• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU INFORMASI

MEKANIKAL

EDISI 2012

OPERATOR POMPA BETON

KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

NO. KODE : FKK.CP.02.006.01 - I

(2)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 2

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3

1.4. Pengertian-pengertian / Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2. Pengertian Standar Kompetensi ... 6

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 6

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 11

3.1. Strategi Pelatihan ... 11

3.2. Metode Pelatihan ... 11

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 12

BAB IV KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP ... 24

4.1. Umum ... 24

4.2. Pembersihan Komponen ... 24

4.3. Pengaturan Outriggers dan Distributor Boom Pada Posisi Transport ... 31

4.4. Demobilisasi Concrete pump ... 37

4.5. Membuat Laporan Pekerjaan ... 41

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 55

5.1. Sumber Daya Manusia ... 55

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ... 55

5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan ... 56

(3)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis kompetensi.

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2. Kompeten ditempat kerja.

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.

1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.

2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

2) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

(4)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

3) Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan

1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:

a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:

a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2. Persyaratan

Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah:

1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

(5)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

(7)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Pompa Beton yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump - Kode Unit FKK.CP.02.006.01, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);

Pemeliharaan Harian Concrete pump;

Mobilisasi Pompa Beton;

Teknik Penempatan Unit Concrete pump;

Teknik Pemompaan Beton Segari;

Troble Shooting.

2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah

“Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump”.

2.2.3. Durasi / waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.

Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

(8)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump.

2.3.2 Judul Unit : Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

2.3.3 Kode Unit : FKK.CP.02.006.01 2.3.4 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan kegiatan akhir pengoperasian concrete pump.

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Membersihkan

komponen concrete pump

1.1 Prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi diidentifikasi sesuai buku manual.

1.2 Bagian dalam pipa beton dibersihkan dengan bola busa (sponge ball).

1.3 Sisa beton segar di agitator hopper dan Y section dibersihkan sesuai prosedur.

1.4 Semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton dicuci dengan menggunakan air bertekanan.

1.5 Kondisi semua komponen concrete pump diperiksa ulang.

2. Mengembalikan Outriggers dan

distributor boom pada posisi transport

2.1 Distributor boom dilipat pada posisi transport.

2.2 Outriggers dikembalikan pada posisi transport.

2.3 Pipa lapangan (conveying pipe) dan perleng- kapannya dikumpulkan ke unit alat.

3. Melakukan demobilisasi unit concrete pump

3.1 Dokumen untuk demobilisasi disiapkan.

3.2 Unit concrete pump dijalankan sampai di tempat yang ditentukan.

3.3 Unit concrete pump diparkir di tempat yang datar dan aman sesuai dengan prosedur.

3.4 Engine dimatikan sesuai prosedur.

4. Membuat laporan pekerjaan

4.1 Catatan dan data terkait dikumpulkan.

4.2 Data terkait dicatat pada formulir laporan harian operasi.

4.3 Laporan K3L dibuat pada daftar simak.

4.4 Time sheet/ laporan kerja penggunaan concrete pump dibuat untuk pengesahan pihak pengguna.

(9)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual dalam menyelesaikan pekerjaan pemeliharan alat setelah selesai operasi dan demobilisasi;

2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan peralatan pompa beton dalam kondisi baik dan lapangan yang telah disiapkan sebelumnya;

3) Unit kompetensi ini berlaku untuk concrete pump type boom / truck mounted dan diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.

b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:

a) Concrete pump, selesai operasi;

b) Tools untuk pembersihan;

c) Alat penampung sisa beton dan air cucian;

d) Alat pencuci / air bertekanan e) Alat Pelindung Diri (APD);

f) Alat Pengaman Kerja (APK).

g) Rambu-rambu K3;

2) Bahan:

a) Bola busa (sponge ball) sesuai ukuran diameter pipa penyalur;

b) Buku pedomanpemeliharaan dan pengoperasian concrete pump;

c) Bahan bakar;

d) Pelumas;

e) Daftar simak (check list) kondisi alat.

c. Tugas-tugas yang harus dilakukan :

1) Membersihkan komponen concrete pump;

2) Mengembalikan posisi Outriggers dan distributor boom pada posisi transport;

3) Melakukan demobilisasi unit concrete pump;

4) Membuat laporan pekerjaan;

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan

1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja;

2) Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan;

3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Concrete pump.

4) Prosedur Operasi Standar (SOP) Perusahaan;

2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian.

1) Prosedur penilaian.

(10)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

2) Tempat.

Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.

3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :

FKK.CP.01.001.01 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja;

FKK.CP.01.002.01 : Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Pengendalian Dampak Lingkungan di Tempat Kerja;

FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Pemeliharaan Harian Sebelum Operasi;

FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Mobilisasi Peralatan ke Lokasi Proyek;

FKK.CP.02.003.01 : Menempatkan Unit Concrete pump di Tempat Pemompaan Beton;

FKK.CP.02.004.01 : Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap Pakai);

FKK.CP.02.005.01 : Mengatasi Gangguan (Trouble shooting) Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan Komponen

b. Kondisi Pengujian.

1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan membersihkan komponen concrete pump, memeriksa komponen concrete pump, mengatur Outriggers dan distributor boom pada posisi transport, melakukan demobilisasi unit concrete pump dan membuat laporan pekerjaan, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian concrete pump;

2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktek;

3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja.

c. Pengetahuan yang diperlukan :

1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);

2) Struktur dan fungsi komponen utama peralatan pompa beton;

3) Prosedur pembersihan concrete pump;

4) Pemeriksaan concrete pump setelah selesai operasi;

5) Prosedur mobilisasi concrete pump;

6) Sistem pelaporan.

(11)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

d. Keterampilan yang dibutuhkan :

1) Menerapkan K3 dan L selama melakukan pemeliharaan setelah operasi dan demobilisasi alat;

2) Melakukan persiapan pekerjaan pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi;

3) Melakukan pemeliharaan concrete pump setelah selesai operasi.;

4) Melakukan demobilisasi peralatan sesuai prosedur;

5) Membuat bahan laporan pengoperasian.

e. Aspek Kritis.

1) Kecermatan dalam menginterpretasikan buku manual pengoperasian yang terkait dengan pemeliharaan concrete pump setelah selesai operasi;

2) Kedisiplinan dalam mencuci semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton;

3) Ketelitian memeriksa kondisi komponen concrete pump setelah selesai operasi;

4) Kedisiplinan dan kecermatan dalam melakukan demobilisasi unit concrete pump dari lokasi proyek ke tempat asal;

5) Ketelitian untuk memilih tempat parkir pada tempat yang datar dan keras serta aman;

6) Kedisiplinan untuk mematikan engine sesuai dengan prosedur;

7) Keedisiplinan dalam membuat laporan pekerjaan pada form standar

2.3.8 Kompetensi Kunci.

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi

2 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan teknologi 1

(12)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.

b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui

(13)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.

Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan:

Unit Kompetensi : Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump Elemen Kompetensi 1 : Membersihkan komponen concrete pump

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajara

n Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi diidentifikasi sesuai buku manual.

1) Mampu

menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian 2) Dapat

mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 3) Harus mampu

menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengidentifika si Prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi sesuai buku manual

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan cara menyiapkan buku manual / referensi pedoman

pemeliharaan harian 2. Menjelaskan cara

mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 3. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 4. Diskusi kelompok

­ menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian

­ mengidentifikasi bab yang membahas

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

(14)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1 2 3 4 5 6 7

prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi

­ prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 5. Peragaan

­ mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi

­ prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operas

15**

1.2 Bagian dalam pipa penyalur beton dibersihkan dengan bola busa (sponge ball).

1) Dapat menjelaskan prosedur pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton 2) Mampu

menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton 3) Mampu

menyiapkan washing reducer 4) Harus mampu

melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur 5) Harus mampu

melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning)

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat membersihkan Bagian dalam pipa penyalur beton dengan bola busa (sponge ball).

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur

pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton

2. Menjelaskan cara menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton 3. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara menyiapkan washing reducer 4. Menjelaskan

langkah melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur 5. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara

melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning) 6. Diskusi kelompok

­ pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton

­ menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton

­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur

­ melakukan pencucian bagian

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

(15)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1 2 3 4 5 6 7

dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning) 7. Peragaan

­ menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton

­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur

­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning)

15**

1.3 Sisa beton segar di agitator hopper dan Y section dibersihkan sesuai prosedur 1) Dapat

menjelaskan prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section 2) Harus mampu

membersihkan sisa beton segar di agitator hopper 3) Mampu mencuci

agitator hopper dengan air bertekanan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat membersihkan Sisa beton segar di agitator hopper dan Y section sesuai prosedur

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section

2. Menjelaskan dan memberikan langkah cara membersihkan sisa beton segar di agitator hopper 3. Menjelaskan

langkah mencuci agitator hopper dengan air bertekanan 4. Diskusi kelompok

­ prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section

­ membersihkan sisa beton segar di agitator hopper

­ mencuci agitator hopper dengan air bertekanan 5. Peragaan

­ membersihkan sisa beton segar di agitator hopper

­ mencuci agitator hopper dengan air bertekanan

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

1.4 Semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton dicuci dengan menggunakan air bertekanan.

1) Dapat menjelaskan prosedur pembersihan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mencuci Semua komponen concrete pump yang bersentuhan

1. Cerama h 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur

pembersihan semua komponen concrete pump yang

bersentuhan dengan beton

2. Menjelaskan cara membersihkan piston sesuai

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

5

(16)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1 2 3 4 5 6 7

semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton 2) Mampu

membersihkan piston sesuai prosedur 3) Mampu

membersihkan piston rod sesuai prosedur 4) Mampu

membersihkan sliding valve sesuai prosedur

dengan beton dengan menggunakan air

bertekanan.

prosedur 3. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara membersihkan piston rod sesuai prosedur 4. Menjelaskan

langkah membersihkan S- valve sesuai prosedur 5. Diskusi kelompok

­ pembersihan semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton

­ membersihkan piston sesuai prosedur

­ membersihkan piston rod sesuai prosedur

­ membersihkan S- valve sesuai prosedur 6. Peragaan

­ piston sesuai prosedur

­ membersihkan piston rod sesuai prosedur

­ membersihkan S- valve sesuai prosedur

haan terkait pengecoran beton

15*

15**

1.5 Kondisi semua komponen concrete pump diperiksa ulang.

1) Dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian 2) Harus mampu

menentukan komponen yang harus diperiksa ulang

3) Harus mampu memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memeriksa ulang Kondisi semua komponen concrete pump

1. Cerama h 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur

pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian 2. Menjelaskan cara

menentukan komponen yang harus diperiksa ulang

3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian.

4. Diskusi kelompok

­ pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian

­ menentukan komponen yang harus diperiksa ulang

­ memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian 5. Peragaan

­ menentukan komponen yang

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

(17)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1 2 3 4 5 6 7

harus diperiksa ulang

­ memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian Diskusi kelompok:

­ menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian

­ mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi

­ prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi

­ prosedur pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton

­ prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section

­ prosedur pembersihan semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton

­ prosedur pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.

75

Pelaksanaan praktik:

­ menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton

­ menyiapkan washing reducer

­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning)

­ membersihkan sisa beton segar di agitator hopper

­ mencuci agitator hopper dengan air bertekanan

­ membersihkan piston sesuai prosedur

­ membersihkan piston rod sesuai prosedur

­ membersihkan S-valve/ sliding valve sesuai prosedur

­ memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian

dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

75

Elemen Kompetensi 2 : Mengembalikan Outriggers dan distributor boom pada posisi transport

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajara

n Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

2.1 Distributor boom dilipat pada posisi transport.

1) Dapat menjelaskan prosedur pelipatan distributor boom 2) Harus mampu

mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya 3) Harus mampu

melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya 4) Harus mampu

melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport 5) Harus mampu

menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook)

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melipat Distributor boom pada posisi transport.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur pelipatan distributor boom 2. Menjelaskan cara

mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya 3. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya

4. Menjelaskan langkah melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport 5. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara

menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook)

6. Diskusi kelompok

­ prosedur pelipatan distributor boom

­ mengikat pipa fleksible di ujung

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

(18)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1 2 3 4 5 6 7

distributor boom pada tempatnya

­ melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya

­ melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport

­ menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook 7. Peragaan

­ mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya

­ melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya

­ melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport

­ menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook)

15**

2.2 Outriggers dikembalikan pada posisi transport.

1) Dapat menjelaskan prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport 2) Harus mampu

melepas kunci (lock) Outriggers 3) Harus mampu

mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport 4) Harus mampu

mengembalikan Outriggers depan pada posisi transport

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengembalika n Outriggers pada posisi transport

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport 2. Menjelaskan cara

melepas kunci (lock) Outriggers

3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport 4. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara mengembalikan Outriggers depan pada posisi transpor 5. Diskusi kelompok

­ mengembalikan Outriggers pada posisi transport

­ melepas kunci (lock) Outriggers

­ mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport

­ mengembalikan Outriggers depan pada posisi transpor 6. Peragaan

­ mengembalikan

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

(19)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

1 2 3 4 5 6 7

Outriggers pada posisi transport

­ melepas kunci (lock) Outriggers

­ mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport

­ mengembalikan Outriggers depan pada posisi transpor 2.3 Pipa lapangan

(conveying pipe) dan perlengkapannya dikumpulkan ke unit alat.

1) Dapat

mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya 2) Harus mampu

mengumpulkan pipa dan perlengkapannya 3) Harus mampu

meletakkan pipa dan perlengkap- annya keatas unit alat

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengumpulka n Pipa lapangan (conveying pipe) dan perlengkapann ya ke unit alat

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

pemerik- saan komponen hot elevator dan vibrating screen

1. Menjelaskan cara mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya 2. Menjelaskan cara

mengumpulkan pipa dan

perlengkapannya 3. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara meletakkan pipa dan perlengkap-annya keatas unit alat 4. Diskusi kelompok

­ mengidentifikasi pipa lapangan dan

perlengkapannya

­ mengumpulkan pipa dan perlengkapannya

­ meletakkan pipa dan perlengkap- annya keatas unit alat

5. Peragaan

­ mengidentifikasi pipa lapangan dan

perlengkapannya

­ mengumpulkan pipa dan perlengkapannya

­ meletakkan pipa dan perlengkap- annya keatas unit alat

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Diskusi kelompok:

­ prosedur pelipatan distributor boom

­ prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport

­ mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.

45

Pelaksanaan praktik:

­ mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya

­ melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya

­ melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport

­ menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook)

­ melepas kunci (lock) Outriggers

­ mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport

­ mengembalikan Outriggers depan pada posisi transport

­ mengumpulkan pipa dan perlengkapannya

­ meletakkan pipa dan perlengkap-annya keatas unit alat

dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

45

(20)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Elemen Kompetensi 3 : Melakukan demobilisasi unit concrete pump

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajara

n Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

3.1 Dokumen untuk demobilisasi disiapkan.

1) Dapat menjelaskan prosedur demobilisasi 2) Harus mampu

menyiapkan daftar simak

pemeriksaan alat 3) Harus mampu

menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menyiapkan Dokumen untuk demobilisasi

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur demobilisasi 2. Menjelaskan cara

menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat

3. Menjelaskan cara menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan 4. Diskusi kelompok

­ prosedur demobilisasi

­ menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat

­ menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan 5. Peragaan

­ menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat

­ menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

3.2 Unit concrete pump dijalankan sampai di tempat yang ditentukan.

1) Dapat menjelaskan prosedur menghidupkan engine 2) Harus mampu

menghidupkan engine sesuai prosedur 3) Harus mampu

menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjalankan Unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prosedur menghidupkan engine

2. Menjelaskan cara menghidupkan engine sesuai prosedur 3. Menjelaskan dan

memberikan langkah cara menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur 4. Diskusi kelompok

­ prosedur menghidupkan engine

­ menghidupkan engine sesuai prosedur

­ menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur 5. Peragaan

­ menghidupkan engine sesuai prosedur

­ menjalankan unit concrete pump sampai di tempat

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan

K3L 3. SOP perusa-

haan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Referensi

Dokumen terkait

dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?.. Mampu mengawasi penempatan material di lapangan untuk penghamparan. Mampu melakukan koordinasi dengan operator

1) Sebutkan nama patok agar mandor bisa melakukan pengukuran elevasi bouwplank sendiri. 2) Kapan dilaksanakan pemasangan patok bouwplank. 3) Bagaimana posisi

Ketersediaan stok material yang harus ada direncanakan berdasarkan jadual pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan pemakaian materialnya, serta dengan memperhitungkan jadual

a) Mampu melakukan komunikasi dengan operator alat. b) Mampu melakukan koordinasi dengan operator alat. c) Mampu mengidentifikasi jenis alat penghamparan yang dibutuhkan. d) Harus

mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan perusahaan untuk dapat mengikuti sertifikasi keterampilan. 2) Pemilihan berdasar mulai

a. Pengaturan interaksi antar anggota kelompok kerja untuk menjaga agar menghasil-kan kinerja yang efektif dan efisien. Untuk mengatur interaksi antar anggota kelompok

Kebutuhan peralatan harus disesuaikan dengan kapasitas alat-alat, volume produksi per satuan waktu, waktu siklus, kondisi jalan untuk transportasi termasuk kondisi

Sedang yang dimaksud dengan bahan timbunan dalam pekerjaan ini adalah bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan timbunan kembali ke dalam rongga antara