• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempertahankan Mutu Pelayanan Kesehatan

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 31-37)

Sejak diterimanya sertifikasi akreditasi rumah sakit tingkat nasional (KARS) tahun 2013 dan tingkat Internasional (JCI) tahun 2014seluruh anggota RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad mulai dari pucuk pimpinan sampai dengan bawahan tetap berkomitmen mempertahankan akreditasi rumah sakit yang telah dicapai. Dari hasil observasi yang telah peneliti sebutkan di atas,disamping pembenahan terhadap tenaga kesehatan, perbaikan fasilitas dan sarana pelayanan kesehatan juga dilaksanakan khususnya yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pelayanan pasien. Dalam hal ini tentunya tidak terlepas dari kegiatan komunikasi internal dalam mengevaluasi komplain/keluhan pasien yang dibahas dalam rapat-rapat staf dan rapat terpadu untuk memberikan solusi dari masalah-masalah yang timbul dalam pelayanan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad termasuk perbaikan fasilitas pelayanan. Beberapa contoh perbaikan fasilitas :

111 Hasil wawancara ibu Chalisah Djalil, Pasien rawat jalan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad tanggal 24 Juli 2015 jam 11.00 di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

112 Hasil wawancara Keluarga ibu Vera, Pasien rawat inap RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad tanggal 24 Juli 2015 jam 13.00 di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

Gambar 14 Penataan Formulir

Sumber : Sekretaris JCI RSPAD Gatot Soebroto

Gambar 15 Renovasi Unit Gadar

Sumber : Sekretaris JCI RSPAD Gatot Soebroto

Dari penelusuran bukti-bukti dokumen yang peneliti peroleh dari Bagian Infolahta dan Bagian Rendalada Alkes, Bekkes serta Matfas,Bagian Diklat dan Bagian Minpersset RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad ternyata kegiatan-kegiatan pelatihan tenaga kesehatan khususnya yang terkait dengan perawatan jalan (poliklinik) dan perawatan inap serta perbaikan fasilitas dan sarana pelayanan

SEBELUM SESUDAH

tersebut sudah masuk dalam program kerja dan anggaran tahunan. Hal ini menunjukan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan dalam mempertahankan Mutu Pelayanan Kesehatan tidak hanya sebatas komunikasi lisan tetapi dirumuskan menjadi kebijakan dan keputusan secara tertulis dalam program kerja dan anggaran. Program kerja dan anggaran tahunan merupakan kumpulan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Program kerja dan anggaran tahunan ini adalah kebijakan yang dirumuskan secara bersama dengan mengikutsertakan seluruh bagian,unit,para Direktur Pembina dalam pertemuan/rapat staf serta disosialisasikan dalam kegiatan apel dan jam komandan. Tujuan Program kerja dan anggaran tersebut dibuat adalah untuk mempertahankan standar mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang telah di akreditasi secara nasional dan Internasional dapat dipertahankan. Adapun contoh program kerja dan anggaran yang dimaksud dan berkaitan dengan pelayanan perawatan jalan dan perawatan inap dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 16

Program Kerja Dan Anggaran Tahun 2015 Bag. Diklat RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

No Program Uraian Kegiatan Program Ta. 2015

Satuan Jumlah Biaya (Rp)

1 Penyempur naan prose-dur pelaya-nan menga-cu pada JCI

Basic Course Orang 25 25.498.700,00

2 BTCLS Orang 50 80.000.000,00

3 Seminar Undang-Undang Keperawatan. Orang 250 50.000.000,00

4 Pelatihan Instruktur Klinik Keperawatan Orang 25 40.000.000,00

5 Pelatihan Gizi Rumah Sakit Orang 25 35.000.000,00

6 Pelatihan Askep Pasien Stroke Orang 25 35.000.000,00

7 Pelatihan Jabfungkes Kesehatan Orang 125 35.000.000,00

8 Pelatihan Home Care Orang 40 0

9 Sosialisasi PKRS Orang 150 0

10 Pelatihan Asuhan Pasien Psikiatri Orang 25 35.000.000,00

11 Sosialisasi Standar Akreditasi RS Orang 150 0

12 Pelatihan Askep Pasien Imunokompromise Orang 50 0

13 Pelatihan Manajemen Ruang Rawat Orang 25 0

14 Pelatihan Manjemen Mutu & Resiko Orang 100 0

15 Pelatihan Askep Peny. Pada Anak Orang 30 0

16 Pelatihan Askep Pasien Kritis Orang 30 0

17 Pelatihan Kesling (K3) (di Laksanakan Orang 100 35.000.000,00

19 Seminar Revitalisasi Budaya Orang 250 0

20 Simak BUMN Orang 40 0

21 Edukasi Pasien & Keluarga Orang 150 38.557.056,00

22 Pelatihan Askep Pada Pasien HIV Orang 45 60.000.000,00

23 Pelatihan Customer Service Orang 250 60.000.000,00

Sumber : Infolahta RSPAD Gatot Soebroto

Dari gambar tabel di atas terlihat bahwa tindaklanjut dari Strategi Komunikasi yang dilakukan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad untuk mempertahankan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan membuat program kerja dan anggaran yang di aplikasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan.

C. Pembahasan

Strategi Komunikasi yang dilakukan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad ini telah dapat memelihara dan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan dengan baik. Diraihnya akreditasi rumah sakit tingkat nasional pada tahun 2013 dan Internasional pada tahun 2014 sampai dengan saat ini untuk RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad merupakan bentuk keberhasilannya.

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah maupun Internasional pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Adanya standar mutu pelayanan kesehatan yang terus berkembang menjadikan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad harus mampu mempertahankan apresiasi yang telah diberikan pemerintah maupun Internasional,salah satunya adalah dengan menggunakan strategi komunikasi yang tepat. Adapun Strategi Komunikasi yang dilakukan berupa :

1. Menciptakan Kondisi Iklim Komunikasi yang Kondusif

Yang dimaksud disini adalah terbentuknya persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi yang mempengaruhi terhadap komunikasi. Pengaruh ini

didefinisikan,disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambugan melalui anggota organisasi lainya.

Iklim komunikasi penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Iklim komunikasi memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, mengikatkan diri mereka dengan organisasi. Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi.

Sesuai hasil observasi dan wawancara yang mendalam dengan narasumber, Iklim komunikasi yang ada di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad antara lain keterbukaan informasi,keikutsertaan staf dan bawahan dalam proses pengambilan keputusan dan menyediakan kesempatan bagi staf dan bawahan menyampaikan saran, peneliti memandang sudah memadai. Hal ini dilihat dari tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dapat diselesaikan dengan baik,padahal tugas-tugas tersebut melibatkan banyak personel yang mempunyai disiplin ilmu yang berbeda satu sama lain dan mempunyai jenjang kepangkatan yang berbeda pula.

Keterbukaan informasi dalam pelaksanaan komunikasi internal antara atasan dengan Staf dan para karyawan, berupa kebijakan-kebijakan ataupun peraturan-peraturan disampaikan secara lugas dan jelas sehingga memperlancar arus komunikasi yang ada di RSPAD sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Keputusan yang diambil bersama antara atasan dengan bawahannya yang berjalan dengan baik menghindari adanya kesalahpahaman dan desas-desus yang tidak benar, mendorong motivasi dan semangat kerja karyawan serta terbentuknya rasa saling percaya antara karyawan dan manajemen.

Adanya kesempatan memberikan saran menambah semangat karyawan, sehingga terjalin komunikasi dua arah yang dapat menyempurnakan dalam pelaksanaan tugas yang ada dalam organisasi. Kemudahan memperoleh informasi

juga menjadi sarana dalam menjalin hubungan antara karyawan dengan atasan yang bersifat dua arah sehingga terjalin hubungan yang baik dan menjadi motivasi dalam bekerja untuk hasil yang lebih baik.

Begitu pula halnya dengan penyampaian informasi,muatannya dan kemurnian pesan dalam komunikasi internal RSPAD sudah berjalan cukup baik, dimana masalah-masalah ataupun kebijakan-kebijakan yang ada mengenai RSPAD segera ditindaklanjuti oleh seluruh anggota.

2. Mewujudkan Budaya Organisasi Tentara/Militer yang berbasis pada Pelayanan ,Fokus pada Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.

Seperti yang telah diketahui bahwa RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad merupakan salah satu instansi TNI AD/militer. Tentunya budaya sudah terbangun adalah budaya militer/tentara yang siap melaksanakan tugas negara yang dibebankan kepadanya sebagaimana yang telah disebutkan dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Meskipun berbudaya organisasi tentara/militer,kenyataannya tidak menyulitkan seluruh anggota untuk melakukan komunikasi internal organisasi. Semua informasi/pesan dapat disampaikan secara lugas dan jelas. Hal dapat dipahami bahwa RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad adalah rumah sakit tempat orang-orang memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, sehingga juga harus merujuk kepada aturan yang berlaku tentang perumahsakitan.

Disamping itu pemahaman RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai pusat rujukan tertinggi merupakan suatu modal yang sangat kuat untuk anggota/karyawan mau merubah budaya sebelumnya tanpa melupakan identitas diri sebagai tentara/militer. Artinya penerapan budaya tentara dilingkungan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad disesuaikan dengan kondisi yang berlaku,yaitu dalam hal pembinaan organisasi dan personel tentunya mengacu kepada peraturan yang berlaku di tentara/militer,sedangkan yang menyangkut pelayanan perumahsakitan berpedoman kepada peraturan perumahsakitan yang diterbitkan oleh pemerintah/Kementerian Kesehatan.

3. Media Komunikasi

Penggunaan seluruh media komunikasi yang ada di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad memberikan dampak percepatan penyampaian pesan/informasi kepada sebagian atau seluruh anggota tanpa mengurangi kemurnian pesan dan muatan pesan. Media informasi yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Kebutuhan dapat bersifat umum yang disampaikan secara terbuka dihadapan seluruh anggota pada kesempatan apel atau penyampaian jam komandan. Sedangkan kebutuhan yang bersifat khusus atau terbatas disampaikan melalui surat dinas baik yang berbentuk edaran, surat biasa dan nota dinas.

Untuk penyampaian informasi/pesan yang bersifat personal dan memerlukan kecepatan penyampaian yang baik serta terbatas media informasi digunakan umumnya internet atau HP yang mempunyai aplikasi WA,LINE dan BBM. Penggunaan teknologi informasi ini menjadi penting karena sangat membantu menyebarluaskan informasi sesuai yang dibutuhkan.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 31-37)

Dokumen terkait