BUKU INFORMASI
MEKANIKAL
EDISI 2012
OPERATOR POMPA BETON
TROUBLE SHOOTING
NO. KODE : FKK.CP.02.005.01 - I
Judul Modul: Trouble Shooting
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3
1.4. Pengertian-pengertian / Istilah ... 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6
2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6
2.2. Pengertian Standar Kompetensi ... 6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 6
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12
3.1. Strategi Pelatihan ... 12
3.2. Metode Pelatihan ... 13
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 13
BAB IV TROUBLE SHOOTING ... 22
4.1. Umum ... 22
4.2. Identifikasi Bagian Yang Mengalami Masalah/Gangguan ... 22
4.3. Analisis Penyebab Gangguan ... 27
4.4. Penyelesaian Masalah ... 30
4.5. Bahan Laporan Trouble shooting ... 33
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 35
5.1. Sumber Daya Manusia ... 35
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ... 35
5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan ... 36
Judul Modul: Trouble Shooting
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2. Kompeten ditempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.
2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Judul Modul: Trouble Shooting
3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah:
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Judul Modul: Trouble Shooting
1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Judul Modul: Trouble Shooting
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.
Judul Modul: Trouble Shooting
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Pompa Beton yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Mengatasi Gangguan (Trouble shooting) Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan Komponen - Kode Unit FKK.CP.02.005.01, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
• Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;
• Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);
• Pemeliharaan Harian Concrete Pump;
• Mobilisasi Pompa Beton;
• Teknik Penempatan Unit Concrete pump;
• Teknik Pemompaan Beton Segar;
• Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump.
2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
“Mengatasi Gangguan (Trouble shooting) Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan Komponen”.
2.2.3. Durasi / waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.
Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
Judul Modul: Trouble Shooting
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal Komunikasi di Kempat kerja dan Penerapan K3-L.
2.3.2 Judul Unit : Mengatasi Gangguan (Trouble shooting) Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan Komponen
2.3.3 Kode Unit : FKK.CP.02.005.01 2.3.4 Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam mengatasi gangguan (trouble shooting) pemompaan beton.
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Mengidentifikasi
bagian yang
mengalami masalah/
gangguan
1.1 Data mutu dan slump beton diperiksa untuk kemungkinan terjadinya gangguan yang menyebabkan penyumbatan pada proses pemompaan beton.
1.2 Kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator dideteksi kemungkinan kerusakannya.
1.3 Kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton dideteksi kemungkinan penyebabnya.
2. Menganalisis penyebab
masalah/gangguan
2.1 Buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump untuk mengatasi gangguan (trouble shooting) disiapkan.
2.2 Analisis masalah/gangguan dilakukan berdasarkan buku manual.
2.3 Hasil analisis gangguan pada pompa beton dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk menentukan jalan keluarnya.
3. Menyelesaikan
masalah/ gangguan pemompaan beton
3.1 Langkah penyelesaian masalah ditentukan berdasarkan hasil analisis.
3.2 Perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan dilakukan sesuai dengan buku manual.
3.3 Masalah/gangguan yang tidak dapat diatasi sendiri dilaporkan kepada atasan langsung untuk penanganan lebih lanjut.
4. Membuat bahan laporan trouble shooting
4.1 Daftar simak trouble shooting disiapkan.
4.2 Bagian yang mengalami gangguan dicatat.
4.3 Hasil analisis dan penyelesaian masalah dicatat.
Judul Modul: Trouble Shooting
2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel
1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk mengatasi gangguan (trouble shooting) pemompaan beton;
2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan unit concrete pump dalam kondisi baik dan lapangan yang telah disiapkan sebelumnya;
3) Unit kompetensi ini berlaku untuk concrete pump type boom / truck mounted dan diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:
a) Concrete pump, siap operasi pada tempatnya;
b) Standard tools untuk trouble shooting;
c) Bola busa (sponge ball) sesuai ukuran diameter pipa penyalur;
d) Alat Pelindung Diri (APD);
e) Alat Pengaman Kerja (APK).
2) Bahan:
a) Surat Perintah Kerja;
b) Beton segar (siap pakai) yang dapat dipompa (pumpable concrete) yang dipasok dengan truck mixer ;
c) Mortar pelumas pipa penyalur beton;
d) Suku cadang untuk perbaikan;
e) Buku pedoman pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump.
c. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
1) Mengidentifikasi bagian yang mengalami masalah/ gangguan;
2) Menganalisis penyebab masalah/gangguan;
3) Menyelesaikan masalah/ gangguan pemompaan beton;
4) Membuat bahan laporan trouble shooting.
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan
1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja;
2) Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan;
3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Peralatan Pompa Beton.
4) Prosedur Operasi Standar (SOP) Perusahaan;
2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian
1) Prosedur penilaian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi
Judul Modul: Trouble Shooting
pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
2) Tempat
Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.
3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
• FKK.CP.01.001.01 : Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di tempat kerja;
• FKK.CP.01.002.01 : Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Pengendalian Dampak Lingkungan di Tempat Kerja;
• FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Pemeliharaan Harian Sebelum Operasi;
• FKK.CP.02.002.01 : Melakukan Mobilisasi Peralatan ke Lokasi Proyek;
• FKK.CP.02.003.01 : Menempatkan Unit Concrete pump di Tempat Pemompaan Beton;
• FKK.CP.02.004.01 : Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap Pakai);
4) Keterkaitan dengan kompetensi lain:
• FKK.CP.02.006.01 : Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump.
b. Kondisi Pengujian
1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan mendeteksi bagian yang mengalami masalah, menganalisis penyebab masalah,menyelesaikan masalah pemompaan beton dan membuat bahan laporan trouble shooting, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian concrete pump.
2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis dan demonstrasi/praktik;
3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja
c. Pengetahuan yang diperlukan:
1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
2) Struktur dan fungsi komponen utama concrete pump;
3) Pengetahuan spesifikasi concrete pump;
4) Pengetahuan mutu dan spesifikasi beton;
5) Teknik trouble shooting pada pemompaan beton 6) Sistem pelaporan.
Judul Modul: Trouble Shooting
d. Keterampilan yang dibutuhkan :
1) Menerapkan K3 dan LH selama melakukan trouble shooting;
2) Melakukan identifikasi penyebab ganguan;
3) Melakukan analisis penyebab gangguan 4) Menentukan langkah perbaikan
5) Melakukan koordinasi dan komunkasi dengan pihak terkait;
6) Membuat laporan pengoperasian.
e. Aspek Kritis
1) Kecermatan dalam menginterpretasikan langkah kerja trouble shooting dalam buku petunjuk pengoperasian;
2) Ketekunan dan ketelitian dalam melakukan analisis terjadinya gangguan;
3) Kedisplinan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait dalam menganalisis terjadinya gangguan;
4) Kecermatan dalam menentukan langkah penyelesaian masalah berdasarkan analisis dengan pihak terkait;
5) Ketelitian dalam melaksanakan trouble shooting sesuai prosedur;
6) Kedisiplinan dalam membuat laporan pada form standar.
2.3.8 Kompetensi Kunci
No Kompetensi Kunci Tingkat
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan
informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
Judul Modul: Trouble Shooting
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses
Judul Modul: Trouble Shooting
belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.
Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan:
Unit Kompetensi : Mengatasi Gangguan (Trouble shooting) Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan Komponen
Elemen Kompetensi 1 : Mengidentifikasi bagian yang mengalami masalah/ gangguan
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Data mutu dan slump beton diperiksa untuk kemungkinan terjadinya gangguan yang menyebabkan penyumbatan pada proses pemompaan beton.
1) Dapat menjelaskan persyaratan mutu dan slump beton yang dapat dipompa (pumpable concrete) 2) Mampu
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait dengan dokumen/
tiket pengiriman beton segar yang dipasok dengan
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memeriksa Data mutu dan slump beton untuk kemungkinan terjadinya gangguan yang menyebabkan penyumbatan pada proses pemompaan beton.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan persyaratan mutu dan slump beton yang dapat dipompa (pumpable concrete) 2. Menjelaskan cara
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait dengan dokumen/
tiket pengiriman beton segar yang dipasok dengan truck mixer
3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara memeriksa data mutu dan slump beton segar yang telah dipompa.
4. Diskusi kelompok
persyaratan mutu dan slump beton
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
truckmixer . 3) Harus mampu
memeriksa data mutu dan slump beton segar yang telah dipompa.
yang dapat dipompa (pumpable concrete)
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait dengan dokumen/ tiket pengiriman beton segar yang dipasok dengan truckmixer
memeriksa data mutu dan slump beton segar yang telah dipompa 5. Peragaan
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait dengan dokumen/ tiket pengiriman beton segar yang dipasok dengan truckmixer
memeriksa data mutu dan slump beton segar yang telah dipompa
15**
1.2 Kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator dideteksi kemungkinan kerusakannya.
1) Dapat menjelaskan kemungkinan- kemungkinan yang menjadi penyebab gangguan pada concrete pump dan agitator
2) Mampu memeriksa kondisi concrete pump dan agitator Dapat
3) Harus mampu menemukan kemungkinan penyebab terjadinya gangguan yang terjadi terkait dengan kondisi concrete pump dan agitator
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mendeteksi Kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator kemungkinan kerusakannya
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan kemungkinan- kemungkinan yang menjadi penyebab gangguan pada concrete pump dan agitator
2. Menjelaskan cara memeriksa kondisi concrete pump dan agitator
3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara menemukan kemungkinan penyebab terjadinya gangguan yang terjadi terkait dengan kondisi concrete pump dan agitator 4. Diskusi kelompok
kemungkinan- kemungkinan yang menjadi penyebab gangguan pada concrete pump dan agitator
memeriksa kondisi concrete pump dan agitator
menemukan kemungkinan penyebab terjadinya gangguan yang terjadi terkait dengan kondisi concrete pump dan agitator 5. Peragaan
memeriksa kondisi
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
concrete pump dan agitator
menemukan kemungkinan penyebab terjadinya gangguan yang terjadi terkait dengan kondisi concrete pump dan agitator 1.3 Kelainan yang terjadi
pada pipa penyalur beton dideteksi kemungkinan penyebabnya.
1) Dapat menjelaskan kemungkinan- kemungkinan yang menjadi penyebab gangguan pada pipa penyalur beton
2) Mampu memeriksa kondisi pipa penyalur beton dan klem
penyambungnya 3) Harus mampu
menemukan kemungkinan penyebab terjadinya masalah yang terkait dengan kondisi pipa penyalur beton
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mendeteksi Kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton kemungkinan penyebabnya
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan kemungkinan- kemungkinan yang menjadi penyebab gangguan pada pipa penyalur beton 2. Menjelaskan cara
memeriksa kondisi pipa penyalur beton dan klem
penyambungnya 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara menemukan kemungkinan penyebab terjadinya masalah yang terkait dengan kondisi pipa penyalur beton 4. Diskusi kelompok
kemungkinan- kemungkinan yang menjadi penyebab gangguan pada pipa penyalur beton
memeriksa kondisi pipa penyalur beton dan klem penyambungnya
menemukan kemungkinan penyebab terjadinya masalah yang terkait dengan kondisi pipa penyalur beton 5. Peragaan
memeriksa kondisi pipa penyalur beton dan klem penyambungnya
menemukan kemungkinan penyebab terjadinya masalah yang terkait dengan kondisi pipa penyalur beton
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
Diskusi kelompok:
- memeriksa Data mutu dan slump beton untuk kemungkinan terjadinya gangguan yang menyebabkan penyumbatan pada proses pemompaan beton.
- mendeteksi Kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator kemungkinan kerusakannya - mendeteksi Kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton kemungkinan penyebabnya Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.3, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
45
Pelaksanaan praktik: 45
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
- berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait dengan dokumen/ tiket pengiriman beton segar yang dipasok dengan truckmixer
- memeriksa data mutu dan slump beton segar yang telah dipompa - memeriksa kondisi concrete pump dan agitator
- menemukan kemungkinan penyebab terjadinya gangguan yang terjadi terkait dengan kondisi concrete pump dan agitator
- memeriksa kondisi pipa penyalur beton dan klem penyambungnya
- menemukan kemungkinan penyebab terjadinya masalah yang terkait dengan kondisi pipa penyalur beton
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5 dengan didahuli penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur Elemen Kompetensi 2 : Menganalisis penyebab masalah / gangguan
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
2.1 Buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump untuk mengatasi gangguan (trouble shooting) disiapkan 1) Mampu
menyiapkan buku manual / referensi pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump yang dioperasikan 2) Dapat
mengidentifikasi bab yang membahas trouble shooting dalam buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump 3) Dapat menjelaskan
prosedur pelaksanaan trouble shooting dengan benar
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menyiapkan Buku manual pemeliharaan dan
pengoperasian concrete pump untuk mengatasi gangguan (trouble shooting)
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
pemerik- saan komponen cold bin dan komponen cold conveyor
1. Menjelaskan cara menyiapkan buku manual / referensi pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump yang dioperasikan 2. Menjelaskan cara
mengidentifikasi bab yang membahas trouble shooting dalam buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump 3. Menjelaskan
prosedur
pelaksanaan trouble shootingdengan benar
4. Diskusi kelompok
menyiapkan buku manual / referensi pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump yang dioperasikan
mengidentifikasi bab yang membahas trouble shooting dalam buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump
prosedur pelaksanaan trouble shooting 5. Peragaan
mengidentifikasi bab yang membahas trouble shooting dalam buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump
prosedur pelaksanaan trouble shooting
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
2.2 Analisis masalah/
gangguan dilakukan
Pada akhir pembelajaran
1. Ceramah 2. Diskusi/
1. Menjelaskan cara menganalisis mutu
1. Buku Petunjuk
5
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
berdasarkan buku manual
1) Dapat
menganalisis mutu dan slump beton segar berdasarkan dokumen / tiket pengiriman 2) Mampu
menganalisis kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator
3) Harus mampu menganalisis kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton dan klem penyambung- nya
sesi ini, peserta dapat melakukan Analisis masalah/
gangguan berdasarkan buku manual
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
pemerik- saan komponen komponen dryer termasuk burner
dan slump beton segar berdasarkan dokumen / tiket pengiriman 2. Menjelaskan cara
menganalisis kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara menganalisis kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton dan klem penyambung-nya 4. Diskusi kelompok
menganalisis mutu dan slump beton segar berdasarkan dokumen / tiket pengiriman
menganalisis kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator
menganalisis kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton dan klem penyambungnya 5. Peragaan
Menjelaskan cara menganalisis kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator
menganalisis kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton dan klem penyambungnya
Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
15*
15**
2.3 Hasil analisis gangguan pada pompa beton dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk menentukan jalan keluarnya.
1) Dapat menyimpulkan hasil analisis penyebab adanya gangguan pemompaan beton 2) Mampu
menjelaskan pada pihak terkait mengenai penyebab gangguan 3) Harus mampu
mengkoordinasika n hasil analisis gangguan pada pompa beton kepada pihak
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengoordinasi kan Hasil analisis gangguan pada pompa beton dengan pihak terkait untuk menentukan jalan keluarnya
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan cara menyimpulkan hasil analisis penyebab adanya gangguan pemompaan beton 2. Menjelaskan pada
pihak terkait mengenai penyebab gangguan
3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara
mengkoordinasikan hasil analisis gangguan pada pompa beton kepada pihak terkait 4. Diskusi kelompok
menyimpulkan hasil analisis penyebab adanya gangguan pemompaan beton
Menjelaskan pada pihak terkait
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
terkait mengenai
penyebab gangguan
mengkoordinasika n hasil analisis gangguan pada pompa beton kepada pihak terkait 5. Peragaan
Menjelaskan pada pihak terkait mengenai penyebab gangguan
mengkoordinasika n hasil analisis gangguan pada pompa beton kepada pihak terkait
15**
Diskusi kelompok:
- menyiapkan Buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump untuk mengatasi gangguan (trouble shooting)
- melakukan Analisis masalah/ gangguan berdasarkan buku manual
- mengoordinasikan Hasil analisis gangguan pada pompa beton dengan pihak terkait untuk menentukan jalan keluarnya
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
45
Pelaksanaan praktik:
- mengidentifikasi bab yang membahas trouble shooting dalam buku manual pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump
- prosedur pelaksanaan trouble shooting
- menjelaskan cara menganalisis kelainan yang terjadi pada concrete pump dan agitator - menganalisis kelainan yang terjadi pada pipa penyalur beton dan klem penyambungnya - menjelaskan pada pihak terkait mengenai penyebab gangguan
- mengkoordinasikan hasil analisis gangguan pada pompa beton kepada pihak terkait Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5 dengan didahuli penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
45
Elemen Kompetensi 3 : Menyelesaikan masalah/ gangguan pemompaan beton
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
3.1 Langkah
penyelesaian masalah ditentukan
berdasarkan hasil analisis
1) Dapat menentukan langkah
penyelesaian yang harus dilakukan 2) Mampu membaca
buku suku cadang (part catalog) concrete pump yang ditangani masalahnya 3) Mampu
melaporkan suku cadang yang diperlukan untuk penyelesaian masalah /
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menentukan Langkah penyelesaian masalah berdasarkan hasil analisis
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
pemeriksa an kondisi komponen oil heater dan kecukupa n media oil heater
1. Menjelaskan cara menentukan langkah penyelesaian yang harus dilakukan 2. Menjelaskan cara
membaca buku suku cadang (part catalog) concrete pump yang ditangani
masalahnya 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara melaporkan suku cadang yang diperlukan untuk penyelesaian masalah / perbaikan 4. Diskusi kelompok
menentukan langkah
penyelesaian yang
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
perbaikan harus dilakukan
membaca buku suku cadang (part catalog) concrete pump yang ditangani masalahnya
melaporkan suku cadang yang diperlukan untuk penyelesaian masalah / perbaikan 5. Peragaan
membaca buku suku cadang (part catalog) concrete pump yang ditangani masalahnya
melaporkan suku cadang yang diperlukan untuk penyelesaian masalah / perbaikan
15**
3.2 Perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan dilakukan sesuai dengan buku manual.
1) Dapat menyiapkan tools untuk perbaikan alat 2) Mampu
menyiapkan suku cadang yang akan dipakai untuk perbaikan 3) Harus mampu
melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melakukan Perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan sesuai dengan buku manual
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan cara menyiapkan tools untuk perbaikan alat 2. Menjelaskan cara
menyiapkan suku cadang yang akan dipakai untuk perbaikan 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan 4. Diskusi kelompok
menyiapkan tools untuk perbaikan alat
menyiapkan suku cadang yang akan dipakai untuk perbaikan
melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan 5. Peragaan
menyiapkan suku cadang yang akan dipakai untuk perbaikan
melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
3.3 Masalah/gangguan yang tidak dapat diatasi sendiri dilaporkan kepada atasan langsung untuk penanganan lebih lanjut
1) Dapat menjelaskan
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melaporkan Masalah/gang guan yang tidak dapat
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan mengenai gangguan / masalah yang terjadi
2. Menjelaskan cara menyatakan bahwa masalah/gangguan tidak dapat diatasi
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
5
Judul Modul: Trouble Shooting
1 2 3 4 5 6 7
mengenai gangguan / masalah yang terjadi
2) Dapat menyatakan bahwa
masalah/gangguan tidak dapat diatasi sendiri
3) Harus mampu melaporkan kepada pelaksana pengecoran dan atasan langsung untuk penanganan lebih lanjut
diatasi sendiri kepada atasan langsung untuk penanganan lebih lanjut
sendiri
3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara melaporkan kepada pelaksana pengecoran dan atasan langsung untuk penanganan lebih lanjut 4. Diskusi kelompok
menjelaskan mengenai gangguan / masalah yang terjadi
menyatakan bahwa
masalah/ganggua n tidak dapat diatasi sendiri
melaporkan kepada pelaksana pengecoran dan atasan langsung untuk penanganan lebih lanjut 5. Peragaan
haan terkait pengecoran beton
15*
Diskusi kelompok:
- menentukan Langkah penyelesaian masalah berdasarkan hasil analisis
- melakukan Perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan sesuai dengan buku manual - melaporkan masalah/gangguan yang tidak dapat diatasi sendiri kepada atasan langsung untuk
penanganan lebih lanjut
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
45
Pelaksanaan praktik:
- membaca buku suku cadang (part catalog) concrete pump yang ditangani masalahnya - melaporkan suku cadang yang diperlukan untuk penyelesaian masalah / perbaikan - menyiapkan suku cadang yang akan dipakai untuk perbaikan
- melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami gangguan
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5 dengan didahuli penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
45
Elemen Kompetensi 4 : Membuat bahan laporan trouble shooting
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
4.1 Daftar simak trouble shooting disiapkan.
1) Dapat menjelaskan tata cara
pelaporan sesuai prosedur 2) Mampu
menjelaskan prosedur pembuatan laporan trouble shooting 3) Mampu
menyiapkan daftar simak trouble shooting yang sesuai
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menyiapkan daftar simak trouble shooting
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan tata cara pelaporan sesuai prosedur 2. Menjelaskan cara
prosedur pembuatan laporan trouble shooting 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara menyiapkan daftar simak trouble shooting yang sesuai 4. Diskusi kelompok
tata cara pelaporan sesuai prosedur
prosedur
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*