BAB II. PERENCANAAN KINERJA
B. Hasil Pengukuran Kinerja
2.1 Tujuan 1 Meningkatnya taraf hidup masyarakat kelautan dan perikanan
2.1.2 Sasaran 2 Terwujudnya Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan
2.1.2.3 Membandingkan realisasi capaian kinerja dengan target jangka menengah
Tabel 3.16. Perbandingan capaian kinerja dengan target akhir Renstra
No. Indikator Kinerja Realisasi Target Akhir Renstra 2021 Capaian s/d 2020 terhadap 2021
1. Persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing %
88,85 80%
111,06
Persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing tahun 2020 sebesar 88,85 % dengan capaian sebesar 111,06% dari target akhir Renstra tahun 2021. Capain ini masih termasuk kategori memuaskan.
2.1.2.4 Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Tabel 3.17. Perbandingan capaian kinerja dengan Capaian Nasional
No. Indikator Kinerja Realisasi Tahun
2020 Realisasi Nasional Tahun 2020* Capaian (%) 1. Persentase Kapal Nelayan
yang Tidak Melakukan Illegal Fishing (%)
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 75
Pengukuran indikator kinerja Persentase kapal nelayan yang tidak melakukan Illegal Fishing tidak dilakukan di Kementerian Kelautan dan Perikanan sehingga capain kinerja tidak dapat diperbandingkan dengan capaian nasional.
2.1.2.5 Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja
Keberhasilan pencapaian kinerja untuk indikator persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing yaitu sebesar 118,47% hal ini adalah karena upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat yaitu:
a. Melakukan operasi pengawasan laut secara rutin dan berkelanjutan.
b. Melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat pelaku usaha perikanan baik itu masyarakat nelayan, pengolah atau pedagang ikan, pembudidaya ikan terkait peraturan perundang-undangan di bidang perikanan.
c. Meningkatkan SDM personil pengawas perikanan/PPNS yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat.
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat pelaku usaha perikanan terhadap pentingnya mentaati aturan yang berlaku terkait pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan.
Pelaksanaan konkrit dilapangan adalah dengan Program Rehabilitasi, Konservasi, Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Dimana kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah melalui kegiatan APBD seperti: 1). Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dengan melakukan operasional pengawasan dilaut dan perairan umum secara terpadu dengan Instansi terkait. Dengan adanya operasional ini maka berkurangnya kegiatan penangkapan yang menggunakan bahan dan alat yang dilarang sehingga persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing (%) sebanyak 118,47% dengan katagori memuaskan, hal ini menggambarkan meningkatnya sistem pengawasan dan pengendalian sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta menimbulkan kesadaran masyarakat pelaku usaha perikanan terhadap pentingnya mentaati aturan yang berlaku terkait pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan.
Wilayah pesisir pantai Sumatera Barat merupakan wilayah yang sangat rawan dengan bencana baik gempa bumi, tsunami, maupun akibat degradasi pantai yang
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 76
kerap terjadi karena ulah manusia sendiri, maka peningkatan kesiapsiagaaan dalam menghadapi bencana sangat diperlukan.
Dari program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian sasaran ini maka dampak yang terlihat adalah meningkatnya kesadaran pelaku usaha perikanan terhadap pentingnya mentaati aturan yang berlaku terkait pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
2.1.2.6 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.
Pencapaian indikator kinerja persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing yang mendukung sasaran 2 ini dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan penting di dukung oleh 3 program dan beberapa kegiatan APBD dengan pagu anggaran Rp.4.443.851.920,- dan realisasi anggaran mencapai 96,45% atau sebesar Rp.4.286.026.547,- dengan tabel 3.18. dibawah ini:
Tabel 3.18. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja Program/Kegiatan yang mendukung Pagu
Anggaran (Rp) (Rp). Realisasi %
1 2 3 4 5
Persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing (%)
Program Rehabilitasi, Konservasi
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
6.057.372.000 4.285.314.827 70,75
1. Restocking Ikan di Perairan Umum 322.400.000 307.505.700 95,38 2. Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan 1.907.819.000 1.777.079.858 93,15 3. Sosialisasi Penerbitan perizinan Kapal
perikanan (SIUP, SIPI/SIKPI) dan peraturan Perizinan Kapal
45.960.000 43.947.500 95,62
4. Pelayanan Terpadu Penerbitan SIUP, SIPI
dan SIKPI Kapal Penangkap Ikan 150.000.000 144.334.000 96,22 5. Gerakan Bersih Pantai 31.550.000 30.940.000 98,07 6. Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
daerah (KKPD) 1.076.516.000 1.069.086.301 99,31 7. Pelestarian Sumberdaya Perairan Umum 68.480.000 67.566.699 98,67 8. Rehabilitasi Terumbu karang 3.700.000 3.700.000 100,00 9. Penanaman Pohon Pelindung Pantai 4.040.000 4.040.000 100,00 10. Penyidikan Tindak Pidana Kelautan dan
Perikanan 23.993.000 23.993.000 100,00 11. Forum Koordinasi Tindak Pidana Perikanan 775.000 775.000 100,00 12. Pengawasan Kawasan Konsevasi Perairan
Daerah (KKPD) 310.000.000 289.089.064 93,25 13. Penyediaan sarana dan Prasarana
Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD)
60.420.000 59.420.000 98,34
14. Pengawasan Wilayah Pengelolaan
Pulau-Pulau Kecil 950.000 950.000 100,00 15. Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang
Laut Sesuai Perda RZWP3K 175.000.000 172.856.305 98,78 16. Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 77 17. Penyediaan sarana dan Prasarana
Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) (DAK)
1.872.339.000 286.601.400 15,31
Program Pengembangan Ekonomi Maritim 2.015.000 2.015.000 100,00
1. Pemilihan Putra Putri Maritim 2.015.000 2.015.000 100,00
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan SDM 33.590.000 33.085.750 98,50
1. Koordinasi dan Pembinaan Pokmaswas
Tingkat Provinsi Sumatera Barat 5.710.000 5.710.000 100,00 2. Forum Koordinasi Mitra Konservasi dan
Peningkatan Kelembagaan 23.880.000 23.404.750 98,01 3. Peningkatan Sarana Pokmaswas 4.000.000 3.971.000 99,28
TOTAL 6.092.977.000 4.320.415.577 70,91
Sesuai dengan tabel di atas program yang mendukung sasaran 2 (Terwujudnya Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (SDKP) yang berkelanjutan terdiri dari 3 program yaitu 1). Program Rehabilitasi, Konservasi, Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dengan jumlah dana sebesar Rp. 6.057.372.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.4.285.314.827,- (70,75%) dan 2).Program Pengembangan Ekonomi Maritim dengan jumlah dana sebesar Rp.2.015.000,- realisasimkeuangan 2.015.000,- (100,00%) serta 3). Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM dengan jumlah dana sebesar Rp. 33.590.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.33.085.750,- (98,50%).
Dampak yang dilihat dari pencapaian sasaran 3 ini adalah meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dan aparat pemerintah dalam mewujudkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Hal ini juga dapat dilihat dari tabel 3.19. effisiensi penggunaan sumberdaya:
Sasaran Indikator Kinerja % Capaian
Kinerja Penyerapan Anggaran Persentase % Tingkat Efisiensi Terwujudnya Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) yang berkelanjutan - Persentase kapal nelayan yang tidak melekukan ilegal fishing (%) 118,47% 70,91% 47,56%
Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang capaian indikator kinerja Persentase kapal nelayan yang tidak melakukan illegal fishing begitupun dengan kegiatan pada masing - masing program. Capaian indikator kinerja ini sebesar 118,47 % dan persentase penyerapan anggaran sebesar 70,91% telah mengefisiensi penggunaan sumberdaya sebesar 47,56%
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 78 2.1.3 Sasaran 3 Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan
Pemasaran ikan merupakan kegiatan yang sangat penting pada sektor perikanan sebagai rangkaian mata rantai agribisnis perikanan yang terdiri dari rantai pra produksi, rantai produksi (penangkapan ikan dan budidaya ikan), rantai pasca produksi (pengolahan dan pemasaran)
Pemasaran produk perikanan dapat menjadi penghela bagi pengembangan sub sistem produksi baik dari hulu sampai hilir. Peningkatan pemasaran akan mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi di sisi hulu maupun peningkatan produksi pengolahan di sisi hilir yang pada akhirnya mampu menyerap tenaga kerja sektor perikanan yang cukup besar. Sebagai penyedia lapangan kerja, perikanan telah berkontribusi terhadap penciptaan dan pengembangan industri rumah tangga, usaha mikro kecil menengah dan industri besar berskala ekspor. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dari kontribusi peningkatan kesejahteraan masyarakat pengolah dan pemasar hasil perikanan.
Sasaran 3 yang ditetapkan dalam Rencana Strategis 2016 – 2021 yaitu “ Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan dengan indikator kinerja yaitu :
1. Nilai Ekspor Hasil Perikanan dengan target 152,24 milyar 2. Tingkat Konsumsi Ikan sebesar 38,00 kg/kapita/th