• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

4.4. Teknik mematikan komponen penyalur agregat

Penanganan komponen penyalur agregat agak berbeda dengan penanganan komponen penyalur filler dan komponen penyalur aspal, dimana pada komponen penyalur agregat kegiatan menghidupkan dan mematikan komponen melibatkan cukup banyak komponen dan ada saling keterkaitan satu dengan yang lainnya.

4.4.1 Teknik mematikan komponen cold conveyor a. Teknik mematikan cold conveyor

Komponen cold conveyor merupakan komponen penyalur agregat yang pertama menyalurkan agregat dari cold bin, sehingga untuk mengakhiri penyaluran agregat atau menghentikan pengoperasian mesin pencampur aspal, komponen cold conveyor ini adalah yang pertama yang dimatikan sehingga tidak terjadi lagi penyaluran agregat baru dari cold bin.

Sebelum cold conveyor dimatikan maka penyuplai awal agregat dari cold bin yaitu cold feeder harus dimatikan atau gate cold bin harus ditutup lebih dahulu.

b. Teknik mematikan cold feeder atau menutup gate cold bin sesuai dengan prosedur

Cold feeder mengatur penyaluran agregat dingin dari cold bin untuk seterusnya disalurkan melalui cold conveyor ke dryer.

Cold feeder merupakan komponen yang sangat menentukan hasil produksi campuran aspal panas, baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.

1) Periksa kondisi pengoperasian mesin pencampur aspal, pastikan pengoperasian akan segera dihentikan;

2) Periksa kondisi penyaluran agregat dingin, pastikan tidak ada lagi penyaluran agregat baru dari cold bin;

3) Tutup gate cold bin untuk menghentikan pengeluaran agregat dari cold bin;

4) Matikan cold feeder sesuai prosedur

c. Pemeriksaan sabuk (belt) cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa

Selama pengoperasian mesin pencampur aspal, agregat disalurkan di atas sabuk (belt) cold conveyor dan langsung disalurkan ke dalam

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 45 dari 69

dryer melalui joint conveyor (belt conveyor). Meskipun agregat yang ada di atasnya langsung disalurkan, namun pemeriksaan terhadap kemungkinan masih ada tersisa agregat di atasnya harus dilakukan untuk memastikan sabuk (belt) bersih tidak menahan agregat di atasnya.

1) Periksa tidak ada penyaluran agregat dari cold feeder atau melalui gate cold bin;

2) Periksa tidak tersisa agregat di atas sabuk cold conveyor;

3) Jalankan cold conveyor tanpa beban, dan pastikan kondisinya baik (tidak rusak/robek), bergerak lurus dan rata.

d. Teknik mematikan cold conveyor sesuai dengan prosedur

Cold conveyor dapat dimatikan bila penyaluran agregat dari cold bin telah dihentikan, komponen pengisi (cold feeder) telah dimatikan dan gate cold bin telah ditutup.

Bila cold conveyor dimatikan maka tidak ada lagi penyaluran agregat, jadi agregat yang masih ada pada komponen penyalur agregat adalah agregat sisa produksi yang akan dimanfaatkan untuk membersihkan mixer.

1) Periksa gate cold bin, pastikan telah tertutup;

2) Periksa cold feeder, pastikan telah dimatikan;

3) Matikan cold conveyor sesuai dengan prosedur.

4.4.2 Teknik mematikan dryer a. Prosedur mematikan dryer

Dryer dioperasikan untuk mengeringkan dan memanaskan agregat yang disalurkan dari cold bin melalui cold conveyor dan joint/belt conveyor (atau cold elevator), sehingga hubungan pengoperasian ketiga komponen tersebut saling terkait. Pemanasan agregat dalam dryer dilakukan dengan penyalaan dryer burner, sehingga untuk mematikan dryer harus menunggu dimatikannya cold conveyor, dryer burner dan joint/belt conveyor.

Dryer dimatikan bila telah dilakukan pendinginan (cooling down) dan tidak terdapat lagi sisa agregat di dalamnya.

b. Pemeriksaan sabuk (belt) pada belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer)

Joint/belt conveyor dapat dimatikan bila penyaluran agregat dari cold bin telah dihentikan dan cold conveyor telah dimatikan dan bila joint/belt conveyor dimatikan maka tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer.

1) Periksa cold conveyor dan pastikan telah dimatikan;

2) Periksa sabuk (belt) joint/belt conveyor, pastikan tidak tersisa agregat di atasnya;

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi Buku Informasi

3) Tetap jalankan

pastikan dalam keadaan dan datar

c. Pemeriksa

agregat ke dalam

Agregat yang disalurkan dari

dikeringkan dan dipanaskan. Penyaluran agregat melalui dan joint/belt conveyor

produksi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penyaluran agregat dihentikan yaitu dengan dimatikannya conveyor

dryer.

1) Periksa penyaluran agregat

tidak ada lagi agregat yang disalurkan ke dalam 2) Dryer

dalam

d. Teknik mematikan Nyala api

kualitas campuran aspal panas dan juga menentukan biaya operasi suatu unit

1) Periksa panyaluran agregat ke dalam ada lagi penyaluran agregat ke dalam 2) Teknik mematikan

mesin pencampur aspal, yaitu:

a) Bila s

Tekan tombol STOP pada b) Bila s

(1) (2) (3)

Gambar 7: Screw conveyor

Kegiatan Akhir Produksi

Edisi: 2-2012

Tetap jalankan joint/belt conveyor dan periksa

pastikan dalam keadaan baik (tidak rusak/robek, bergerak lurus dan datar/tidak berbelombang.

emeriksaan dryer untuk memastikan tidak ada agregat ke dalam dryer

Agregat yang disalurkan dari cold bin masuk ke dalam dikeringkan dan dipanaskan. Penyaluran agregat melalui

joint/belt conveyor secara terus menerus sesua produksi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penyaluran agregat dihentikan yaitu dengan dimatikannya conveyor, sehingga tidak ada lagi agregat baru yang masuk ke dalam

Periksa penyaluran agregat di atas joint/belt conveyor tidak ada lagi agregat yang disalurkan ke dalam dryer

Dryer terus dioperasikan untuk menyalurkan agregat yang tersisa di dalam dryer ke vibrating screen melalui hot elevator

mematikan dryer burner

Nyala api dari burner merupakan salah satu kunci yang mempengaruhi kualitas campuran aspal panas dan juga menentukan biaya operasi suatu unit mesin pencampur aspal.

Pemakaian bahan bakar yang tepat akan menentukan pembakaran yang sempurna, meniadakan/mengurangi polusi dan menurunkan biaya operasi, sehingga bila pengoperasian mesin pencampur

dryer burner

dimatikan sesuai dengan prosedur.

Periksa panyaluran agregat ke dalam dryer, pastikan sudah tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer;

Teknik mematikan dryer burner tergantung pada s mesin pencampur aspal, yaitu:

Bila sistem otomatis:

Tekan tombol STOP pada Panel Kendali Dryer Bila sistem operasi manual:

(1) Set sakelar bahan bakar kepada “AUTOMATIC”

(2) Set sakelar IGNITION (3) dan tekan tombol STOP.

Gambar 7: Screw conveyor

Halaman: 46 dari 69 dan periksa kondisi sabuk, baik (tidak rusak/robek, bergerak lurus

untuk memastikan tidak ada lagi penyaluran

masuk ke dalam dryer untuk dikeringkan dan dipanaskan. Penyaluran agregat melalui cold conveyor secara terus menerus sesuai dengan proses

Penyaluran agregat dihentikan yaitu dengan dimatikannya cold , sehingga tidak ada lagi agregat baru yang masuk ke dalam

joint/belt conveyor, pastikan dryer;

terus dioperasikan untuk menyalurkan agregat yang tersisa di hot elevator.

merupakan salah satu kunci yang mempengaruhi kualitas campuran aspal panas dan juga menentukan biaya operasi

Pemakaian bahan bakar yang tepat akan menentukan pembakaran yang sempurna,

iadakan/mengurangi polusi dan menurunkan biaya

, sehingga bila pengoperasian mesin r aspal selesai, burner harus segera dimatikan sesuai dengan

, pastikan sudah tidak

tergantung pada sistem operasi

Dryer Burner sakelar bahan bakar kepada “AUTOMATIC”;

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 47 dari 69

e. Teknik mematikan belt conveyor

Belt conveyor atau joint conveyor yang menghubungkan cold conveyor dengan dryer, berfungsi untuk menyalurkan agregat dari cold conveyor ke dalam dryer dan untuk mematikan komponen penyalur agregat ini harus benar urutannya.

1) Periksa kondisi cold conveyor, dan pastikan telah dimatikan sehingga tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer;

2) Perhatikan sabuk pada belt/joint conveyor dan pastikan tidak ada tersisa agregat pada sabuk conveyor;

3) Matikan belt/joint conveyor sesuai dengan prosedur.

f. Teknik pendinginan dryer

Selama pengoperasian mesin pencampur aspal, proses pengeringan dan pemanasan agregat dalam dryer berlangsung terus menerus dengan penyalaan api dryer burner sehingga kondisi fisik dryer juga dalam kondisi panas yang cukup tinggi.

Pendinginan (cooling down) perlu dilakukan dengan membiarkan dryer berputar beberapa saat dan dibantu dengan hisapan exhauster yang masih dioperasikan, dan kondisi ini juga memberi kesempatan abu yang masih tertinggal dapat dihisap keluar dryer dialirkan ke dalam dust collector.

1) Periksa kondisi operasi dryer, biarkan berputar tanpa beban untuk beberapa saat sampai drum dryer cukup dingin untuk dimatikan;

2) Periksa kondisi operasi exhauster, pastikan masih hidup untuk menghisap abu dan panas dalam dryer;

3) Periksa kondisi asap yang keluar pada cerobong, pastikan dalam kondisi bersih tidak ada pengaruh panas dari nyala api burner g. Teknik mematikan dryer

Proses pendinginan cukup memberikan pengaruh kepada kondisi dryer yang akan dimatikan, sehingga tidak terjadi penurunan temperatur yang mendadak pada dryer.

Dryer dimatikan bila tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer dan cold conveyor dan belt/joint conveyor telah dimatikan.

1) Periksa kondisi dryer, pastikan pendinginan (cooling down) telah dilakukan sesuai prosedur;

Cold Bin Belt/Joint

Conveyor

Cold Conveyor

Dryer

Gambar 8: Komponen penyalur agregat dingin

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi Buku Informasi

2) Periksa kondisi telah dimatikan;

3) Periksa agregat dalam keluar dari

4) Matikan dryer

4.4.3 Teknik mematikan

a. Prosedur mematikan

Pada akhir produksi kondisi

agregat yang masih tersalurkan dari vibrating screen

lagi agregat dari disalurkan ke dalam Vibrating screen agregat ke dalam agregat di dalam bin.

b. Pendeteksi ke dalam

Selama proses pendinginan dan secara berangsur

akhirnya agregat di dalam screen.

Untuk menghentikan pengoperasian dideteksi bahwa agregat yang masuk dari

Gambar 9: Penyaluran Sisa Agregat Panas 1

Kegiatan Akhir Produksi

Edisi: 2-2012

Periksa kondisi cold conveyor dan belt/joint conveyor telah dimatikan;(lihat Gambar 8)

Periksa agregat dalam dryer, pastikan tidak ada lagi agregat yang keluar dari dryer selama proses pendinginan dryer

Matikan dryer dengan menekan tombol STOP pada panel kendali dryer sesuai prosedur.

ematikan vibrating screen rosedur mematikan vibrating screen

ada akhir produksi kondisi vibrating screen telah bersih dari sisa agregat yang masih tersalurkan dari dryer melalui hot elevator

vibrating screen perlu terus dioperasikan sampai tidak ada penyaluran lagi agregat dari hot elevator dan semua agregat didalamnya telah disalurkan ke dalam hot bin.

Vibrating screen dapat dimatikan bila telah tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam vibrating screen, hot elevator telah dimatikan dan agregat di dalam vibrating screen telah habis tersalurkan ke dalam

endeteksian tidak terdapat agregat yang masuk dari ke dalam vibrating screen

Selama proses pendinginan dryer, masih tersisa agregat di dalamnya dan secara berangsur-angsur disalurkan ke dalam hot elevator

akhirnya agregat di dalam dryer habis tersalurkan

Untuk menghentikan pengoperasian vibrating screen dideteksi bahwa agregat yang masuk dari hot elevator

Gambar 9: Penyaluran Sisa Agregat Panas 2

3

d c b

a

Halaman: 48 dari 69 belt/joint conveyor, pastikan

, pastikan tidak ada lagi agregat yang dryer;

STOP pada panel kendali

telah bersih dari sisa hot elevator, maka perlu terus dioperasikan sampai tidak ada penyaluran dan semua agregat didalamnya telah

dapat dimatikan bila telah tidak ada lagi penyaluran telah dimatikan dan habis tersalurkan ke dalam hot

tidak terdapat agregat yang masuk dari hot elevator

, masih tersisa agregat di dalamnya hot elevator sampai ke dalam vibrating

vibrating screen, harus dapat hot elevator telah habis dan Keterangan Gambar:

(1) Hot elevator (2) Vibrating screen (3) Hot bin

(a) Bin No.1 (b) Bin No.2 (c) Bin No.3 (d) Bin No.4

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 49 dari 69

dryer telah dimatikan sehingga tidak terjadi penyaluran agregat panas dari hot elevator ke dalam vibrating screen.

1) Periksa kondisi dryer, pastikan telah dimatikan dan tidak ada penyaluran agregat ke dalam hot elevator;

2) Periksa kondisi agregat dalam hot elevator, pastikan telah tersalurkan semuanya dan tidak tersisa lagi agregat yang masuk ke dalam vibrating screen dari hot elevator.

c. Pendeteksian tidak terdapat agregat yang tersisa dalam vibrating screen

Vibrating screen dioperasikan terus sampai agregat di dalam ayakan semuanya tersalurkan ke dalam hot bin. Getaran vibrating screen akan membantu melepaskan agregat yang menempel pada ayakan dan yang kemungkinan menempel pada dinding hot bin.

1) Periksa kondisi agregat dalam hot elevator, pastikan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam vibrating screen;

2) Periksa kondisi agregat dalam hot bin, pastikan tidak ada lagi penambahan agregat dari vibrating screen;

3) Periksa kondisi agregat dalam vibrating screen, pastikan tidak terdeteksi adanya sisa agregat di dalamnya.

d. Teknik mematikan hot elevator

Hot elevator merupakan komponen pertama yang menerima agregat panas yang disalurkan dari dryer untuk diteruskan ke dalam vibrating screen, sehingga bila tidak ada lagi penyaluran agregat dari dryer dan dryer telah dimatikan, maka penyaluran agregat panas telah dihentikan dan hot elevator telah dapat dimatikan.

1) Periksa kondisi penyaluran agregat, pastikan penyaluran agregat dari dryer telah dihentikan;

2) Periksa kondisi agregat dalam bucket hot elevator, pastikan tidak tersisa agregat di dalamnya;

3) Periksa kondisi penyaluran agregat ke dalam vibrating screen, pastikan tidak ada lagi penyaluran agregat dari hot elevator ke dalam vibrating screen;

4) Matikan hot elevator dengan menekan tombol STOP pada panel kendali hot elevator sesuai prosedur.

e. Teknik mematikan vibrating screen

Bila tidak ada lagi penyaluran agregat dari hot elevator, maka agregat yang tersisa di dalam vibrating screen merupakan agregat yang terakhir yang disaring dan disalurkan ke dalam hot bin. Maka bila agregat dalam vibrating screen telah tersalurkan dan tidak tersisa lagi agregat di dalamnya, vibrating telah dapat dimatikan.

1) Periksa penyaluran agregat, pastikan tidak ada lagi penyaluran dari hot elevator;

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi Buku Informasi

2) Periksa kondisi agregat dalam tersisa agregat di dalamnya 3) Periksa kondisi

4) Matikan panel kendali 4.4.4 Teknik mematikan

a. Prosedur mematikan

Agregat diaduk dengan membersihkan

agregat ini dibuang dan tidak dipakai lagi.

b. Penyaluran agregat yang tersisa dalam Agregat

yang secara langsung diaduk yang dipakai untuk membersihkan 1) Periksa sisa agregat yang ditampung dalam terpasang pada

dikeluarkan semuanya tidak menyisakan agregat meskipun hanya sedikit.

Untuk mengeluarkan agregat dari dalam dibantu dengan men

menggetar hot bin.

Gambar 10: Penyaluran sisa agregat ke

Kegiatan Akhir Produksi

Edisi: 2-2012

Periksa kondisi agregat dalam vibrating screen tersisa agregat di dalamnya;

Periksa kondisi hot elevator, pastikan telah dimatikan;

Matikan vibrating screen dengan menekan tombol STOP pada panel kendali vibrating screen sesuai prosedur.

ematikan mixer rosedur mematikan mixer

Semua sisa agregat dari hot bin

dalam

bin penimbang agregat (2).

Dengan mengoperasikan mixer, sisa

panas tersebut diaduk untuk membersihkan bagian dalam

sisa material produksi dalam

Agregat diaduk dengan paddles dalam mixer membersihkan liner, paddles dan paddle tips dari agregat ini dibuang dan tidak dipakai lagi.

enyaluran agregat yang tersisa dalam hot bin ke dalam Agregat panas yang tersisa dalam hot bin disalurkan ke dalam yang secara langsung diaduk yang dipakai untuk membersihkan

Periksa sisa agregat yang ditampung dalam hot bin indikator (electronic indicator);

Salurkan sisa agregat tersebut ke dalam mixer penimbang agregat (2);

Periksa mixer dan pastikan sisa agregat panas telah masuk ke dalam mixer.

Pendeteksian sisa agregat dalam hot bin

Sisa agregat dalam hot bin dapat dideteksi melalui indi terpasang pada hot bin. Sisa agregat dalam hot bin

dikeluarkan semuanya tidak menyisakan agregat meskipun hanya

Untuk mengeluarkan agregat dari dalam hot bin

dibantu dengan menghidupkan kembali vibrating screen

menggetar hot bin dan 0melepas agregat yang melekat pada dinding

1

2

3

Gambar 10: Penyaluran sisa agregat ke dalam mixer

Halaman: 50 dari 69 vibrating screen, pastikan tidak

, pastikan telah dimatikan;

dengan menekan tombol STOP pada

Semua sisa agregat dari hot bin (1) disalurkan ke dalam mixer (3) melalui bin penimbang agregat

Dengan mengoperasikan , sisa agregat panas tersebut diaduk untuk membersihkan bagian dalam mixer dari sisa material produksi dalam mixer.

mixer berfungsi untuk dari mixer. Campuran

ke dalam mixer disalurkan ke dalam mixer yang secara langsung diaduk yang dipakai untuk membersihkan mixer.

hot bin (1) melalui mixer (3) melalui bin dan pastikan sisa agregat panas telah masuk ke

dapat dideteksi melalui indikator yang hot bin ini harus dikeluarkan semuanya tidak menyisakan agregat meskipun hanya

hot bin, bila diperlukan vibrating screen untuk melepas agregat yang melekat pada dinding

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi

Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 51 dari 69

1) Lakukan pendeteksian sisa agregat yang masih ditampung dalam hot bin melalui indikator (electronic indicator) yang terpasang pada tiap hot bin;

2) Semua sisa agregat dalam hot bin harus dikeluarkan dan disalurkan ke dalam mixer melalui bin penimbang agregat;

3) Bila ditemui kesulitan mengeluarkan agregat dari hot bin, dapat dibantu dengan menghidupkan vibrating screen untuk melepas agregat yang melekat melalui getaran vibrating screen.

d. Pembersihan mixer dengan mengoperasikan mixer yang terisi sisa agregat, filler dan aspal

Sisa agregat panas yang telah masuk ke dalam mixer diaduk dengan mengoperasikan mixer. Pengoperasian mixer ini digunakan untuk membersihkan mixer, sehingga ketika campuran ini dikeluarkan dari mixer, maka mixer telah bersih dari sisa material produksi.

Biasanya satu atau dua batch dari agregat panas yang tersisa, akan digunakan untuk membersihkan mixer dan dayung (padles), dan tidak boleh digunakan lagi sebagaimana agregat bersih.

Mixer harus dikosongkan dari material produksi atau campuran aspal panas, karena material yang tersisa di dalam mixer akan menyebabkan kerusakan gate (melengkung).

1) Periksa sisa agregat panas yang telah disalurkan ke dalam mixer, pastikan tidak ada yang tesisa agregat di dalam hot bin;

2) Operasikan mixer untuk mengaduk sisa agregat panas (dry mixing), sekaligus untuk membersihkan bagian dalam dari mixer;

3) Pekerjaan pembersihan mixer ini dilakukan pada kondisi agregat panas dari hot bin masih panas.

e. Teknik menuangkan campuran yang tidak terpakai keluar dari mixer

Sisa agregat panas yang telah diaduk dalam mixer harus dikeluarkan dari mixer. Agregat dikeluarkan dari mixer dengan menuangkan ke dalam alat angkut untuk ditumpahkan di tempat yang ditentukan.

1) Periksa kesiapan alat angkut, lakukan koordinasi dengan operator dump truck;

2) Berikan isyarat untuk penuangan material dari mixer;

3) Berikan isyarat penuangan material telah selesai.

f. Teknik mematikan mixer

Mixer merupakan komponen penyalur agregat terakhir yang menerima penyaluran material dan memroses menjadi campuran aspal panas.

Pada kegiatan akhir, mixer tersebut juga merupakan komponen utama mesin pencampur aspal yang terakhir dimatikan.

Untuk kondisi ini, sebelum mixer dimatikan diperlukan perhatian terhadap kemungkinan masih ada masalah yang perlu penanganan lebih lanjut.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Produksi Buku Informasi

1) Periksa kondisi material di dalam material di dalam

2) Periksa ko

pastikan dalam kondisi baik;

3) Matikan mixer 4) Gate

4.4.5 Teknik mematikan pompa air

a. Prosedur mematikan pompa air dan

Pompa air dan pengumpul abu ( dari pengumpul abu sekunder ( pengumpul abu basah ( semburan

abu. Dan pengumpul abu sekunder lainnya adalah tipe dry filter

sebagai

Pengumpul abu ini tidak dioperasikan lagi bila proses produksi campuran aspal panas telah dihentikan

gas buang yang perlu dikendalikan kebersihannya pengumpul abu ini telah dapat dimatikan.

b. Pendeteksi

Bila pengoperasian telah dihentikan,

pemanasan agregat yang menimbulkan gas buang Maka gas bu

terlihat lagi, dan komponen pengumpul abu tidak perlu dioperasikan.

1) Periksa semua komponen penyalur agregat, penyalur penyalur aspal telah dimatikan;

2) Periksa komponen pengumpul de dioperasikan;

Gambar 11:

Kegiatan Akhir Produksi

Edisi: 2-2012

Periksa kondisi material di dalam mixer, pastikan tidak tersisa material di dalam mixer;

Periksa kondisi panel kendali operasi (operation control panel pastikan dalam kondisi baik;

Matikan mixer dengan menekan tombol OFF pada pane mixer sesuai prosedur;

Gate mixer tetap dibuka setelah selesai pengoperasi ematikan pompa air

rosedur mematikan pompa air dan dust collector

Pompa air dan pengumpul abu (dust collector) merupakan komponen dari pengumpul abu sekunder (secondary dust collector

pengumpul abu basah (wet dust collector) yang menggunakan buran air yang halus untuk membersihkan gas pembuangan dari abu. Dan pengumpul abu sekunder lainnya adalah tipe

dry filter, sehingga abu terkumpul dalam filter dan dapat digunakan sebagai filler bila dikehendaki.

Pengumpul abu ini tidak dioperasikan lagi bila proses produksi campuran aspal panas telah dihentikan, dengan demikian

gas buang yang perlu dikendalikan kebersihannya pengumpul abu ini telah dapat dimatikan.

endeteksian tidak terlihat gas buang keluar dari cerobong asap pengoperasian telah dihentikan, maka proses pengeringan dan pemanasan agregat yang menimbulkan gas buang telah berhenti.

Maka gas buang yang ke luar melalui cerobong asap sudah tidak terlihat lagi, dan komponen pengumpul abu tidak perlu dioperasikan.

Periksa semua komponen penyalur agregat, penyalur penyalur aspal telah dimatikan;

Periksa komponen pengumpul debu dan pastika dioperasikan;

Gambar 11: Primary dust collector

Gambar 12: Secondary dust collector

Halaman: 52 dari 69 , pastikan tidak tersisa

operation control panel),

dengan menekan tombol OFF pada panel kendali

uka setelah selesai pengoperasian.

dust collector

) merupakan komponen collector) dari tipe ) yang menggunakan air yang halus untuk membersihkan gas pembuangan dari abu. Dan pengumpul abu sekunder lainnya adalah tipe baghouse atau dan dapat digunakan

Pengumpul abu ini tidak dioperasikan lagi bila proses produksi

Pengumpul abu ini tidak dioperasikan lagi bila proses produksi

Dokumen terkait