• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : ADI PERMANA

DAFTAR PUSTAKA 57 LAMPIRAN

2.8. Menentukan Jumlah Tenaga Kerja

Menurut Istijanto (2006), penentuan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan merupakan salah satu keputusan penting yang perlu dibuat manajer SDM. Jika jumlah karyawan terlalu sedikit, beban kerja yang ditanggung setiap karyawan sangat berat. Kemungkinan mereka tidak sanggup menjalankan tugas. Sebaliknya, jumlah karyawan yang terlalu banyak atau berlebihan mengakibatkan pemborosan biaya tenaga kerja, sehingga perusahaan tidak efisien. Untuk itu, manajer SDM membutuhkan informasi mengenai jumlah karyawan yang optimal untuk setiap departemen di perusahaan.

Jml. Hari menurut kalender …. Hari

Jml. Hari minggu dalam tahun …. Hari Jml. Hari libur dalam tahun …. Hari Jumlah cuti dalam tahun …. Hari

Hari libur dan cuti …. Hari

Untuk menentukan jumlah tenaga kerja dibutuhkan data mengenai sasaran pekerjaan yang perlu dicapai secara total dan kemampuan karyawan mencapai sasaran pekerjan, biasanya dalam rentang waktu setahun. Beda departemen, beda pula sasaran pekerjaan maupun kemampuan karyawan dalam mencapai sasaran tersebut. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah karyawan adalah metode beban kerja. Secara umum, rumus beban kerja untuk menentukan jumlah karyawan:

Jumlah tenaga kerja = Jumlah sasaran kerja yang mampu dicapaiJumlah t tal sasaran kerja selama setahun

setiap karya an selama setahun

Rumus ini perlu disesuaikan untuk setiap departemen yang berlainan, sebab criteria sasaran kerja mngkin sangat berbeda.

Metode perhitungan yang dapat digunakan lainnya adalah melalui perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja seperti yang terdapat dalam modul Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Kep. Men. PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Perhitungan dapat dilakukan melalui metode umum yaitu perhitungan untuk jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu yang belum ditetapkan standar kebutuhannya oleh instansi Pembina. Perhitungan kebutuhan pegawai dalam jabatan tersebut menggunakan acuan dasar data pegawai yang ada serta peta dan uraian jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yang dipergunakan dalam menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang tersusun rapi. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pegawai adalah mengidentifikasi beban kerja melalui hasil kerja, objek kerja, perlatan kerja, tugas per tugas jabatan. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja, sesuai dengan modul Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja :

a. Pendekatan Hasil Kerja

Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metoda dengan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir.

Perlu diperhatikan, bahwa metoda ini efektif dan mudah digunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya hanya satu jenis.

Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah:

 wujud hasil kerja dan satuannya.

 jumlah beban kerja yang tercemin dari target hasil kerja yang harus dicapai.

 standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah:

∑ eban erja

tandar emampuan ata rata rang b. Pendekatan Objek Kerja

Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh, dokter melayani pasien, maka objek kerja jabatan dokter adalah pasien. Banyaknya volume pekerjaan dokter tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pasien.

Metode ini memerlukan informasi:

 wujud objek kerja dan satuan.

 jumlah beban kerja yang tercemin dari banyaknya objek yang harus dilayani.

 standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja. Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah:

bjek erja

tandar emampuan ata rata rang c. Pendekatan Peralatan Kerja

Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metoda ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya. Sebagai contoh, pengemudi beban kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang harus dikemudikan.

Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah:

 jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja.

 jumlah alat kerja yang dioperasikan.

 rasio jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK). Rumus perhitungannya adalah:

eralatan erja

asi enggunaan lat erja rang d. Pendekatan Tugas per Tugas Jabatan

Metoda ini adalah metoda untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam. Hasil beragam artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya.

Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metoda ini adalah:

 uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas.

 waktu penyelesaian tugas.

 jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata. Rumusnya adalah:

∑ aktu enyelesaian ugas ∑ aktu erja fektif 2.9. Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian terdahulu

No. Judul Skripsi Variabel Metode Hasil

1. Setyawan (2008), Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Seksi MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor. -Beban kerja, Kebutuhan karyawan PBK I, II, III

Beban kerja karyawan saat ini adalah 117% dari beban kerja optimal (over

capacity). Oleh karena itu, diperlukan penambahan 1 orang karyawan, dimana jumlah karyawan yang seharusnya adalah sembilan orang.

Lanjutan Tabel 1.

No. Judul Skripsi Variabel Metode Hasil

2. Tresnadijaya (2010), Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pada PT Riap Indonesia -Beban kerja, Kebutuhan karyawan Perhitungan Beban Kerja dan kebutuhan tenaga kerja

Terjadi penumpukan beban kerja pada beberapa

pegawai sementara beberapa pegawai lain beban kerjanya tidak terlalu berat. Berdasarkan

perhitungan beban kerja, hanya diperlukan 33 pegawai saat ini.

3. Novera (2012), Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen Pada Institut Pertanian Bogor) -Beban Kerja, Kebutuhan Karyawan, waktu produktif dan tidak produktif Perhitungan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja (KEP/75/M. PAN/7/2004 ) Berdasarkan rata-rata persentase penggunaan waktu, karyawan menggunakan sebesar 33,55 persen waktu produktif untuk

mengerjakan kegiatan yang tidak produktif. Jumlah karyawan berdasarkan beban kerja yaitu rata-rata satu orang untuk setiap unit tata usaha yang dijadikan sampel.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Toko Buku Gramedia Depok merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis ritel yang bertujuan untuk melayani publik dan berfokus pada omset yang berpedoman pada visi dan misi. Oleh karena itu, Toko Buku Gramedia Depok yang terus berusaha meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk pencapaian tersebut, Toko Buku Gramedia Depok terus mengembangkan dan memperbaiki sumber daya manusianya yang ada dengan suatu perencanaan sumber daya manusia, terutama dari divisi penjualan yaitu Store Associate (SA) yang merupakan ujung tombak dalam melayani customer guna mencapai target omset. Perencanaan sumber daya manusia yang dilakukan bertujuan agar menghasilkan SA yang efektif dan efisien. Untuk menghasilkan karyawan SA yang efektif dan efisien, perlu menghitung beban kerja karyawan SA. Keputusan untuk menghitung beban kerja tidak terlepas dari kebutuhan HRD untuk memperbaiki kinerja karyawan.

Hal tersebut dapat tercapai apabila Toko Buku Gramedia Depok mampu mengidentifikasi tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan Store Associate (SA) sehingga tugas yang diberikan dapat dilakukan dengan baik dan optimal. Beban kerja yg ditetapkan harus cukup atau sesuai dengan standar jam kerja optimal. Adanya perbedaan beban kerja yang dimiliki oleh setiap divisi atau jabatan tertentu akan menimbulkan kebutuhan jumlah karyawan yang berbeda. Karyawan harus disesuaikan dengan beban kerja yang diberikan pada tiap divisi atau jabatan tertentu. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara beban kerja yang diberikan dengan jumlah karyawan yang ada maka perlu dilakukan penambahan atau pengurangan karayawan dengan tujuan menyesuaikan karyawan sesuai kebutuhan Toko Buku Gramedia Depok. Adanya perbedaan beban kerja tersebut, maka pengukuran penggunaan waktu kerja karyawan dibutuhkan, agar dapat melihat waktu kerja karyawan yang benar-benar produktif yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Penelitian ini dimulai dari analisis pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh tugas pokok pekerjaan dan fungsi (Tupoksi) karyawan Store Associate (SA). Analisis pekerjaan dilakukan dengan wawancara kepada pihak manajer Toko Buku Gramedia Depok dan kepada responden. Langkah selanjutnya adalah menganalisis beban kerja karyawan SA dengan mengukur penggunaan aktivitas dan waktu kerja produktif dan tidak produktif melalui pengamatan. Dari analisis pekerjaan dan penggunaan aktivitas dan waktu kerja karyawan SA, maka akan didapatkan beban kerja karyawan SA yang sesungguhnya. Kemudian, beban kerja yang telah didapatkan tersebut dilanjutkan ke perhitungan FTE, dimana beban kerja karyawan dibagi dengan waktu kerja efektif karyawan. Perhitungan FTE tersebut akan menghasilkan output yaitu jumlah kebutuhan karyawan SA yang ideal. Kemudian output tersebut akan dilanjutkan pada implikasi manajerial. Dari implikasi manajerial akan menghasilkan jumlah karyawan Store Associate (SA) efektif dan efisien berdasarkan prinsip the right man on the right place serta the right size for the organization guna meningkatkan kinerja perusahaan dengan berpedoman pada visi dan misi Toko Buku Gramedia Depok. Adapun alur kerangka pemikiran berdasarkan uraian diatas dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian

Visi dan Misi Toko Buku Gramedia Depok

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perencanaan Karyawan Store Associate (SA) Penentuan Beban Kerja Karyawan SA Pengukuran Kebutuhan Jumlah Karyawan SA Analisis Pekerjaan (Tupoksi)

Aktivitas Karyawan dalam Waktu Kerja Produktif dan Tidak Produktif

Perhitungan Jumlah Karyawan Berdasarkan Beban Kerja Karyawan SA

Melalui FTE

Kebutuhan Jumlah Karyawan SA Ideal

Jumlah Karyawan SA yang Efektif dan Efisien berdasarkan Prinsip the right man on the right place

serta the right size for the organization Beban Kerja Karyawan

SA INPUT PROSES OUTPUT Implikasi Manajerial SA 1 & SA 2 Wilayah 1 Buku Novel, Hobi &Lifestyle Buku Agama, Psikolog Buku Keilmuan, Profesi Buku Teknik, Bahasa, Pelajaran Buku Anak2, Komik, Majalah Wilayah 2 SA 3 & SA 4 Wilayah 3 SA 5 & SA 6 Wilayah 4 SA 7 & SA 8 Wilayah 5 SA 9 & SA 10

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Toko Buku Gramedia Depok yang terletak di Jalan Margonda Raya, Depok. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2012 sampai dengan Maret 2012.

3.3. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi mengenai tugas-tugas pokok pekerjaan karyawan yang di pilih sebagai responden, sedangkan data kuantitatif berupa angka penggunan waktu kerja produktif dan tidak produktif, rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (standar kemampuan rata-rata) dan beban tugas pokok atau beban kerja.

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama yaitu dari karyawan Toko Buku Gramedia Depok dengan cara pengamatan langsung (observasi) dan wawancara yang mendalam dengan para karyawan sebagai responden, serta wawancara kepada pihak manajer operasional Toko Buku Gramedia Depok tentang berbagai hal yang menunjang penelitian ini, seperti tugas pokok pekerjaan responden yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari buku- buku, jurnal-jurnal, informasi dari internet, dan data-data tentang karyawan dari perusahaan, terutama berkaitan dengan beban kerja.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer mengenai waktu kerja ataupun beban kerja karyawan diperoleh melalui metode work sampling. Metode work sampling tersebut dilakukan melalui pengamatan dimana aktivitas yang diamati dalam penelitian akan dikelompokkan menurut kategori kegiatan produktif, tidak produktif, dan pribadi. Kegiatan produktif merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok pekerjaan karyawan tersebut. Kegiatan tidak produktif meliputi kegiatan yang dilakukan karyawan yang tidak bermanfaat bagi pekerjaan, seperti terlambat, mengobrol dengan rekannya, bermalas-malasan, dan sebagainya. Kegiatan pribadi merupakan kegiatan yang dilakukan karyawan untuk menghabiskan waktu pribadinya yang diperbolehkan oleh Toko Buku Gramedia

Depok, seperti istirahat, sholat, dan makan. Hasil pengamatan akan dicatat dalam formulir work sampling.

Pengumpulan data primer berupa standar kemmapuan rata-rata waktu penyelesaian dan kuantitas beban tugas-tugas pokok pekerjaan respoden. Adapun data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca dan mengutip informasi dari buku, skripsi, situs-situs internet, maupun dokumen-dokumen yang dimiliki oleh institusi.

3.5. Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Pengolahan Data

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling yang telah dilakukan selama satu bulan. Pemeriksaan ditinjau dari segi kelengkapan atau jika ada kesalahan maupun ketidakkonsistenan data pengamatan. Kegiatan atau waktu kerja yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori kegiatan produktif, tidak produktif dan pribadi masing-masing kemudian dihitung jumlahnya. Selanjutnya data yang berasal dari lembar pengamatan dipindahkan ke dalam Miscrosoft Excel.

Langkah kedua yaitu memasukkan data mengenai frekuensi rata- rata tugas pokok pekerjaan yang dilakukan dan standar kemampuan rata- rata waktu penyelesaian tugas-tugas pokok pekerjaan responden. Melalui data tersebut, kemudian menghitung WPT (waktu penyelesaian tugas) yang dikonversikan selama satu tahun. WPT tersebut di konversi menjadi beban kerja responden yang diamati dengan satuan menit per tahun.

Langkah ketiga yaitu menghitung Full Time Equivalent (FTE). FTE akan didapatkan dari beban kerja responden selama satu tahun dibagi dengan waktu kerja efektif selama satu tahun. Dari perhitungan FTE tersebut, maka akan didapatkan jumlah kebutuhan karyawan SA yang efektif dan efisien.

3.5.2 Analisis Data

Melalui pengelompokkan kegiatan-kegiatan selama pengamatan, dapat diketahui berapa persentase waktu kerja yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan kegiatan yang produktif, tidak produktif maupun pribadi. Dengan demikian gambaran penggunaan waktu kerja dapat dijelaskan.

Berdasarkan standar kemampuan rata-rata pencapaian waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas pokok serta kuantitas beban tugas dalam setahun dapat diketahui beban kerja untuk setiap tugas-tugas pokok. Besarnya frekuensi melakukan aktivitas dalam satuan waktu menunjukkan besarnya beban kerja. Beban kerja yang diperoleh kemudian menjadi dasar untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah kebutuhan tenaga kerja.

Metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang digunakan yaitu perhitungan kebuthuan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan pendekatan tugas per tugas jabatan. Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan pendekatan tugas per tugas jabatan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil yaitu sebagai berikut :

a. Menetapkan Waktu Kerja

Waktu kerja yang dimaksud adalah waktu kerja efektif , artinya waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri atas hari kerja efektif dan jam kerja efektif. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Hari Kerja Efektif = (A – (B + C + D)) Keterangan :

A = jumlah hari menurut kalender

B = jumlah hari sabtu dan minggu dalam setahun C = jumlah hari libur dalam setahun

b. Menyusun Waktu Penyelesaian Tugas

Waktu penyelesaian tugas merupakan hasil perkalian dari jumlah beban suatu tugas pokok dengan standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas tersebut. Rumus perhitungan waktu penyelesaian tugas dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rumus perhitungan waktu penyelesaian tugas

No. Uraian Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR)

1 2 3 4 5 Dst. ∑ WPT Keterangan :

BT = Jumlah Beban Tugas dalam waktu tertentu

SKR = Standar Kemampuan Rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = Waktu Penyelesaian Tugas

c. Menghitung Kebutuhan Pegawai

Kebutuhan pegawai dengan demikian dapat dihitung setelah waktu penyelesaian tugas ditentukan. Rumus perhitungan jumlah kebutuhan pegawai yaitu :

∑ rang

Keterangan :

KP = Kebutuhan Pegawai WKE = Waktu Kerja Efektif WPT = Waktu Penyelesaian Tugas

3.5.3 Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif banyak digunakan untuk mengkaji gambaran satu variabel, misalkan profil perusahaan, kelompok kerja, kelompok konsumen, dan subyek lain, tentang karakteristiknya seperti besar, komposisi, efisiensi, kesukaan dan lain-lain (Sumarni dan Wahyuni, 2006). Menurut Travers (1978) dalam Umar (2005), analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilaksanakan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

3.6. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Responden yang diambil pada penelitian ini hanya dari salah satu jabatan pada divisi penjualan Toko Buku Gramedia Depok yaitu Store Associate (SA) buku pada shift 1. Karyawan Store Associate (SA) yang berada pada shift 1 diambil semua secara sensus untuk dijadikan objek penelitian dengan cara pengamatan.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok

Toko Buku Gramedia Depok merupakan salah satu gerai yang didirikan oleh PT Gramedia Asri Media. Toko Buku Gramedia Depok bergerak di bidang bisnis ritel dengan produk utama buku dan alat-alat tulis yang bertujuan untuk melayani publik. Gambaran umum mengenai sejarah , visi dan misi Toko Buku Gramedia Depok dapat dilihat pada sub bab berikutnya.

4.1.1 Sejarah Toko Buku Gramedia

PT Gramedia Asri Media adalah salah satu Strategic Business Unit (SBU) dari Kelompok Kompas Gramedia yang bergerak di bidang bisnis ritel dengan produk utama buku dan alat-alat tulis. Nama Toko dikenal sebagai Toko Buku Gramedia. Toko ini didirikan oleh PK Ojong pada tahun 1970. Toko pertama yang di bangun di Jalan Gajah Mada 109, Jakarta Barat. Dalam perjalannnya, Toko Buku Gramedia terus berkembang hingga mencapai jumlah 98 gerai, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di 40-an kota besar yang terdapat di 33 Provinsi.

Dalam perkembangannya PT Gramedia Asri Media juga melakukan pengembangan usaha di bidang yang masih berkaitan yaitu perdagangan buku secara langsung ke konsumen (Direct Selling), dan usaha ekspor buku ke luar negeri, distribusi buku dan pengadaan stationery oleh Buana Ilmu Populer (BIP) maupun usaha lainnya di bidang eceran stationery maupun buku impor.

Produk utama yang dijual di Toko Buku Gramedia adalah buku dan stationery. Hal ini berkaitan erat dengan misinya untuk ikut berperan serta dalam usaha mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan bangsa melalui penyebaran informasi dan pengetahuan. Dalam perkembangannya, Toko Buku ini menambah bauran produk baru karena tuntutan dan peluang pasar. Lini produk tersebut antara lain: peralatan dan perlengkapan kantor, produk multi media, fancy, CD, alat musik / sport dan sebagainya. Dilihat dari macam dan jenis produk yang dijual, Toko ini

termasuk dalam jenis “general bookstore” yang melayanai berbagai kebutuhan Pelanggan dari berbagai segmen (multi segmen) mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi, usia anak-anak sampai dewasa. Dari segi pengadaan, terdapat produk milik Toko sendiri dan produk konsinyasi yang dikelola dengan sistem Counter. Dalam sistem Counter, Pemasok berkewajiban menyediakan barang dan tenaga penjualan, sedangkan Toko menyediakan tempat dan sarana penjualan. Sebagai imbalan, Toko mendapat bagian dari hasil usaha yang diperoleh.

Dalam menunjang kegiatan proses bisnis, Toko Buku ini menerapkan sistem operasi yang didukung teknologi komputer. Penerapan teknologi informasi ini mendukung sistem informasi manajemen, dan memberi berbagai kemudahaan dan manfaat seperti layanan cepat, akurasi data, analisis data dalam pengambilan keputusan dan sebagainya.

Toko Buku Gramedia sebagai perusahaan tumbuh dengan baik, berkat dukungan dan kepercayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan terutama karyawan, pelanggan, dan pemasok. Karyawan secara bersama- sama membangun Perusahaan ini dengan semangat kerja dan dedikasi yang tinggi. Pelanggan telah menyumbangkan andil besar dalam menciptakan hasil usaha yang sebagian besar digunakan untuk mengembangkan usaha. Dan Pemasok memberi kepercayaan dan semangat kerja sama kemitraan usaha yang saling menguntungkan.

4.1.2 Visi dan Misi Toko Buku Gramedia Depok

Toko Buku Gramedia Depok yang bergerak di bisnis ritel yang menjual buku berbagai macam alat tulis memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kantor pusatnya yaitu PT Gramedia Asri Media. Visi dan misi Toko Buku Gramedia Depok yaitu berperan aktif di dalam upaya mencerahkan kehidupan bangsa dengan menjadi jaringan retail terbesar, tersebar dan terpadu di bidang pengetahuan, informasi dan multimedia di Asia Tenggara serta mengembangkan bisnis retail lainnya melalui penyediaan produk yang berorientasi pasar, layanan unggul, inovatif dan perilaku bisnis yang bersih.

4.2. Profil Store Associate (SA)

Store Associate (SA) atau lebih dikenal dengan pramuniaga merupakan salah satu jabatan yang terdapat di Toko Buku Gramedia Depok yang memiliki tugas utama dalam melayani customer, mendisplay buku, serta merapihkan buku. Karyawan SA yang bekerja pada Toko Buku Gramedia Depok, dibagi menjadi lima (5) wilayah.yaitu wilayah 1 (buku novel, hobi dan lifestyle), wilayah 2 (buku agama dan psikologi), wilayah 3 (buku keilmuan dan profesi), wilayah 4 (buku teknik, bahasa dan pelajaran) dan wilayah 5 (buku anak, komik dan majalah).

Dalam melayani customer, seorang SA diharuskan selalu bersikap ramah dan menerapkan prinsip 4S+1T, yaitu senyum, salam, sapa, santun, dan terima

Dokumen terkait