• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

3) Menetralkan tuas kendali transmisi

d) Bila dikhawatirkan beban akan mendorong kendaraan pasanglah gigi satu sebelum memasuki penurunan.

6) Penggunaan rem.

a) Tidak menginjak rem secara mendadak.

b) Menggunakan rem lebih awal secara bertahap.

c) Menggunakan rem bantu (auxiliary brake) seperti retarder, engine brake atau hydraulic brake untuk mengurangi kecepatan kendaraan.

d) Menggunakan rem tangan (hand brake) ketika kendaraan parkir.

4.4.3 Pemarkiran unit concrete pump.

a. Prosedur pemarkiran alat.

Setelah sampai tujuan demobilisasi unit truck mounted concrete pump diparkir sementara di tempat pool alat berat.

b. Pemilihan tempat parkir.

Tempat lokasi parkir dipilih pada tanah yang datar dan keras, sehingga alat cukup aman. Bila terpaksa parkir di tempat yang miring / lereng, harus dipasang ganjal ban.

c. Penempatan unit concrete pump di tempat parkir.

1) Hentikan kendaraan setelah sampai tempat parkir dengan posisi yang tidak mengganggu lingkungan.

2) Mengatur putaran engine turun sampai fast idle (800rpm).

3) Menetralkan tuas kendali transmisi.

4.4.4 Mematikan engine.

a. Penetralan semua tuas kendali.

Sebelum engine dimatikan, semua tuas kendali (baik tuas kendali pompa maupun tuas kendali truck) harus dinetralkan lebih dahulu.

b. Pengaktifan rem tangan (hand brake).

Rem tangan harus diaktifkan agar posisi alat tidak berubah bila ada gaya luar yang mempengaruhinya selama alat parkir.

c. Pendinginan engine.

Pada saat peralatan sedang bekerja, temperatur pasti tinggi, apabila engine menggunakan turbo charger putaran impeller turbo masih tinggi. Bila engine langsung dimatikan tiba-tiba maka komponen engine dapat berubah bentuk/ mulet dan as impeller turbo tidak mendapatkan pelumasan, komponen engine akan rusak.

Bahaya :

Jangan meluncur dengan gigi netral (coasting) atau gigi masuk tetapi pedal kopling diinjak ketika mengemudikan truck. Sangat berbahaya ketika melewati jalan turun.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Oleh karena itu engine harus dibiarkan cooling down pada putaran high idle (800rpm) selama 10 menit agar temperatur engine berkurang dan putaran impeller turbo menurun lebih dahulu.

d. Pemutaran kunci start ke arah ”off” hingga engine mati.

Setelah pendinginan (cooling down) cukup, engine dapat dimatikan dengan memutar kunci kontak kearah ”off”.

4.5 Pembuatan Laporan Pekerjaan

Laporan pekerjaan merupakan titik awal dari berbagai informasi pengoperasian alat-alat berat, berbagai data mengenai pengoperasian alat-alat berat. Berbagai data mengenai pengoperasian alat, termasuk data alat dan pekerjaan, disajikan melalui laporan ini.

Pembuatan laporan pekerjaan menjadi tugas dan tanggung jawab Operator alat yang bersangkutan.

Dengan demikan peranan Operator dalam menangani administrasi pengoperasian alat, yang kemudian menjadi informasi perusahaan, menjadi cukup penting. Kesalahan atau ketidak benaran dalam memasukan data, dapat berakibat fatal dalam pelaksanaan pengoperasian alat dan pelaksanaan pekerjaan.

Oleh karena itu operator dituntut, disamping menyajikan data secara akurat juga harus jujur dan aktual (sesuai apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada unsur rekayasa).

4.5.1 Pengumpulan catatan dan data terkait.

a. Sumber data laporan.

Sumber data untuk laporan yang akan disajikan berasal dari catatan-catatan yang dibuat setelah selesainya pelaksanaan tugas yang dikerjakan

b. Pengumpulan catatan dan data.

Catatan yang dibuat oleh operator terdiri dari berbagai data yang jumlahnya cukup banyak antara lain dari kegiatan pemeliharaan harian, mobilisasi, penempatan alat, pemompaan beton segar, trouble shooting, pencucian pipa beton dan demobilisasi.

Disamping catatan yang dibuat oleh operator, diperlukan juga data yang berasal dari bagian terkait seperti dari petugas logistik (untuk pemakaian bahan bakar, pelumas dan suku cadang), petugas laboratorium (untuk jenis/mutu beton segar yang dipompa), pelaksana pengecoran (untuk informasi jumlah volume pengecoran beton segar) dan petugas terkait lainnya.

c. Pemilahan data untuk dimasukkan dalam formulir laporan.

Sumber data yang cukup banyak dan beragam macamnya tersebut harus dipilah-pilah menurut kelompoknya agar dapat diisikan kedalam laporan pekerjaan yng harus dibuat oleh operator.

d. Jenis laporan.

Ada beberapa jenis laporan yang harus dibuat oleh Operator Pompa Beton, yaitu : 1) Laporan harian operator, dibuat secara harian oleh operator pompa beton

untuk dipakai sebagai data sistim informasi proyek. Laporan ini akan menjadi data proyek yang akan diolah lebih lanjut untuk manajemen produksi dalam hal pengendalian biaya (cost Control) dan manajemen peralatan dalam hal kinerja dan pemeliharaan peralatan.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

2) Pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja, dibuat oleh operator pompa beton dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic atau setiap memakai pekerjaan baru).

3) Pengisian daftar simak keselamatan kerja yang terdiri dari 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan.

4) Time sheet, adalah laporan yang dibuat oleh operator pompa beton khusus untuk alat sewa/ rental yang harus disyahkan oleh pihak penyewa. Laporan ini merupakan kelengkapan dokumen untuk penagihan biaya sewa dari pemilik alat kepada pihak penyewa.

5) Laporan khusus, adalah laporan yang dibuat oleh operator saat menyelesaikan tugas khusus misalnya mobilisasi-demobilisasi, penempatan unit concrete pump, trouble shooting.

4.5.2 Pembuatan Laporan Harian Operasi (LHO).

a. Prosedur pembuatan laporan harian operasi.

1) Laporan harian operasi dibuat oleh operator pompa beton secara harian dan diketahui oleh pelaksana pengecoran dimana pompa beton tersebut dioperasikan.

2) Laporan harian operasi berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan pengoperasian pompa beton. Mungkin saja terjadi sedikit perbedaan isi laporan diantara laporan dari unit Kerja atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya, namun pada dasarnya hampir sama, seperti diantaranya : a) Data proyek (nama, lokasi, dsb).

b) Data pompa beton (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapa-sitas, dsb).

c) Kondisi alat.

d) Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb) e) Hasil pekerjaan (volume pengecoran beton).

f) Pemakaian bahan (bahan bakar, minyak pelumas, minyak hidrolik, dsb) g) Dan lain sebagainya

b. Bentuk Laporan.

Laporan harian operasi pada umumnya mempunyai bentuk yang mudah dikerjakan, yaitu bentuk formulir atau form. Dengan demikian untuk suatu laporan, formulir telah didesain/dirancang sesuai dengan kebutuhan, dan selalu diusahakan agar mudah dan sederhana dalam pengisiannya, untuk menghindari kesalahan-kesalahan pengisian.

Laporan dalam bentuk surat selalu dihindari. Tujuannya adalah agar tidak terlalu membebani operator dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.

c. Pengisian Formulir Laporan Harian Operasi.

Pengisian dilakukan dengan memperhatikan materi yang ada di dalam formulir laporan termasuk satuan-satuan yang harus diisikan. Sebagian diantaranya ada yang harus diisi dengan angka, dengan huruf, sebagian lainnya diisi dengan tanda-tanda saja, misalnya tanda (x) atau contreng (√ ).

Contoh Formulir Harian Operasi seperti tercetak pada halaman dibawah ini.

Dokumen terkait