• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Melakukan Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai penerapan sistem manajemen mutu persediaan barang jadi pada bagian finishing, bagian niaga, dan bagian gudang dengan cara pengamatan langsung.

b) Melakukan pengambilan data

Melakukan pengambilan data dengan menggunakan chcecklistyang terdapat dalam lampiran dengan sumber dari responden, dan melakukan wawancara untuk memperdalam hasil yang diperoleh dari pengisian chcecklist mengenai penerapan sistem manajemen mutu persediaan barang jadi. Penulis menggunakan 12 Elemen-elemen dari ISO 9002 yang berkaitan dengan persediaan barang jadi.

c) Menganalisis data hasil chcecklist mengenai sistem manajemen mutu persediaan barang jadi berdasarkan Elemen-elemen ISO 9002 serta menyimpulkan hasil atas analisis checklist.

Setelah melakukan pengisian chcecklist dan wawancara dengan responden, peneliti akan mendeskripsikan hasil dari keduanya untuk proses evaluasi. Penulis melakukan perekapan hasil jawaban checklist dan menghitung persentase tingkat kesesuaian jawaban berdaasarkan rumus perhitungan Arikunto (2010) yaitu :

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› "π‘¦π‘Ž"

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘Žπ‘› Γ— 100%

Jika jawaban β€œYa” memperoleh nilai 1, dan jawaban β€œTidak” memperoleh nilai 0.

Hasil perhitungan dapat diinterpretasikan dalam range sebagai berikut :

Tabel 1.Tingkat Pencapaian/Skor Kuesioner

Skor Predikat 81 – 100% Sangat Sesuai 61 – 80% Sesuai 41 – 60% Cukup Sesuai 21 – 40% Kurang Sesuai 0 – 20% Tidak Sesuai Sumber : Arikunto (2010)

d) Membandingkan hasil checklist dan wawancara mengenai sistem manajemen mutu persediaan barang jadi berdasarkan elemen-elemen ISO 9002.

Membandingkan checklist dan wawancara terkait penerapan sistem manajemen mutu persediaan barang jadi di PC GKBI dengan

elemen-elemen menurut ISO 9002 mengunakan tabel perbandingan untuk mencocokan kesesuaian penerapan antara penerapan sistem manajemen mutu di PC GKBI dengan Elemen-elemen dalam ISO 9002.

e) Melakukan evaluasi dari hasil perbandingan antara penerapan sistem manajemen mutu persediaan barang jadi di PC GKBI dengan elemen-elemen ISO 9002.

Setelah menganalisis, peneliti akan mengevaluasi data hasil perbandingan sesuai dengantabel perbandingan yang telah dibuat dengan memberikan gambaran secara lengkap mengenai penerapan sistem manajemen mutu persediaan barang jadi yang diterapkan di PC GKBI sesuai dengan keadaan sebenarnya.

f) Menarik kesimpulan dari hasil perbandingan data

Penulis akan menarik kesimpulan dari hasil perbandingan yang telah dilakukan serta hasil evaluasi pada sistem manajemen mutu persediaan barang jadi sesuai dengan penerapan Elemen-elemen ISO 9002. Penulis juga akan memberikan saran kepada perusahaan dengan tujuan penerapan sistem manajemen mutu pada persediaan barang jadi di PC GKBI menjadi lebih baik di masa mendatang.

43 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

PC GKBI didirikan tanggal 17 Juli 1962, dimiliki oleh 40 Koperasi Batik Primer yang berlokasi di Indonesia dan beranggotakan 8.000 pengusaha batik perorangan.

Pada tahun 1971, diadakan perluasan pabrik dengan bantuan fasilitas PMSD I. Pada tahun 1977, menambah unit pemintalan dan pertenunan dengan fasilitas PMSD II. Pada tahun 1979 menambah mesin-mesin permintalan yang berkualitas lebuh halus dengan fasilitas PMDN III. Pada tahun 1982, diadakan penambahan mesin untuk finishing dengan bantuan fasilitas PMDN IV. Pada tahun 1992-1994 diadakan renovasi dan pemasangan AJL (Air Jet Loom) dengan bantuan fasilitas dari IDB (Islamic Development Bank).

Memasuki era globalisasi, PC GKBI terus menerus melakukan penambahan mesin-mesin dan pertenunan serta penguatan sumber daya manusia dan IPTEK, yang kini berjumlah 750 karyawan. Peningkatan kualitas PC GKBI juga didukung oleh penerapan ISO 9000 (Sertifikasi sari BBT-TIQA Bandung). Dengan kerja keras tanpa henti, akhirnya menajdikan PC GKBI mampu memasuki pasar internasional, dengan meraih beberapa pembeli tetap dari Jepang, Eropa, dan Amerika.

Pada tahun 2002 PC GKBI pernah mengalami musibah kebakaran pada unit pemintalan sehingga sejak tahun 2003 operasional perusahaan hanya meliputi Weafing (bagian pertenunan) dan Finishing (bagian

penyempurnaan). Kebutuhan benang dipenuhi dari perusahaan pemuntalan lain, sehingga jumlah tenaga kerja/karyawan juga mengalami perubahan dari yang semua Β± 1.600 menjadi Β± 750 orag. Disamping itu orientasi pasarnya juga mengalami perubahan yaitu hanya memenuhi pasar lokal, namun demikian tetap berorientasi kualiats ekspor dengan tujuan agar konsumen yang memakai produk PC GKBI bisa berorientasi ekspor.

Pada saat ini kapasitas produksi yang dimiliki PC GKBI untuk Weafing sebesar 2.500.000 meter/bulan sedangkan Finishing bisa mencapai 2.700.000 yard/bulan. Adapun realisasinya adalah produksi Weafing sebesar 2.300.000 meter/bulan sedangkan Finishing kain cambric sebesar 2.400.yard/bulan.

B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Mempertahankan dan mengembangkan perusahaan sebagai pelaku industri tekstil yang bereputasi nasional dan internasional.

2. Misi

Berfikir dan keberja yang lebih baik untuk mencapai sasaran perusahaan.

Tugas dan wewenang masing-masing pihak, yaitu : 1. Direktur Utama

Direktur Utama adalah jabatan tertinggi pada PC GKBI mempunyai wewenang mengatur jalannya perusahaan, memberikan perintah kepada unit perencanaan pengendalian internal (PPI) dan setiap direktur departemen, dan menyusun anggaran perusahaan.

2. Unit Perencanaan Pengendalian Internal (PPI)

PPI mempunyai wewenang sebagai pihak pemeriksa internal perusahaan, memberikan peringatan atau teguran kepada pihak yang melanggar peraturan yang ada, serta sebagai pihak yang mengontrol jalannya perusahaan SOP berlaku.

3. Direktur Keuangan Umum

Direktur keuangan umum mempunyai wewenang sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan di bawah perintah direktur utama, bertanggung jawab untuk mengoordinasikan kegiatan keuangan yang ada pada PC GKBI, seerta memberikan laporan secara berkala kepada direktur utama.

4. Direktur Produksi

Direktur produksi bertanggung jawab atas semua kegiatan produksi seperti weafing, finishing, dan utility dibawah perintah direktur utama serta memberikan laporan secara berkala kepada direktur utama.

5. Kepala Unit

Kepala unit mempunyai wewenang sebagai pihal yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pada perusahaan di mana setiap kepala unit bertanggung jawab atas setiap divisi di bawahnya, memberikan laporan kepada direktur menengah, serta memberikan verifikasi atau persetujuan atas semua kegiatan yang dilakukan pada divisi masing-masing agar kepala unit mengetahui setiap dokumen yang masuk dan keluar pada divisi masing-masing.

6. Kasie (Kepala Seksi)

Kepala seksi mempunyai wewenang untuk menjalankan perintah di bawah otorisasi kepala unit, serta memberikan arahan kepada setiap staf dalam menjalankan perintah.

7. Staf / Regu

Staf mempunyai tugas yaitu menjalankan perintah yang telah diberikan dari kepala seksi atau dari kepala unit.

D. Produk-Produk Pabric Cambric Gabungan Koperasi Indonesia 1. Kain produksi Weaving

48 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Melakukan Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai penerapan sistem manajemen mutu persediaan barang jadi pada bagian finishing, bagian niaga, dan bagian gudang dengan cara pengamatan langsung atau observasi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui prosedur pengelolaan persediaan barang jadi di PC Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) yang terdiri dari tiga prosedur yaitu prosedur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang jadi. Penerimaan dalam hal ini merupakan penerimaan barang jadi yaitu hasil produk berupa kain dari bagian finishing yang akan diserahkan dan diterma oleh bagian gudang. Setelah penerimaan barang jadi oleh bagian gudang, maka barang jadi yang diterima akan disimpan pada bagian gudang. Penyimpanan dilakukan oleh karyawan bagian gudang. Setelah adanya transaksi penjualan, maka barang jadi yang terdapat digudang akan dikeluarkan sesuai dengan pesanan konsumen.

B. Deskripsi Data Hasil Checklist dan Wawancara mengenai Penerapan

Dokumen terkait