• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data .1 Kuesioner Terbuka

4.1.2 Kuesioner Tertutup

4.2.1.7 Membangun Matriks House of Quality (HoQ)

Pembuatan House of Quality (HoQ) diawali dengan menghitung ukuran kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu Tingkat Kesulitan, Tingkat Kepentingan dan Perkiraan Biaya.

a. Penentuan Tingkat Kesulitan

Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan dilaksanakan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi.

Tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang diperoleh.

Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama karakteristik teknis.

1) Bobot derajat keasaman proses pewarnaan

= 4+4+4+1+1+4+1+4+1+1+1+1+4 = 31 2) Bobot tingkat luminasi warna

= 4+4+4+1+1+4+1+4+1+3+1+1+3 = 32 3) Bobot nilai preferensi warna

= 4+4+4+1+1+1+4+3+1+4+1+4+4 = 36 4) Bobot nilai keindahan warna

= 4+4+4+1+1+4+4+4+1+1+1+1+2 = 32 5) Bobot kekuatan tarik kemasan

= 1+1+1+1+4+4+2+2+1+1+1+4+4 = 27

6) Bobot ketebalan kemasan

= 1+1+1+1+4+4+4+4+4+4+4+1+1 = 36 7) Bobot suhu proses produksi pencetakan

= 4+4+1+4+4+4+4+2+4+1+1+3+4 = 40 8) Bobot nilai kerapian bentuk

= 1+1+4+4+2+4+4+4+3+3+4+1+1 = 36 9) Bobot nilai kesesuaian bentuk

= 4+4+3+4+2+4+2+4+4+4+4+1+1 = 41 10) Bobot bentuk molding

= 1+1+1+1+1+4+4+3+4+4+4+4+4 = 36 11) Bobot kerapatan molding

= 1+3+4+1+1+4+1+3+4+4+4+3+1 = 34 12) Bobot ukuran molding

= 1+1+1+1+1+4+1+4+4+4+4+4+4 = 35 13) Bobot nilai kesesuaian ukuran

= 1+1+4+1+4+1+3+1+1+4+3+4+4 = 32 14) Bobot kerapatan bahan

= 4+3+4+2+4+1+4+1+1+4+1+4+4 = 37

Total bobot untuk semua hubungan antara atribut produk karakterisitik teknis

= 31+32+36+32+27+36+40+36+41+36+34+35+32+37 = 485 Perhitungan tingkat kesulitan karakteristik teknis yaitu:

%

1) Tingkat Kesulitan derajat keasaman proses pewarnaan:

2) Tingkat Kesulitan tingkat luminasi warna:

3

3) Tingkat Kesulitan nilai preferensi warna:

3

4) Tingkat Kesulitan nilai keindahan warna:

2

5) Tingkat Kesulitan kekuatan tarik kemasan:

1

6) Tingkat Kesulitan ketebalan kemasan:

3

7) Tingkat Kesulitan suhu proses produksi pencetakan:

4

8) Tingkat Kesulitan nilai kerapian bentuk:

3

9) Tingkat Kesulitan nilai kesesuaian bentuk:

10) Tingkat Kesulitan bentuk molding:

3

11) Tingkat Kesulitan kerapatan molding:

3

12) Tingkat Kesulitan ukuran molding:

3

13) Tingkat Kesulitan nilai kesesuaian ukuran:

2

14) Tingkat Kesulitan kerapatan bahan:

4

b. Penentuan Derajat Kepentingan

Besar nilai derajat kepentingan dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk dengan karakteristik teknis. Derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik teknis dihitung dengan menggunakan rumus :

1) Bobot derajat keasaman proses pewarnaan = 9+0+0 = 9

2) Bobot tingkat luminasi warna = 9+0+0 = 9 3) Bobot nilai preferensi warna = 9+0+0 = 9 4) Bobot nilai keindahan warna = 9+0+0 = 9 5) Bobot kekuatan tarik kemasan = 0+9+1 = 10 6) Bobot ketebalan kemasan = 0+9+9 = 18 7) Bobot suhu proses produksi pencetakan = 3+9+1 = 13 8) Bobot nilai kerapian bentuk = 0+3+9 = 12

Total bobot untuk semua hubungan antara atribut produk karakterisitik teknis

= 9+9+9+9+10+18+13+12+9+9+9+9+4+6 = 135

%

1) Derajat Kepentingan derajat keasaman proses pewarnaan:

%

2) Derajat Kepentingan tingkat luminasi warna:

%

3) Derajat Kepentingan nilai preferensi warna:

4) Derajat Kepentingan nilai keindahan warna:

%

5) Derajat Kepentingan kekuatan tarik kemasan:

%

6) Derajat Kepentingan ketebalan kemasan:

%

7) Derajat Kepentingan suhu proses produksi pencetakan:

%

8) Derajat Kepentingan nilai kerapian bentuk:

%

9) Derajat Kepentingan nilai kesesuaian bentuk:

%

10) Derajat Kepentingan bentuk molding:

%

11) Derajat Kepentingan kerapatan molding:

12) Derajat Kepentingan ukuran molding:

%

13) Derajat Kepentingan nilai kesesuaian ukuran:

%

14) Derajat Kepentingan kerapatan bahan:

%

Dasar perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan, semakin sulit suatu karakteristk teknis dibuat, akan semakin mahal pula alokasi biayanya.

Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan diperngaruhi berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri.

Total bobot tingkat kesulitan dari karakteristik teknis produk yaitu, sebagai berikut : = 2 + 3 + 3 + 2 + 1 + 3 + 4 + 3 + 4 + 3 + 3 + 3 + 2 + 4 = 40

1) Perkiraan Biaya derajat keasaman proses pewarnaan:

2) Perkiraan Biaya tingkat luminasi warna:

%

3) Perkiraan Biaya nilai preferensi warna:

%

4) Perkiraan Biaya nilai keindahan warna:

% 5

% 40 100

2  

5) Perkiraan Biaya kekuatan tarik kemasan:

%

6) Perkiraan Biaya ketebalan kemasan:

%

7) Perkiraan Biaya suhu proses produksi pencetakan:

% 10

% 40 100

4  

8) Perkiraan Biaya nilai kerapian bentuk:

%

9) Perkiraan Biaya nilai kesesuaian:

10) Perkiraan Biaya bentuk molding:

%

11) Perkiraan Biaya kerapatan molding:

%

12) Perkiraan Biaya ukuran molding:

%

13) Perkiraan Biaya nilai kesesuaian ukuran:

% 5

% 40 100

2  

14) Perkiraan Biaya kerapatan bahan:

% 10

% 40 100

4  

Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Quality Function Deployment produk kemasan kuliner yang ramah lingkungan dapat dilihat pada Gambar 4.4.

4.2.2 Membangun Green House

Pada penelitian ini, pengelompokkan dampak lingkungan pada metode EDIP (Environmental Design Industrial of Product) (Wenzel et al, 1997).

Derajat keasaman proses pewarnaan Tingkat luminasi warna Nilai preferensi warna Nilai keindahan warna Kekuatan tarik kemasan Ketebalan kemasan Suhu proses produksi pencetakan Nilai kerapian bentuk Nilai kesesuaian bentuk Bentuk molding Kerapatan molding Ukuran molding Nilai kesesuaian ukuran Kerapatan bahan

Tingkat Kesulitan 2 3 3 2 1 3 4 3 4 3 3 3 2 4

Derajat Kepentingan 7 7 7 7 7 13 10 9 7 7 7 7 3 4

Perkiraan Biaya (%) 5 7,5 7,5 5 2,5 7,5 10 7,5 10 7,5 7,5 7,5 5 10

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.3. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya

Karakteristik Teknis Tingkat Kesulitan 1 = Mudah 11-15 = Sangat Mahal

Measurement Units % % N/m2

Tingkat Kesulitan

Derajat Kepentingan (%)

Perkiraan Biaya

3

4

3 Warna kemasan adalah hijau

Bentuk kemasan adalah kotak

Ukuran kemasan adalah persegi

9

Customer Importance Nilai preferensi warna

Tingkat luminasi warna

Derajat keasaman proses pewarnaan

X

Nilai keindahan warna Nilai kesesuaian bentuk

Nilai kerapian bentuk

Suhu proses produksi pencetakan Ukuran molding

Kerapatan molding

Bentuk molding Kerapatan bahan

Nilai kesesuaian ukuran V = Hubungan positif kuat, bobot = 4 v = Hubungan positif sedang, bobot = 3 x = Hubungan negatif sedang, bobot = 2 X = Hubungan negatif kuat, bobot = 1

% Kg/m3

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.4. Quality Function Deployment (QFD) Produk Kemasan Kuliner yang Ramah Lingkungan

Kriteria EDIP adalah :

Dampak Global : Global Warming Dampak Regional :

Pembentukan fotokimia ozon, Pengkayaan Nutrisi, Acidification, Human toxicity (water), Human toxicity (solid), Chronic ecotoxicity (water), Chronic ecotoxicity (solid)

Dampak Lokal : Acute toxicity (water) Penjelasan:

1. Global Warming

Global Warming merupakan proses peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Hal ini karena adanya penyebaran karbon dioksida (CO2), N2O, CH4 dan halocarbon di muka bumi. Dampak dari global warming yaitu naiknya permukaan air laut, fenomena cuaca yang ekstrim, mencairnya es di kutub bumi, volume air laut meningkat yang mengakibatkan meningkatnya ketinggian permukaan air laut, dan lain-lain.

2. Pembentukan Fotokimia Ozon

Pada intinya, komponen pembentuk fotokimia ozon ini merupakan sinar matahari, produksi NOX, produksi senyawa organik volatile, temperature diatas 18ᵒC dan debu.

3. Acidification

Merupakan kontaminasi udara dan campuran kimia yang menyusun asam/menyimpan metal atau penurunan kemampuan untuk menetralisir timbulnya asam yang berakibat pada penurunan pH danau atau tanah.

Penyebab utamanya merupakan pelepasan senyawa kimia yang bisa naik ke udara (airbone compounds) terutama sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) yang keluar. Acidification yang berlebihan akan menyebabkan hilangnya kesuburan tanah, menyebabkan kematian pada tumbuhan, kerusakan hutan akibat sulfur dioksida, air terlalu asam sehingga mempengaruhi penetasan telur ikan. Selain itu adanya acidification ini akan menyebabkan tumbuhan tidak lagi dapat mengeraskan permukaan tanah. Selain itu dapat memberi dampak pada kesehatan manusia, menurunnya vitalitas dan kecerdasan, serta dapat meningkatkan kematian.

4. Pengkayaan Nutrisi

Sumber utamanya berasal dari Nitrogen (N) dan fosfor (P). Polutan dalam bentuk nitrogen bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan. Meningkatnya jumlah industri akan menyebabkan jumlah plankton meningkat dan meningkatnya kematian pada tanaman dan binatang.

5. Ecotoxicity dan Human Toxicity

Bahan kimia yang dilepaskan ke lingkungan akan memberi dampak yang negatif terhadap ekosistem apabila racun yang terkandung di dalamnya mempengaruhi manusia atau organism yang tinggal di dalam ekosistem tersebut. Apabila konsentrasi zat kimia berbahaya yang disebabkan oleh emisi tersebut cukup tinggi, racun yang dikandung berdampak hanya sebentar atau beberapa saat setelah zat tersebut dikeluarkan, dampak seperti ini Acute ecotoxicity, namun jika dampak yang dirasakan berlanjut dalam waktu yang cukup lama disebut Chronic ecotoxicity .

Berdasarkan metode EDIP (Environmental Design Industrial Of Product) maka pengaruh dampak lingkungan yang dihasilkan dari produksi produk kemasan kuliner yang ramah lingkungan dilihat pada matrik berikut :

Derajat Hubungan 9 = ▲ = Hubungan yang kuat 3 = ■ = Hubungan yang sedang 1 = ● = Hubungan yang lemah 0 = ○ = Tidak ada hubungan

Human Toxicity (solid)

Chronic Exotoxicity (water)

Raw Material Pengeringan Packaging

Transportasi Bahan Baku

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.5. Green House Produk Kemasan Kuliner yang Ramah Lingkungan

Penentuan dampak lingkungan terbesar dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut komponen dampak lingkungan dengan siklus produksi produk.

1) Bobot global warming = 9+3+3+1+0+1 = 17

2) Bobot pembentukan fotokimia ozon = 0+0+9+9+0+1 = 19

3) Bobot acidification = 9+3+1+1+0+3 = 17

Total bobot untuk semua hubungan antara atribut produk karakterisitik teknis: 17+19+17+21+15+9+15+9+15 = 137

Perhitungan dampak lingkungan terbesar yang dihitung dengan rumus berikut ini:

3) Dampak lingkungan acidification: 100% 12,40 12% 137

17   

4) Dampak lingkungan pengkayaan nutrisi: 100% 15,32 15% 137

21   

5) Dampak lingkungan human toxicity (air): 100% 10,94 11% 137

15   

6) Dampak lingkungan human toxicity (solid): 100% 6,56 7% 137

9   

7) Dampak lingkungan chronic ecotoxicity (air): 100% 10,94 11% 137

15   

8) Dampak lingkungan chronic ecotoxicity (solid): 100% 6,56 7% 137

9   

9) Dampak lingkungan acute toxicity (air): 100% 10,94 11% 137

15   

Berdasarkan perhitungan bobot dampak lingkungan diperoleh informasi bahwa prioritas teratas mengenai dampak lingkungan yang diakibatkan produksi kemasan kuliner yang ramah lingkungan adalah pengkayaan nutrisi yaitu sebesar 15%, bahan-bahan alami yang digunakan dalam siklus produksi produk seperti daun keladi tikus, cangkang kulit udang (kitosan) dan rumput laut (CMC) sangat mempengaruhi pengkayaan nutrisi pada lingkungan.

4.2.3 Membangun Cost House

Dalam tahap ini biaya yang ada di setiap life cyle produksi kemasan kuliner yang ramah lingkungan dimasukkan ke dalam matriks – matriks Cost House. Tujuan dari tahap ini yaitu mengurangi biaya suatu item. Simbol (+) dan ( -) digunakan untuk menggambarkan pengurangan biaya yang ada. Tanda plus

(+) menggambarkan kemungkinan biaya dapat dikurangi. Semakin banyak tanda plus, semakin besar kemungkinan untuk mengurangi biaya. Tanda minus (-) digunakan untuk menggambarkan dampak negatif yang ditimbulkan dari pengurangan biaya. Semakin banyak tanda minus (-), semakin banyak efek negatif yang ditimbulkan dari pengurangan biaya. Prioritas tertinggi diberikan untuk biaya cost item tertinggi dengan tanda plus (+) yang lebih banyak dan tanda minus (-) yang lebih sedikit.

Dokumen terkait