• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menerapkan rekayasa untuk pencegahan/ pengendalian

Dalam dokumen Diktat Geologi Teknik (Halaman 73-78)

GERAKAN TANAH

3. Menerapkan rekayasa untuk pencegahan/ pengendalian

Perkuatan lereng umumnya dilakukan untuk mereduksi gaya-gaya yang menggerakkan, menambah tahanan geser tanah atau keduanya. Gaya-gaya yang menggerakkan dapat direduksi dengan cara :

a. Menggali material yang berada pada zona tidak stabil.

b. Mengurangi tekanan air pori dengan mengalirkan air pada zona tidak stabil.

Berikut ini akan dibahas macam-macam metode perkuatan lereng manurut Harry C (2005) yaitu dengan cara :

a. Merubah Geometri Lereng

Penggalian bagian tertentu pada lereng dimaksudkan untuk mengurangi gaya-gaya yang menggerakkan dan menyebabkan gerakan tanah pada lereng. Perbaikan kestabilan lereng dengan merubah geometri lereng meliputi:

 Pelandaian Lereng

Pembuatan trap-trap/bangku (benching). b. Mengontrol Drainase dan Rembesan

Metode drainase sebaikanya menjadi pertimbangan awal untuk penanganan gerakan tanah. Beberapa macam metode drainase lereng adalah sebagai berikut :  Drainase air permukaan :

- Parit permukaan.

- Pengalihan aliran air permukaan.

- Penutup sambungan (joint), rekahan dan celah.

- Perataan kembali lereng untuk menghilangkan genangan. - Perkerasan permukaan lereng.

- Penamaan tumbuh-tumbuhan (seeding).  Drainase air di bawah permukaan

- Drainase horizontal.

- Lapisan drainase (drainage blanket). - Drainase lapisan pemotong (cut off drain). - Sumur drainase.

c. Pembuatan Struktur Permukaan

Pembuatan struktur bangunan permukaan adalah untuk menambah gaya-gaya yang menahan terjadinya gerakan tanah. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara meletakkan massa tanah/batuan atau dinding penahan di kaki lereng. Pembuatan struktur permukaan tersebut meliputi pembuatan :

d. Pembongkaran dan Pemindahan

 Seluruh massa atau bagian dari longsoran (umumnya bagian atas) dapat dibongkar dan diganti dengan material yang lebih cocok atau lebih baik. Dengan mengganti material jelek dengan material yang kuat/baik (seperti batuan atau kerikil), gaya-gaya yang menahan gerakan lereng bertambah.

Gambar 9.9. Contoh pembongkaran bagian atas longsoran

e. Sementasi (Grouting)

 Dengan tujuan memperkuat lereng, grouting diaplikasikan karena dapat menambah daya dukung lereng dan mengurangi zona – zona lemah yang dapat menjadi tempat terkumpulnya air, seperti rekahan dan pori – pori antarbutir. 

BAB X

PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK

 Pemetaan geologi teknik merupakan salah satu prosedur wajib dalam perencanaan suatu konstruksi teknik, seperti bendungan, jalan raya, jembatan. Berikut ini akan diuraikan prosedur dan persyaratan pemetaan geologi teknik menurut SNI TATA CARA PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK LAPANGAN ( SK SNI T-17-1991-03) yang diterbitkan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

10.1. Tujuan Pemetaan Geologi Teknik

 Tata cara pemetaan geologi teknik ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pemetaan geologi untuk kepentingan teknik sipil.

 Sedangkan tujuan tata cara pemetaan geologi teknik adalah :

1. Memberikan gambaran bagaimana cara membuat peta geologi untuk kepentingan teknik sipil.

2. Memberikan gambaran cara memperoleh data geologi teknik untuk parameter perencanaan teknis.

10.2. Pengertian

 Beberapa pengertian yang terkait dengan tata cara ini :

1. Peta topografi adalah gambaran permukaan bumi pada suatu bidang datar yang memperlihatkan keadaan geografis dengan skala tertentu.

2. Peta geologi adalah suatu peta yang menggambarkan informasi geologi mengenai jenis dan penyebaran batuan, struktur geologi, endapan mineral dan lokasi terdapatnya fosil.

3. Peta geologi teknik adalah jenis peta geologi yang memberikan suatu gambaran umum semua komponen dari suatu lingkungan geologi yang dianggap penting untuk kepentingan teknik sipil.

10.3. Persyaratan Pemetaan Geologi Teknik

 Data dan informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan tata cara ini adalah :

1. Literatur atau hasil studi terdahulu mengenai daerah pemetaan.

2. Keadaan daerah yang akan dipetakan yaitu iklim, vegetasi dan tata guna lahan. 3. Peta topografi daerah setempat yang tersedia.

 Peta geologi teknik harus dibuat berdasarkan : 1. Kegunaan :

a. Peta khusus, hanya menyajikan salah satu aspek geologi teknik untuk kepentingan khusus, misalnya longsoran;

b. Peta serba guna, menyajikan berbagai aspek geologi teknik untuk bermacam kepentingan teknik sipil.

2. Isi :

a. Peta analisis, menyajikan rincian suatu masalah analisis lingkungan geologi; misal kegempaan, kegunungapian;

b. Peta umum, menyajikan unsur – unsur dasar geologi teknik secara umum; c. Peta bantu, misalnya peta struktur kontur, peta isopach, peta dokumentasi; d. Peta pelengkap, misalnya peta geomorfologi, peta tanah, peta geohidrologi,

dan sebagainya. 3. Skala :

a. Peta skala besar, menyajikan peta dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besar b. Peta skala sedang, menyajikan peta dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besar

dari 1 : 100.000;

c. Peta skala kecil, skala 1 : 100.000 atau lebih kecil lagi. 

10.4. Ketentuan Pemetaan Geologi Teknik 1. Lokasi

 Lokasi daerah pemetaan geologi teknik harus ditentukan batas dan luasnya sesuai dengan kebutuhan.

2. Peralatan dan Perlengkapan

 Jenis peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini : a. Kompas geologi, palu geologi dan GPS;

b. Lup ( perbesaran 10 – 20 kali); c. Pita ukur;

d. Komparator ukuran butir; e. Kantong sampel;

f. Buku catatan lapangan dan alat tulis; g. Papan penjepit peta;

h. Tas lapangan untuk peta dan alat tulis; i. Tas untuk sampel batuan dan perbekalan; j. Kamera;

k. Cairan HCl 0,1 N 3. Peta Dasar

 Ketentuan peta dasar yang digunakan untuk pemetaan geologi teknik :

a. Peta topografi yang jelas skalanya dan kegunaannya disesuaikan seperti tabel di bawah ini :

 SKALA  KEGUNAAN  1:10.000 – 1:50.000   1:1000 – 1:10.000   1:100 – 1:1000  1:50 – 1:100

 Peta digunakan sebagai dasar perencanaan penyelidikan tahap awal;

 Digunakan untuk pemilihan alternatif dan penentuan program penyelidikan terperinci:

 Dasar perencanaan teknis  Pencatatan selama konstruksi 

b. Dapat menggambarkan kemiringan lereng dan relief daerah. 

10.5. Prosedur Pelaksanaan Pemetaan Geologi Teknik

 Pelaksanaan pemetaan geologi teknik dibagi dalam beberapa tahapan berikut:

1. Persiapan

a. Kumpulkan data mengenai keadaan daerah yang akan dipetakan, berupa : laporan geologi yang telah ada atau data lainnya yang berhubungan dengan daerah yang akan dipetakan;

b. Siapkan peta dasar berupa peta topografi daerah pemetaan;

c. Buat rencana kerja sesuai spesifikasi teknis yang telah ditentukan, meliputi :  Petugas yang akan bekerja di lapangan;

 Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan;  Biaya yang diperlukan;

 Waktu atau lamanya pemetaan. 

Dalam dokumen Diktat Geologi Teknik (Halaman 73-78)

Dokumen terkait