• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata kuliah ini memberikan dasar-dasar pemahaman tentang pengertian dan prinsip-prinsip publik Kemudian membahas unsur-unsur public Selanjutnya

Dalam dokumen Buku Pedoman 2010 2011 Rev part 2 (Halaman 52-61)

dibahas pula tentang penertian dasar kebijakan dan teori kebijakan. Maka,

pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu memahami dan

menjelaskan konsep kebijakan publik, jenis, dan kriteria kebijakan publik secara

universal dan dalam konteks yang spesifik.

Sistem kepartaian di Indonesia mengikuti mainstream sistem kepartaian pada unumnya di negara-negara demokratis. Namun sistem pemilunya relatif unik. Mahasiswa mempelajari tentang dinamika kepartaian di Indonesia, mulai awal berdirinya Indonesia hingga sistem kepartaian kontemporerer. Tidak saja melalui undang- undang partai politik melainkan praktik riil konstruksi sistem kepartaian. Dengan melihat perilaku politikm partai politik besar, kecil, dan menengah. Sistem kepartaian ini nantinya akan dipelajari dampaknya terhadap sistem pemilu yang berjalan.

Proses Kebijakan di Indonesia : 3 SKS (2-1)

Mata kuliah ini mengawali kajiannya dengan membahas teori-teori pembuatan kebijakan publik, khususnya yang dipraktikkan di negara- negara berkembang. Kemudian dipelajari dinamkia ddan perubahan prosese kebijakan tersebut. Berawal dari sana kajian mata kuliah ini bergerak menuju ranah Indonesia, untuk melihat praktik riil yang terjadi di Indonesia. Mata kuliah ini tidak hanya memandang prosees kebijakan di Indonesia sebagai proses normatif, melainkan sebagai sebuah arena kontestasi kepentingan politik. Melalui kajian tersebut mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran empirik mengenai prosees kebijakan secara umum, terutama yang terjadi pada level nasional.

Projek: Desain Kebijakan & Kelembagaan Pemerintahan : 4 SKS (2-2)

Sebagai bagian dari mata kuliah peminatan, mata kuliah ini mengarahkan kemampuan mahasiswa dalam mendesain kebijakan dan kelembagaan pemerintahan di Indonesia, baik lokal maupun nasional. Melalui kajian-kajian praktis berkaitan desain kebijakan dan organisasi pemerintahan. Mahasiswa bukan saja diajak memahami desain kebijakan dan kelembagaan secara teoretis, melainkan mendapatkan kemampuan untuk mendesain kebijakan yang dinamis untuk perbaikan sekaligus perubahan desain kelembagaannya.

Governance: Negara, Civil Society dan Sektor Swasta : 4 SKS (3-1)

Pada awal perkuliahan, mata kuliah ini menyajikan mengenai konsep dan sejarah lahirnya diskursus dan teori governance dalam konteks transisi pengelolaan pemerintahan di dunia. Di awali dengan transisi government menuju governance, sekaligus mengidentifikasi aktor di balik perubahan tersebut. Berikutnya mengkaji tiga pilar governance sekaligus framework relasi kekuasaan dan interaksi antar ketiganya. Tidak ketinggalan dibahas mengenai konsekuensio-konswkuensi perubahan atas implementasi governance. Dibahas pula mengenai indeks governance yang berkembang saat ini.

Perubahan Politik dan Demokratisasi : 3 SKS (3-0)

Mata kuliah ini menjadikan transisi atau masa perubahan sebagai perspektif yang dinamis. Diawali dengan mempelajari konsep perubahan politik dan demokratisasi. Perubahan politik tidak semata mengarah pada demokratisasi, tetapi pada perbaikan sistem politik secara umum. Mulai dari relasi antar struktur, perbaikan rekrutmen politik, dan perubahan komunikasi serta prosese politik. Mata kuliah

ini juga mempelajari prakltik manajemen transisi politik berdasar pengalaman negara-negara yang tengah dalam masa transisi.

Reformasi Sektor Publik : 3 SKS (2-1)

Sebagai bagian dari konsekuensi perubahan, yaitu berupa perubahan respon terhadap kinerja fungsional pemerintah. Mata kuliah ini membahas mengenai perubahan pendekatan pemerintah sebagai administrator handal yang mampu merespon keinginan perubahan dalam masyarakat. Reformsi sektor publik dalam mata kuliah ini menyangkut, reformsi pelayanan publik, privatisasi sektor publik, dan reformsi pegawai negeri sipil. Sebagai kasus bukan hanya membahas Indonesia sebagai kajia inti, tetapi berkaca pula pada kegagalan dan keberhasilan neghara berkembang atau negara transisi lainnya.

Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Dinamika Politik : 4 SKS (2-2)

Mata kuliah ini berupaya membedah fakta-fakta perubahan social dan ekonomi dari berbagai segi yang dikaitkan dengan dinamika politik. Kajian mata kuliah ini ditekankan pada konsep dan operasionalisasi perubahan sosial dan ekonomi serta pengaruhnya terhadap dinamika politik. Perubahan dalam interaksi dan struktur masyarakat jelas memiliki dampak terhadap pemerintahan. Begitu pula perubahan dalam transaksi ekonomi atau pasar. Kajian utama lainnya adalah pada respons politik elit, akar rumput, dan pemerintah dalam hal struktur, fungsi, dan proses politik, perilaku politik yang terhadap perubahan social dan ekonomi.

Mata kuliah ini berupaya memberikan dasar-dasar pemahaman dan kemampuan analisis untuk mengidentikasikan perubahan social dan ekonomi dan memprediski kemungkinan dinamika politik sebagai konsekuensi atas perubahan sosial dan ekonomi.

Polling Politik dan Opini Publik : 4 SKS (2-2)

Mata kuliah ini bukan saja memberikan keterampilan mahasiswa dalam menjalankan dan mendesain kegiatn jajak pendapat dan menganalisis opini publik. Tetapi juga m,emberikan dasar-dasar pemahaman mengenai polling dan upaya membangun opini publik. Jadi, mata kuliah ini mencoba mengkorelsikan antara praktik polling dan mengukur serta membangun opini publik berkaitan satu kebijakan atau proses pemilihan atau rekrutmen politik. Oleh karena itu mahasiswa bukan saja bisa menjalankan dan mendesain sebuah polling pada akhir perkuliahan, melainkan memahami landasan teoretis dan kaitannya dalam membangun opini publik.

Metode Analisis Kebijakan : 4 (2-2)

Mata kuliah ini menyajikan pengetahuan dan keahlian berkaitan metode-metode yang digunakan dalam analisis kebijakan publik. Yaitu sebagai upaya untuk menghasilkan informnsi yang relevan untuk pembuatan kebijakan publik. Metode yang dibahas mulai dari metode klaisik, kontemporer, hingga metode-metode altrnatif.

Riset kualitatif merupakan bagian penting dari pewrkembangan awal ilmu politik, mulai dari tradisi legal-struktural hingga struktur- fungsional. Tujuannya bukan semata mendeskripsikan fenomena politik, melainkan menjelaskan, dan mencfari korelasi antara aktor, orientasi dan peran-peran politik serta produk kebijakan. Maka, mata kuliah ini membekali mahasiswa yang mengambil peminatan metode ilmu politik kemampuan menjalankan dan menerapkan riset-riset kualitatif dalam Ilmu Politik. Beberapa yanjg sudah dijalankan sejak awal adalah riset-riset kuyalitaif untuk menreview produk kebijakan hingga memahami konstruksi produk-produk politik berupa kebijakan publik.

Komputerisasi Politik : 3 SKS (1-2)

Mata kuliah ini masih merupakan bagian dari upaya-upaya kuantifiksi dalam Ilmu Politik. Mahasiswa diperkenalkan dan diberi bekal kemampuan program komputer yang bermanfaat sebagai instrumen untuk membantu pelaksanaan riset-riset politik. Bukan hanya dalam analisis dat. Melainkan pulka mempelajari teknologi yang berkaitan praktik politik. Seperti komputerisasi prosese jajak pendapat. Namun tidak menutup kemungkinan pula mempelajari software khusus untuk riset-riset kualitatif Ilmu Politik.

Antropologi Politik : 2 SKS (2-0)

Antropologi politik membahas kekuasaan dalam konteks sosial- budaya. Yakni mengkaji hubungan kekuasaan kekuasaan dalam konteks masyarakat uyang relatif lebih mikro, daripada ilmu poliyik yang cenderung makro. Masyarakat ini membahas hierarki-hierarki kekuasaan dalam masyarakat. Selain itu, mata kuliah ini juuga memberikan pengetahunan pada mahasiswa akan hakikat-hakikat kekuasaan dalam masyarakat, atau bahkan suku tertentu.

Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharpkan mamppu menelaah aspek-aspek kekuasaan dalam kehidupan keseharian pada level mikro dan pada level makro tingkat negara, khususnya di Indonesia.

Politik dan Militer : 2 SKS (2-0)

Keterlibatan politik militer menjadi penting terutama dalam masa transisi politik dan pemerintahan. Namun Peran politik militer juga tidak serta merta mengarah ke otoriterianisme, ketika dengan sukarela mau meninggalkan panggung politik. Mata kuliah ini membahas tentang peran politik militer dan pola-pola hubungannya dengan politisi sipil. Indonesia sebagai kasus utama pembahasan peran politik militer, kasus di beberapa negara lainnya, terutama negara berkembang.

Sejarah Politik Indonesia : 2 SKS (2-0)

Mata kuliah ini menyajikan substansi perkuliahan melihan perkembangan politik Indonesia secara retrospektif. Mulai dengan sejarah pemerintahan, kepartaian, pemilu, dan perkembangan civil society sejak sebelum kemerdekaan, pada era revolusi hingga era reformasi. Mata kuliah ini bukan hanya mendeskripsikan sejarah politik Indonesia, juga menyajikan analisis atas peristiwa-peristiwa

politik bersejarah di Indonesia. Terutama yang berkontribusi pada perubahan politik Indonesia.

Civil Society dan Partisipasi :3 SKS (3-0)

Civil society bukan saja entitas yang voluntary, independen, dan otonom dari negara. Civil society juga merupakan sosok entitas yang partisipatif terhadap kegagalan negara dan pasar dalam menyajikan kesejahteraan warga negara. Mata kuliah ini membahas partisipasi civil society secara khusus dalam mempengaruhi proses kebijakan. Partisipasi bukan sebatas pada upaya-upaya pemberdayaan dan transformsi, melainkan intrumen partisipasiu yang dipakai. Kasus- kasus Indonesia dan negara berkembang dan transisi menjadi rujukan dalam mengulas fakta civil society dan partisipasi.

Metode Riset Partisipatif : 3 SKS (2-1)

Mata kuliah ini membahas metode-metode riset partisipatif yang merupakan alternatif dari metode-metode riset konvensional yang mengandalkan paradigma positivistik. Mata kuliah ini berusaha memberikan wawasan keanekaragaman metode-metode riset alternatif dalam Ilmu Politik. Secara kritis membahas PRA, RRA, dan sejumlah teknik partisipasi lainnya.

Analisis Wacana : 3 SKS (2-1)

Mata kuliah ini memberikan pondasi praktis bagi mahasiswa Ilmu Politik untuk mengkaji teks-teks politik yang berdampak terhadap arah politik suatu negara. Dengan pembahasan metode riset kualitatif yang berbasis teks, mahasiswa diharapkan memiliki kepekaan dan daya kritis terhadap wsacana politik yang berkembang. Selain itu, mahsiswa juga bisa membaca diskursus politik internasional yang akan berpengaruh terhadap kehidupan politik suatu negara.

Politik dan Kebijakan Anggaran di Indonesia : 3 SKS (2-1)

Mata kuliah ini membahas secara umum proses penganggaran di Indonesia. Namun, yang paling krusial, mata kuliah ini mendiskusikan politik anggaran. Yaitu berupa kontestasai kepentingan di balik prosese pengaggaran. Sehingga mahasiswa memiliki kemampuan daya nalaisis yang lebih tajam berkaitan fakta-fakta empirik prosese politik dalam kebijakan pengaggaran. Sekaligus mampu menganalisis keberpihakan anggaran dilihat dari kacamata prosese politik kebijakan anggaran.

Politik dan Jender : 2 SKS (2-0)

Mengkaji perihal perlakuan gender dan seksualitas yang berbeda, dengan upaya eksplorasi terhadap peran gender di dunia serta konsep-konsep dan teori feminis sebagai alat untuk mengkonstruksi pengetahuan tentang dunia, mengkritisi pemikiran-pemikiran konvensional dan ortodoks terhadap gender dan seksualitas, serta

memetik gambaran sistem politik yang membentuk sistem hirarki gender dalam pemahanan Ilmu Politik.

Politik Perkotaan (Urban Politics)

Ada perbedaan antara perilaku politik pada kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan. Perbedaan terjadi karena beberapa indikator sosiologis yang berbeda pula. Mata kuliah ini membahas mengenai perilaku dan kontestasi politik di kawasan perkotaan, yang memiliki karakteristik berbeda dan unik. Pola-pola relasi kekuasaan atara politisi, birokrat dan masyarakat perkotaan merupakan bagian penting dari mata kuliah ini. Sekaligus mengenal framework politik di kawasan perkotaan.

Hak Asasi Manusia (2 SKS)

Mempelajari sejarah dan geneologi konsep ataupun teori mengenai HAM, termasuk natural law, positivisme, universalisme dan cultural relativism, serta aspek hukum dari perlindungan dan jaminan HAM, baik secara nasional maupun internasional (genocide, war crimes, crimes againts humanity), berikut overview tentang jenis hak yang dilindungi oleh instrumen-instrumen hukum internasional, dengan sistem HAM menurut rumusan PBB pada international convention, state constitutions, dan bills of rights, serta resolusi PBB, dan sumber lainnya.

Alternatif atas Kebijakan Publik (2 SKS)

Mata kuliah ini membahas tentang mekanisme-mekanisme non- kebijakan yang ada dalam masyarakat, asosiasi, lembaga, dan bahkan negara dalam menyelesaikan masalah atau memperbaiki satu situasi. Mata kuliah ini mengidentifikasi sejumlah alternatif non- regulasi yang relatif berhasil menjadi jalan keluar bagi persoalan masyarakat, seperti kampanye, informasi, penyadaran, self- regulation, dan mekanisme lainnya. Sehingga mahasiswa memiliki bekal pengetahuan dan pem,ahaman mengenai berbagai alternatif atas regulasi.

Mata Kuliah Program Studi Ilmu Pemerintahan

PENGANTAR ILMU PEMERINTAHAN 3(3-0)

Menguraikan tentang pengertian pemerintah, pemerintahan, ilmu pemerintahan, obyek ilmu pemerintahan, asal usul kekuasaan pemerintahan, prinsip-prinsip pemerintahan, teknik-teknik pemerintahan, dan sistem pemerintahan

TEORI & FILSAFAT POLITIK 3(3-0)

Menguraikan tentang posisi teori politik dalam studi Ilmu Pemerintahan; hubungan dan sifat/ciri antara konsep, pemikiran, pengertian teori; arti dan hakikat teori dan politik, macam/jenis teori politik, derajat teori politik, fungsi dan manfaat (ruang lingkup) teori; Teori Politik Klasik; Teori Politik Modern dan Pascamodern; Teori Politik Kontemporer; Teori Politik Dasar; Teori Politik Middle (Ruang lingkup ilmu politik); Teori Politik Umum; Etika Politik. Menguraikan tentang posisi filsafat politik dalam studi Ilmu Pemerintahan; hubungan dan

sifat/ciri antara konsep, pemikiran dan filsafat politik; arti dan hakikat filsafat politik, fungsi dan manfaat (ruang lingkup) filsafat politik; kaitan antara filsafat dengan teori politik.

SISTEM PEMERINTAHAN DESA 3(3-0)

Menguraikan tentang pengertian politik dan pemerintahan desa, kedudukan pemerintahan desa dalam sistem pemerintahan Indonesia secara keseluruhan. Sampai sejauh mana peranan elit politik didesa dalam hubungannya dengan pembangunan desa.

ETIKA PEMERINTAHAN 2(2-0)

Mata kuliah ini diberikan agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang nilai-nilai normatif yang melandasi praktik pemerintahan, termasuk dalam hubungan antarlembaga pemerintahan sekaligus menjadi pedoman bagi perilaku aparat birokrasi pemerintah. Mata kuliah ini antara lain membahas tentang pengertian etika, latar belakang perlunya etika pemerintahan, perbedaan antara etika politik dan etika pemerintahan, etika pejabat publik, etika lembaga pemerintahan, serta analisis terhadap praktik pemerintahan dari perspektif etika.

SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH 3(3-0)

Menguraikan penyelenggaraan pemerintahan di daerah, landasan hukum dan dasar pertimbangan perlunya pemerintahan di daerah, demokrasi dan desentralisasi (desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan), otonomi daerah (jenis-jenis dan faktor yang mempengaruhinya), keuangan daerah, pemerintahan daerah di negara kesatuan dan federal, Local Good Governance dan Reinventing Government.

KONSTITUSI DAN KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN 2(2-0)

Menguraikan tentang hakikat dan perkembangan konstitusi serta lembaga-lembaga pemerintahan yang diatur berdasarkan konstitusi ditinjau dari perspektif politik, pemerintahan, dan hukum tata negara.

E-GOVERNMENT 2(2-0)

Membahas konteks global yang melatarbelakangi berkembangnya kajian dan aplikasi E-Government, termasuk mengenai perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi serta dampaknya pada manajemen pemerintahan. Selain itu, juga dibahas aplikasi layanan E-Government di berbagai negara, khususnya di Asia sebagai bahan perbandingan.

KOMUNIKASI PEMERINTAHAN 2(2-0)

Diuraikan dan dibahas tentang ideologi-ideologi, propaganda, teknik- teknik informasi, public opinion dan politik, komunikasi dalam politik dan pemerintahan, komunikasi timbal balik dari atas ke bawah (top down) dan dari bawah ke atas (bottom up) serta hubungan antara instansi/aparat politik dan pemerintahan.

Membahas birokrasi untuk memahami ruang lingkup pembahasan mengenai : sejarah birokrasi Indonesia (pamongpraja dan pangreh praja), bureaucratic polity, bureaucratic authoritarian, bureaucratic patrimonial, struktur kekuasaan, netralitas birokrasi dan pelaksanaan fungsi pelayanan publik

PERUBAHAN SOSIAL & DINAMIKA PEMERINTAHAN 2(2-0)

Perkembangan teori dan praktek perubahan sosial dalam kaitannya dengan kapabilitas pemerintahan, sehingga berkaitan dengan pembahasan sosiologi politik mengenai latar belakang dan praktek- praktek pembangunan, paradigma modernisasi, ketergantungan dan pembangunan, dimensi-dimensi pembangunan, ideologi-ideologi pembangunan dalam hubungannya dengan perkembangan pemerintahan pada umumnya.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH 2(2-0)

Mempelajari tentang sistem informasi yang diaplikasikan dalam pelaksanaan pemerintahan di daerah, baik itu

ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sehingga pelaksanaan pemerintahan di daerah dapat lebih baik lagi sebab sistem informasi tersebut membantu dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan.

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 3(3-0)

Menguraikan tentang sistem pemerintahan, perkembangan pemerintahan RI sejak 1945 sampai sekarang, srtuktur dan mekanisme pemerintahan RI, aspek dan fungsi eksekutif pemerintahan RI, sistem pembagian kekuasaan baik di pusat maupun di daerah beserta aspek-aspek pemerintahan dari pusat sampai tingkat terbawah.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN 3(3-0)

Membahas model-model atau bentuk-bentuk pemerintahan, organisasi pemerintahan modern, bagaimana hubungan antara organisasi, manajemen dan administrasi dalam pemerintahan, struktur organisasi pemerintahan dan pengembangan organisasi pemerintahan, studi STOK pemerintahan di Indonesia.

HUKUM TATA PEMERINTAHAN 2(2-0)

Membahas pertumbuhan terminologi hukum tata pemerintahan yang berasal dan termasuk Hukum Administrasi Negara, membahas penentuan scope Hukum Tata Pemerintahan melalui rumusan teori/definisi para ahli hukum serta metode pemisahan Hukum Tata Pemerintahan dengan Hukum Tata Negara dalam arti luas, membahas tindakan/perbuatan hukum alat perlengkapan negara terutama dari bentuk ketetapan (beschikking) sebagai landasan hukum dalam era pembangunan dikaitkan dengan tujuan negara sebagai welfare state (negara kesejahteraan) serta Peradilan Tata Usaha Negara.

PROSES LEGISLATIF DI INDONESIA 2(2-0)

Membahas tentang perencanaan dan penyusunan peraturan perundang-undang baik di tingkat Pusat maupun Daerah, terutama proses pembuatan peraturan perundang-undangan mulai dari UUD sampai dengan peraturan bawahan (Keputusan Menteri, Dirjen, Sekjen dan seterusnya; petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis),

serta membahas teknik pembuatan peraturan, seperti tata bahasa, sistematika, dan kaidah-kaidah formal maupun materiil.

METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN 3(3-0)

Membahas berbagai aliran pemikiran (paradigma) dalam penelitian dan pengkajian fenomena politik/pemerintahan, hubungan filsafat, ilmu, dan teori, berbagai pendekatan (konsep dan cara/metode) untuk melakukan penelitian pemerintahan; teknik analisa dan interpretasi data serta etika penelitian Ilmu Pemerintahan.

HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH 3(3-0)

Menguraikan karakteristik dan pola hubungan antara pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah yang didasari oleh prinsip distribusi kewenangan dan distribusi urusan. Berdasarkan kedua prinsip ini dan dengan dipengaruhi oleh bentuk negara kesatuan, maka kajian mengenai hubungan pusat dan daerah akan difokuskan pada tata hubungan kerja, yang meliputi hubungan kerja sama dan kemitraan; hubungan koordinasi; hubungan pembinaan; dan hubungan pengawasan.

TEORI DAN ANALISA KEBIJAKAN PEMERINTAH 3(3-0)

Membahas kebijakan pemerintah sebagai serangkaian tindakan yang meliputi pembahasan tentang pengertian, proses, macam-macam kebijakan pemerintah, model dan pendekatan kebijakan pemerintah (kelembagaan, elit, massa, kelompok, sistem, inkremental dan lain- lain), serta beberapa kebijakan pemerintah di bidang keuangan, kependudukan, politik dan kemasyarakatan.

EKOLOGI PEMERINTAHAN INDONESIA 3(3-0)

Menguraikan mengenai istilah ekologi, unsur-unsur pemerintahan serta orang-orang penguasa/pemerintah, faktor-faktor atau unsur- unsur ekologi pemerintahan, pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pemerintahan, terutama di negara RI.

KEPEMPINAN PEMERINTAHAN 2(2-0)

Menguraikan pengertian kepempimpinan politik/pemerintahan serta

varibel-variabelnya, perkembangan kepeminpinan

politik/pemerintahan di Indonesia baik tingkat Nasional, Daerah serta tinjauan sifat-sifat kepemimpinan berdasarkan filsafat bangsa Indonesia Pancasila (Kepemimpinan Pancasila).

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN LOKAL DAN NASIONAL 2(2-0)

Menguraikan tentang makna perbandingan khususnya perbandingan sistem politik/pemerintahan, pendekatan-pendekatan untuk studi perbandingan sistem politik/pemerintahan, kumpulan serta sistematika studi perbandingan sistem politik/pemerintahan, antara lain demokrasi versus kediktatoran, aspek birokrasinya, sistem kepartaiannya, presidensial dengan parlementer, elit politik (penyajian dalam bentuk teori-teori dan kasus praktis, misalnya : sistem politik Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, serta sistem politik negara-negara ASEAN).

Membahas perkembangan kekuatan-kekuatan politik di Indonesia, dengan membahas pengertian dasar kekuatan politik di Indonesia, angkatan bersenjata (militer), parpol, kelompok-kelompok kepentingan/pemerintahan, kelompok anomi, elit, serta organisasi- organisasi avonturir yang lahir akibat pencaharian alternatif-alternatif baru di Indonesia.

Pembangunan Masyarakat Desa (3 SKS)

Dengan mataka kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami pembangunan desa beserta persoalannya. Karena selama proses pembangunan berlangsung seringkali justru tidak memberikan kesejahteraan pada masyarakat desa . Desa dijadikan lahan eksploitasi ekonomi dan politik dari kekuatan-kekuatan yang ada diluarnya seperti negara dan modal. Akibatnya desa kehilangan kemandiriannya untuk berekspresi. Sebalum mengkaji pembangunan desa, sebagai pendahuluan mahasiswa harus memahami teori-teori pembangunan agar pemahaman tentang konsep pembangunan desa menjadi lebih utuh.

Dalam dokumen Buku Pedoman 2010 2011 Rev part 2 (Halaman 52-61)