Untuk memanfaatkan Function Wizard Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut: 1. Aktifkan sel yang akan diisi
2. Pilih menu Insert, Function atau klik toolbar ƒx. Maka Anda akan diberikan kotak dialog seperti di bawah
Gambar 29. Tampilan Function Wizard 3. Pilih salah satu fungsi, misal fungsi IF, klik OK.
Gambar 30. Tampilan Function IF
5. Klik tombol OK, jika informasi sudah lengkap
Auto Sum
Digunakan untuk menjumlahkan sata secara otomatis (cepat). Caranya: 1. Aktifkan sel yang akan diisi
2. Klik lambang Auto Sum (∑) pada toolbar, maka pada sel yang bersangkutan akan memuat tulisan =SUM(range). Kita dapat memeriksa apakah range telah sesuai dengan yang kita inginkan.
3. Jika range sudah sesuai tekan tombol ENTER
Tabel 7. Rumus Auto Sum
Fungsi Statistical
1. =AVERAGE(range); untuk menghasilkan nilai rata-rata(average) dari range. = AVERAGE(E3:E6) = 38250
2. =MIN(range): untuk menghasilkan nilai paling kecil yang ada di dalam range.
=MIN(E3:E6) = 13000
3. =MAX(range): untuk menghasilkan nilai paling besar yang ada di dalam range.
=MAX(E3:E6) = 96000
4. =COUNT(range): untuk menentukan banyaknya data di dalam range.
=COUNT(E3:E6) = 4
Contoh: Untuk ,mengisi Rata-rata maka langkah yang digunakan adalah:
♣ Aktifkan sel E7 (sel yang akan diisi dengan fungsi rata-rata)
♣ Klik Function Wizard (ƒx) pada toolbar.
♣ Pilih nama fungsi AVERAGE, klik OK
♣ Pada argumen pertama (number1), sorotlah range yang memuat data TOTAL HARGA (E3:E6). Perhatikan kotak informasi pada kotak argumen pertama (Number1), akan tertulis alamat range yang disorot.
♣ Karena yang dirata-ratakan hanya saru range, maka Anda tidak perlu mengisi argumen pada number dua dan seterusnya, tapi jika memiliki lebih dari satu range maka Anda perlu mengisi Number2 dan seterusnya. Klik tombol OK.
Silahkan mencoba untuk mengisi nilai minimum, maximum maupun jumlah data.
Fungsi Math & Trig
1. =ABS(x) : menampilkan nilai absolut/positif/mutlak dari argumen x
=ABS(-3) : 3
2. =EXP(x) : menghasilkan nilai e pangkat x (e=2.718282...)
=EXP(2) : 7.38905609893
3. =INT(x) : membulatkan argumen x, pembulatan selalu dilakukan nilai yang lebih rendah, seolah-olah fungsi ini hanya menghapus nilai di belakang titik desimal saja.
=INT(2.99) : 2
4. =MOD(x,y) : menghasilkan sisa dari x dibagi y. =MOD(25,7) : 4
5. =ROUND(x,y) untuk membulatkan x, jika y bernilai positif maka pembulatan akan dilakukan hingga y angka di belakang desimal. Jika y negatif pembulatan dilakukan hingga y angka di depan desimal. Jika y=0 maka x dibulatkan ke satuan terdekat.
=ROUND(51.268,2) : 51.27 =ROUND(51.268,0) : 51 =ROUND(51.268,-1) : 50
6. =SQRT(x) : menghasilkan nilai akar dari x, argumen x harus positif
=SQRT(36) : 6
=SQRT(-25) : Err
7. =LN(x) : menghasilkan bilangan algoritma dengan basis e dari x
=LN(5) : 1.60943791243
8. =LOG(x) : menghasilkan bilangan logaritma dengan basis 10 dari x
=LOG(100) : 2
9. =CEILING(x,y) : untuk membulatkan nilai ke nilai x terdekat, atau ke kelipatan dari y terdekat.
=CEILING(12.78,1) : 13 =CEILING(12.78,2) : 14 =CEILING(12.78,5) : 15
Fungsi Logical
Fungsi ini dipakai apabila suatu saat dihadapkan pada dua pilihan atau lebih dan menampilkan isian pada data yang memenuhi persyaratan tertentu.
=IF(Logical_test; Value_if_true; Value_if_false)
Artinya: jika Logical tes yang dipenuhi maka yang dilaksanakan adalah value if true, jika ekspresi logika tidak terpenuhi maka yang dilaksanakan adalah yang Value if false. Fungsi IF tunggal dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan yang menawarkan dua alternatif pilihan jawaban sedangkan IF ganda dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan yang menawarkan lebih dari dua alternatif pemecahan.
Untuk menampilkan kotak dialog fungsi IF gunakan langkah sebagai berikut:
♣ klik sel yang akan diisi dengan fungsi
♣ klik Function Wizard(ƒx) pada standard toolbar
♣ Pilih nama fungsi IF kemudian klik OK, maka Anda akan diberikan kotak dialog seperti pada gambar berikut
Gambar 31. Tampilan Function IF Contoh penggunaan IF tunggal
♣ Untuk kolom Keterangan diisi dengan aturan : bila nilai 6 ke atas DITERIMA, dan di bawah 6 TIDAK DITERIMA. Maka bentuk fungsi yang diisikan pada sel B2 adalah: =IF(A2>=6;”DITERIMA”;”TIDAK DITERIMA”) atau
=IF(A2<6;”TIDAK DITERIMA”;”DITERIMA”) kemudian copy fungsi ini ke sel B3 sampai B6.
Catatan: jika argumen berbentuk label harus diapit tanda petik tapi jika argumen berbentuk angka tanpa diapit tanda petik.
♣ Untuk kondisi yang lebih komplek lagi, misalnya terdapat lebih dari dua pilihan, gunakan fungsi =IF bertingkat.
Contoh: Kolom Nilai Huruf aturannya: A untuk nilai 8 ke atas
B untuk nilai 6,5 sampai kurang dari 8 C untuk nilai 5 sampai kurang 6,5 D untuk nilai kurang dari 5
Maka bentuk fungsi yang diisikan pada sel C2 adalah:
=IF(A2>=8;”A”;IF(A2>=6,5;”B”;IF(A2>=5;”C”;”D”))) jumlah kurung tutup sama dengan jumlah kurung buka
Catatan : Jika ada 3 syarat maka diperlukan 2 =IF, jika 4 syarat diperlukan 3 =IF, demikian seterusnya.
Fungsi Logika dengan Operator Logika
Operator komplek yang melengkapi ekspresi logika, yaitu:
♣ AND (Logical 1, Logical 2, ..., Logical 5)
dua buah rumus logika atau lebih jika dihubungkan dengan fungsi AND akan memberikan hasil TRUE apabila semua rumus yang terlibat benar (TRUE).
♣ OR (Logical 1, Logical 2, ..., Logical 5)
fungsi OR akan memberikan nilai TRUE apabila salah satu keduanya dari rumus logika yang terlibat bernilai benar (TRUE)
♣ NOT
apabila rumus logika yang kita masukkan bernilai FALSE, maka fungsi NOT ini akan memberikan nilai TRUE.
Tabel 10. Fungsi Logika dengan Operator Logika
Pada kolom POTONGAN diisi dengan ketentuan: bila jumlah barang kurang dari 20 dan HARGA/SATUAN kurang dari 15000, maka potongannya 1% dari HARGA TOTAL, jika tidak 5% dari HARGA TOTAL.
Dengan demikian bentuk fungsi yang diisikan pada sel D2 adalah:
=IF(AND(A2<20;B2<15000);1%*C2;5%*C2)
Pada kolom BONUS ketentuannya: untuk jumlah barang barang 15 atau 20 bonusnya payung, sedangkan lainnya bonusnya kipas angin. Maka pada sel E2 diisi dengan:
Fungsi Lookup & Reference
Digunakan untuk pencarian data yang terletak di dalam suatu kolom/baris dari sebuah tabel yang sesuai dengan kunci pencarian
Ada 2 cara pencarian:
1. bentuk pencarian kolom (VLOOKUP) 2. bentuk pencarian baris (HLOOKUP)
Vlookup
berfungsi untuk menyalin data dari tabel yang bentuknya Vertikal Bentuk umum =VLOOKUP(X;Tabel;Nomor Kolom;False/True) =VLOOKUP(X;Tabel;Nomor Kolom;False/True) 1. Klik sel yang akan diisi dengan fungsi
2. Klik Function Wizard (ƒx) pada toolbar.
3. Pilih jenis Fungsi Lookup & Reference pada Category
Gambar 32. Tampilan Fungsi Vlookup Berikut kotak dialog Fungsi Vlookup
♣ Lookup_value, sel ini harus diisi dengan kunci penyalinan data. Kunci ini diambil dari tabel kerja (bukan tabel dari lookup)
♣ Table_array, sel ini harus diisi dengan range data yang ada di dalam tabel lookup. Range yang disorot pada sel ini harus merupakan range absolut (F4), karena tabel lookup memuat data yang ada di luar daerah kerja
♣ Col_index_num, sel ini harus diisi dengan nomor (offset) kolom yang datanya akan memuat data kunci (kolom nomor 1). Jika di dalam tabel lookup terdapat kolom kosong, maka kolom kosong itupun ikut dihitung pada saat Anda menghitung nomor kolom data yang akan disalin, contoh
♣ Range_lookup, sel ini harus diisi dengan kondisi logika, yaitu TRUE atau FALSE. Jika sel ini TRUE maka semua data yang ditulis di dalam kolom kunci pada daerah kerja bernilai benar, jika diisi dengan FALSE maka data yang tidak sama dengan data kunci pada tabel lookup.
Hlookup
berfungsi untuk menyalin data dari sebuah tabel yang berbentuk horisontal atau menempatkan datanya pada baris.
Bentuk umu
m
=HLOOKUP(X;Tabel;Nomor Baris;False/True) 1. Klik sel yang akan diisi dengan fungsi
2. Klik Function Wizard (ƒx) pada toolbar.
3. Pilih jenis Fungsi Lookup & Reference pada Category
4. Pilih nama fungsi HLOOKUP kemudian klik OK, maka Anda akan diberikan kotak dialog seperti pada gambar berikut
Gambar 33. Tampilan Fungsi Hlookup Berikut kotak dialog Fungsi Hlookup
♣ Lookup_value, sel ini harus diisi dengan kunci penyalinan data. Kunci ini diambil dari tabel kerja (bukan tabel dari lookup)
♣ Table_array, sel ini harus diisi dengan range data yang ada di dalam tabel lookup. Range yang disorot pada sel ini harus merupakan range absolut (F4), karena tabel lookup memuat data yang ada di luar daerah kerja
♣ Row_index_num, sel ini harus diisi dengan nomor (offset) baris yang datanya akan memuat data kunci (baris nomor 1). Jika di dalam tabel lookup terdapat baris kosong, maka kolom kosong itupun ikut dihitung pada saat Anda menghitung nomor baris data yang akan disalin, contoh
♣ Range_lookup, sel ini harus diisi dengan kondisi logika, yaitu TRUE atau FALSE. Jika sel ini TRUE maka semua data yang ditulis di dalam kolom kunci pada daerah kerja bernilai benar, jika diisi dengan FALSE maka data yang tidak sama dengan data kunci pada tabel lookup.
Contoh penggunaan fungsi Vlookup dan Hlookup
Tabel 13. Contoh Penggunaan fungsi Vlookup dan Hlookup Ketentuan yang berlaku pada lembar kerja tersebut adalah:
1. GAJI POKOK disalin dari Tabel 1, berdasarkan golongan masing-masing karyawan 2. TUNJANGAN diisi berdasarkan Tabel 2, berdasarkan golongan masing-masing. 3. GAJI TOTAL merupakan jumlah dari keseluruhan pendapatan
Langkah-langkah dalam mengerjakan: 1. GAJI POKOK
♣ Klik sel yang akan diisi dengan GAJI POKOK (yaitu sel D3)
♣ Tampilkan kotak dialog Vlookup
♣ Klik sel lookup_value, isikan sel lookup_value dengan mengklik sel B3 (sel GOL).
♣ Klik sel table_range, kemudian sorot data pada tabel lookup dimulai dari data kunci, yaitu range A11:B13. Tekan tombol F4 sebanyak satu kali untuk mengabsolutkan range.
♣ Klik sel col_index_num, isikan dengan angka 2, sebagai nomor kolom GAJI POKOK yang akan disalin.
♣ Klik sel range_lookup, isikan FALSE, kemudian tekan tombol OK untuk mengakhiri.
2. TUNJANGAN
♣ Klik sel yang akan diisi dengan TUNJANGAN (yaitu sel E3)
♣ Tampilkan kotak dialog Hlookup
♣ Klik sel lookup_value, isikan sel lookup_value dengan mengklik sel B3 (sel GOL).
♣ Klik sel table_range, kemudian sorot data pada tabel lookup dimulai dari data kunci, yaitu range E10:G11. Tekan tombol F4 sebanyak satu kali untuk mengabsolutkan range.
♣ Klik sel row_index_num, isikan dengan angka 2, sebagai nomor baris TUNJANGAN yang akan disalin.
♣ Klik sel range_lookup, isikan FALSE, kemudian tekan tombol OK untuk mengakhiri.
Fungsi Date & Time ♣ Fungsi Tanggal
Bentuk umum =DATE(tahun;bulan;tanggal) atau bl/tgl/th
Untuk menampilkan dalam bentuk tanggal, maka formatlah dengan perintah: 1. Blok range yang akan dibuat tanggal
2. Klik menu Format, Cells, Numbers, maka akan muncul kotak dialog Number: Category diisi dengan Date
Type diisi bentuk tanggal yang ingin muncul pada naskah, untuk mengetahui hasil format lihat pada bagian Sample
Gambar 34. Tampilan Format Cells Submenu Number 3. Akhiri pemformatan dengan OK
♣ Fungsi Time
Bentuk umum =TIME(jam;menit;detik
Untuk menampilkan dalam bentuk jam, maka formatlah dengan perintah: 1. Blok range yang akan dibuat jam
2. Klik menu Format, Cells, Numbers, maka akan muncul kotak dialog Number:
Category diisi dengan Time
Type diisi kode jam yang ingin muncul pada naskah, untuk mengetahui hasil format lihat pada bagian Sample
Gambar 35. Tampilan Tampilan Format Cells Sub Menu Number
3. Akhiri pemformatan dengan OK.
4. MENYISIPKAN GRAFIK, WORDARD & CLIPART 4.1. Menyisipkan Obyek Grafik
Grafik merupakan sebuah tampilan visual yang berfungsi mempermudah pengguna untuk melihat perbandingan serta pola dalam suatu data.
Langkah-langkah menyisipkan obyek grafik adalah:
1. Pilih data (blok data) yang hendak dibuat grafik, misal pada tabel di bawah ini sel A2:D6
Tabel 14. Menyisipkan Objek Grafik
2.Klik tombol Chart Wizard. Dan selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini.
Gambar 36. Tampilan Chart Wizard Step Chart Type
3.Tentukan type grafik yang akan dibuat. Pilih pada bagian chart type, misalnya Column, kemudian pilih Chart sub type. Tekan tombol Next untuk menuju langkah berikutnya.
Gambar 37. Tampilan Chart Wizard Step Chart Source Data
4.Tentukan pembacaan grafiknya, apakah secara baris(rows) atau kolom (column) pada pilihan Series in, tekan tombol Next untuk menuju langkah selanjutnya
Gambar 38. Tampilan Chart Wizard Step Chart Options
5.Tentukan berbagai pilihan yang meliputi Titles, Axes, Gridlines, Legend, Data Tabels. Kemudian tekan tombol Next
Gambar 39. Tampilan Chart Wizard Step Chart Location 6.Langkah terakhir merupakan penentuan lokasi grafik yang jadi.
As new sheet, hasil grafik akan diletakkan pada sheet baru.
As object in, hasil grafik akan diletakkan sebagai sebuah obyek pada sheet yang terpilih di kotak combo di sebelah kanannya
4.2. Menyisipkan WordArt
Membuat WordArt dan menyisipkan dalam dokumen
Pilihan ini digunakan untuk membuat teks dengan formasi dan animasi gambar yang dapat diatur dan dimodifikasi sendiri
Langkah-langkah untuk membuat WordArt adalah:
1. Klik Insert, Picture, WordArt atau klik icon pada toolbar Menu Drawing 2. Akan muncul WordArt Gallery
Gambar 41. WordArt Gallery 3. Pilih salah satu jenis galeri yang ada, klik OK
Gambar 42. Langkah-langkah membuat WordArt
4. Ketik teks “LATIHAN”, atur jenis font beserta ukurannya pada kotak Font dan Size, atur juga teks tersebut dibuat cetak tebal atau miring dengan menekan tombol bertuliskan B untuk cetak tebal dan I untuk cetak miring, klik OK berikut hasil dari WordArt dan muncul toolbar WordArt yang berisi tombol-tombol :
a. Insert WordArt, digunakan untuk menyisipkan wordart baru b. Edit Text, ,melakukan edit pada wordart yang terpilih
c. Wordart Gallery, mengubah style dari wordart terpilih d. Format WordArt, memberi format pada wordart terpilih
e. WordArt Shape, digunakan untuk mengubah gaya penulisan dari objek wordart terpilih.
Toolbar WordArt Gambar 43. Hasil Tulisan WordArt
4.3. Membuat Gambar Sederhana dan Menginsert Gambar