• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Penerapan Prinsip Collaborative Governance Pemerintah Kota Palopo Dengan PT-Indonesia Comnts Plus (ICON+) Dalam Mewujudkan

2) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari

PPK untukkelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.

Kewajiban

1) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara priodik kepda PKK; 2) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

3) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat, dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;

4) Memberikan informasi kepada PPK mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan terencana 3 (tiga) hari sebelum pekerjaan tersebut dilakukan;

5) Memberikan keterengan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksa pelaksanaan yang dilakukan PPK;

6) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontarak;

7) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja, membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.

Adanya kaloborasi dalam menjalankan pemerintahan di Kota Palopo menuju smart city menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan Information Sharing (Berbagi Informasi), Distributive accountability (Pembagian Akuntabilitas), Trus among the participants (adanya saling percaya antara partispan), faktor pendukung dan faktor penghambat yang dipaparkan penulis dalam pembahasan sebagai berikut:

a. Information Sharing (Berbagi Informasi)

Pada hakekatnya tujuan kolaborasi adalah untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu antara satu dengan yang lainya.Kolaborasi merupakan suatu pertukaran tentang pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator atau pihak yang terlibat.

Dalam membentuk kota Palopo sebagai smart city perlu ada dukungan dari pihak swasta, dan dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan keterbukaan informasi sehingga tidak keluar dari peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kota-kota di Indonesia pada saat ini berlomba-lomba untuk menjadikan daerahnya menju smart city seperti itu juga Kota Palopo tentunya.Salah satu program yang sangat di pacu saat ini adalah membuat command center atau yang lebih dikenal sebagai pusat kendali dalam pelaksanaan pemerintahan di Kota Palopo.Dengan demikian pemerintah malakukan kerjasama dengan pihak PT. Icon Plus dalam mewujudkan hal tersebut.Hal terpenting yang perlu di perhatikan tentunya keterbukaan informasi terkait kondisi baik pemerintahan ataupun masyarakat.Ketersediaan informasi tersebut memberikan kemudahan bagi pihak swasta dalam mengeksekusi sebuah program yang digagas bersama.” (Wawancara dengan IT tanggal 09/12/2019)

Hasil wawancara dengan informan dapat di simpulkan bahwa proses ketersediaan informasi dalam bekerjasama pada pembuatan program lebih memudahkan sebuah kerjasama dalam mencapai target sesuai dengan perencanaan yang telah di gagas.

Berbagi dengan kata lain pemakaian bersama atas sumber daya atau ruang dalam aktivitas manusia yang berlaku secara alami. Sedangkan informasi merupakan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber, misalkan informasi akan didapat melalui interaksi individu dan individu atau interaksi sebuah organisasi, dan yang paling umum informasi didapat dari sosial media.

Tentunya dalam membangun sebuah program guna menuju Palopo kepada smart city di perlukan kerjasama yang baik antara pemerintah kota dengan pihak swasta, terutama pada wilayah pembagian informasi, terkait informasi yang dibutuhkan dalam pemabngunan infrastruktur.

“Berbagi informasi tentu sangat penting agar baik pemerintah kota dan swasta mengetahui wilayah kerjanya masing-masing. Tentu dalam pelaksanaan pembangunan kita harus melihat potensi masing-masing mulai dari ketersediaan modal, potensi daerah sampai kepada pembahasan pokok permasalahan yang ada, dengan demikian pihak swasta dalam hal ini PT.Icon Plush dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur dapat bekerja sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang tersedia.” (Wawancara dengan RM tanggal 09/12/2019)

Hasil wawancara dengan informan RM dapat dilihat bahwa berbagi informasi merupkan hal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan sebuah kerjasama antara dua instansi berbeda.Informasi ini

bertujuan untuk membantu pengelolaan pelaksanaan pemerintahan yang berbasis teknologi.

Pentingnya suatu kondisi dimana aktor publik dan aktor privat (swasta) bekerja sama dengan cara dan proses terentu yang nantinya akan menghasilkan produk hukum, aturan, dan kebijakan yang tepat untuk publik atau,masyarakat. Konsep ini menunujukkan bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan.Aktor publik yaitu pemerintah dan aktor privat yaitu organisasi bisnis atau perusahaan bukanlah suatau yang terpisah dan bekerja secara sendiri-sendiri melainkan bekerja bersama demi kepentingan masyarakat.

Dalam aplikasinya menuju smart city kota Palopo yang menggandeng PT. Icon Plus dalam mengembangkan pemerintahan berbasis teknologi merupakan sebuah tujuan bersama demi meningkatkan pelayanan terhadap kesejahteraan masyarakat. Sehingga baik pihak swasta dan pemerintah saling bertukar informasi terkait kebutuhan di dalam pemerintahan.

“PT. Icon Plus hadir dalam memberikan bantuan terhadap pemerintah Kota Palopo terkait peningkatan pelayanan pemerintahan berbasis e-government.Di Kota Palopo masih banyak wilayah kerja kesulitan akses jaringan internet, sehingga kehadiran kami mampu menjawab masalah tersebut.Bentuk-bentuk kerjasama tentu sudah tertuang didalam MOU antara pihak kami dengan pemerintah Kota Palopo.Termasuk informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak kami dalam melaksanakan perbaikan. Sebelumnya pihak kami terlebih dahulu memberikan pemaparan terkait informasi detail dari perusahaan sebagai penyedia jaringan, jasa dan content telekomunikasi yang menghubungkan semua OPD dengan sebuah perangkat jaringan dan dipantau langsung oleh dinas komunikasi sebagai pembuat program. Begitupun dari pihak pemerintah Kota Palopo memberikan kepada kami detail informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerjasama, sehingga kerjasama yang telah

ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan.” (Wawancara dengan AR tanggal 17/12/2019)

Hasil wawancara dengan AR dapat dilihat bahwa bentuk pembagian informasi dalam pengembangan sistem informasi berbasis tekonologi demi mewujudkan Kota Palopo menjadi smart cityberawal dari pemberian informasi baik dari pihak swasta dan pihak pemerintah dengan demikian masing-masing lembaga mempunyai perannya masing-masing dalam menjalankan suatu program.

Informasi diperoleh didapatkan dengan adanya data yang akan diolah dan unit pengolahan data tersebut. Informasi yang telah melalui dalam pengolahan data mempunyai kegunaan yang dapat dirasakan dalam suatu kegiatan pada masa akan datang atau sekarang.

Keterbukaan informasi terhadap masyarakat merupakan sebuah bentuk transparansi pemerintah Kota Palopo dalam menjalankan roda pemerintahan.Dengan menggunakan pendekatan teknologi berbagai informasi dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh pelayanan.

“Kemajuan teknologi harus di manfaatkan secara positive oleh pemerintah Kota Palopo dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pelayanan dari pemerintah.Salah satu contoh positive pemanfaatan teknologi bagi pelayanan pemerintahan, sekarang masyarakat sudah dapat mengecek status kependudukan melalui online atau internet, berbeda dengan dulu. Masyarakat harus mengantri terlebih dahulu di kantor capil hanya untuk mengecek status kependudukan. Selain itu banyak informasi-informasi yang bisa diperoleh masyarakat dengan hanya membuka website dari sebuah instansi pemerintahan sehingga sangat memudahkan masyarakat.Langkah ini juga memudahkan masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja dari pemerintah.” (Wawancara dengan US tanggal 12/12/2019)

Hasil wawancara dengan US dapat dilihat adanya kerjasama antara pemerintah Kota Palopo dengan PT. Icon plus memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi terkait pelayanan pemerintahan, sehingga dengan demikian kemajuan teknologi memberikan nilai positive bagi pelaksanaan pemerintahan.

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.

Perkembangan Kota Palopo yang semakin pesat dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk menjadikan Kota Palopo membutuhkan sarana informasi yang akurat.Ketersediaan informasi yang dapat diakses langsung oleh masyarakat membuat pelayanan jauh lebih akurat, murah, berkualitas dan dapat mengurangi praktek KKN.

“Satuan kerja perangkat daerah Kota Palopo memang harus mempunyai sebuah sistem yang terintegrasi pada jaringan sehingga dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat atau sebagai bentuk pengawasan oleh kepala pemerintahan. Dengan adanya jaringan internet yang menghubungkan semua SKPD seKota Palopo akan meningkatkan peran dari wali kota dalam mengawasi para pegawainya, sehingga wali kota sebagai leader dalam sebuah pemerintahan tidak perlu menunggu laporan tertulis dari perangkat daerahnya tetapi cukup memantau melalui bantuan teknologi. Sehingga saya fikir adanya kerjasama antara pemerintah Kota Palopo dengan PT Icon Plus sangat membantu praktek pemerintahan di Kota Palopo.” (Wawancara dengan AY tanggal 12/12/2019)

Hasil wawancara dengan AY dapat dilihat bahwa program kerjasama dalam menuju smart city yang berbasis teknologi informasi sangat mendapat dukungan dari masyarakat.Dengan metode seperti itu kepala pemerintahan lebih mudah mengontrol perangkat kerjanya dalam menjalankan roda pemerintahan.

Berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan dapat dilihat berbagi informasi dalam menjalankan program yang mengarah kepala smart city lebih kepada bagaimana baik pemerintah Kota Palopo dan PT. Icon Plus dapat menjalankan perannya masing-masing dalam menjalankan program.

b. Distributive accountability (Pembagian Akuntabilitas)

Akuntabilitas berawal dari pemikiran bahwa, setiap kegiatan harus dipertanggungjawabkan kepada orang atau instansi yang memberi kewenangan untuk melaksanakan suatu program, akuntabilitas merupakan suatu perwujudan kewajiban seseorang atau kelompok dalam suatu unit organisasi untuk memertanggungjawabkan setiap kegiatan dalam hal pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksana kebijakan yang dimandatkan kepadanya dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam berkolaborasi setiap lembaga mempunyai tangungjawabnya masing-masing sesuai dengan peran yang dilaksanakan.Pemerintah Kota Palopo dan PT. Icon Plus mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan program-program yang menopang Kota Palopo menuju smart city.

“Tentu dalam melakukan kerjasama ada tanggung jawab yang dijalankan masing-masing baik dari pemerintah kota Palopo dan pihak PT. Icon Plus. Disini diskominfo Kota Palopo bertanggung jawab terhadap menjamin integritas dan kemampuan SDM dalam mengoperasikan teknologi informasi pada wilayah penyelenggaraan pemerintah daerah, kemudian memperbaiki prosedur komunikasi dan informasi dalam penyelenggaraan pemerintah, dan tentu penyediaan anggaran.Hal tersebut merupakan tanggung jawab yang harus di jalankan pemerintah Kota Palopo dalam menjamin program smart city.” (Wawancara dengan IT Tanggal 09/12/2019)

Hasil wawancara dengan informan IT dapat dilihat bahwa tanggung jawab pemerintah Kota Palopo lebih mengarah kepada persiapan sumber daya manusia yang mengelola sistem teknologi informasi sehingga dapat di operasikan dalam proses penyelenggaraan pemerintah daerah.

Akuntabilitas merujuk pada kemampuan seorang pejabat untuk menjalankan peran kuncinya, yaitu berbagai tugas yang harus dijalankan sebagai kewajiban utama.Ini merupakan tipe akuntabilitas yang langsung berkaitan dengan hasil sebagaimana diperjuangkan paradigma manajemen publik baru (new public management). Hal ini mungkin saja tergantung pada target kinerja formal yang berkaitan dengan gerakan manajemen publik baru.

Pelaksanaan program smart city di Kota Palopo sebagai bentuk pelaksanaan program tidak hanya dibebankan kepada satu devisi dalam struktur kelembagaan, tapi dengan melibatkan keseluruhan stakeholder dalam lembaga tersebut atau semua lembaga-lembaga yang berperan dalam proses menjalankan program yang telah dicanangkan.

“Untuk meningkatkan kinerja sebagai penanggung jawab pelaksanaan program, Diskominfo dalam mewujudkan PalopoSmart City adalah dengan menggunakan metode gaya organisasi modern, jadi bagaimana

kita sebagai satu kesatuan bekerja bersama-sama, jadi gak hanya bidang telematika saja yang bertanggungjawab terkait proram ini, akan tetapi seluruh aparatur Diskominfo bahkan seluruh SKPD yang ada di Kota Palopo juga bertanggung jawab untuk merealisasikan program ini. Karena ini menyangkut smart governance artinya seluruh pemerintah Kota Palopo.” (Wawancara dengan RM tanggal 09/12/2019)

Hasil wawancara dengan informan RM dapat dilihat bahwa pelaksanaan program dalam menuju smart city Palopo semua elemen yang ada dalam struktural pemerintahan Kota Palopo bekerja bersama-sama dalam melaksanakan program sebagai perwujudan dari bentuk tanggung jawab seluruh aparatur pemerintahan yang ada di Kota Palopo.

Otonomi daerah telah membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan kebijakan lokal secara bijaksana. Namun implementasi kebijakan tersebut belum maksimal diterapkan karena keberadaan daerah-daerah otonom baru tidak diiringi dengan kapasitas sumber daya manusia dan finansial yang memadai. Dengan demikian banyak terjadi keterlambatan dalam pembangunan terutama pembangunan infrastruktur.

Oleh karena itu pemerintah daerah perlu mencari solusi atas persoalan tersebut dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait dalam pelaksanaan pembangunan, misalnya pihak swasta, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan Non Governmental Organisation (NGO), serta dan lain-lain.Keterlibatan berbagai pihak ini memiliki peran penting untuk membantu pemerintah mengingat tidak semua aktivitas pembangunan

mampu dikerjakan oleh pemerintah sendiri terutama dalam hal ketersediaan skill SDM dan finansial sehingga perlu keterlibatan pihak swasta. Bentuk kerjasama yang melibatkan pihak swasta ini dikenal dengan public private partnership.

PT. Icon Plus dalam membangun kerjasama dengan pemerintah Kota Palopo tentu telah memperhatikan segala aspek termasuk wilayah tanggung jawab yang harus di kelola oleh perusahaan dalam proses pengembangan jaringan telekomunikasi yang ada di Kota Palopo.

“Biasanya dalam membangun kerjasama utamanya dengan pemerintah Kota Palopo PT. Icon Plus haruslah mengikuti payung hukum yang jelas baik mengenai pembagian insentif dan tanggung jawab masing-masing pihak. Dengan demikian harus ada perjanjian kontrak yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dimana ada ketentuan pembagian risiko dan timbal balik finansial yang didapat oleh pihak-pihak yang terlibat.Disini pihak kami bertanggung jawab menyediakan layanan IP dan data komunikasi bagi pemerintah Kota Palopo, sehingga dalam hububgan kolaborasi ini masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab masing-masing.”(Wawancara dengan KL Tanggal 17/12/2019).

Hasil wawancara dengan KL dalam pelaksanaan kerjasama antara pihak PT. Icon Plus dan pemerintah Kota Palopo berdasarkan dari MOU yang telah disepakati kedua pihak, selain itu pihak PT. Icon Plus menghormati segala bentuk peraturan yang ada dalam ruang lingkup Kota Palopo dan melaksanakan tanggung jawab dengan mengerjakan program sesuai dengan kebutuhan pemerintah Kota Palopo.

Smart City sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi,

dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat. Indonesia mempunyai karakteristik wilayah yang berbeda baik dari segi budaya maupun ketersediaan infrastruktur.Maka dalam perencanaan smart governance harus berpedoman pada kebutuhan, kondisi dan visi misi daerah.

Pembangunan smart city di Kota Palopo tentu tidak terlepas dari peran serta dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan aspirasi terhadap pemerintah dalam mengelola setiap kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan. Masyarakat dalam hal ini dapat menggunakan ketersediaan informasi dalam mengawasi segala bentuk kegiatan pemerintahan.

“Masyarakat mempunyai tanggung jawab yang besar dalam memanfaatkan ketersediaan informasi dan teknologi yang semakin berkembang di Kota Palopo, melalui beberapa aplikasi kita dapat melihat masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan pemerintah. Melalui cara tersebut masyarakat bisa ikut serta terlibat dalam pembangunan Kota Palopo, terlebih pemerintah sangat membutuhkan saran dan perhatian dari masyarakat dalam kegiatan pembangunan.” (Wawancara dengan PH tanggal 12/12/2019).

Hasil wawancara dengan PH dapat dilihat bahwa salah satu kontribusi dan tanggung jawab masyarakat dalam ikut terlibat pada kegiatan pembangunan Kota Palopo adalah dengan memberikan saran dan masukan kepada pemerintah terkait permasalahan yang ada melalui ketersediaa teknologi dan informasi yang semakin berkembang pesat di Kota Palopo.

Akuntabilitas adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan serta

sebagai umpan balik bagi pimpinan organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.

Tanggung jawab masyarakat dalam pemanfaatan pemerintah yang berbasis pada teknologi harus di pergunakan oleh masyarakat dengan sangat baik, sehingga dalam menjalankan pemerintahan aparatur birokrasi senantiasa mengutamakan kepentingan pelayanan terhadap masyarakat.

“Terpenting menurut saya adalah masyarakat dapat memahami dan mengoperasikan segala bentuk aplikasi yang disediakan pemerintah dalam rangka menjalankan kegiatan pemerintahan, karena tanpa pemahaman dari masyarakat program pembangunan berbasis teknologi akan sia-sia.Tentu dibutuhkan tanggung jawab bagi pemerintah agar dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengoperasian berbagai bentuk pelayanan yang berbasis online.”(Wawancara dengan AY tanggal 12/12/2019).

Hasil wawancara dengan informan AY dapat dilihat bahwa pemerintah Kota Palopo memiliki peran memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan pemerintahan sehingga masyarakat dapat ikut mendukung dan bertanggung jawab terhadap kegiatan pemabngunan yang dicanangkan pemerintah.

Berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan terkait pembagian akuntabilitas dapat dilihat pemerintah Kota Palopo bertanggung jawab mempersiapkan SDM yang dapat mengelola teknologi informasi yang telah di susun menggunakan jaringan telekomunikasi oleh PT. Icon Plus.Pemerintah juga bertanggung jawab memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait fungsi dan penggunaan aplikasi dalam ruang lingkup pemerintahan sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya dan tercapailah tujuan konsep smart city di Kota Palopo.

c. Trus among the participants (adanya saling percaya antara partispan)

Semua program pemerintah ditujukan untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk itu dalam implementasinya perlu ada kerjasama yang efektif dari seluruh instansi yang terkait dengan program tersebut.Praktek kolaborasi adalah model baru dalam manajemen sektor publik agar semua program yang menyangkut kepentingan publik bisa dikelola secara efektif.Dalam praktek, kolaborasi terdapat unsur utama berupa keterkaitan kepentingan diantara berbagai pihak, baik pemerintah maupun non pemerintah yang terkait dengan kepentingan untuk berbagi fungsi, wewenang dan tanggungjawab manajemen dalam menyelesaikan permasalahan publik.

Pemerintah Kota Palopo menempatkan kepercayaan sebagai hal utama yang harus diperhatikan dalam proses pembangunan membuat Palopo menjadi kota pintar. Kepercayaan tersebut tidak terlepas dari track record dari instansi yang ditemani berkolaborasi dalam pembangunan pemerintahan berbasis teknologi informasi.

“Tentu dalam menggandeng lembaga untuk kegiatan pembangunan pemerintahan hal utama yang harus diperhatikan adalah kepercayaan terhadap lembaga yang ditemani bekerjasama. Apa lagi program yang dicanangkan menggunakan anggaran yang begitu besar, kepercayaan yang diberikan terhadap PT. Icon Plus tentu sangat beralasan mengingat beberapa kota di Indonesia yang telah menerapkan konsep smart city juga menggandeng PT. Icon Plus dalam mewujudkan program yang mengarah kepada smart city.” (Wawancara dengan IT tanggal 09/12/2019).

Hasil wawancara dengan IT dapat dilihat kepercayaan pemerintah Kota Palopo dalam menggandeng PT. Icon Plus dalam mewujudkan Palopo sebagai kota smart sudah menaruh kepercayaan yang berlebih, apa lagi peran PT. Icon Plus dalam mewujudkan cita-cita smart city di berbagai kota di Indonesia telah berhasil dibuktikan.

Kepercayaan merupakan keyakinan satu pihak akan integritas, kemampuan, karakter, kerjasama dan kebenaran yang dimiliki oleh pihak lain. Jadi kepercayaan menyangkut dua pihak, pihak pertama memiliki kepercayaan yang ditunjukkan kepada pihak kedua. Pihak pertama memberikan kepercayaan terhadap kemampuan atau kebenaran dari pihak kedua.

Diskominfo Kota Palopo merupakan pihak pertama sebagai pelaksana program pengembangan teknologi informasi dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Palopo.Kepercayaan terhadap pihak kedua yaitu PT. Icon Plus berasal dari integritas perusahaan tersebut dalam membantu pemerintah Kota Palopo mewujudkan Palopo sebagai kota pintar.

“Memberikan kepercayaan terhadap PT. Icon Plus dalam membantu pemerintah mewujudkan Kota Palopo sebagai kota pintar itu sangat beralasan, terlebih dahulu diskominfo Kota Palopo melakukan kunjungan ke Kota Bandung, dimana disana sukses membangun kota pintar melalui sistem informasi teknologi seperti program command centerdan pemerintah disana di bantu oleh PT. Icon Plus sehingga bagi pemerintah Kota Palopo juga tidak ragu membangun kerjasama dengan pihak PT. Icon Plus.” (Wawancara dengan RM tanggal 09/12/2019).

Hasil wawancara dengan RM dapat dilihat bahwa pembangunan program command center yang dicanangkan pemerintah Kota Palopo

merupakan hasil belajar dari pemerintahan Kota Bandung dimana disana mempercayakan PT. Icon Plus dalam mewujudkan pemerintahan yang berbasis kota pintar sehingga hal tersebut menjadi alasan pemerintah Kota Palopo memberikan kepercayaan juga PT. Icon Plus.

Setiap organisasi baik profit/non profit, mempunyai keinginan untuk mendapatkan keuntungan dengan memberikan manfaat bagi semua orang yang membutuhkan produk ataupun jasanya.Selain itu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk memberikan kepuasan terbaik kepada publiknya dengan budget yang dimiliki.Untuk mencapai tujuan tersebut maka organisasi atau perusahaan dapat melakukan berbagai upaya agar semuanya dapat berjalan dengan lancer.

PT. Icon Plus merupakan penyedia jasa provider untuk membangun teknologi berbasis informasi yang dapat digunakan pemerintah Kota Palopo dalam menjalankan kegiatan pelayanan publik.Dengan demikian menjaga kepercayaan dari institusi pemerintahan merupakan tujuan utama untuk menciptakan kerjasama yang baik dan dapat menguntungkan kedua pihak.

“Sebagai penyedia jasa provider yang berfungsi memberikan pelayanan berbasis e-government kepada pemerintah Kota Palopo tentu sangat menjaga kepercayaan dari lembaga yang juga memberikan kepercayaan kepada pihak kami.Terlebih pembangunan program pemerintahan berbasis teknologi informasi merupakan tujuan kami juga demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.Terlebih kami telah memberikan bukti dapat menciptakan sebuah sistem yang membantu pemerintah dalam mengelola segala kebutuhannya dalam

Dokumen terkait