C. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT)
2. Mekanisme Penerbitan SKPT
a) SKPT Manual
Merupakan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah yang pengurusannya dilakukan dengan cara mendatangi kantor Badan Pertanahan setempat sesuai domisili objek hak atas tanah secara langsung. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, setiap pelaksanaan lelang tanah harus dilengkapi dengan dokumen berupa SKPT yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan tempat persil tanah tersebut dicatat. Perihal alur mekanisme penerbiatan SKPT manual, ialah sebagai berikut :
1) Persyaratan :
Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya;
Surat Kuasa apabila dikuasakan;
51
Fotocopy identitas pemohon (KTP) dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket;
Bukti hubungan hukum antara subjek dan objek hak.
2) Prosedur Pengurusan :
Datang ke Kantor Pertanahan membawa berkas dan persyaratan yang lengkap, membawa foto copy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yeng telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket;
Ambil nomor antrian, tunggu hingga dipanggil oleh petugas yang bersangkutan dan pastikan sudah mengisi formulir dengan benar dan lengkap.
3) Waktu Pengurusan, ialah selama rentang waktu 4 (empat) hari kerja.
4) Tarif Atau Biaya Pengurusan, yaitu sebesar Rp 50.000,- (Lima puluh ribu Rupiah).39
Perihal mekanisme penerbitan SKPT manual, pada tataran praktis menurut Margono Dwi Susilo selaku Kepala Seksi Bina Lelang IIA - Direktorat Lelang, yakni sebagai berikut :
39 Kantor Pertanahan Kota Administratif Jakarta Barat. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah, www.sipp.menpan.go.id diakses tanggal 3 Pebruari 2021.
52 a. Ada beberapa Kantor Pertanahan yang memberikan jangka waktu berlakunya SKPT, misalnya 3 bulan atau 6 bulan. Namun ada yang tidak memberikan jangka waktu sama sekali;
b. Standar Operasional Prosedur (SOP) pengajuan penerbitan SKPT menurut pemahaman kami relatif berbeda untuk setiap Kantor Pertanahan, ada yang bisa menerbitkan 1 (satu) hari kerja, ada yang lebih bahkan tidak jelas;
c. Ada banyak jadwal lelang yang dibatalkan karena SKPT tidak terbit dengan alasan, misalnya: buku tanah belum ditemukan/
dipinjam seksi lain atau Pejabat yang berwenang menandatangani SKPT tidak ditempat, dan sebagainya;
d. Proses penerbitan SKPT relatif mahal, karena KPKNL/Penjual masih harus datang ke Kantor Pertanahan untuk mengajukan permohonan dan mengambil asli SKPT.40
b) SKPT Elektronik
Pembuatan berkas “Surat Keterangan Pendaftaran Tanah” user dapat mengakses dari aplikasi htel.atrbpn.go.id ke aplikasi Layanan pertanahan elektronik. Selanjutnya user memilih menu “Informasi Pertanahan” lalu melakukan pembuatan berkas baru dengan pilih tombol “Surat Keterangan Pendaftaran Tanah” dan dilanjutkan dengan mengunggah dokumen sertipikat hak atas tanah. Kemudian dilanjutkan
40 Kanwil DJKN Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara, Koordinasi Virtual dengan BPN, e-SKPT dan Percepatan Sertifikasi BMN Tahun 2021 Menjadi Bahasan Utama, djkn.kemenkeu.go.id diakses tanggal 1 April 2021.
53 dengan mengunggah beberapa dokumen lainnya seperti formulir Permohonan SKPT, Surat Kuasa dari pemilik bidang tanah, Identitas Pemohon yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah dokumen tersebut berhasil diunggah user wajib menandai kolom yang berisi pernyataan “saya menyatakan dengan sesungguhnya” untuk kepentingan pernyataan kesesuaian data. Lalu user melakukan konfirmasi data hingga muncul Surat Perintah Setor (SPS). Dalam hal ini SPS memuat informasi nama lengkap, kode pembayaran, daftar biaya serta cara pembayarannya agar memudahkan user dalam melakukan pembayaran. Pasca user melakukan pembayaran SPS, maka pada hari yang sama SKPT Elektronik sudah terbit dan dapat dicetak oleh user.41
Menurut pendapat Neil Efryano Prayoga selaku Kepala Bidang Lelang, bahwa pihak user yang dapat mengajukan permohonan SKPT Elektronik hanya mitra kantor pertanahan yaitu PPAT. Akun mitra pemerintah pada aplikasi SKPT Elektronik belum dapat diakses oleh KPKNL. Selain itu, dari segi produk SKPT Elektronik, nama pemohon yang tertulis di SKPT harus Kepala KPKNL karena tujuannya untuk keperluan lelang.42
Diagram alir terkait mekanisme penerbitan SKPT sebagaimana dikutip dari website ppid.atrbpn.go.id, sebagai berikut :
41 Panduan Aplikasi, IV. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), htel.atrbpn.go.id diakses pada 10 Pebruari 2021.
42Kanwil DJKN Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara, Op.Cit.
54 3. Masa Berlaku SKPT
Sebagaimana Pasal 33 Ayat (1) PMK Lelang, dalam hal pelaksanaan lelang hak tanggungan, SKPT memiliki masa kadaluarsa yaitu 6 (enam) bulan setelah dikeluarkan oleh BPN. Namun dengan berlakunya Permen ATR/BPN No. 5 Tahun 2017 tentang Layanan Informasi Pertanahan Secara Elektronik juncto Pasal 33 Ayat (1) huruf a PMK Lelang dikuatkan dengan pendapat Freddy Kolintama selaku Kepala Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Utara, bahwa berdasarkan informasi terkini dari Pusat Data dan Informasi Pertanahan milik BPN, terkait SKPT Elektronik sudah dapat dilaksanakan tetapi harus didaftarkan terlebih
55 dahulu pada website mitra BPN dan menegaskan perihal masa berlaku SKPT Elektronik tetap selama 7 (tujuh) hari dengan mengacu pada petunjuk teknis yang ada.43
Walaupun memberikan informasi yang paling mutakhir. Namun, tetap saja SKPT tidak dapat memberikan jaminan bahwa dalam masa berlakunya, tanah tersebut tidak akan mendapatkan tuntutan di kemudian hari. SKPT menjadi salah satu syarat pencairan kredit, dimana telah disama ratakan dengan pengecekan sertifikat di BPN, padahal menurut ketentuan PP No. 24 Tahun 1997 (dimana PP tersebut merupakan pengganti PP Nomor 10 Tahun 1961 yang mana telah terjadi kesempurnaan atas pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia, dimana menurut A.P Parlindungan telah memperkaya ketentuan Pasal 19 UUPA tersebut), karena sebagai berikut:
a. Dengan diterbitkannya sertifikat hak atas tanah, maka kepada pemiliknya diberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum.
b. Dengan informasi pertanahan yang tersedia di kantor pertanahan maka pemerintah akan mudah merencanakan pembangunan negara yang menyangkut tanah, bahkan bagi rakyat sendiri lebih mengetahui kondisi peruntukan tanah dan kepemilikannya.
c. Dengan administrasi pertanahan yang baik akan terpelihara masa depan pertanahan yang terencana.44
43Ibid.
44Muhammad Yamin. 2004. Beberapa Dimensi Filosofis Hukum Agraria. Medan. Penerbit Pustaka Bangsa Press. Hal. 12.
56 Dari poin-poin diatas memberikan jaminan teknis dan jaminan hukum, pendaftaran tanah adalah tugas administrasi hak yang dilakukan oleh negara dalam memberikan kepastian hak atas tanah di Indonesia.
Negara bertugas untuk melakukan administrasi tanah, dan dengan administrasi tanah ini negara memberikan bukti hak atas tanah telah dilakukan administrasi tanah, Negara hanya memberikan jaminan yang kuat atas bukti yang dikeluarkannya, bukan semata-mata memberikan hak atas tanah kepada seseorang namun hanya bukti administrasi saja.