• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melakukan Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara

C. Uraian Tugas Kantor Administrator Bandara Udara menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 001/I/2005

1.3. Melakukan Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara

1.3.1. Fasilitas Sisi Udara (Airside).

Fasilitas sisi udara meliputi : landasan pacu, taxiway, apron dan airstrip.

1). Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan sisi udara.

2). Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 161 Tahun 2003 :

a). Memantau fasilitas dan peralatan sisi udara minimal 1 (satu) bulan sekali.

b). Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan sisi udara dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan sisi udara (performance check). c). Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut :

(1). Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan /diganti.

(2). Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang.

(3). Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui .

(4). Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis.

(5). Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis.

(6). Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

1.3.2. Fasilitas Sisi Darat (Landside).

Fasilitas sisi darat temasuk terminal penumpang, bangunan operasi, menara pengawas lalu lintas udara dan depo pengisian bahan bakar pesawat udara.

1). Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan sisi darat bandar udara.

2). Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002 ;

a). Memantau fasilitas dan peralatan sisi darat minimal 1 (satu) bulan sekali.

b). Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan sisi darat dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan sisi darat (performance check).

c). Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut :

(1). Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan / diganti.

(2). Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang.

(3). Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui .

(4). Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis.

(5). Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis.

(6). Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

1.3.3. Fasilitas Navigasi Penerbangan (Telnav).

Fasilitas navigasi penerbangan termasuk diantaranya ; NDB, DVOR, ILS, RADAR.

1). Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan.

2). Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002 ;

a). Memantau fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan minimal 1 (satu) bulan sekali.

b). Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi

dan kinerja fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan (performance check).

c). Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut :

(1). Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan / diganti.

(2). Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang.

(3). Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui .

(4). Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis.

(5). Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. (6). Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan

Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

1.3.4. Fasilitas Pengamatan Penerbangan.

1). Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan pengamatan penenerbangan.

2). Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002 ;

a). Memantau fasilitas dan peralatan pengamatan penerbangan minimal 1 (satu) bulan sekali.

b). Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan pengamatan penerbangan dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan pengamatan penerbangan (performance check).

c). Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut :

(1). Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan / diganti.

(2). Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang.

(3). Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui .

(4). Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis.

(5). Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan Keselamatan penerbangan, operasinya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. (6). Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan

Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

1.3.5. Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual.

Fasilitas alat bantu pendaratan visual termasuk diantaranya runway, lighting, taxiway lighting, visual approach slope indicator/VASI, visual approach precission indicator/PAPI.

1). Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual.

2). Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002 ;

a). Memantau fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual minimal 1 (satu) bulan sekali.

b). Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual (performance check).

c). Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut :

(1). Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan / diganti.

(2). Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang.

(3). Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui .

(4). Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis.

(5). Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. (6). Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan

Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

1.3.6. Fasilitas Komunikasi Penerbangan.

Fasilitas komunikasi penerbangan antara lain ; komunikasi antar stasiun penerbangan, AMSC dan komunikasi lalu lintas penerbangan.

1). Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan.

2). Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, pasal 11, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 115 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 114 Tahun 2002 ;

a). Memantau fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan minimal 1 (satu) bulan sekali.

b). Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan (performance check).

c). Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut :

(1). Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan/ diganti.

(2). Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang.

(3). Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui .

(4). Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis.

(5). Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis.

(6). Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

1.4. Pengawasan Pergerakan Orang dan Kendaraan di Daerah Terbatas

Dokumen terkait