• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memperoleh Data Geografi dari Foto Udara

Dalam dokumen sma12geo Geografi NurmalaDewi (Halaman 62-66)

Bab 2 PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

G. Memperoleh Data Geografi dari Foto Udara

d. Orientasi mata angin juga dapat dikenal melalui peta yang dengan teliti menunjukkan mata angin.

e. Tanggal yang tertera di atas foto udara membantu dalam 2 hal:

1) menerangkan telah berapa lama foto itu dibuat, hal ini memungkinkan menafsirkan perubahan yang terjadi;

2) menerangkan pada musim apa foto diambil, hal ini membantu interpretasi dari foto yang bersangkutan. f . Keterangan yang lain adalah jarak fokus kamera yang

digunakan, jam pengambilan gambar, tanda-tanda kemiringan/sikap kamera saat digunakan.

2. Interpretasi Foto Udara

a. Interpretasi Geologi

Pada foto udara, interpretasi geologi memungkinkan bentukan-bentukan pola-pola dan hubungan yang luas dari batuan dapat dipelajari lebih cepat dan lebih efektif daripada langsung di lapangan walaupun untuk mempelajari komposisi batuan, tekstur, kandungan, fosil, dan hal-hal kecil lainnya tidak mungkin dilakukan di atas foto udara.

Interpretasi geologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu interpretasi lithologis dan interpretasi struktur.

1) Interpretasi Lithologis

Dalam foto udara terdapat kriteria atau hal-hal yang membantu interpretasi, yaitu :

a) Bentukan-bentukan muka bumi yang dapat me- nunjukkan reaksi batuan terhadap proses erosi, yang menggambarkan batuan yang tahan dan yang kurang tahan terhadap erosi. Dari bentukan itu dapat dilihat apakah batuan itu berlapis-lapis atau tidak.

b) Warna batuan atas tanah. Batuan yang terbuka (tidak tertutup oleh hasil pelapukan) memperlihatkan perbedaan warna yang jelas, sebaliknya jika tertutup lapisan tanah, perbedaan warnanya tidak begitu jelas.

c) Perzonaan tumbuh-tumbuhan yang akan me- nunjukkan pada adanya tipe tumbuhan tertentu yang tumbuh pada musim-musim tertentu. Hal ini akan menunjukkan susunan kimiawi tertentu dari batuan dan kadar air yang terkandung di dalamnya.

d) Struktur, seperti retakan, pengelupasan, lipatan, dan sejenisnya, membantu membedakan tipe batuan secara garis besar.

e) Depresi-depresi oleh pela- rutan, seperti batuan kapur, gips, dan garam batu.

2) Interpretasi Struktur

Foto udara sangat besar man- faatnya dalam interpretasi struk- tur jika penyikapannya baik karena foto udara merupakan peta geologis lengkap.

Dalam foto udara, strike jelas dapat dilihat jika topografi rata arah singkapan lapisan adalah arah strike. Kalau permukaan teriris-iris dapat diukur/ ditentukan dengan menggunakan dua titik pada struktur yang sama yang juga sama tinggi.

Retakan tampak dari adanya alur-alur atau goresan pada batuan induk dan pola drainase rectangular atau angulate

dan kadang-kadang dari penyebaran tumbuh-tumbuhan. Di daerah yang mengalami erosi glasial, danau-danau yang sempit memanjang menunjukkan adanya sistem retakan itu. Patahan/ sesar memperlihatkan bentukan yang berlainan, bergantung pada jenis patahan, keadaan yang baru atau lama, kekuatan lipatan dari batuan, dan tingkat perkembangan erosi di daerah itu.

b. Interpretasi Fisiografis

Foto udara bagi seorang fisiografer sama dengan mikroskop/ kaca pembesar bagi seorang ahli biologi ataupun ahli batu-batuan. Interpretasi fisiografis dapat meliputi:

1) penentuan unit-unit geografis, 2) penelitian sejarah geologi terakhir,

Gambar 2.8 Struktur patahan dapat diketahui

dengan menggunakan foto udara. (Sumber: Azhaliblogsome.com)

3) penelitian mengenai proses erosi dan sedimentasi dalam hubungannya dengan pembentukan bentang alam, 4) pencarian endapan-endapan mineral,

5) penelitian pendahuluan bagi proyek-proyek penerbangan, 6) pemetaan tanah dan erosi, dan

7) studi medan untuk keperluan militer.

Untuk keperluan dari suatu daerah dipengaruhi oleh lima faktor utama, yaitu bentukan asal, struktur, iklim, proses geomorfologi

yang berlaku, dan tingkat perkembangan (tua, dewasa, muda).

Objek yang tampak pada foto udara hanyalah bentukan- bentukan yang tampak di lapangan. Seperti halnya pada peta topografi, kelima faktor itu dapat ditafsirkan dari bentukan-bentukan yang tampak karena berkorelasi dengan batuan asal, struktur, dan proses morfologi yang berlangsung. Proses morfologi dengan iklim juga berkorelasi. Tingkat perkembangan dapat disimpulkan langsung, asal kriteria-kriterianya dikenal dengan baik. Meskipun demikian, pelaksanaannya tidak mudah karena ada beberapa faktor yang merupakan hambatan: skala yang kecil sehingga bentukan-bentukan kecil tidak tampak jelas, penutupan oleh tumbuh-tumbuhan, pekerjaan manusia, sering terdapat bentukan- bentukan yang mempunyai persamaan, padahal dibentuk oleh proses yang berlainan, dan keterbatasan kita mengenal bentukan- bentukan itu.

Gambar 2.9Hasil Foto Udara

Hasil interaksi antara tenaga dan objek kemudian direkam oleh sensor. Perekamannya dilakukan dengan menggunakan kamera atau alat perekam lainnya, dan hasilnya disebut data

pengindraan jauh atau disingkat dengan sebutan data. Data

harus diterjemahkan menjadi informasi yang dapat dipahami. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analisa

atau interpretasi data. Sebagai contoh, dalam data tertera

sebuah foto yang tampak gelap, berbentuk persegi panjang, dan tergambar dengan ukuran lebar 1 cm dan panjang 2 cm dengan skala 1: 10.000. Setelah data itu diinterpretasi, ternyata bahwa gambaran itu adalah kolam ikan seluas dua hektar.

Baik diukur dari segi jumlah maupun segi frekuensinya, pada empat dasawarsa terakhir ini penggunaan pengindraan jauh menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat. Kenyataan ini tentunya dilandasi oleh berbagai alasan di antaranya seperti berikut ini.

1. Citra atau hasil rekamannya menggambarkan objek yang: a. wujud dan letaknya mirip dengan sebenarnya;

b. relatif lengkap;

c. meliputi daerah yang luas; serta d. permanen.

2. Jenis citra tertentu dapat memperoleh gambar tiga dimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan stereoskop. 3. Objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra

sehingga objek tersebut bisa dikenali.

4. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun secara terestrial objeknya sukar dijelajahi.

5. Pengindraan jauh merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk pemetaan daerah bencana.

6. Citra merupakan alat yang sangat efektif untuk memantau perubahan yang cepat, seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan perluasan lahan garapan.

Citra merupakan alat yang efektif untuk memantau perubahan yang cepat.

Dalam dokumen sma12geo Geografi NurmalaDewi (Halaman 62-66)