• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk melakukan Relayout harus memperhatikan kriteria layout. Kriteria layout yang baik menurut James M. Apple (1994), yakni :

1. Aliran yang lurus dan langkah balik minimum. 2. Gang yang lurus.

3. Operasi pertama harus dekat dengan penerimaan bahan baku. 4. Operasi terakhir harus dekat dengan pengiriman produk.

5. Pemindahan antar operasi minimum. 6. Ruang penyimpanan yang cukup.

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan perkembangan Perusahaan.

Perusahaan Roti “Satria Bakery” adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan roti, Perusahaan Roti “Satria Bakery” ini beralamat di desa Teken, Kebakkramat, Karanganyar. Perusahaan mempunyai izin dari departemen kesehatan dengan nomor DEP.Kes.RI.P-IRT.No. 206331301005. perusahaan juga dilengkapi sertifikat izin usaha yaitu : TANDA DAFTAR USAHA PERDAGANGAN (TDUP) Nomor:43/ 11-34/ TDUP/V/1998. Juga TANDA DAFTAR PERUSAHAAN Nomor:11345604771. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 15 Juni 2001 dengan pemilik Bapak Sawidi. Tetapi perusahaan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Ibu Ngatiyem selaku Direktur Utama. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga, sehingga semua urusan perusahaan yang menangani adalah semua anggota keluarga. Pada awal berdiri perusahaan hanya membuat satu jenis, dan satu bentuk roti saja, dengan seiring berjalannya waktu, perusahaan ini

mampu berkembang dan bersaing dan sekarang perusahan ini mampu membuat beberapa jenis dan bentuk roti. Pada mulanya perusahaan ini berproduksi dengan spekulasi penjualan, ternyata produk roti yang dihasilkan perusahaan ini diterima pasar, dan mampu memikat hati konsumen, dan sekarang perusahaan sudah mempunyai pelanggan tetap yang disalurkan oleh distributor atau perusahaan sering menyebut sales tetap. Dengan sudahnya perusahaan mempunyai banyak distributor tetap, sekarang perusahaan berproduksi berdasarkan pesanan oleh para distributor tersebut.

2. Pemilihan Lokasi Perusahaan a Harga Tanah

Harga tanah sangat mempengaruhi pembangunan suatu industri, Harga tanah perusahaan pada awalnya adalah 600.000 per meter, karena masih murahnya harga tanah, maka perusahaan mampu meminimalkan modal yang dikeluarkan guna membangun perusahaan tersebut.

b Tenaga Kerja

Faktor tenaga kerja adalah faktor yang sangat penting bagi perusahaan khususnya dalam menjalankan roda industri. Tenaga kerja yang diperoleh perusahaan adalah tenaga kerja yang didapat dari sekitar perusahan, hal tersebut dilakukan perusahaan karena kemudahan menerima karyawan, dan sebagian sudah mengerti watak dan perilaku karyawan sehingga

perusahaan lebih mudah menyeleksi para karyawan tersebut. Disamping alasan tersebut perusahaan ingin membangun desa sekitar perusahaan agar menjadi desa yang maju dengan membuka lapangan pekerjaan para pemuda-pemudi dan meminimalkan pengangguran. Walaupun perusahaan juga merekrut karyawan diluar daerah, perusahaan tetap memprioritaskan karyawan dari daerah sekitar.

c Transportasi

Jalur transportasi perusahaan tergolong mudah, karena hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari jalur yang dilewati bus atau angkutan umum jurusan Sragen-Tawangmangu.

d Jaringan listrik dan telepon

Jaringan Listrik dan telepon sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan industri, jaringan listrik juga digunakan untuk penerangan perusahaan. Dilokasi perusahaan sudah terdapat jaringan listrik dari PLN dan jaringan telepon, sehingga perusahaan lebih mudah berhubungan dengan pelanggan ataupun konsumennya.

3. Struktur Oganisasi Perusahaan Roti”Satria Bakery”

Gambar StrukturOranganisasi Perusahaan Roti “Satria Bakery Gambar 3.1

Stuktur Oranganisasi Perusahaan Roti “Satria Bakery”

Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”

4. Produksi Direktur Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Karyawan Produksi Manajer Produksi Sales

Perusahaan ini dalam satu kali produksi mampu menghasilkan roti sebanyak 12.500 bungkus roti dengan bentuk yang berbeda-beda.

a Jenis Produksi

Jenis produk yang dihasilkan perusahaan adalah produk roti siap saji

b Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Dalam pemilihan bahan baku, perusahaan mempunyai lebih dari satu alternatif pilihan kualitas dan perusahaan juga mempunyai lebih dari satu alternatif pilihan pemasok, hal itu dilakukan perusahan karena perusahan selalu antisipasi jika suatu saat terjadi kekosongan bahan baku ataupun terjadi hubungan yang tidak harmonis antara perusahaan dengan pemasok. Dalam pembuatan roti perusahaan menggunakan bahan baku dan bahan pembantu, antara lain :

1) Bahan Baku a) Gandum

Gandum merupakan bahan utama dalam pembuatan roti. Perusahaan tidak hanya menggunakan satu jenis gandum saja, tetapi perusahaan juga menggunakan gandum dengan merk yang berbeda dan pemasok yang berbeda pula. Hal itu dilakukan perusahaan guna mengantisipasi

apabila terjadi kekosongan bahan baku dan juga mengantisipasi apabila terjadi ketidakharmonisan hubungan dengan pemasok. Perlu diingat bahwa bahan baku yang berbeda-beda bukan berarti kualitas yang berbeda. Perusahaan tetap menjaga rasa dengan memberikan kepuasan konsumen. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan bahan baku gandum sebanyak 10 sak gandum dengan berat 250 Kg. b) Gula pasir.

Gula pasir juga merupakan bahan baku utama karena gula pasir adalah bahan baku yang wajib digunakan untuk proses pembuatan roti. Gula pasir didapat dari pemasok agen bahan baku. Gula pasir yang diperlukan dan dipesan akan diantar oleh agen keperusahaan. Hal itu akan lebih meminimalkan biaya transportasi, sehingga perusahaan akan mampu mamaksimalkan laba yang akan diperolehnya nanti. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan gula pasir sebanyak 2 sak, yang beratnya 100 Kg.

c) Mentega

Mentega merupaka bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan roti. Perusahaan juga tidak mengandalkan satu pemasok saja untuk mendapatkan bahan baku mentega. Tetapi perusahaan mengambil

bahan baku lebih dari satu pemasok. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan mentega sebanyak 4 karton mentega dengan berat 60 Kg.

2) Bahan pembantu

a) Obat pengempuk roti.

Obat pengempuk roti digunakan perusahaan agar roti yang diproduksinya bisa empuk dan tidak keras. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan obat pengempuk roti sebanyak 2,5 Kg.

b) Obat pengembang roti.

Obat pengembang roti digunakan perusahaan agar roti yang diproduksinya bisa terlihat besar-besar dan berisi. Perusahaan tidak mengharapkan roti yang diproduksinya tidak mengembang atau bantat. Dalam satu kali produksinya perusahaan mampu menghabiskan obat pengembang roti sebanyak 3 Kg.

c) Selay.

Selay merupakan bahan pembantu pada pembuatan roti, karena selay dibutuhkan tidak pada semua roti yang ada tetapi hanya pada roti tertentu yaitu pada roti yang disebut roti tabur sokade saja. Pada perusahaan ini mampu membuat selay sendiri. Hal itu dilakukan karena mengingat harga selay terlalu tinggi sehingga perusahaan

tidak bisa memaksimalkan labanya. Perusahaan membuat selay dengan roti yang tidak memenuhi standar kualitas kemudian diolah kembali menjadi selay roti buatan sendiri dengan rasa yang khas, karena selay tersebut merupakan cairan roti buatan sendiri dengan resep yang rahasia. d) Meses

Meses tidak digunakan pada semua jenis roti, karena itu meses merupakan bahan pembantu pada pembuatan roti ini. Pada satu kali produksi perusahaan meses sebanyak 3Kg.

e) Pisang

Perusahan menggunakan pisang didalam proses pembuatan roti ini. Pisang tersebut digunakan dalam pembuatan roti yang bernama roti isi pisang. Pisang tersebut didapat pemasok atau penjual pisang yang siap mengantar keperusahaan, hal itu akan menghemat biaya transportasi bagi perusahaan. Dalam pemilihan pisang perusahaan memilih pisang yang berkualitas, karena dalam pembuatan roti isi pisang jika menggunakan pisang yang berkualitas rendah maka roti yang dibuat tersebut akan cepat basi dan dapat mencoreng nama baik perusahaan.

Kelapa digunakan perusahaan dalam pembuatan roti yang bernama roti tabur kelapa. Kelapa didapat dari pemasok yang siap mengantar keperusahaan. Dalam pemilihan kelapa, perusahaan memilih kelapa yang masih muda, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Kelapa yang seperti itu merupakan rasa yang paling enak untuk taburan roti menurut perusahaan.

g) Cokelat

Cokelat digunakan perusahaan dalam pembuatan roti yang bernama roti isi pisang. Cokelat didapat dari agen yang juga siap mengantar keperusahaan. Dalam satu kali produksi perusahaan mampu menghabiskan cokelat sebanyak 2 Kg.

h) Sokade

Sokade merupakan bahan pembantu yang digunakan perusahaan dalam pembuatan roti yang bernama roti tabur sokade. Sokade adalah daging buah yang dibuat manisan. Sokade yang digunakan perusahaan adalah sokade yang berwarna-warni. Hal itu dilakukan perusahaan untuk menarik konsumen dengan pemberian warna yang agak mencolok dan memberi kesan enak jika dimakan.

5. Mesin dan Peralatan Produksi a Mesin/ Peralatan utama

Mesin pres rolling ini berfungsi untuk mencampurkan semua bahan yang digunakan dalam pembuatan roti, agar bercampur, dan bahan-bahan bercampur rata.

2) Mesin pengaduk

Mesin pengaduk ini berfungsi untuk mengaduk campuran pertama dalam pembuatan roti, hal ini dilakukan karena mengingat bahan yang dicampur terlalu banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual. Digunakan mesin ini dengan tujuan menghemat waktu serta tenaga kerja dapat dialokasikan kedepartemen tertentu.

3) Mesin oven

Mesin ini berfungsi untuk mengoven bahan roti menjadi roti siap saji. Mesin oven ini menggunakan kompor yang diatur suhunya.

4) Kompor

Kompor pada perusahaan ini berguna untuk memanggang mesin oven sehingga mesin oven bisa digunakan sebagaimana mestinya. Kompor yang digunakan pada perusahaan adalah jenis kompor dengan bahan minyak tanah.

Meja kerja pada perusahaan ini terbuat dari kayu, meja kerja ini digunakan untuk membentuk bahan roti seperti yang diinginkan para konsumen

6) Tong

Tong ini digunakan untuk mendidihkan air, dan diambil uapnya untuk ruang penguapan, sehingga bahan roti dapat mengembang seperti yang diharapkan.

7) Peralon penghubung

Peralon penghubung ini menghubungkan antara tong pendidih dengan ruang penguapan bahan roti.

b Peralatan Pembantu 1) Ember

Ember digunakan untuk wadah seley, margarin, atau bahan yang lainnya.

2) Timbangan

Timbangan digunakan untuk menimbang bahan roti, agar nantinya setelah dioven bentuk dan beratnya sama.

3) Kotak

Kotak digunakan untuk wadah roti yang sudah jadi dan sudah melalui packing, dan siap untuk diambil para tenaga pemasar. 4) Loyang

Loyang adalah jenis wadah yang terbuat dari zeng, yang digunakan untuk wadah bahan roti yang akan melalui tahap oven.

5) Tenaga Penggerak a) Diesel

Diesel yang digunakan pada perusahaan ini adalah jenis diesel dengan daya 20 PK.

b) PLN

Perusahaan juga menggunakan PLN untuk memperalancar produksinya, perusahaan menggunakan PLN dengan daya 1.300 watt.

6. Proses Produksi

Gambar 3.2 Alur Proses Produksi

pengadukan pengerolan pembentukka n pengembangan pencampuran pengepakan

Sumber : Perusahaan roti “Satria Bakery”

a Pencampuran

Sebelum bahan baku akan diproses, maka terlebih dahulu bahan baku dilakukan pencampuran, pencampuran merupakan tahap awal dari seluruh proses produksi, pencampuran adalah dicampurnya semua bahan baku dengan takaran yang sudah ditentukan.

b Pengadukan

Setelah tahap pencampuran, kemudian selanjutnya bahan baku tersebut dilakukan pengadukan agar semua bahan baku tersebut bersatu dan bahan baku tersebut siap menjalani tahap selanjutnya.

c Pengerolan

Tahap selanjutnya setelah pengadukan yaitu tahap pengerolan. Pengerolan adalah tahap dimana bahan baku yang telah

melakukan pencampuran di padatkan dengan ukuran pemadatan yang telah diukur. Pada tahap ini hampir sama dengan pencampuran tetapi pada tahap ini bahan baku tersebut dihalusakan agar roti yang diproduksi nanti terlihat halus, mulus dan semua bahan baku telah benar-benar tercampur rata pada semua bagian roti nantinya.

d Pembentukan

Setelah bahan baku melalui tahap pengerolan, maka selanjutnya bahan baku tersebut melalui tahap pembentukan. Tahap pembentukan ini adalah tahap dimana bahan baku tersebut dibentuk seperti apa yang diinginkan. Sebelum dibentuk bahan baku tersebut dipotong dengan ukuran yang telah ditentukan dan ditimbang sekaligus dilakukan pengecekan apakah bahan tersebut bagus atau tidak, setelah di cek bahan tersebut. Pada perusahaan ini terdapat enam bentuk roti yang diproduksi. Diantaranya adalah roti semir, roti tabur sokade, roti isi pisang, roti tabur kelapa, roti isi coklat, roti tabur meses. Roti dibentuk menurut jadwal pembuatan roti apa yang sedang dilakukan. e Pengembangan

Setelah melalui tahap pembentukan, tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan roti. Tahap pengembangan roti adalah tahap dimana bahan roti yang telah dibentuk tersebut diletakkan pada ruangan isolasi. Ruang isolasi tersebut adalah ruang yang tertutup rapat kemudian dialiri uap air. Pada tahap ini adalah tahap yang paling lama dilakukan, karena dalam tahap pengembangan ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam lamanya. f Pengovenan

Setelah bahan baku mengembang seperti yang telah ditentukan, kemudian bahan baku melalui tahap pengovenan, dan bahan baku tersebut melalui tahap pengovenan. Tahap pengovenan yaitu tahap dimana bahan baku tersebut dioven atau disekap

diruang yang panas dengan temperatur yang telah ditentukan selama waktu yang telah ditentukan pula. Tahap pengovenan ini memerlukan waktu sekitar 15 menit dalam satu kali pengovenan. g Pendinginan

Setelah dilakukan tahap pengovenan, bahan baku sudah menjadi produk jadi berupa roti, tetapi produk roti tersebut harus melalui terlebih dahulu tahap pendinginan, tahap pendinginan adalah tahap dimana setelah roti dioven dengan suhu yang panas maka roti harus didinginkan, agar roti bisa dikemas, pendinginan dilakukan agar roti tidak panas dan mudah untuk dikemas. Tahap pendinginan harus mendapat perhatian lebih bagi perusahaan, karena dalam pengemasan roti tidak boleh terlalu panas, dikarenakan roti akan menguap dan akan cepat menjadi basi dan akhirnya masa produktif roti akan terlalu pendek dan merugikan perusahaan.

h Pengemasan

Setelah roti melalui tahap pendinginan, kemudian roti dicek, apakah roti tersebut bisa keluar pasar. kemudian roti dikemas dengan wadah plastik yang telah ditentukan, dan roti sudah bisa dipasarkan.

7. Kondisi Karyawan a Aspek Tenaga Kerja

Dalam perekrutan tenaga kerja, Perusahaan Roti Satria Bakery lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari daerahnya sendiri, hal itu dilakukan perusahaan karena tenaga kerja yang

didapat tersebut lebih mudah, selain memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, Perusahaan juga mengharapkan kemajuan desa dengan meminimalkan pengangguran. Alasan yang lain adalah tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar lebih dapat datang tepat waktu karena dekat dengan lokasi perusahaan tersebut. Selain itu juga kemudahan perusahaan mengawasi segala bentuk sifat dan karakteristik tenaga kerja yang tentunya berkaitan dengan operasional perusahaan. Adapun jumlah dan pendidikan para karyawan sebagi berikut :

Tabel 3.1

Jumlah karyawan pada

Perusahaan Roti Satria Bakery Jenis pekerjaan jumlah

Staf 3

produksi 19

Packing 7

Pemasaran 21

total 50

Tabel 3.2

Pendidikan Karyawan Staf Perusahaan Roti “Satria Bakery”

Nama Karyawan Staf Pendidikan umur

Kris Widyo Prasetyo D3 30

Kris Wido Sulistyo D3 27

Kris Wido Utomo D3 24

Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”

Tabel 3.3

Pendidikan dan Umur Karyawan Produksi Perusahaan “Roti Satria”

Nama Karyawan Produksi Pendidikan umur Kar SD 44 Wiji SD 34 Sugiyarti SD 35 Sayem SD 45 Iyem SD 33 Parti SD 37 Mami SD 31 Nurul SD 33 Tugiyem SD 32 Wagiyem SD 17 Painem SD 40 Tini SD 40 Iyah SD 39 Sholokin SMP 22

Tri SMP 17

Priyono SMP 19

Riyanto SMP 25

Agung SMP 19

Dodo SMP 18

Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”

Tabel 3.4

Pendidikan dan Umur Tenaga Pemasar Perusahaan Roti “Satria Bakery”

Nama Pendidikan Umur

Lanjar SMA 30 Gimin SMA 28 Rebo SMA 35 Sunar SMP 35 Yusi SMP 35 Hadi SD 45 Rahmat SMA 28 Sangat SMA 25 Jumadi SMA 20 Purwanto SMA 31 Ngadi SD 45 Hardi SMA 25 Mandor SMA 37 Sularto SMA 36 Narto SMA 27 Ngadiyo SD 46 Bani SMP 40 Darman SMP 25 Jum SMP 29 Joko S1 37 Wagimin SD 42

Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery”

Tabel 3.5

Sumber : Perusahaan Roti “Satria Bakery” b Hari dan Jam Kerja

Perusahaan roti “Satria Bakery” menetapkan jam kerja karyawan sebagai berikut :

Dalam satu minggu karyawan masuk enam hari. Perusahaan meliburkan karyawan pada hari minggu. Pembagian hari dan jam kerja adalah sebagai berikut :

Hari kerja : Senin – Sabtu Jam Kerja : 7 jam/ hari

Shif I : Senin – Sabtu : 07.00 – 14.00 Istirahat : 1 jam

Shif II : Senin – Sabtu : 15.00 – 22.00 Istirahat : 1 jam

c Sistem Pengupahan

Manajemen Perusahaan Roti “Satria Bakery” menerapkan tiga sistem pengupahan, yaitu sebagai berikut :

1) Upah Mingguan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan produksi pada perusahaan roti “Satria Bakery” setiap satu minggu sekali. 2) Upah Lembur

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan lemburan yang perhitungannya berdasarkan jam lembur. 3) Upah Borongan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan packing pada perusahaan roti “Satria Bakery”.

4) Jaminan Sosial

Sebagai tambahan selain upah (gaji pokok), perusahaan juga memberikan sejumlah tunjangan guna mendorong semangat kerja karyawan. Tunjangan Tenaga Kerja tersebut adalah : a) Dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dari

perusahaan

b) Dana kesehatan atau pengobatan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.

c) Tunjangan Hari Raya (THR) kepada semua karyawan pada saat menjelang hari raya.

d) Rekreasi untuk semua karyawan. d Pemasaran

Perusahaan roti Satria Bakery juga menggunakan Tenaga pemasar untuk memasarkan hasil produksinya. Agar mampu memperoleh pasar yang cukup luas dan menjanjikan, perusahaan harus memilih tenaga pemasar yang tangguh, ulet , disiplin, tidak mudah putus asa. Oleh sebab itu perusahaan tidak sembarangan memilih tenaga kerja.

B. Laporan Kegiatan Magang Kerja

Dokumen terkait