• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melakukan pemeriksaan sistim kerja tali baja (wire rope)

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI

4.5. Melakukan pemeriksaan sistim kerja tali baja (wire rope)

Tali baja merupakan sistem keselamatan yang sangat penting bagi gondola. Oleh karena itu sebelum gondola dioperasikan harus dilakukan pemeriksaan sistem kerja tali baja secara teliti agar dapat dihindari kemungkinan terjadinya hal-hal yang membahayakan operator gondola. Adapun yang diperiksa meliputi: Penambat arm, tali baja itu sendiri, Penggulung tali baja (wire winder), dan

4.5.1. Penambat ”Arm” diperiksa dengan cermat dari kemungkinan kendor atau rusak

Tahapan pemeriksa penambat Arm

1. Baut-baut, mur diperiksa dari kemungkinan kendor

Jika baut-baut, mur ditemukan ada yang kendor maka harus dikencangkan sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya.

2. Baut dan mur diperiksa dari kemungkinan lepas dan hilang

Jika baut-baut, mur ditemukan ada yang lepas dan hilang maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya.

3. Baut dan mur diperiksa dari kemungkinan rusak / pecah

Jika baut dan mur ditemukan ada yang rusak atau pecah maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya.

4. Baut dan mur diperiksa dari kemungkinan karat

Jika baut dan mur ditemukan ada yang karatan maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya.

5. Penambat diperiksa apakah ada yang pecah

Jika penambat keselamatan ditemukan ada yang pecah maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya.

6. Apakah ada beton tempat penambat yang retak/pecah

Jika beton tempat penambat ditemukan ada yang retak /pecah maka melaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya.

Apabila hasil pemeriksaan tersebut ditemukan adanya retak, pecah,karat, rusak, hilang dan kendor yang membahayakan pengoperasian gondola maka gondola tidak boleh dioperasikan. Selanjutnya lapor pada atasan. Jika hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat atau baik, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya.

4.5.2. Tali Baja (wire rope) diperiksa dari kemungkinan putus dan ketegangannya sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

Tali baja harus diperiksa secara rutin sebelum gondola dioperasikan untuk memastikan bahwa kondis tali baja benar-benar aman untuk digunakan. Pemeriksaan dilakukan kemungkinan dari kemungkinan kondisi putus dan ketegangannya.

Baut dan mur diperiksa

Arm diperiksa dari

kemungkinan rusak Arm diperiksa dari perubahan bentuk lengkungan, retak

Arm diperiksa dari perubahan bentuk lengkungan, retak

Bantalan diperiksa

Tahapan pemeriksaan tali baja (wire rope) 1. Tali baja diperiksa secara visual fisik tali baja

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati apakah tali baja dalam keadaan utuh. Tidak ditemui adanya cacat atau rusak pada tali tersebut. 2. Tali baja diperiksa dari kemungkinan perubahan bentuk

Jika tali baja ditemukan ada perubahan bentuk seperti mengecilnya / perubahan ukuran diameter tali baja yang tentunya berakibat pada ketahanan pada ketegangan pada tali baja. Jika hal ini terjadi maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut.

3. Tali baja diperiksa dari kemungkinan putus-putus

Jika tali baja ditemui kondisi putus-putus maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut, apakah tingkat kerusakan putus-putus tersebut masih dalam toleransi untuk dioperasikan atau digunakannya tali baja pada pengoperasian gondola.

4. Tali baja diperiksa dari kemungkinan diameter mengecil.

Jika tali baja ditemui kondisi diameter mengecil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut, apakah tingkat kerusakan diameter mengecil masih dalam toleransi untuk dioperasikan atau digunakannya tali baja pada pengoperasian gondola.

5. Tali baja di periksa dari kerapuhan

Jika tali baja ditemui kondisi rapuh maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut, apakah tingkat kerusakan rapuh tersebut masih dalam toleransi untuk dioperasikan atau digunakannya tali baja pada pengoperasian gondola.

6. Tali baja di periksa dari lilitan wire

Jika tali baja ditemui adanya lilitan maka lilitan tersebut harus segera diurai sehingga menjadi normal kembali tanpa merusak tali baja itu sendiri dan selanjutnya lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut dan mendapat persetujuan selanjutnya.

7. Tali baja di periksa dari abrasi

Jika tali baja ditemukan ada yang abrasi maka harus melaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan apakah tali baja itu masih bisa dioperasikan atau perlu diganti.

8. Tali baja di periksa Panjang yang dibutuhkan dalam hubungan dengan tinggi gedung.

Tali baja yang mengalami panjangnya berkurang sehingga mengakibatkan tidak bisa digunakan untuk mengoperasikan gondola secara penuh maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan perintah lebih lanjut.

9. Tali baja diperiksa dari kondisi kabel/kawat yang terkelupas.

Jika tali baja setelah diperiksa ditemukan adanya kabel/kawat yang terkelupas maka operator gondola harus lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau perintah apakah kawat yang terkelupas tersebut dapat digunakan untk mengoperasikan gondola.

Hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan pada atasan, Jiak ditemukan adanya berubahan bentuk, putus-putus, diameter mengecil, rapuh, lilitan, terkelupas, abarsi dan panjang tali baja ( wire rope ) tidak memenuhi syarat sehingga membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun jika bila hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka dilakukan tahapan berikutnya.

Gambar 4.6. Wire Rope Wire Rope

4.5.3. Penggulung tali baja (wire winder) diperiksa dari kemungkinan retak atau kerusakan lain

Penggulung tali baja (wire winder) ini digunakan untuk menggulung tali baja, karena itu harus dipastikan bahwa kondisinya harus benar-benar aman terbebas dari retak, pecah, kendor dudukannya dan lain-lain. Untuk itu perlu ada pemeriksaan terhadap penggulung tali baja tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini:

Tahapan pemeriksaan penggulung tali baja

1. Kondisi wire winder tidak boleh terlalu kencang atau kendor, karena kalau terlalu kencang akan menyebabkan putaran dari winder berat dan akan menimbulkan bunyi sedangkan kalau kendor winder tidak akan berputar jadi harus di setel dengan tepat, dan setiap seling harus mengikuti jalur yang ada.

2. As wire winder diperiksa apakah terjadi karatan

Jika terjadi karat pada as wire winder maka bersihkan karatan tersebut, namun jika tidak bisa segera lapor pada atasan untuk mendapat perintah atau arahan berikutnya. Demikian juga setelah dibersihkan juga harus melapor pada atasan untuk mendapat persetujuan penggunaan wire winder untuk pengoperasian gondola.

3. Oil seal harus diperhatikan jika terjadi bocor, harus segera diganti

Jika terjadi bocor pada oil seal maka melapor pada atasan untuk mendapat penggantian oil seal tersebut. Jika operator gondola dapat melakukan penggantian oil seal sendiri yang rusak diganti dengan yang baru maka hasil penggantian oil seal dilaporkan pada atasan untuk mendapatkan persetujuan guna dioperasikannya wire winder. Jika penggantian oil seal tidak bisa dilakukan sendiri maka biasanya akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan (Out sourcing).

4. Rantai dan gear harus selalu dilihat dan dicek, kalau sudah aus atau patah harus secepatnya lapor pada atasan untuk mendapatkan penggantian rantai dan gear tersebut.

Jika penggantian rantai dan gear yang rusak dengan diganti dengan yang baru maka hasil perbaikan ini dilaporkan pada atasan untuk mendapat

persetujuan pengoperasian wire winder tersebut. Namun jika penggantian rantai dan gear tidak bisa dilakukan oleh operator gondola sendiri maka biasanya akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan (Out sourcing). 5. Apakah posisi wire winder kendor atau goyang

Jika posisi wire winder terjadi kendor atau goyang maka perlu di kencangkan dan selanjutnya melapor pada atasan untuk mendapatkan persetujuan guna dioperasikannya wire winder. Jika pengencangan pada

wire winder tidak bisa dilakukan sendiri maka biasanya akan

menggunakan tenaga dari luar perusahaan (Out sourcing).

6. Apakah ada bagian dari pully/kerekan penggulung yang retak atau pecah Jika pully/kerekan terjadi retak atau pecah maka perlu diganti dan selanjutnya melapor pada atasan untuk mendapatkan persetujuan guna dioperasikannya wire winder atau harus dilakukan perbaikan maupun penggantian terhadap pully/kerekan yang pecah atau retak.

Hasil pemeriksaan penggulung tali baja dilaporkan pada atasan. Jika ditemukan pada penggulung tali baja (wire drum) kondisi atau hal-hal yang diperiksa di atas sehingga membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun jika hasil pemeriksaan penggulung tali baja ( wire drum ) dinyatakan baik atau memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya.

4.5.4. ”Blocstop Wire Rope” diperiksa fungsi kerjanya dari kemungkinan tidak berfungsi sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

Alat mekanik ini berfungsi sebagai pengamanan apabila terjadi kemiringan pada keranjang sebesar 150. hal ini disebabkan pengunci

blocstop mulai bekerja pada kemiringan tersebut. Untuk itu perlu ada

pemeriksaan terhadap blockstop wire rope tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini:

Tahapan pemeriksaan ”Block Stop Wire Rope”

1. Baut dan mur diperiksa apakah ada yang kendor, lepas atau hilang. Jika baut dan mur ditemui kondisi kendoragar dikencangkan. Namun jika ditemui adanya baut yang lepas atau hilang maka segera lapor pada atasan untuk mendapat penggantian baut dan mur tersebut untuk kemudian dipasang kembali. Hasilnya pemasangan kembali baut dan mur ini dilaporkan pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

2. Pully atau kerek diperiksa, apakah ada yang retak, tidak rata atau pecah. Jika pully atau kerek ditemui kondisi retak dan / atau pecah maka perlu lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau petunjuk apakah kondisi Pully atau kerek masih bisa dioperasikan atau tidak.

3. Mur dan baut retak / patah

Jika mur dan baut ditemui kondisi retak dan / atau pecah maka perlu lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau petunjuk apakah kondisi mur dan baut masih bisa dioperasikan atau tidak.

4. Gondola dinaikkan pada ketinggian sekitar 2 (dua) meter, maka difungsikanlah blockstop untuk mengetahui atau uji coba apakah

blockstop fungsi remnya masih bekerja dengan baik. Jika ternyata tidak

berfungsi maka gondola tidak boleh dioperasikan. Selanjutnya lapaor pada atasan untuk dilakukan perbaikan pada blockstop tersebut. Sampai fungsi blockstopnya bekerja dengan baik. Hasil perbaikan blockstop dilaporkan pada atasan.

5. Per diperiksa apakah kendor atau patah

Jika per ditemui kondisi kendor langsung di kenjangkan dan jika patah maka perlu di ganti dan lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau petunjuk apakah kondisi per masih bisa dioperasikan atau tidak. 6. Blockstop diperiksa apakah ada yang pecah komponennya

Jika blockstop ditemui kondisi komponennya pecah maka harus diganti dan segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

Gambar 4.8. Blocstop Wire Rope

Hasil pemeriksaan terhadap bloc stop wire rope dilaporkan pada atasan. Jika hasil pemeriksaan ditemukan adanya kondisi atau hal-hal yang ditemukan pada pemeriksaan diatas sehingga membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun bila hasil pemeriksaan gondola dinyatakan baik dan memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilanjutkan dengan kegiatan tahap berikutnya.

4.5.5. Catatan hasil pemeriksaan, kondisi tali baja (wire rope) dibuat dan diarsip sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, POS atau prosedur kerja yang berlaku.

Operator gondola harus membuat laporan kepada atasan mengenai hasil pemeriksaan kondisi tali baja. Laporan ini dibuat dalam bentuk catatan yang dituangkan dalam format checklist tertentu, ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya. Selanjutnya checklist yang diisi dan ditandatangani secara lengkap kemudian disimpan dan diarsipkan secara rapi di tempat yang aman dan mudah diambil oleh orang-orang yang berwenang.

Format checklist tersebut adalah sebagai berikut.

No Pemeriksaan wire rope Ada Tidak ada Keterangan

1. Perubahan bentuk 2. Putus kawatnya 3. Diameter mengecil 4. Abrasi 5. Kawat rapuh 6. Lilitan kawat 7. Kawat terkelupas 8. Panjang kabel tidak sesuai 9. Penambat tali baja

10. Penggulung tali baja 11. Bloc stop

12. Ketegangan/putus tali baja

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

4.6. Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikkan dari gondola

Sistem kelistrikan gondola merupakan bagian yang penting untuk pengoperasian gondola. Oleh karena itu sebelum gondola dioperaikan harus diperiksa sistem kelistrikan gondola agar pengoperasian gondola berjalan lancar dan tidak membahayakan bagi operator gondola khusunya maupun pihak lain pada umumnya. Sistem kelistrikan gondola yang diperiksa meliputi: saklar utama (selector switch gondola), kotak panel dan kabel utama, sistem kelistrikan gondola, mesin pengerek (motor hoist), dan tombol pengendali,

4.6.1. Saklar utama (selector switch gondola) diperiksa sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

Saklar utama (selector switch gondola) ini digunakan untuk menghidupkan gondola, karena itu harus dipastikan bahwa kondisinya benar-benar aman terbebas dari kabel terkelupas, tombol rusak dan lain-lain. Untuk itu perlu ada pemeriksaan terhadap saklar utama (selector switch

gondola) tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini:

Tahapan pemeriksaan saklar utama (selector switch)

1. Tombol On ditekan untuk menghidupkan diperiksa secara visual apakah kendor, lepas, dan rusak

a. Jika kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut. b. Kemudian tombol On di uji coba dengan menekan tombol tersebut

apakah berfungsi dengan baik atau tidak, jika tidak diperbaiki dan lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

2. Tombol Off ditekan untuk mematikan gondola, apakah masih berfungsi atau tidak

a. Jika kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut b. Jika tombol Off di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di

perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

3. Apakah tombol rusak/ terlepas

Apakah tombol On/Off rusak/terlepas maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

4. Tombol untuk menaikkan gondola diperiksa, apakah berfungsi

a. Jika tombol untuk menaikkan kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut.

b. Jika tombol untuk menaikkan gondola di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

5. Tombol untuk menurunkan gondola diperiksa, apakah berfungsi

a. Jika tombol untuk menurunkan kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut.

b. Jika tombol untuk menurunkan gondola di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

6. Tombol untuk menggerakkan ke samping diperiksa, apakah berfungsi a. Jika tombol untuk menggerakkan ke samping kendor atau lepas harus

di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut.

b. Jika tombol untuk menggerakkan ke samping di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

7. Tombol untuk menstabilkan gondola diperiksa, apakah masih berfungsi a. Jika tombol untuk menstabilkan kendor atau lepas harus di

kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut.

b. Jika tombol untuk menstabilkan di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan kepada atasan. Jika hasil pemeriksaan ditemui adanya kondisi atau hal-hal yang tidak memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola sehingga membahayakan leselamatan operator gondola, maka gondola tidak bileh dioperasikan. Namun jika hasil pemeriksaan dinilai memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

Gambar 4.9. Panel utama gondola

4.6.2. Kotak panel dan kabel utama diperiksa dari kemungkinan kerusakan

Kotak panel dan kabel utama ini digunakan untuk menghidupkan gondola, karena itu harus dipastikan bahwa kondisinya benar-benar aman terbebas dari kabel terkelupas, kabel rusak, konslet dan lain-lain. Untuk itu perlu ada pemeriksaan terhadap kotak panel dan kabel utama tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini:

Tahapan pemeriksaan kotak panel dan kabel utama 1. Kotak panel dan kotak utama diperiksa dari kerusakan

Jika kotak panel dan kotak utama ditemui adanya kerusakan misalnya pintunya lepas atau kendor, dudukannya tidak kencang, tutupnya pecah

Tombol naik Tombol Turun Indikator lamp Selector Switch (Kanan, Kiri dan stabilizer) Emergency Stop Tombol Start

maka operator gondola perlu memperbaikinya. Dan jika perbaikannya berhasil ataupun tidak berhasil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

2. Kabel utama diperiksa dari kemungkinan kabel terkelupas

Jika kotak utama ditemui adanya kabel terkelupas maka operator gondola perlu memperbaikinya. Dan jika perbaikannya berhasil ataupun tidak berhasil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

3. Panel diuji coba apakah masih berfungsi

Jika panel tidak berfungsi maka operator gondola perlu memperbaikinya. Dan jika perbaikannya berhasil ataupun tidak berhasil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

4. Sambungan kabel dalam panel diperiksa apakah terkelupas maupun terlepas

Jika sambungan kabel ditemui adanya terkelupas maupun terlepas maka operator gondola perlu memperbaikinya. Dan jika perbaikannya berhasil ataupun tidak berhasil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

5. Bagian dalam panel utama diperiksa dari barang-barang yang berbahaya Jika Bagian dalam panel utama ditemui adanya barang-barang yang berbahaya maka operator gondola perlu membersihkan dan menjauhkan dari panel tersebut, setelah itu segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

6. Bagian dalam panel harus dibersihkan dari benda-benda berbahaya maupaun barang-barang yang mengganggu

Bagian dalam panel harus dibersihkan dan setelah itu segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut

7. Saklar, sekring bagian dalam panel diperiksa apakah terdapat sekring yang putus dan dipastikan semua berfungsi dengan baik

Jika saklar, sekring bagian dalam panel ditemui adanya putus maka operator gondola perlu memperbaikinya. Dan jika perbaikannya berhasil ataupun tidak berhasil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

8. Tutup panel diperiksa, apakah terdapat baut atau engsel yang lepas Jika tutup panel ditemui adanya baut yang engsel dan lepas maka operator gondola perlu memperbaikinya. Dan jika perbaikannya berhasil ataupun tidak berhasil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut.

Gambar 4.10. Kotak panel dan kabel utama

Hasil pemeriksaan panel dan kabel utama dilaporkan pada atasan. Jika saat pemeriksaan ditemui kondisi atau hal-hal seperti item-item yang diperiksa di atas, sehingga membahayakan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun jika hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat untuk beroperasinya gondola, maka dilanjutkanpada tahap selanjutnya.

4.6.3. Sistem kelistrikan gondola diperiksa untuk memastikan adanya arus listrik Dengan menggunakan alat dan prosedur sesuai dengan POS

Komponen terbesar dari gondola adalah logam, dimana logam merupakan pengantar listrik yang sangat baik, oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian agar tidak membahayakan bagi operator maupun orang lainnya

Tahapan pemeriksaan Sistem kelistrikan gondola dilakukan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut :

1. Yang harus diperhatikan dalam instalasi listrik untuk gondola antara lain a. Jenis penghantar (kabel) yang dipergunakan harus sesuai untuk

gondola (flexible).

b. Cara pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, rapi dan juga sesuai dengan kondisi peralatan dan kerja gondola.

c. Pemasangan pembumian /arde harus benar, yaitu elektroda bumi harus dipasang di dalam bumi dan berhubungan langsung dengan bumi.

d. Pemeliharaan peralatan /instalasi sesuai ketentuan.

2. Mengikuti ketentuan PUIL 1987, mengingat gondola merupakan peralatan yang berada di alam terbuka, maka harus mengikuti beberapa aturan sebagai berikut :

a. Instalasi listrik dan perlengkapan listrik harus tahan cuaca, tahan kerusakan mekanis dan kedap air.

b. Penghantar atau kabel yang karena sifat kerjanya harus bergerak mengikuti gerak peralatan harus memakai kabel jenis fleksibel dan tahan cuaca.

c. Harus dilengkapi dengan penghantar pengaman yang baik atau cara pengaman lain yang setaraf, untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh yang berbahaya.

d. Perlengkapan rem yang dilayani dengan listrik, harus dibuat sedemikian rupa sehingga rem tersebut bekerja dengan sendirinya jika tegangan hilang.

e. Penghantar dari panel pembagi ke panel gondola tidak boleh dicabang untuk pemakai lain.

f. Kebel fleksibel apabila terdapat cacat pada isolasinya dan diperkirakan dapat membahayakn harus diperbaiki atau diganti sesuai saran pihak yang berwenang.

Hasil pemeriksaan kelistrikan gondola dilapoarkan pada atasan. Jika hasil pemeriksaan ditemuka adanya penyimpangan atau hal – hal yang tidak memenuhi syarat sehingga membahayakan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun jika hasil pemeriksaan kelistrikan gondola

Dokumen terkait