• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan

F. Penanganan Panen

III. OPTIMALISASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN

3.4. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan

Mekanisme penetapan Penerima Bantuan, sebagai berikut:

1. Sosialisasi oleh Dinas Pertanian Provinsi ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan selanjutnya ke petani sebagai anggota kelompok tani.

2. Kelompok tani atau pihak yang memenuhi kriteria CPCL mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melalui Kostratani/BPP/PPL/Petugas Lapangan dengan persyaratan dan memuat informasi yang lengkap (Lampiran 2a), diantaranya : identitas ketua, anggota kelompok tani disertai NIK, alamat jelas, jenis dan luas lahan, usulan bantuan (benih dan saprodi lainnya), jenis varietas, jadwal tanam, produktivitas existing dan target produktvitas, titik koordinat dan informasi lainnya yang dibutuhkan.

3. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan verifikasi kebenaran terhadap usulan meliputi kesesuaian dengan kriteria dan kebenaran usulan CPCL dari BPP/Penyuluh.

Hasil verifikasi usulan yang telah memenuhi syarat ditetapkan dalam bentuk SK CPCL oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota (Lampiran 2b; 2c), selanjutnya diusulkan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi bersama dengan surat pertanggungan jawaban mutlak (SPTJM) yang ditandatangani Kepala Dinas Kab/Kota (Lampiran 3).

4. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi atas usulan SK CPCL dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Apabila disetujui, Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat Surat Persetujuan dengan lampiran SK CPCL dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota (Lampiran 4).

5. Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap kebenaran CPCL, luas lahan serta identitas penerima bantuan pemerintah;

6. Dalam hal bantuan pemerintah menggunakan DIPA Pusat, maka Surat Persetujuan CPCL dari Kepala Dinas Pertanian

Provinsi beserta lampirannya, disampaikan ke Direktur Jenderal Tanaman Pangan u.p Direktur Serealia dan Direktur Perbenihan.

7. PPK Pusat melakukan seleksi calon penerima bantuan pemerintah dan selanjutnya PPK menetapkan Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah disahkan KPA (Lampiran 5).

8. SK Penerima Bantuan Pemerintah sekurang-kurangnya memuat : (a) Identitas penerima bantuan: Nama Kelompok Tani, Nama Ketua Kelompok Tani, Nomor Induk Kependudukan (NIK)/KTP; (b) jenis dan jumlah barang dan/atau nilai uang; (c) Nomor rekening aktif pada Bank Pemerintah untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang;

9. Realokasi atau perubahan penerima bantuan dapat dilakukan dengan justifikasi dan bukti yang dapat diterima.

Realokasi atau perubahan penerima bantuan diusulkan melalui mekanisme seperti halnya usulan awal dengan mencantumkan alasan dilakukannya realokasi atau perubahan. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan ditetapkan melalui revisi Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA dan selanjutnya dituangkan dalam ralat SK Penetapan Penerima Bantuan.

10. Varietas yang diadakan sesuai dengan permintaan calon penerima bantuan sepanjang varietas tersebut tersedia.

Apabila varietas yang diusulkan tidak tersedia, maka Pejabat Pembuat Komitmen berhak menggantinya dengan varietas lain yang sesuai dan tersedia. Penggantian varietas tersebut dikomunikasikan dengan calon penerima bantuan.

11. Apabila kelompok tani mengajukan permohonan langsung ke Menteri Pertanian atau Direktur Jenderal Tanaman Pangan, maka permohonan diteruskan ke Direktur Serealia. Selanjutnya Direktur Serealia memberitahukan kepada Dinas Pertanian Kabupaten terkait dengan permohonan dari kelompok tani di wilayahnya ditembuskan ke Dinas Provinsi. Selanjutnya diproses mulai dari nomor (2).

3.5. Mekanisme Pemberian Bantuan 3.5.1. Pengadaan benih

Pengadaan bantuan pemerintah kegiatan Optimalisasi Peningkatan IP berupa pengadaan benih bersertifikat dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun 2021 pada Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

3.5.2. Pengadaan sarana produksi

Pemberian bantuan pemerintah berupa sarana produksi Optimalisasi Peningkatan IP dilakukan dengan mekanisme transfer uang yang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga.

Mekanisme pencairan bantuan pemerintah melalui Transfer Uang.

3.5.3. Penyediaan pestisida

Penyediaan bantuan pestisida dilakukan melalui Brigade Proteksi. Pemberian bantuan pestisida dilaksanakan sesuai rekomendasi petugas POPT (Pengendali Organisme

Pengganggu Tanaman) setempat, terkait adanya serangan OPT dan perlunya gerakan pengendalian.

3.6. Mekanisme Penyaluran Bantuan 3.6.1. Bantuan benih

Penyaluran bantuan kegiatan Optimalisasi Peningkatan IP berupa pengadaan benih bersertifikat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun 2021 pada Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

3.6.2. Bantuan sarana produksi

1. Pencairan bantuan pemerintah dalam bentuk transfer uang dilakukan secara sekaligus berdasarkan SK penerima bantuan yang telah ditetapkan PPK dan disyahkan KPA dan perjanjian kerjasama antara penerima bantuan dengan PPK.

2. Bantuan pemerintah disalurkan dengan mekanisme transfer uang ke rekening penerima bantuan.

3. Penyaluran dana bantuan dilakukan setelah ada pengajuan permintaan transfer dana dari penerima bantuan yang dilampiri dengan:

a. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan (Lampiran 6).

b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan (Lampiran 7).

4. PPK melakukan pengujian permohonan tranfer uang sebagaimana dimaksud pada point (3). Dalam melakukan pengujian, PPK dibantu oleh Tim Pendukung Pusat.

5. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP setelah pengujian sebagaimana dimaksud pada point (4).

6. Dalam hal pengujian sebagaimana dimaksud pada point (5) tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Optimalisasi Peningkatan IP, maka PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan melalui Kepala Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan.

7. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan melampirkan:

a. perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;

b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.

8. Pembelanjaan dana bantuan sesuai RUK yang telah disusun (Lampiran 8) dengan dilengkapi SPTJM dan SPTJB penerima bantuan (Lampiran 9;10). Dalam mencairkan dana bantuan, penerima bantuan mengusulkan permintaan pencairan dana bantuan ke PPK (Lampiran 11), dilengkapi dengan Berita Acara Pembayaran dan BAST (Lampiran 12;13). Pembelanjaan dana bantuan paling lambat tanggal 31 Desember 2021.

9. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima Bantuan Pemerintah harus menyetor sisa dana tersebut ke rekening Kas Negara. Kepala Dinas Pertanian Propinsi/Kabupaten berkewajiban untuk memonitor pengembalian sisa dana bantuan tersebut dan menyampaikan bukti surat setoran sisa dana kepada Direktur Serealia.

3.6.3. Bantuan Pestisida

Penyediaan bantuan pestisida dilakukan melalui Brigade Proteksi. Pemberian bantuan pestisida dilaksanakan sesuai rekomendasi petugas POPT (Pengendali Organisme

Pengganggu Tanaman) setempat, terkait adanya serangan OPT dan perlunya gerakan pengendalian.

Dokumen terkait