• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU INFORMASI

OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL

KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

BUKU INFORMASI

OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL

KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I

MEKANIKAL

EDISI 2012

OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL

(2)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 1 dari 69

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 2

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3

1.4. Pengertian-pengertian / Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2. Pengertian Standar Kompetensi ... 6

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1. Strategi Pelatihan ... 12

3.2. Metode Pelatihan ... 13

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 13

BAB IV KEGIATAN AKHIR PRODUKSI ... 33

4.1. Umum ... 33

4.2. Teknik mematikan komponen penyalur aspal ... 34

4.3. Teknik mematikan komponen penyalur filler ... 41

4.4. Teknik mematikan komponen penyalur agregat ... 44

4.5. Pemeriksaan akhir produksi ... 54

4.6. Pembuatan laporan pekerjaan ... 62

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 68

5.1. Sumber Daya Manusia ... 68

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ... 68

5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan ... 69

(3)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 2 dari 69

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis kompetensi

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2. Kompeten di tempat kerja

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri.

1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.

2) Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

2) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

(4)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 3 dari 69

c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

3) Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan

1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:

a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/

tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:

a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency- RCC)

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2. Persyaratan

Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah:

(5)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 4 dari 69

1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian/Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian/Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang

(6)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 5 dari 69

didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

(7)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 6 dari 69

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Mesin Pencampur Aspal yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan kegiatan akhir produksi - Kode Unit FKK.MP.02.006.02, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

• Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;

• Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);

• Pelaksanaan Pemeliharaan Harian Mesin Pencampur Aspal;

• Teknik Menghidupkan Komponen Mesin Pencampur Aspal;

• Teknik Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal untuk Menyalurkan Aspal

• Teknik Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal untuk Menyalurkan Agregat dan Filler

Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix).

2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Melakukan kegiatan akhir produksi”.

2.2.3. Durasi/waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

(8)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 7 dari 69

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

• Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

• Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

• Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal teknik memroduksi campuran aspal panas (hot mix).

2.3.2 Judul Unit : Melakukan kegiatan akhir produksi.

2.3.3 Kode Unit : FKK.MP.02.006.02 2.3.4 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan akhir produksi.

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Mematikan komponen

penyalur aspal sesuai dengan prosedur

1.1 Katup tiga arah (three way valve) diperiksa sesuai dengan prosedur.

1.2 Katup tiga arah (three way valve) ditutup sesuai dengan prosedur.

1.3 Sisa aspal dalam pipa penyalur aspal dialirkan ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus.

1.4 Nozzle penyemprot aspal dibersihkan sesuai dengan prosedur.

1.5 Pompa penyalur aspal dimatikan setelah pipa penyalur aspal dibersihkan.

2. Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan prosedur

2.1 Filler elevator dimatikan sesuai dengan prosedur.

2.2 Screw conveyor storage filler dimatikan (bila dilengkapi).

2.3 Komponen penyalur filler dibersihkan dari debu atau filler yang masih melekat.

3. Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan prosedur

3.1 Komponen cold conveyor dimatikan sesuai dengan prosedur..

3.2 Dryer dimatikan setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan prosedur.

3.3 Vibrating screen dimatikan setelah hot elevator dimatikan sesuai dengan prosedur.

(9)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 8 dari 69

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 3.4 Mixer dimatikan setelah material dalam hotbin

dikosongkan melalui mixer sesuai dengan prosedur.

3.5 Pompa air dimatikan setalah exhaust fan dan dust collector dimatikan sesuai dengan prosedur.

4. Melakukan

pemeriksaan akhir sesuai dengan prosedur

4.1 Kompresor dimatikan sesuai dengan prosedur.

4.2 Ruang operator diperiksa sesuai dengan prosedur dari kemungkinan adanya kotoran dan material yang mudah terbakar.

4.3 Komponen mesin pencampur aspal dibersihkan dari kemungkinan adanya material yang tersisa sesuai dengan prosedur.

4.4 Kondisi lingkungan diperiksa sesuai dengan prosedur dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran selama waktu tunggu.

5. Membuat laporan pekerjaan

5.1 Data/hasil pencatatan terkait dengan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan hidup dikompilasi dan diperiksa sesuai dengan prosedur.

5.2 Kompilasi bahan laporan diperiksa kebenaran dan kelengkapan materinya.

5.3 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas dibuat pada formulir yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pencatatan.

5.4 Laporan pelaksanaan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan dibuat sesuai dengan prosedur.

5.5 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas, K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan diperiksa kembali sebelum dikirimkan sesuai dengan prosedur.

2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja untuk menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan dan pembuatan laporan kekerjaan setelah selesai mengoperasikan mesin pencampur aspal;

2) Unit kompetensi ini dilakukan setelah selesai mengoperasikan mesin pencampur aspal dalam memroduksi campuran aspal panas;

3) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan bahan pelumas, buku petunjuk pemeliharaan dan standard tools yang selalu tersimpan di unit alat;

(10)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 9 dari 69

4) Unit kompetensi ini diterapkan untuk mesin pencampur aspal tipe batch dalam kondisi lingkungan yang mendukung.

b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:

a) Mesin pencampur aspal, selesai dioperasikan;

b) Tools untuk pemeliharaan harian antara lain:

- Standard tools untuk mesin pencampur aspal;

- Pompa gemuk (grease gun)

- Alat pembersih material yang menempel c) Alat Pelindung Diri (APD);

d) Alat Pengaman Kerja (APK).

2) Bahan:

a) Surat Perintah Kerja dan Job Mix Formula;

b) Material produksi;

c) Bahan bakar;

d) Gemuk (grease);

e) Minyak pelumas (untuk penambahan);

f) Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal;

g) Daftar simak (check list) laporan pemeliharaan;

c. Tugas-tugas yang harus dilakukan :

1) Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan prosedur;

2) Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan prosedur;

3) Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan prosedur;

4) Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan prosedur;

5) Membuat laporan pekerjaan.

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan

1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja;

2) Undang-undang tentang Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan;

3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal;

4) Manual Pemeriksaan Unit Pencampur Aspal Panas (Asphal Mixing Plant) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga – Depertemen Pekerjaan Umum.

2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian

1) Prosedur penilaian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat

(11)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 10 dari 69

kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

2) Tempat

Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.

3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :

• FKK.MP.01.001.02 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja;

• FKK.MP.01.002.02 : Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja;

• FKK.MP.02.001.02 : Melakukan pemeliharaan mesin pencampur aspal;

• FKK.MP.02.002.02 : Menghidupkan komponen mesin pencampur aspal sesuai dengan prosedur.

• FKK.MP.02.003.02 : Mengoperasikan mesin mesin pencampur aspal untuk menyalurkan aspal sesuai dengan prosedur.

• FKK.MP.02.004.02 : Mengoperasikan mesin pencampur aspal untuk menyalurkan agregat dan filler sesuai dengan prosedur.

FKK.MP.02.005.02 : Melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix).

4) Keterkaitan dengan kompetensi lain:

• -

b. Kondisi Pengujian

1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan kegiatan mematikan komponen penyalur aspal, komponen penyalur filler dan komponen penyalur agregat sesuai dengan prosedur serta membuat laporan pekerjaan, yang merupakan bagian dari pekerjaan pengoperasian mesin pencampur aspal untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix);

2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis dan demonstrasi/praktek;

3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja.

(12)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 11 dari 69

c. Pengetahuan yang diperlukan:

1) Komunikasi;

2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);

3) Struktur dan fungsi komponen utama mesin pencampur aspal;

4) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal;

5) Pengetahuan material campuran aspal panas;

6) Pengoperasian komputer;

7) Matematika;

8) Sistem pelaporan.

d. Keterampilan yang dibutuhkan :

1) Melakukan komunikasi dengan benar di tempat kerja;

2) Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan selama melakukan pemeliharaan mesin pencampur aspal;

3) Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan prosedur;

4) Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan prosedur;

5) Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan prosedur;

6) Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan prosedur;

7) Membuat laporan pekerjaan.

e. Aspek Kritis

1) Kecermatan dalam mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan prosedur;

2) Kecermatan dalam mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan prosedur;

3) Kecermatan dalam mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan prosedur;

4) Ketelitian dalam melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan prosedur;

5) Kedisiplinan dalam membuat laporan pekerjaan.

2.3.8 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi

2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

(13)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 12 dari 69

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan/perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.

b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan

(14)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 13 dari 69

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.

Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan:

Unit Kompetensi Melakukan kegiatan akhir produksi

Elemen Kompetensi 1 Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan prosedur

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Katup tiga arah (three way valve) diperiksa sesuai dengan prosedur 1) Dapat

menjelaskan prosedur pemeriksaan katup tiga arah

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu memeriksa katup tiga arah (three way

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

memerik- sa katup tiga arah (three

1. Menjelaskan prose- dur pemeriksaan katup tiga arah.

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk memeriksa posisi bukaan katup tiga arah.

1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan

Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Peraturan

5

(15)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 14 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

(three way valve) 2) Harus mampu

memeriksa posisi bukaan katup tiga arah sesuai dengan prosedur 3) Mampu

menentukan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi aspal panas

valve) sesuai dengan prosedur

way valve) sesuai dengan prosedur

3. Menjelaskan prosedur serta menunjukkan langkah pelaksanaan untuk menentukan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi aspal panas.

4. Diskusi kelompok : - Prosedur

pemeriksaan katup tiga arah.

- Prosedur

pemeriksaan posisi bukaan katup tiga arah.

- Prosedur penentuan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi aspal panas

5. Mendemonstrasikan:

- Pemeriksaan posisi bukaan katup tiga arah

- Pelaksanaan untuk menentukan posisi bukaan katup tiga arah untuk penya- luran atau sirkulasi aspal panas

K3L

15*

25***

1.2 Katup tiga arah (three way valve) ditutup sesuai dengan prosedur 1) Dapat

menjelaskan prosedur penutupan katup tiga arah 2) Harus mampu

mengatur posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal sesuai dengan prosedur 3) Mampu

memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu menutup katup tiga arah (three way valve) sesuai dengan prosedur

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

menutup katup tiga arah (three way valve) sesuai dengan prosedur

1. Menjelaskan prose- dur penutupan katup tiga arah.

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal.

3. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal.

4. Diskusi kelompok : - Prosedur

penutupan katup tiga arah.

- Prosedur pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal.

- Prosedur pelaksanaan memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal 5. Mendemonstrasikan:

- Pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

5

15*

25***

(16)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 15 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

- Memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal 1.3 Sisa aspal dalam pipa

penyalur aspal dialirkan ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus 1) Dapat

menjelaskan prosedur pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal 2) Harus mampu

melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan

mengalirkan aspal panas ke dalam tangki sesuai dengan prosedur 3) Harus mampu

melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar sesuai dengan prosedur untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mengalirkan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

mengalir- kan sisa aspal da- lam pipa penyalur aspal ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak pa- nas ke da- lam tangki khusus

1. Menjelaskan prosedur pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal.

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalirkan aspal panas ke dalam tangki.

3. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 4. Diskusi kelompok :

- Prosedur pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal.

- Prosedur pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalir- kan aspal panas ke dalam tangki.

- Prosedur pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 5. Mendemonstrasikan:

- Pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalir- kan aspal panas ke dalam tangki - Pembersihan pipa

penyalur aspal dengan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

10

20*

30***

1.4 Nozzle penyemprot aspal dibersihkan sesuai dengan prosedur 1) Dapat

menjelaskan prosedur pembersihan nozzle penyemprot aspal 2) Mampu

mengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membersihkan nozzle penyemprot aspal sesuai dengan prosedur

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

member- sihkan nozzle pe- nyemprot aspal sesuai dengan prosedur

1. Menjelaskan prose- dur pembersihan nozzle penyemprot aspal.

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank.

3. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

15

(17)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 16 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

dan surge tank 3) Mampu

menyemprotkan minyak bakar dengan menggunakan pompa penyemprot aspal, untuk membersihkan nozzle sesuai prosedur untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 4) Mampu

mengoperasikan pompa

penyemprot aspal untuk membersih- kan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater

langkah pelaksanaan untuk menyemprotkan minyak bakar dengan menggunakan pom-pa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal tanpa oil heater.

4. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan mengoperasikan pompa penyemprot aspal untuk member- sihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater.

5. Diskusi kelompok : - Prosedur

pembersihan nozzle penyemprot aspal.

- Prosedur

mengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank.

- Prosedur menyemprotkan minyak bakar dengan menggu- nakan pompa penyemprot aspal untuk membersih- kan nozzle pada mesin pencampur aspal tanpa oil heater.

- Prosedur mengoperasikan pompa penyemprot aspal untuk member-sihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater.

6. Mendemonstrasikan:

- Pengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank - Menyemprotkan

minyak bakar dengan menggu- nakan pompa penyemprot aspal untuk membersih- kan nozzle pada mesin pencampur aspal tanpa oil heater - Pengoperasian

pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater

25**

35***

(18)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 17 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

1.5 Pompa penyalur aspal dimatikan setelah pipa penyalur aspal dibersihkan 1) Dapat

menjelaskan prosedur mematikan pompa penyalur aspal

2) Mampu mendeteksi bahwa pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa 3) Harus mampu

mematikan pompa penyalur aspal sesuai dengan prosedur

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan pompa penyalur aspal setelah pipa penyalur aspal dibersihkan

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan

1. Menjelaskan prose- dur mematikan pompa penyalur aspal.

2. Menjelaskan prosedur serta menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mendeteksi pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa.

3. Menjelaskan prosedur serta menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mematikan pompa penyalur aspal.

4. Diskusi kelompok : - Prosedur memati-

kan pompa penyalur aspal.

- Prosedur mendeteksi pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa.

- Prosedur mematikan pompa penyalur aspal.

5. Mendemonstrasikan:

- Pendeteksian pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa - Mematikan pompa

penyalur aspal

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

5

15*

25***

Diskusi kelompok:

- Prosedur pemeriksaan katup tiga arah (three way valve);

- Prosedur penutupan katup tiga arah;

- Prosedur pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal;

- Prosedur pembersihan nozzle penyemprot aspal;

- Prosedur mematikan pompa penyalur aspal

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d 1.5, sebelum melaksankan kegiatan praktik

90

Pelaksanaan praktik ” Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan prosedur” yang terdiri dari kegiatan praktik:

- Memeriksa katup tiga arah (three way valve);

- Menutup katup tiga arah (three way valve);

- Mengalirkan sisa aspal da-lam pipa penyalur aspal ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke da-lam tangki khusus;

- Membersihkan nozzle penyemprot aspal;

- Mematikan pompa penyalur aspal.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.4, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur.

140

Elemen Kompetensi 2 : Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan prosedur

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

2.1 Filler elevator dimatikan sesuai dengan prosedur 1) Dapat

menjelaskan prosedur mematikan filler elevator

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan filler elevator sesuai dengan

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

memati- kan filler elevator

1. Menjelaskan prose- dur mematikan filler elevator

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mendeteksi tidak tersisa filler

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

5

(19)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 18 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

2) Mampu mendeteksi tidak tersisa filler dalam bucket filler elevator 3) Harus mampu

mematikan filler elevator sesuai dengan prosedur

prosedur sesuai dengan prosedur

dalam bucket filler elevator

3. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mematikan filler elevator 4. Diskusi kelompok :

- Prosedur mematikan filler elevator - Prosedur

mendeteksi filler dalam bucket filler elevator

- Prosedur mematikan filler elevator

5. Mendemonstrasikan:

- Pendeteksian tidak tersisa filler dalam bucket filler elevator - Mematikan filler

elevator

pelaksanaan K3L

15*

25***

2.2 Screw conveyor storage filler dimatikan (bila dilengkapi) 1) Dapat

menjelaskan prosedur mematikan screw conveyor storage filler

2) Mampu mendeteksi tidak tersisa filler dalam screw conveyor 3) Mampu

mematikan screw conveyor storage filler sesuai dengan prosedur

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan screw conveyor storage filler (bila dilengkapi)

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

memati- kan screw conveyor storage filler (bila dileng- kapi)

1. Menjelaskan prose- dur mematikan screw conveyor storage filler.

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mendeteksi tidak tersisa filler dalam screw conveyor.

3. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mematikan screw conveyor storage filler.

4. Diskusi kelompok : - Prosedur

mematikan screw conveyor storage filler.

- Prosedur mendeteksi filler dalam screw conveyor.

- Prosedur mematikan screw conveyor storage filler.

5. Mendemostrasikan:

- Pendeteksian tidak tersisa filler dalam screw conveyor - Mematikan screw

conveyor storage filler

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

5

15*

25***

2.3 Komponen penyalur filler dibersihkan dari debu atau filler yang masih melekat 1) Dapat

menjelaskan kegiatan pembersihan komponen penyalur filler

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

member- sihkan kompo- nen penyalur

1. Menjelaskan prose- dur pembersihan komponen penyalur filler.

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk memeriksa kondisi komponen penyalur filler dari

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

5

(20)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 19 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

2) Mampu memeriksa kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat 3) Harus mampu

membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat secara tertib dan teliti.

masih melekat filler dari debu atau filler yang masih melekat

debu atau filler yang masih melekat.

3. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat.

4. Diskusi kelompok : - Prosedur

pembersihan komponen penyalur filler.

- Prosedur pemeriksaan kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat.

- Prosedur membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat.

5. Mendemonstrasikan:

- Pemeriksaan kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat - Pembersihkan

komponen penya- lur filler dari debu atau filler yang masih melekat

15*

25***

Diskusi kelompok:

- Prosedur mematikan filler elevator;

- Prosedur mematikan screw conveyor storage filler - Kegiatan pembersihan komponen penyalur filler.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d 2.3, sebelum melaksankan kegiatan praktik

45

Pelaksanaan praktik ” Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan prosedur” yang terdiri dari kegiatan praktik:

- Mematikan filler elevator;

- Mematikan screw conveyor storage filler (bila dilengkapi);

- Membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur.

75

Elemen Kompetensi 3 : Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan prosedur

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

3.1 Komponen cold conveyor dimatikan sesuai dengan prosedur 1) Dapat

menjelaskan teknik mematikan cold conveyor 2) Harus mampu mematikan cold

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan komponen cold conveyor sesuai dengan prosedur

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

mematikan komponen cold conveyor sesuai

1. Menjelaskan prose- dur mematikan cold conveyor

2. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mematikan cold feeder atau menutup gate cod bin 3. Menjelaskan prose-

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

15

(21)

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 20 dari 69

1 2 3 4 5 6 7

feeder atau menutup gate cold bin sesuai dengan prosedur 3) Mampu

memeriksa sabuk (belt) cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa 4) Harus mampu

mematikan cold conveyor sesuai dengan prosedur

dengan prosedur

dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk memeriksa sabuk cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa

4. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mematikan cold conveyor 5. Diskusi kelompok :

- Prosedur mematikan cold conveyor - Prosedur

mematikan cold feeder atau menutup gate cod bin

- Prosedur pemeriksaan sabuk cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa - Prosedur

mematikan cold conveyor

6. Mendemonstrasikan:

- Mematikan cold feeder atau menu- tup gate cod bin - Memeriksa sabuk

cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa - Mematikan cold

conveyor

25*

35***

3.2 Dryer dimatikan setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan prosedur 1) Dapat

menjelaskan prosedur mematikan dryer 2) Mampu

memeriksa sabuk (belt) pada belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dari kemungkinan adanya agregat yang masih tersisa 3) Mampu

memeriksa dryer untuk memasti- kan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan dryer setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan prosedur

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

mematikan dryer setelah burner pada dryer dan belt conveyor (peng- hubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan prosedur

1. Menjelaskan prose- dur mematikan dryer 2. Menjelaskan prose-

dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk memeriksa sabuk pada belt con- veyor dari kemung- kinan adanya agregat yang masih tersisa 3. Menjelaskan prose-

dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk memeriksa dryer untuk memas- tikan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer 4. Menjelaskan prose-

dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mematikan dryer burner 5. Menjelaskan prose-

dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan mematikan belt conveyor

6. Menjelaskan prose- dur dan menunjukkan

1. Buku Petun- juk Pemeli- haraan dan Pengopera- sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman

pelaksanaan K3L

15

Gambar

Gambar 1: Posisi bukaan katup 3 arah
Gambar 2: Sistim distribusi aspal panas
Gambar 3: Pengeluaran aspal dari dalam pipa dan bak penimbang aspal (Sirkulasi)Tangki Penimbang Pompa penyemprot Ke batang penyemprotDrain Buka Tutup Pompa Aspal
Gambar 4: Pembilasan aspal dari dalam pipa aspal
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Kompetensi ini memberikan kejelasan untuk melakukan pengujian material aspal sebagai tambahan kepastian spesifikasi pabrik yang telah ditetapkan. 2) Unit ini berlaku

Kebutuhan peralatan harus disesuaikan dengan kapasitas alat-alat, volume produksi per satuan waktu, waktu siklus, kondisi jalan untuk transportasi termasuk kondisi

- Pelaksana mengecek kebenaran pengukuran hasil pekerjaan sub kontraktor/mandor dengan opname hasil pekerjaan (yang ditandatangani kepala proyek, direksi lapangan

Hasil dari kegiatan ini adalah disediakannya sarana produksi antara lain mesin penggiling ubi dan mesin pencampur adonan yang sesuai dengan standar proses

dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?.. Mampu mengawasi penempatan material di lapangan untuk penghamparan. Mampu melakukan koordinasi dengan operator

14) Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia. 15) Harus mampu memastikan hitungan persen berat benda uji dari

a) Mampu melakukan komunikasi dengan operator alat. b) Mampu melakukan koordinasi dengan operator alat. c) Mampu mengidentifikasi jenis alat penghamparan yang dibutuhkan. d) Harus

mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan perusahaan untuk dapat mengikuti sertifikasi keterampilan. 2) Pemilihan berdasar mulai