• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Penanaman Kelapa Sawit

4. Menanam bibit (tanam sisip)

Tujuan dari menanam sisip kelapa sawit adalah agar populasi per ha penuh seperti semula dan tumbuh merata (homogen), sehingga produksi per ha di masa yang akan datang tinggi.

b. Dasar teori

Menurut Risza (2010), penyisipan adalah pekerjaan mengganti pokok-pokok yang mati, abnormal, terserang hama berat, penyakit

tajuk (crown diseases) berat, penyakit akar (blast diseases), kerdil, dan kurang produktif.

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah cangkul. Dan bahan yang digunakan adalah pupuk rock phospate dengan dosis 500 g/bibit. d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2) Membuat lubang tanam dengan ukuran 40 x 50 x 40 cm.

3) Pada dasar lubang tanam diberi pupuk rock phospate dengan dosis 250 g.

4) Sebelum bibit ditanam, buka polybag dengan cara dirobek.

5) Memasukkan bibit ke dalam lubang tanam. Sebelum diisi dengan tanah, bibit harus ditegakkan.

6) Mengisi tanah hingga ke permukaan lubang tanam, kemudian memadatkan tanah agar bibit yang ditanam tetap tegak.

7) Menaburkan pupuk rock phospate 250 g mengelilingi bibit yang ditanam di atas permukaan lubang tanam.

e. Hasil yang dicapai

Kegiatan tanam sisip dikerjakan oleh 6 orang selama 2 jam kerja sebanyak 220-344 bibit.

f. Pembahasan

Kegiatan tanam sisip dikerjakan oleh buruh harian lepas (BHL). Kegiatan tanam sisip dilakukan untuk menggantikan tanaman yang mati, sakit atau kerdil sehingga di peroleh tanaman yang tumbuh sehat dan seragam. Dokumentasi kegiatan tanamn sisip dapat dilihat pada Lampiran 6 gambar 22 halamna 71.

D. Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah tahapan sejak tanaman kelapa sawit sejak ditanam hingga tanaman memasuki masa panen. Perawatan TBM adalah setiap pekerjaan yang di tujukan untuk mendorong pertumbuhan tanaman kelapa sawit sehingga mempercepat masa tanaman menghasilkan (TM) (Kalpataru Investama, 2013).

1. Pengendalian gulma (semprot jalur tanam) a. Tujuan

Untuk menghindarkan persaingan antara tanaman utama dengan gulma baik dalam unsur hara, dan ruang tumbuh yang terdapat pada jalur tanaman, tujuan lainnya adalah untuk mempermudah

pelaksanan kultur teknis seperti pemupukan, pemanenan, pemberantasan hama atau penyakit dan sebagainya.

b. Dasar teori

Menurut Kalpataru Investama (2013), umumnya alat semprot yang dipakai adalah tangki semprot dengan polijet nozzle berwarna merah. Untuk menjamin agar semua gulma di jalur tanam tersemprot rata dengan herbisida, maka tekanan diatur konstan dengan kecepatan jalan orang menyemprot 2 km/jam (15 detik/piringan).

Menurut Pahan (2008), kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan produksi akibat bersaing dalam pengambilan air, hara, sinarr matahari dan ruang hidup. Gulma juga dapat menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian gulma, mengganggu pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama, mengganggu tata guna air dan meningkatkan biaya pemeliharaan. c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan yaitu tangki semprot (Cap), ember. Bahan yang digunakan adalah herbisida sistemik (merk dagang Supremo dan Garlon), air.

d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Menakar dosis herbisida sistemik sebanyak 100 ml/15 l air (Supremo) dan 20 ml/15 l air (Garlon).

4) Menggendong tangki semprot dengan hati- hati.

5) Menekan stik pompa semprot hingga tekanan yang dihasilkan tinggi.

6) Stik nozzle semprot 45 cm di atas gulma.

7) Penyemprotan dilakukan di jalur tanam kelapa sawit. Penyebaran semprot 1 m ke kiri dan 1 m ke kanan.

8) Penyemprotan mengikuti arah angin dan tidak boleh diulang. 9) Membersihkan bagian-bagian tangki semprot jika sudah selesai

melakukan penyemprotan. e. Hasil yang dicapai

Penyemprotan dikerjakan oleh 14 orang pekerja dengan luasan 13 ha selama 2,5 jam kerja/HK.

f. Pembahasan

Penyemprotan dilakukan dalam keadaan cuaca cerah atau di perkirakan tidak turun hujan dalam selama 6 jam setelah penyemprotan. Herbisida dengan merk dagang Supremo berbahan aktif isopropilamina glifosat 480 g/l yaitu herbisida non selektif yang memiliki spektrum luas, sehingga mampu mengendalikan gulma berdaun sempit, berdaun lebar dan golongan teki. Herbisida dengan merk dagang Garlon memiliki bahan aktif triklopir 670g/l yaitu bahan aktif yang bersifat arborisida yaitu mampu mematikan tunggul tua, gulma berkayu, semak belukar, gulma berdaun lebar serta tidak mengakibatkan buah rontok (partenocrapy). Dokumentasi kegiatan

penyemprotan jalur tanam kelapa sawit dapat dilihat pada Lampiran 6 gambar 23 halaman 71.

2. Pemupukan (pupuk rock phospate) a. Tujuan

Tujuannya adalah menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah agar tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan. b. Dasar teori

Pupuk adalah bahan kimia yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pelaksananan pemupukan akan mencapai sasaran apabila dilakukan dengan prinsip 5 T yaitu tepat jenis (sesuai kebutuhan), tepat dosis (sesuai rekomendasi), tepat waktu (curah hujan 100-200 ml), tepat cara (merata dan terpupuk tuntas), tepat tempat (piringan bersih) (Setyamidjaja, 2002).

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah ember, mangkuk. Bahan yang digunakan adalah pupuk rock phospate.

d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Menuangkan pupuk ke dalam ember kurang lebih 8 kg/orang. 3) Menaburkan pupuk melingkari pohon kelapa sawit dengan jarak

4) Dosis yang diberikan adalah 1 kg/pohon (dua kali mangkuk kecil). 5) Rotasi pemupukan 2 minggu sekali setelah pemupukan ZA.

6) Karung sisa pemupukan dikumpulkan kembali untuk dikembalikan ke gudang.

e. Hasil yang dicapai

Kebutuhan pemupukan RP 32 karung x 50 kg = 1.600 kg. Sehingga 1.600 kg ÷ 136 pohon/ha = 11,76 ha. Dikerjakan oleh 7 orang karyawan harian selama 4,5 jam.

f. Pembahasan

Pemupukan diberikan ke tanaman kelapa sawit guna untuk memacu pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman serta untuk mempertahankan kesuburan tanah. Kegiatan pemupukan ini dikerjakan oleh karyawan harian tetap. Pemupukan dilakukan di areal datar hingga areal terasan. Di PT. Niagamas Gemilang, pada tanaman TBM 1 ini yaitu tanaman yang baru berumur 1 tahun di lapangan dipupuk dengan pupuk ZA dan RP. Masing- masing rotasi pemupukan 2 minggu sekali setelah salah satu jenis pupuk atau pemupukan RP setelah pemupukan ZA. Dokumentasi kegiatan pemupukan RP dapat dilihat pada Lampiran 6 gambar 24 halaman 72.

3. Kastrasi

Dokumen terkait