• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.7 Program Saving Group

2.7.4 Mekanisme Pembentukan KelompokSaving Group

Adapun mekanisme pembentukan kelompok dalam program saving group adalah sebagai berikut:

b. Anggota kelompok menabung haruslah memiliki komitmen menabung

c. Setiap kelompok wajib memiliki struktur organisasi yang terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara, dan dalam pembentukan struktur organisasi tersebut harus dipilih dari anggota dan oleh anggota kelompok menabung. d. Kelompok menabung yang telah dibentuk wajib untuk memiliki nama

kelompok, menetapkan visi dan missi kelompok, serta peraturan menabung e. Kelompok menabung harus menyepakati berapa nominal tabungan yang

harus dikumpulkan di setiap pertemuan menabung

f. Kegiatan menabung dilakukan 1 kali dalam 1 minggu dan di damping oleh fasilitator lapangan Yayasan Fondasi Hidup.

2.7.5 Hak dan Kewajiban Anggota

Setiap anggota kelompok menabung memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam kelompok menabung tanpa terkecuali, yaitu mendapatkan pelayanan dari kelompok menabung dan tunduk. Adapun hak dan kewajiban anggota kelompok saving group adalah sebagai berikut:

1. Keanggotaan kelompok menabung melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindahtangankan atau diwakilkan kepada orang lain.

2. Setiap anggota kelompok menabung harus mematuhi AD/ART dan peraturan-peraturan khusus dan Keputusan Rapat Anggota

3. Seluruh anggota wajib hadir dalam setiap penabungan

4. Tabungan dapat di titipkan apabila alasan untuk berhalangan bisa di terima oleh anggota (keputusan ada di tangan komunitas)

5. Penyimpanan saldo kelompok menabung di simpan di kotak kas 6. Kunci kotak kas di pegang oleh dua orang anggota secara bergiliran

7. Penyimpanan penabungan dilakukan di rumah anggota dengan sistem pergantian atau bergilir

8. Jika ada anggota yang mengundurkan diri atau berpindah tempat sebelum akhir periode saldo tetap diberikan di akhir periode

9. Jika ada anggota yang meninggal dunia maka saldo di berikan ke ahli waris di akhir periode tetapi dapat di teruskan oelh ahli waris yang bersangkutan

2.7.6 Sasaran Program Saving Group

Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga (ART) dikemukakan bahwasasaran program saving group adalah warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Dapat mengikuti dan mematuhi AD/ART kelompok menabung

2. Berkeinginan dan memiliki kemampuan untuk memahami AD/ART kelompok menabung

3. Tidak tersangkut di dalam suatu usaha atau pekerjaan yang bertentangan dengan kepentingan kelompook menabung.

4. Berminat untuk menyimpan secara terus menerus di dalam kelompok menabung 5. Bersedia mengikuti pendidikan dan dapat bekerja sama dalam rangka mencapai

tujuan bersama

6. Anggota kelompok menabung sedang tidak terlibat pada tindakan kriminal 7. Anggota kelompok tinggal pada lingkungan yang sama

8. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota dapat menemui kelompok menabung, mendaftarkan diri dan aktif setiap pertemuan rutin kelompok menabung

9. Permohonan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara lisan dan tulisan kepada pengurus kelompok menabung

10. Perhentian anggota oleh pengurus harus mendapat persetujuan dari rapat anggota 11. Jika anggota yang bersangkutan melalui keputusan rapat anggota harus

mengakhiri keanggotaannya, maka segala hak anggota di dalam kelompok menabung akan dikembalikan setelah terlebih dahulu melunasi segala pinjamannya apabila melakukan peminjaman.

2.7.7 Struktur dan Pemilihan Pengurus Kelompok

Yayasan Fondasi Hidup Indonesia menentukan peraturan akan kepengurusan kelompok menabung (saving group). Adapun kelompok saving group memiliki struktur kepengurusan sebagai berikut:

1. Pengurus kelompok terdiri sekurang-kurangnya 3 orang dan sebanyak-banyaknya 5 orang

2. Susunan pengurus minimal terdiri dari Ketua, Sekertaris, Bendahara dan Pemegang Kunci

3. Pengurus kelompok tidak menerima gaji (keputusan ada di tangan komunitas)

2.7.8 Tugas-Tugas Pokok Pengurus Kelompok

Pengurus kelompok yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan pemegang kunci memiliki tugas pokok masing-masing.

1. Ketua bertugas sebagai berikut:

a. Mengemban kepemimpinan kelompok

b. Memastikan peraturan-peraturan kelompok dihormati

c. Membuka pertemuan, menyampaikan jadwal acara dan berpindah antara kegiatan satu dan yang lainnya

d. Memimpin diskusi

e. Menjaga ketentraman di dalam proses pertemuan kelompok menabung f. Membuat inisiatif pertemuan untuk membahas masalah-masalah yang

muncul

g. Memberi nasihat kepada anggota

h. Menemukan dan menangani bersamapengurus yang lain untuk solusi konflik anggota

2. Sekertaris bertugas sebagai berikut:

a. Mencatat dan mengingat kegiatan yang dilakukan oleh kelompok sepanjang pertemuan

b. Memastikan bahwa seluruh kegiatan dilakukan saat anggota kelompok hadir pada pertemuan kelompok menabung

c. Menjaga dan merawat pembukuan d. Membacakan AD/ART

3. Bendahara bertugas sebagai berikut:

a. Mengelola dan menjaga dengan aman semua keuangan, barang lainnya milik kelompok menabung

b. Memegang kunci kotak kas

c. Melakukan transaksi penerimaan dan memberi pinjaman kepada anggota pada saat pertemuan kelompok menabung

2.7.9 Hak dan Kewajiban Pengurus Kelompok

Pengurus kelompok melaksanakan tugas masing-masing didasarkan pada hak dan kewajiban yang ditetapkan oleh Yayasan Fondasi Hidup Indonesia. Adapun hak dan kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengurus kelompok menabung dipilih dari dan oleh rapat anggota dalam setiap akhir periode kepengurusan

2. Jika salah seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir maka rapat pengurus dapat mengangkat penggantinya akan tetapi pengangkatan itu harus disahkan oleh rapat anggota

3. Pengurus wajib mencatat setiap kejadian dan kegiatan di dalam kelompok menabung

4. Pengurus wajib memberitahukan kepada seluruh anggota hasil segala kegiatan yang berlangsung di dalam kelompok menabung demi kemajuan bersama

5. Pada akhir periode atau akhir siklus, masing-masing pengurus membuat laporan pertanggungjawabannya

6. Pengurus bersama seluruh anggota mengevaluasi bersama program kelompok dan menyusun rencana program kelompok

7. Setiap pengurus harus bekerjasama demi kemajuan kelompok menabung dan dapat memberikan penjelasan tentang segala pembukuan, perbendaharaan, seluruh inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan kelompok menabung 8. Setiap pengurus menanggung keruguian yang diderita oleh kelompok menabung,

2.7.10 Sumber Keuangan dan Modal Usaha Menabung Saving Group 2.7.10.1 Sumber Keuangan Saving Group

Sumber keuangan saving group diperoleh dari: a. Simpanan anggota atau tabungan anggota b. Angsuran pinjaman dari anggota

c. Denda pinjaman dan denda ketidakhadiran dalam pertemuan d. Bunga pinjaman anggota

e. Usaha-usaha lain yang disepakati bersama oleh anggota kelompok

f. Bantuan yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kelompok menabung serta tidak bertentangan dengan AD/ART

2.7.10.2 Modal Usaha Menabung Saving Group

Kelompok menabung mempunyai modal usaha tidak tetap dan tak terbatas yang diperoleh dari uang tabungan anggota, bunga pinjaman, bantuan yang tidak mengikat (keputusan ditanyakan kembali kepada komunitas).Buku Anggota Penerimaan dan Transaksi Keuangan berisikan hal berikut:

1. Setiap transaksi keuangan harus dilakukan oleh anggota yang bersangkutan 2. Jika buku anggota hilang, anggota harus segera melaporkan kepada bendahara

atau pengurus dan menggantinya dengan biaya sendiri oleh anggota

3. Pengurus boleh meminta pernyataan tertulis seperlunya dari anggota yang menerangkan bahwa buku tersebut hilang dan telah diterbitkan pengurus duplikat/pengganti atas buku yang hilang tersebut.

2.7.11 Pinjaman Anggota Saving Group

Yayasan Fondasi Hidup Indonesia membuat ketetapantentang pinjaman anggota saving group, yakni:

1. Pinjaman di dalam kelompok menabung diberikan kepada seluruh anggota dengan tujuan mendukung usaha-usaha yang bersifat produktif

2. Pinjaman yang diberikan kepada anggota terlebih dahulu melalui persetujusn keseluruhan pengurus

3. Khusus bagi anggota baru, selama 3 bulan pertama tidak dibenarkan mengajukan permohonan peminjaman karena masih dalam tahap pendidikan setelah menjadi anggota (keputusan ada di tangan komunitas)

4. Seluruh pinjaman harus dibukukan di dalam dokumen kelompokmenabung yang telah ditentukan

5. Pinjaman pertama kelompok menabung akan terjadi pada (keputusan ada di tangan komunitas)

6. Besar bunga pinjaman sebesar (keputusan ada di tangan komunitas) 7. Lama bunga yang dibayarkan adalah (keputusan ada di tangan komunitas)

8. Jumlah maksimum yang dapat diambil oleh kelompok adalah (keputusan ada di tangan komunitas)

9. Yang dimaksud dengan melakukan penunggakan adalah tidak mengangsur pinjaman beserta bunganya

2.7.12 Sanksi atau Denda Saving Group

1. Bentuk-bentuk pelanggaran yang dikenakan sanksi karena merugikan kepentingan kelompok menabung :

a. Tidak mengikuti pertemuan pada kegiatan pertemuan kelompok menabung tanpa pemberitahuan dan atau hanya menitipkan kewajibannya kepada orang lain tanpa alasan yang jelas dengan sanksi (keputusan ada di tangan komunitas)

b. Melakukan penunggakan terhadap angsuran pinjaman dan atau tidak mengindahkan peraturan yang berlaku di kelompok menabung dengan denda (keputusan ada di tangan komunitas) c. Datang terlambat pada pertemuan kelompok menabung dengan

denda (keputusan ada di tangan komunitas)

d. Menggunakan nama kelompok untuk kepentingan pribadi (keputusan ada di tangan komunitas)

2. Tindakan pemberian sanksi dapat dikenakan kepada semua anggota kelompok menabung yang telah merugikan kepentingan kelompok menabung atas dasar pertimbangan rapat anggota dan pengurus berupa:

a. Denda

- Setiap anggota yang telah jatuh tempo pembayaran angsuran pinjaman dikenakan sanksi sesuai

- Anggota yang tidak hadir tanpa alasan dan pemberitahuan serta tidak menitipkan kewajibannya dikenakan denda (keputusan ada di tangan komunitas), kecuali sakit/keluarga sakit atau sedang berpergian dengan pemberitahuan kepada pengurus secara tertulis dan lisan

- Anggota yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas walau menitipkan kewajibannya, maka tetap dikenakan denda sebesar (keputusan ada di tangan komunitas)

- Anggota yang tidak membayar tabungan maka akan dikenakan denda (keputusan ada di tangan komunitas) a.Teguran tertulis

b.Teguran lisan c.Pemberhentian

3. Pemberitahuan sanksi bagi anggota yang melakukan penunggakan angsuran pinjaman:

a. Anggota yang melakukan penunggakan akan diberikan teguran sesuai dengan ART.

4. Anggota yang melakukan penunggakan angsuran 3 bulan secara berturut-turut akan (keputusan ada di tangan komunitas)

5. Tindakan pemberhentian atau pemecatan terhadap anggota diambil melalui beberapa proses yaitu:

b. Teguran lisan sebanyak 1 kali

c. Teguran tertulis sebanyak 2 kali dilengkapi dengan bukti-bukti

d. Pemberhentian yang teknis pelaksanaanya akan diatur melalui rapat pengurus

e. Khusus bagi anggota yang 3 kali tidak hadir secara berturut-turut dalam mengikuti pertemuan kelompok menabung dalam 1 tahun maka akan dikenakan sanksi di berhentikan

6. Anggota yang dikenakan sanksi diberhentikan maka saldo tabungan akan dikembalikan setelah seluruh pinjamannya lunas Sisa Hasil Usaha

(Yayasan Fondasi Hidup Indonesia,2012)

2.8 Kerangka Pemikiran

Ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan karena kelangkaan ketersediaan kebutuhan barang dan jasa yang beredar di pasaran menyebabkan kenaikan harga-harga kebutuhan bahan pokok yang biasanya digunakan oleh masyarakat dalam pemenuhan keperluan hidup sehari-hari. Ketidakstabilan ekonomi tersebut jelas mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat Indonesia, terutama untuk kalangan menengah ke bawah.Untuk tetap menjaga kualiatas hidup masyarakat serta membantu meningkatkan perekonomian masyarakat terutama dari sektor keluarga dibentuklah oleh Yayasan Fondasi Hidup Indonesia yaitu Program Saving Group ini. Masyarakat juga berharap melalui program ini, uang yang ditabungkan dari proses saving group ini mampu meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup mereka baik dan cukup atas ketidakstabilan ekonomi tersebut.

Adapun respon masyarakat meliputi 3 hal: yaitu persepsi masyarakat, sikap masyarakat dan partisipasi masyarakat, yang kemudian akan menghasilkan respon positif, netral, maupun negatif. Skematisasi kerangka pemikiran adalah proses transformasi narasi yang menerangkan hubungan atau konsep-konsep atau variable-variabel peneliti menjadi sesuatu yang berbentuk skema, artinya yang ada hanyalah perubahan cara penyajian dari narasi menjadi skema (2011: 132).

Untuk itu skematisasi kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Alir Pikir

Program Saving Group

PERSEPSI

a. Pengetahuan masyarakat tentang saving group

b. Pengetahuan masyarakat tentang tujuan saving group

c. Atensi masyarakat terhadap saving group

SIKAP

a. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap saving group

b. Apakah masyarakat menerima atau menolak saving group c. Apakah masyarakat

mengharapkan atau tidak saving group PARTISIPASI a. Menikmati b. Melaksanakan c. Menilai d. Frekuensi e. Kualitas Masyarakat Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang

Dokumen terkait