BUKU INFORMASI
MEKANIKAL
EDISI 2012
PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS
PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA
NO. KODE : FKK.PS.02.004.02 - I
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 1 dari 43 DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3
1.4. Pengertian-pengertian / Istilah ... 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6
2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6
2.2. Pengertian Standar Kompetensi ... 6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 6
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 11
3.1. Strategi Pelatihan ... 11
3.2. Metode Pelatihan ... 11
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan... 12
BAB IV PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA ... 23
4.1. Umum ... 23
4.2. Persiapan Pembinaan ... 23
4.3. Pembinaan Sertifikasi Keterampilan ... 26
4.4. Pembinaan Crew Mesin Pencampur Aspal ... 31
4.5. Evaluasi Hasil Pembinaan Kompetensi ... 36
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 42
5.1. Sumber Daya Manusia ... 42
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ... 42
5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan ... 43
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 2 dari 43 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2. Kompeten ditempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.
2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 3 dari 43 3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah:
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 4 dari 43 1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah
1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 5 dari 43 1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 6 dari 43 BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas - Kode Unit FKK.PS.02.004.02, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
• Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;
• Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);
• Penyiapan Produksi Campuran Aspal Panas;
• Pengaturan Pelaksanaan Produksi;
• Kegiatan Akhir Produksi.
2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
“Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas”.
2.2.3. Durasi / waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.
Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 7 dari 43
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja.
2.3.2 Judul Unit : Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas
2.3.3 Kode Unit : FKK.PS.02.004.02 2.3.4 Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi campuran aspal panas.
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Melakukan persiapan
pembinaan
kompetensi kelompok kerja produksi
1.1 Data kelompok kerja produksi dikumpulkan untuk dasar penugasan mengikuti uji kompetensi.
1.2 Data kelompok kerja produksi diidentifikasi kualifikasi dan klasifikasinya.
1.3 Rencana pembinaan kelompok produksi dibuat.
2. Melakukan pembinaan operator mesin
pencampur aspal dan operator wheel loader untuk memiliki
sertifikat kompetensi
2.1 Daftar operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti sertifikasi .
2.2 Daftar operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang belum memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan.
2.3 Operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader dipilih untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Melakukan pembinaan crew mesin
pencampur aspal
3.1 Daftar crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan.
3.2 Crew mesin pencampur aspal dipilih untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
3.3 Crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan dirotasi penugasannya untuk meningkatkan kompetensi pengoperasian mesin pencampur aspal.
Melakukan evaluasi hasil pembinaan kompetensi
4.1 Laporan hasil sertifikasi dan pelatihan disiapkan.
4.2 Kinerja operator dan crew mesin pencampur aspal yang telah disertifikasi atau dilatih dievaluasi
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 8 dari 43 Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
berdasarkan kriteria yang ditentukan.
4.3 Hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin pencampur aspal dibuat sebagai bahan pembinaan selanjutnya.
4.4 Laporan hasil pembinaan kelompok kerja produksi campuran aspal panas dibuat berdasarkan hasil evaluasi.
2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel
1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk melakukan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi campuran aspal panas;
2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja secara berkesinambungan dan diprogramkan secara teratur;
3) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:
a. Peralatan produksi (mesin pencampur aspal);
b. Peralatan penunjang produksi (wheel loader );
c. Alat Pelindung Diri (APD);
d. Alat Pengaman Kerja (APK);
e. Rambu-rambu operasi K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan.
2) Bahan:
a. Data personil kelompok kerja produksi campuran aspal panas;
b. Kriteria penilaian personil;
c. Formulir penilaian pegawai;
d. Formulir penugasan pelatihan/sertifikasi;
e. Formulir evaluasi kinerja pegawai;
f. Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal dan wheel loader;
g. Material produksi dan bahan bakar;
h. Prosedur Standar Operasi di Perusahaan.
c. Tugas-tugas yang harus dilakukan :
1) Melakukan persiapan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi;
2) Melakukan pembinaan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat kompetensi;
3) Melakukan pembinaan crew mesin pencampur aspal;
4) Melakukan evaluasi hasil pembinaan kompetensi.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 9 dari 43 d. Peraturan-peraturan yang diperlukan
1) Undang-undang tentang Ketenagakerjaan Bab Pelatihan Kerja;
2) Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
3) Standar Kompetensi Kerja Operator Mesin Pencampur Aspal dan Operator Wheel loader;
4) Peraturan intern perusahaan yang berhubungan dengan pembinaan karier;
5) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal dan Wheel loader.
2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian
1) Prosedur penilaian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
2) Tempat
Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.
3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
• FKK.PS.01.001.02 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja;
• FKK.PS.01.002.02 : Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja;
• FKK.PS.02.001.02 : Menyiapkan produksi campuran aspal panas;
• FKK.PS.02.002.02 : Mengatur pelaksanaan produksi campuran aspal panas;
• FKK.PS.02.003.02 : Melakukan kegiatan akhir produksi harian.
4) Keterkaitan dengan kompetensi lain:
-
b. Kondisi Pengujian
1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan melakukan pembinaan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mendapatkan sertifikat kompetensi, serta melakukan pembinaan crew mesin pencampur aspal secara berkesinambungan dan diprogramkan dengan baik, yang digunakan untuk melakukan pembinaan kelompok kerja produksi campuran aspal panas;
2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis dan demonstrasi/praktek;
3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja.
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 10 dari 43 c. Pengetahuan yang diperlukan:
1) Pembinaan dan jenjang karir karyawan;
2) Struktur organisasi perusahaan/plant;
3) Standar Kompetensi Kerja;
4) Prosedur Operasi Standar (SOP) Perusahaan;
5) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal dan Wheel loader.
d. Keterampilan yang dibutuhkan :
1) Melakukan persiapan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi;
2) Melakukan pembinaan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat kompetensi;
3) Melakukan pembinaan crew mesin pencampur aspal;
4) Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil pembinaan kompetensi..
e. Aspek Kritis
1) Ketelitian dalam melakukan persiapan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi;
2) Kecermatan dalam melakukan pembinaan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat;
3) Kesungguhan dalam melakukan pembinaan crew mesin pencampur aspal;
4) Kedisiplinan dalam melakukan evaluasi dan pelaporan hasil pembinaan kompetensi sesuai prosedur.
2.3.8 Kompetensi Kunci
No Kompetensi Kunci Tingkat
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan
informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 11 dari 43 BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 12 dari 43 belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.
Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan:
Unit Kompetensi : Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas
Elemen Kompetensi 1 : Melakukan persiapan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi.
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Data kelompok kerja produksi
dikumpulkan untuk dasar penugasan mengikuti uji kompetensi.
1) Dapat menjelaskan hubungan pengumpulan data kelompok kerja produksi dan pembinaan kompetensi.
2) Mampu mengumpulkan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja.
3) Dapat
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat mengumpulka n data kelompok kerja produksi untuk dasar penugasan mengikuti uji kompetensi.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan hubungan pengumpulan data kelompok kerja produksi dan pembinaan kompetensi.
2. Menjelaskan cara untuk mengumpul kan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja.
3. Menjelaskan dan memperagakan cara mengidentifikasi program pembinaan karir pegawai proyek yang ditetapkan perusahaan.
4. Menjelaskan dan memperagakan cara
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang
10 mnt
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 13 dari 43 mengidentifikasi
program pembinaan karir pegawai proyek yang ditetapkan perusahaan.
4) Dapat
mengidentifikasi persyaratan untuk dapat mengikuti uji kompetensi dalam rangka pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi campuran aspal panas.
mengidentifikasi persyaratan untuk dapat mengikuti uji kompetensi dalam rangka pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi campuran aspal panas.
5. Peragaan:
- Cara
mengumpulkan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja.
SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
10 mnt**
1.2 Data kelompok kerja produksi diidentifikasi kualifikasi dan klasifikasinya.
1) Dapat
mengidentifikasi kualifikasi dan klasifikasi setiap personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan data riwayat pekerjaan dan struktur organisasi plant.
2) Mampu menyusun data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya.
3) Mampu membuat rencana pembinaan personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masing-masing anggota kelompok kerja.
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat mengidentifik asi data kelompok kerja produksi kualifikasi dan klasifikasinya.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan cara mengidentifikasi kualifikasi dan klasifikasi setiap personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan data riwayat pekerjaan dan struktur organisasi plant.
2. Menjelaskan cara menyusun data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya.
3. Menjelaskan cara membuat rencana pembinaan personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masing- masing anggota kelompok kerja.
4. Peragaan:
- Cara menyusun data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya.
- cara membuat rencana pembinaan personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masing- masing anggota kelompok kerja.
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
10 mnt
10 mnt**
1.3 Rencana pembinaan kelompok produksi dibuat.
1) Dapat
mengidentifikasi program pembinaan kompetensi (pelatihan dan uji
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat rencana pembinaan kelompok produksi.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan cara mengidentifikasi program pembinaan kompetensi (pelatihan dan uji kompetensi) yang releven dengan kualifikasi dan klasifikasi anggota
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE
10 mnt
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 14 dari 43
1 2 3 4 5 6 7
kompetensi) yang releven dengan kualifikasi dan klasifikasi anggota kelompok kerja 2) Mampu
membuat rencana penugasan personil untuk mengikuti uji kompetensi atau pelatihan.
3) Mampu melakukan pembahasan rencana penugasan personil anggota kelompok kerja dengan atasan untuk mendapatkan pengesahan.
kelompok kerja 2. Menjelaskan cara
untuk membuat rencana penugasan personil untuk mengikuti uji kompetensi atau pelatihan.
3. Menjelaskan cara untuk melakukan pembahasan rencana penugasan personil anggota kelompok kerja dengan atasan untuk mendapatkan pengesahan.
4. Peragaan:
- Cara membuat rencana penugasan personil untuk mengikuti uji kompetensi atau pelatihan.
- cara melakukan pembahasan rencana penugasan personil anggota kelompok kerja dengan atasan untuk mendapatkan pengesahan.
yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
10 mnt**
Diskusi kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab
”Melakukan persiapan pembinaan kompetensi kelompok kerja produksi’’. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
15 mnt*
Elemen Kompetensi 2 : Melakukan pembinaan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat kompetensi
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
2.1 Daftar operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti sertifikasi.
1) Dapat menjelaskan pembinaan kompetensi operator mesin pencampur aspal dan wheel loader melalui jalur sertifikasi.
2) Dapat
mengidentifikasi persyaratan sertifikasi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat daftar operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan untuk usulan mengikuti sertifikasi.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan pembinaan kompetensi operator mesin pencampur aspal dan wheel loader melalui jalur sertifikasi.
2. Menjelaskan cara mengidentifikasi persyaratan sertifikasi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader.
3. Menjelaskan cara memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi sya rat untuk dapat diusulkan mengikuti sertifikasi.
4. Menjelaskan dan memberikan contoh
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
55 mnt
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 15 dari 43 loader.
3) Mampu memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi sya rat untuk dapat diusulkan mengikuti sertifikasi.
4) Mampu membuat daftar usulan operator mesin
pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti sertifikasi.
cara membuat daftar usulan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti sertifikasi.
5. Peragaan:
- Cara memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi sya rat untuk dapat diusulkan mengikuti sertifikasi.
- Cara membuat daftar usulan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti sertifikasi.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
15 mnt**
2.2 Daftar operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang belum memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan.
1) Dapat menjelaskan pembinaan kompetensi operator mesin pencampur aspal dan wheel loader melalui jalur pelatihan.
2) Dapat
mengidentifikasi persyaratan pelatihan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader.
3) Mampu memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi syarat untuk diajukan mengikuti uji pelatihan.
4) Mampu membuat daftar usulan operator pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti pelatihan.
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat daftar operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang belum memenuhi persyaratan untuk usulan mengikuti pelatihan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan pembinaan kompetensi operator mesin pencampur aspal dan wheel loader melalui jalur pelatihan.
2. Menjelaskan cara untuk
mengidentifikasi persyaratan pelatihan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader.
3. Menjelaskan cara memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi syarat untuk diajukan mengikuti uji pelatihan.
4. Menjelaskan cara membuat daftar usulan operator pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti pelatihan.
5. Peragaan:
- Cara memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi syarat untuk diajukan mengikuti uji pelatihan.
- Cara membuat daftar usulan operator pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti pelatihan.
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
55 mnt
15 mnt**
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 16 dari 43
1 2 3 4 5 6 7
2.3 Operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader dipilih untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.
1) Dapat menjelaskan kriteria
penetapan untuk mengikuti uji kompetensi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader.
2) Mampu melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih dan menetapkan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
3) Mampu membuat usulan
penugasan mengikuti uji kompetensi bagi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang memenuhi persyaratan.
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat memilih operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan kriteria penetapan untuk mengikuti uji kompetensi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader..
2. Menjelaskan dan memperagakan cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih dan menetapkan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
3. Menjelaskan dan memberikan contoh membuat usulan penugasan mengikuti uji kompetensi bagi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang memenuhi persyaratan.
4. Peragaan:
- Cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih dan menetapkan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
- Cara membuat usulan penugasan mengikuti uji kompetensi bagi operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader yang memenuhi persyaratan.
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
55 mnt
15 mnt**
Diskusi kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab ”
“Melakukan pembinaan operator mesin pencampur aspal dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat kompetensi’’. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
15 mnt*
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 17 dari 43 Elemen Kompetensi 3 : Melakukan pembinaan crew mesin pencampur aspal.
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
3.1 Daftar crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan.
1) Dapat menjelaskan persyaratan pelatihan bagi crew mesin pencampur aspal.
2) Dapat
mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
3) Mampu membuat daftar crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan.
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat daftar crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk usulan mengikuti pelatihan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan persyaratan pelatihan bagi crew mesin pencampur aspal.
2. Menjelaskan cara untuk
mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
3. Menjelaskan cara membuat daftar crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan.
4. Peragaan:
- Cara membuat daftar crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan.
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
30 mnt
10 mnt**
3.2 Crew mesin pencampur aspal dipilih untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.
1) Dapat menjelaskan kriteria
penetapan untuk mengikuti sertifikasi operator mesin pencampur aspal.
2) Dapat
mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi dikaitkan dengan data crew mesin pencampur aspal.
3) Mampu membuat daftar
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat memilih crew mesin pencampur aspal untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan prosedur kriteria penetapan untuk mengikuti sertifikasi operator mesin pencampur aspal.
2. Menjelaskan cara mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi dikaitkan dengan data crew mesin pencampur aspal.
3. Menjelaskan cara membuat daftar crew mesin pencampur aspal yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mengikuti uji kompetensi.
4. Menjelaskan dan memberikan langkah cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih crew mesin
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang
25 mnt
Judul Modul: Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja
Buku Informasi Edisi: 2-2012 Halaman: 18 dari 43
1 2 3 4 5 6 7
crew mesin pencampur aspal yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mengikuti uji kompetensi.
4) Mampu melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih crew mesin pencampur aspal untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
pencampur aspal untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
5. Peragaan:
- Cara membuat daftar crew mesin pencampur aspal yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mengikuti uji kompetensi.
- Cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih crew mesin pencampur aspal untuk mengikuti uji kompetensi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
15 mnt**
3.3 Crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan dirotasi penugasannya untuk meningkatkan kompetensi
pengoperasian mesin pencampur aspal.
1) Dapat
mengidentifikasi beban tugas pada pekerjaan produksi campuran aspal panas.
2) Mampu memilih crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk dirotasi penugasannya.
3) Mampu menyiapkan jadwal rotasi penugasan crew mesin
pencampur aspal sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya.
Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat merotasi crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan penugasanny a untuk meningkatkan kompetensi pengoperasia n mesin pencampur aspal.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan cara mengidentifikasi beban tugas pada pekerjaan produksi campuran aspal panas.
2. Menjelaskan cara memilih crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk dirotasi
penugasannya.
3. Menjelaskan dan memberikan contoh menyiapkan jadwal rotasi penugasan crew mesin pencampur aspal sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya.
4. Peragaan:
- Cara memilih crew mesin pencampur aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk dirotasi
penugasannya.
- Cara menyiapkan jadwal rotasi penugasan crew mesin pencampur aspal sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya.
1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Penerbit BPFE yogyakarta 2. Drs.
Moekijat, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju Bandung.
3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan
perusahaan tentang SDM/
kepegawai.
5. Peraturan perusahaan tentang Prosedur pembinaan karyawan, 6. Format-
format dari perusahaan untuk pembinaan karyawan
25 mnt
15 mnt**
Diskusi kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab
“Melakukan pembinaan crew mesin pencampur aspal’’. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
15 mnt*