• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

4.2 Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi

Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi pada dasarnya dilakukan oleh semua pelaku atau pemangku kepentingan (stakeholders). Pemantauan dan evaluasi oleh lembaga pemerintah dilakukan secara internal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi. Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi dapat juga dilakukan secara independen oleh Lembaga Non Pemerintah seperti LSM ataupun Perguruan Tinggi. Hasil Pemantauan dan evaluasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Non Pemerintah diverifikasi dan dikonsolidasikan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus agar dihasilkan laporan pemantauan dan evaluasi yang sistematis.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, yaitu :

1. Pelaku pemantauan dan evaluasi adalah semua pelaku/stakeholders yang berkepentingan terhadap pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus. Dengan kata lain, pelaku pemantauan dan evaluasi dalam kebijakan dan program pencapaian target MDGs di Kabupaten

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 73

Kudus adalah pemantau bagi dirinya sendiri dan bagi pelaku lain. Dengan demikian diharapkan dapat terlaksananya prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif. Pokja Sanitasi/AMPL bertanggung jawab mengkoordinasikan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing stakeholders/SKPD.

2. Obyek pemantauan dan evaluasi adalah semua kebijakan dan program yang terkait dengan upaya pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus. Oleh karena itu, kegiatan pemantauan dilaksanakan sejak awal dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program terkait, dan dilakukan oleh seluruh stakeholders di Kabupaten Kudus. 3. Sarana pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi adalah segenap sarana yang dimiliki oleh masing-masing stakeholders, selaras dengan semangat kerelawanan dan keikutsertaan, sehingga para stakeholders dapat mempergunakan metode dan alat mereka sendiri untuk dikompilasikan hasilnya dan dikaji bersama sebagai dasar perbaikan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi selanjutnya.

4. Metode pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan dan program pencapai-an target MDGs bidpencapai-ang air minum dpencapai-an spencapai-anitasi ditentukpencapai-an oleh masing-masing pihak, sesuai dengan kapasitas dan mekanisme kerja masing-masing dengan semangat memperbaiki kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi yang sedang berjalan.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi ini dapat dibagi menurut waktu pelaksanaannya sebagai berikut :

1. Pemantauan pada saat program berjalan, kegiatan ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

2. Evaluasi tahunan, dilakukan setiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui pencapaian target-target tahunan yang telah disusun.

3. Evaluasi akhir (summative evaluation), dilakukan pada akhir periode rencana aksi ini yaitu tahun 2015.

Dengan demikian kegiatan pemantauan dan evaluasi bukan merupakan kegiatan yang sekali saja dilakukan pada saat akhir program/kegiatan tetapi kegiatan yang bisa dilakukan sesuai tahapan yang dilaksanakan.

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 74

BAB V

P E N U T U P

Tujuan pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditargetkan tercapai pada tahun 2015 dapat dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam mensejahterakan masyarakat di bidang air minum dan penyehatan lingkungan. Penanggulangan permasalahan air minum dan penyehatan lingkungan bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus saja, tetapi juga oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pihak swasta, dan seluruh masyarakat Kabupaten Kudus yang menjadi sasaran.

Pemerintah Kabupaten Kudus terus berupaya mendukung dan melaksanakan pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Komitmen tersebut telah tertuang di dalam dokumen-dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah maupun tahunan, dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan serta berbagai sumber dana melalui strategi penanganan baik langsung maupun tidak langsung.

Terkait dengan sosiokultural masyarakat, upaya pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan program penyadaran masyarakat yaitu sebuah upaya untuk mengurangi atau bahkan menghapuskan mental dan budaya miskin dengan jalan memberikan pemahaman dan memberikan semangat kepada masyarakat agar berusaha untuk bangkit dari kemiskinan dengan melakukan kerja keras dan membiasakan diri untuk malu menerima bantuan sebagai orang miskin.

Koordinasi diantara stakeholders maupun instansi sangat perlu dioptimalkan, terutama dalam hal penentuan target dan sasaran program / kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan sampai ke tingkat kelompok sasaran. Hal ini dilakukan melalui mekanisme musrenbang dalam siklus perencanaan dan penganggaran tahunan daerah.

Dalam rangka mencapai tujuan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan perlu didukung oleh upaya penciptaan tata pemerintahan yang baik, yaitu sebuah tata pemerintahan yang mengedepankan hubungan sinergi antara elemen-elemen pemerintah, swasta dan masyarakat dengan melibatkan masyarakat itu sendiri berdasarkan prinsip-prinsip partisipasi, akuntabilitas, transparansi, dan mengutamakan kepentingan masyarakat.

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini memerlukan dukungan dan peran serta seluruh pelaku pembangunan dari kalangan pemerintah, DPR/DPRD, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, swasta serta lembaga lainnya. Keterlibatan dan dukungan ini diharapkan terus berlanjut sampai pada pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 75

dan evaluasi pencapaian hasil Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Keterlibatan seluruh pelaku pembangunan diharapkan akan mendorong terbangunnya sebuah kesamaan cara pandang, kesepakatan dan sinergi dalam melakukan upaya Percepatan Pencapaian Target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus.

Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus merupakan acuan bagi seluruh pelaku pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat dalam melakukan upaya peningkatan kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus sampai dengan tahun 2015 mendatang. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus ini terbuka untuk perubahan/penyesuaian berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pelak-sanaannya. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus diharapkan mampu menjadi pemandu arah bagi peningkatan kapasitas dan kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus menuju sasaran yang telah disepakati bersama oleh stakeholders.

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 77

LAMPIRAN

MATRIKS MDGS KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011-2015

NO PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR / OUTPUT

CAPAIAN 2010

TARGET ANGGARAN (dalam jutaan)

SUMBER PENDANA AN PELAK- SANA KET 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 TARGET 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi hingga tahun 2015

7,8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak

7,9 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang layak

I Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 78 Sarana Air Minum Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah sarana dan prasarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui Program PAMSIMAS APBN Ciptakaru 2 Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah

Penyusunan data base titik air

0 paket 1 1 1 1 1 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 APBD Dinas Ciptakaru

3 Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum

Terpenuhinya pelayanan kebutuhan air bersih di IKK 1 paket 1 0 1 1 1 600,00 0,00 500,00 500,00 500,00 APBD, APBN Dinas Ciptakaru II Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 1 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Terbangunnya sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi permukiman

5 Paket 5 2 2 2 3 5.000,00 1.000,00 100,00 1.000,00 1.500,00 APBD Dinas Ciptakaru

III Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 1 Penataan lingkungan permukiman penduduk perdesaan Terbangunnya sarana dan prasarana sanitasi permukiman perdesaan 2 paket 5 5 5 5 5 1.852,40 1.800,00 1.850,00 1.900,00 2.000,00 DAK, APBD, APBN Dinas Ciptakaru

2 Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan

Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan dan Terbangunnya sarana sanitasi infrastruktur 89 lokasi 90 90 95 100 100 133,40 135,00 145,00 150,00 150,00 APBD, APBN Dinas Ciptakaru

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 79 melalaui PNPM

Mandiri Perkotaan

3 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan Tersedianya infrastruktur air bersih perdesaan di daerah rawan air bersih 2 paket 4 5 5 5 5 1.281,70 1.500,00 1.500,00 1.500,00 1.500,00 DAK, APBD, BANGUB Dinas Ciptakaru IV Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1 Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat

a Penyelenggaraan klinik sanitasi di puskesmas

Jumlah klinik sanitasi

19 buah 0 19 19 19 19 0,00 30,00 30,00 30,00 30,00 APBD DKK

b Pengawasan kualitas air minum perpipaan (PDAM) Jumlah titik sampel yang diawasi kualitas air minum 0 sampel 0 200 200 200 200 0,00 15,00 15,00 15,00 15,00 APBD DKK

c Advokasi dan kampanye STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan)

Jumlah desa yang mendeklarasikan STOP BABS

36 desa 14 0 0 0 0 312,00 0,00 0,00 0,00 0,00 APBN DKK Untuk tahun 2012-2015 masuk kegiatan IV.1.d d Advokasi Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan kampanye STOP BABS Jumlah desa yang melaksanakan STBM dan STOP 0 desa 0 12 12 12 12 0,00 180,00 180,00 180,00 180,00 APBD DKK

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi IV - 80 2 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Jumlah peserta penyuluhan 350 orang 0 350 350 350 350 0,00 30,00 30,00 30,00 30,00 APBD DKK 3 Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat Jumlah peserta sosialisasi 169 orang 0 200 200 200 200 0,00 30,00 30,00 30,00 30,00 APBD DKK

4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Jumlah lokasi yang dipantau

18 lokasi 30 30 30 30 30 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 APBD DKK

V Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1 Peningkatan Kesehatan Masyarakat a Advokasi Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

Jumlah desa yang melaksanakan STBM

0 desa 8 0 0 0 0 110,00 0,00 0,00 0,00 0,00 APBD DKK Untuk tahun 2012-2015 masuk kegiatan IV.1.d

b Pengawasan kualitas air minum perpipaan (PDAM)

Jumlah titik sampel yang diawasi kualitas air minum

0 sampel 100 0 0 0 0 7,50 0,00 0,00 0,00 15,00 APBD DKK Untuk tahun 2012-2015 masuk kegiatan IV.1.b

Dokumen terkait