan salah satu peralatan utama yang digunakan dalam uji akhir kabel serat optik. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung ke ujung lainnya. OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik sepanjang sebuah link yang diplot pada sebuah layar dengan jarak yang digambarkan pada sumbu X dan redaman pada sumbu Y. Adapun mekanisme kerja OTDR sebagai berikut :

1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan kedalam serat.

2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima. 3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.

4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.

Berdasarkan mekanisme kerja diatas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR yaitu :

51 1. Jarak yaitu dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau

patahan.

2. Loss yaitu loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.

3. Atenuasi yaitu atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi yaitu besar refleksi (return loss) dari suatu event.

13 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini diakibatkan adanya permintaan dan peningkatan kebutuhan akan informasi, yang terus memacu para pengembang teknologi memberikan suatu sistem yang handal dan efisien, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dalam arti bahwa sistem tersebut dapat menyalurkan informasi kemanapun juga tanpa membutuhkan waktu yang lama.

Saat ini kemajuan di bidang telekomunikasi begitu pesat sehingga berdampak pada perkembangan teknologi informasi. transmisi optik tampaknya menjadi ide perubahan cepat, dimana dengan penggunaan serat optik sebagai medium transmisi memberikan dampak pada keandalan yang tinggi, kapasitas yang besar dan kualitas yang tinggi menjadi pilihan dalam pembangunan sistem telekomunikasi.

Seiring dengan peningkatan dan pengembangan penggunaan kabel serat optik sebagai media transmisi. Serat optik merupakan helaian optik murni yang sangat tipis (tebalnya setipis rambut manusia) dan dapat membawa data informasi digital untuk jarak jauh. Helaian tipis ini tersusun dalam bundelan yang dinamakan serat optik dan berfungsi menstransmisikan (mengirim) cahaya hampir tanpa kerugian. Artinya, cahaya yang berhasil dikirim dari satu tempat ke tempat lain hanya mengalami kehilangan sinyal dalam jumlah yang sangat sedikit.

Didalam penggunan serat optik, sering juga terjadi faktor hilangnya informasi yang diakibatkan oleh rugi-rugi yang terjadi di sepanjang kabel serat

14 optik, salah satu dari rugi-rugi tersebut adalah rugi daya yang diakibatkan oleh kelengkungan sepanjang kabel serat optik yang mengakibatkan perubahan daya transmisi.

Pada serat optik untuk media transmisi terdapat berbagai macam rugi-rugi. Rugi-rugi yang sering terjadi adalah rugi-rugi pada saat penyambungan dimana rugi-ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain adalah karena alat yang digunakan pada saat penyambungan sudah tidak memenuhi standar atau karena kesalahan manusia dalam melakukan suatu penyambungan serat optik.

Dengan analisis perhitungan rugi-rugi pada serat optik ini, maka dapat diperkirakan besarnya penyimpangan nilai rugi-rugi yang terjadi sehingga perlu adanya peningkatan kualitas pengukuran untuk meminimalisasi besarnya nilai rugi-rugi yang dihasilkan .

Rugi daya yang ditimbulkan dengan melengkungkan sepotong pendek serat optik kemungkinan akan lebih besar dari rugi daya total yang timbul pada seluruh kabel serat optik sepanjang 1 km yang dijulurkan secara normal. Lengkungan tajam tersebut harus dihindarkan guna memperoleh kinerja serat optik yang optimal. Bending radius serat optik yang diukur adalah radius paling kecil ketika serat optik dapat dilengkungkan tanpa membuatnya kusut, menghancurkannya ataupun memperpendek umur dari serat optik tersebut.

Jika tidak terdapat spesifikasi bending radius minimum, salah satu cara untuk mengamankan serat optik adalah mengasumsikan bending radius long-term low-stress tidak kurang dari 15 kali diameter kabel.

15 Rugi-rugi daya yang terjadi di dalam serat optik dapat dievalusi pada domain waktu dengan menggunakan OTDR. OTDR dapat menganalisis setiap jarak dari insertion loss, reflection, dan loss yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan informasi pada layar tampilan. Dari permasalahan ini, maka dilakukan penelitian untuk menganalisa pengaruh kelengkungan serat optik terhadap rugi-rugi daya transmisi.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagaimana prinsip transmisi serat optik.

2. Apa saja spesifikasi kabel serat optik yang digunakan.

3. Apa pengaruh kelengkungan serat optik terhadap rugi-rugi transmisi.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengukur besarnya rugi-rugi daya transmisi akibat adanya kelengkungan pada kabel serat optik dan untuk mengukur bending loss serat optik menggunakan OTDR tipe Tektronix NetTek Analyzer Series Mini-OTDR.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan pada Tugas Akhir ini, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Hanya membahas serat optik secara umum.

16 3. Mengukur besarnya rugi-rugi daya transmisi akibat adanya kelengkungan

pada serat optik.

4. Menganalisis pengaruh kelengkungan serat optik terhadap rugi-rugi daya transmisi.

5. Parameter yang diamati dalam pengukuran ini adalah bending loss fungsi bending radius dan bending loss fungsi jumlah.

6. Jenis OTDR yang digunakan adalah OTDR untuk pengukuran rugi daya serat optik single mode.

1.5 Metode Penulisan

Metodelogi penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Studi Literatur, yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir yang terdiri dari buku-buku referensi, baik yang dimiliki oleh penulis atau dari perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet, dan lain-lain.

2. Diskusi, yaitu berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU dan pegawai PT. Telekomunikasi, Tbk mengenai masalah- masalah yang timbul selama penulisan tugas akhir berlangsung.

3. Metode pengukuran, yaitu ini dilakukan untuk membandingkan antara teori dengan hasil pengukuran.

17 1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan lapon membandingkan ran tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, sistematika penulisan. BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Bab ini menjelaskan tentang struktur dasar kabel serat optik, jenis- jenis kabel serat optik, konsep sistem transmisi serat optik, karakteristik serat optik, cara kerja sistem serat optik.

Dokumen terkait