• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN BAB

1.7 MEMPERTAJAM PEMAHAMAN

Setelah Anda membaca dan menganalisis materi di atas, kini Anda diajak untuk mempertajam kembali pemahaman dengan memberi-kan jawaban terhadap pertanyaan yang diuraimemberi-kan di bawah ini. Anda diharapkan dapat memberikan jawaban serius terhadap pertanyaan yang diajukan sekaligus untuk mengukur pemahaman Anda terhadap materi yang telah diuraikan.

1. Sebagai seorang calon guru atau guru, Anda diharuskan untuk mengetahui metode ceramah secara komprehensif, hingga dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran PAI. Jelaskan hal berikut dengan argumentasi yang rasional:

a. Pengertian metode ceramah dari aspek bahasa.

b. Mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian dari metode ceramah dalam pembelajaran PAI.

2. Metode ceramah memiliki dasar yang jelas di dalam ajaran Islam yang secara tegas terdapat di dalam al-Qur’an. Oleh karena itu seorang calon guru PAI ataupun guru PAI harus mengetahui dasar itu, untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan metode ceramah dalam pembelajaran. Jawablah hal-hal berikut sesuai dengan kemampuan Anda:

a. Tuliskan dengan jelas dasar metode ceramah yang terdapat di dalam al-Qur’an berikut dengan artinya.

b. Jelaskan bagian mana yang terkandung dalam ayat tersebut sebagai hal yang mengandung metode ceramah dalam pembelajaran. Jelaskan bagian-bagian tersebut secara tuntas yang dihubungkan dengan pembelajaran PAI.

3. Seorang calon guru PAI atau yang sekarang telah menjadi guru PAI, dituntut untuk mengetahui kondisi penggunaan dari metode ceramah tersebut. Hal ini penting agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan suasana yang penuh dengan kualitas dan motivasi tinggi dari peserta didik. Maka, Anda diharuskan untuk menjelaskan hal berikut dengan baik.

a. Tuliskan tiga kondisi yang memungkinkan guru PAI menggunakan metode ceramah tersebut dalam pembelajaran PAI.

b. Jelaskan bagian dari ketepatan penggunaan metode ceramah yang berkaitan dengan kalau guru akan menyampaikan fakta atau pendapat dimana tidak terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud.

4. Metode ceramah tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Maka seorang calon guru PAI atau Anda yang sekarang sudah menjadi guru PAI dianjurkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode ceramah tersebut. Oleh karena itu, Anda harus menjawab pertayaan berikut:

a. Jelaskan kelebihan metode ceramah dalam pembelajaran PAI b. Jelaskan pula kelemahan dari metode ceramah tersebut dalam

5. Hal terpenting yang harus diketahui oleh guru PAI dalam meng-gunakan metode ceramah adalah menguasai langkah-langkah dari metode tersebut. Jelaskan semua langkah-langkah yang terdapat dalam metode ceramah tersebut, dan berikan contohnya dalam proses pembelajaran.

6. Buatlah satu desain metode pembelajaran PAI yang menggunakan metode ceramah dengan menentukan kompetensi dasar yang sesuai dengan kemampuan Anda.

1 Armai Arief, Pengantar dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),cet.

ke-1, h. 135-136

2 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet.

ke-1, h. 34

3 Mahfuz Sholahuddin, et. al., Metodologi Pendidikan Islam, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1986), h. 43

4 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002), cet. ke-3, h. 740

5 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011), cet. 2, h.181-182. Menurut Abuddin Nata, metode ceramah ini ter-masuk metode yang paling banyak digunakan karena biayanya cukup murah dan mudah dilakukan, memungkinkan banyaknya materi yang dapat disampaikan, adanya kesempatan bagi guru untuk menekankan bagian yang penting, dan pengaturan kelas dapat dilakukan dengan cara sederhana. Abuddin Nata, Perspektif…., Ibid, h. 82

6 Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan, Hadis Tarbawi, Membangun Kerangka Pendidi-kan Ideal Perspektif Rasuullah, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), cet. 1, h. 58

7 Nina Muthmainnah dan M. Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999), cet. ke –3, h. 56

8 Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz XII-XIV, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), h. 116

9 Monty P. Satiadarma, Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Peserta didik; Dampak Pyg-malian di dalam Keluarga, (Jakarta: Pustaka Popular Obor, 2001), h. 96

10 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Volume 1,

(Jakarta: Lentera Hati, 2000), h. 146-149. Lebih lanjut Quraish Shihab mengatakan bahwa Nabi Adam a.s diperintahkan untuk memberitahukan yakni menyampaikan kepada ma-laikat. Pengajaran menurut beliau mengharuskan adanya upaya dari yang mengajar agar bahan yang diajarkan dimengerti oleh yang diajarnya, sehingga kalau perlu pengajar men-gulang-ulang hingga benar-benar dimengerti. Sedangkan memberitahukan berasal dari kata

ambi’hum yang berarti berita penting. Ini mengisyaratkan bahwa apa yang diajarkan kepada

Adam a.s dan kemudian diperintahkan kepada beliau untuk menyampaikannya kepada ma-laikat adalah informasi (pesan) penting. Kepentingan itu merupakan syarat bagi susksesnya tugas-tugas kekhalifahan yang merupakan salah satu tujuan penting penciptaan manusia. 11 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatan-nya, (Jakarta: Pustekkom Dikbud & CV. Rajawali, 1986), h. 75

12 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), cet. 1., h.

13 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misabah, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an Volume 9,

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 144

14 Ibid, h. 145 15 Ibid, h. 146-147 16 Ibid, h. 147 17 Ibid, h. 147

18 Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan, Hadis Tarbawi….., op. cit., h. 58

19 Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi, (Pekanbaru, Riau: Zanafa Publishing, 2011), cet. 1, h. 121

20 Abuddin Nata, Perspektif Islam…, op. cit., h. 182

21 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengajaran Modal,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), cet. 9, h. 240

22 Ibid, h. 240

23 Kadar M. Yusuf, op. cit., h. 120

24 Ibid, h. 121

25 Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual: Refleksi Seorang Cendikiawan Muslim, (Bandung:

Mizan, 1999), cet. ke –11, h. 77-79

26 al-Sayyid al-Imam al-Allamah al-Malik al-Muayyad min Allah al-Bari, Fath al-Bayan fi Maqa-shid al-Qur’an, Jilid 10, (Beirut: al-Maktabah al-Ashriyah li al-Thaba’at wa al-Nasyr, 1967),

h. 292

27 al-Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Maghirah bin Bardazabah al-Bukhari, Shahih Bukhari, Jilid 7, (t.k.: dar al-Fikr, t.t.), h. 124

28 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta Selatan: Referensi

(GP Press Group, 2013), cet. ke -1, h. 8

29 Ibid, h. 9

30 Secara harfiah media diartikan “perantara” atau “pengantar”. AECT (Association for Educa-tional Communication and Technology) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendi-dikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 11. Robert Hanick, et.al, seperti dikutip Benni Agus

Pribadi, mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber

(source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dalam sudut yang sama Kemp dan

Day-ton mengemukakan peran media dalam proses komunikasi sebagai alat pengirim (transfer)

yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima pesan atau informasi (receiver). Benni Agus Pribadi, Media Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.

23

31 Langkah evaluasi ini bila dianalisis secara general hampir sama dengan apa yang dikemu-kakan oleh Wina Sanjaya yaitu application. Langkah aplikasi adalah langkah unjuk

kemam-puan peserta didik setelah mereka menyimak penjelasan guru. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini antara lain: (1) membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disa-jikan; (2) memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan. Wina Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009), cet. 2, h. 191

32 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan….op. cit., h. 240

-oo0oo-TUJUAN BAB

Setelah Anda mempelajari bab ini, diharapkan Anda mampu untuk: ª Mendeskripsikan pengertian dari metode drill dalam pembelajan

PAI secara seksama, termasuk bagian-bagian dari metode ini. ª Memahami dasar metode drill dalam al-Qur’an secara

kompre-hensif berikut penafsiran singkat

ª Memahami saat kapan metode ceramah itu dipergunakan dalam pembelajaran PAI

ª Mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangan metode drill tersebut sekaligus memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi diri.

ª Mampu mengetahui dan menerapkan desain metode drill dalam pembelajaran PAI

M

etode pengajaran yang baik adalah metode yang mampu mengantarkan peserta didik dalam berbagai macam ke-giatan, dalam hal ini peserta didik harus diberi kesempatan untuk melatih kemampuannya, misalnya menyelesaikan tugas-tugas dan latihan-latihan. Salah satu metode yang digunakan guru dalam

2

METODE DRILL