• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU INFORMASI

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

NO. KODE : F45.PLPJ.02.003.02.I

EDISI 2012

(2)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 1 dari 66

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

BAB I PENGANTAR ... 2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 2

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ... 4

1.4. Pengertian-pengertian Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi ... 6

2.3. Unit Kompetensi Kerja yang Dipelajari ... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1. Strategi Pelatihan ... 12

3.2. Metode Pelatihan ... 13

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 13

BAB IV PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR ... 24

4.1. Umum ... 24

4.2. Persiapan Pekerjaan Perkerasan Berbutir ... 24

4.3. Tahapan Pelaksanaan Perkerasan Berbutir ... 41

4.4. Perhitungan Kuantitas Hasil Perkerasan Berbutir ... 61

4.5. Kompilasi Formulir Hasil Perkerasan Berbutir ... 63

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 64

5.1. Sumber Daya Manusia ... 64

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan / Buku Informasi ... 65

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 65

(3)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 2 dari 66

BAB I PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2. Kompeten di Tempat Kerja.

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / Mandiri :

a) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.

b) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Materi Pelatihan a) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap

pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun

Pelatihan Individual / Mandiri.

(4)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 3 dari 66

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja.

c) Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek.

• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan

a) Pada pelatihan klasikal, instruktur akan :

• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.

b) Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

(5)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 4 dari 66

• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

• Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC).

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2. Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah:

a) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

b) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan / keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan / jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui

perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta

keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan

bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

(6)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 5 dari 66

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis

dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi

nasional dan/ atau internasional.

(7)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 6 dari 66

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakasanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

2.1.1. Keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3-L) 2.1.2. Komunikasi Di Tempat Kerja

2.1.3. Pekerjaan Perkerasan berbutir 2.1.4. Pekerjaan Pekerasan Aspal 2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

2.2.1. Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2. Unit Kompetensi Yang Akan Dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah

”Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir”.

2.2.3. Durasi / Waktu Pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

2.2.4. Kesempatan Untuk Menjadi Kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,

Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.

(8)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 7 dari 66

Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha / kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

• Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

• Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

• Menyakinkan, bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal K3-L, komunikasi ditempat kerja, pekerjaan perkerasan berbutir, pekerjaan perkerasan aspal.

2.3.2 Judul Unit : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir.

2.3.3 Kode Unit : F45 PLPJ 02 003 02 2.3.4 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir.

2.3.5 Elemen Kompetensi

KODE UNIT : F45 PLPJ 02 003 02

JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan perkerasan berbutir.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan pekerjaan perkerasan berbutir

1.1 Gambar kerja dan spesifikasi teknik dijabarkan 1.2 Hasil pemilihan sumber daya

(manusia,material,alat) pekerjaan perkerasan berbutir disiapkan dengan tepat sesuai kebutuhan

1.3 Hasil survei lapangan pekerjaan perkerasan berbutir disiapkan dengan tepat sesuai

(9)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 8 dari 66

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

kebutuhan

1.4 Pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir diinstruksikan kepada bawahan mengacu pada metode kerja secara rinci dan jelas

2. Menerapkan tahapan pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir

2.1. Patok-patok garis dan ketinggian perkerasan berbutir dipasang berdasarkan gambar kerja 2.2. Pekerjaan perkerasan berbutir dilaksanakan berdasarkan gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan

2.3. Pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir diawasi dengan cermat sesuai instruksi kerja 2.4. Pekerjaan perkerasan berbutir yang diluar

ketentuan toleransi diperbaiki sesuai prosedur 3. Melakukan perhitungan kuantitas

hasil pekerjaan perkerasan berbutir

3.1. Data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa sebagai bahan untuk menghitung kuantitas pekerjaan 3.2. Kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir

dihitung dengan cermat

3.3. Kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir dicatat pada formulir yang sudah disiapkan 4. Mengompilasi formulir hasil

pekerjaan perkerasan berbutir

4.1 Formulir hasil pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa dengan cermat

4.2 Daftar rekapitulasi dibuat dengan menggunakan format standar

4.3 Hasil rekapitulasi pekerjaan dirangkum sebagai data pendukung laporan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel.

1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan jalan.

1.2 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan, menerapkan persiapan, menerapkan metoda kerja, dan melakukan perhitungan kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir.

1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan dan menegakkan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

2. Perlengkapan yang diperlukan :

2.1. Pedoman metoda pelaksanaan pekerjaan

2.2. Gambar kerja dan spesifikasi teknik

(10)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 9 dari 66

2.3. Laporan hasil survei lapangan

2.4. Peralatan utama (Chep Sprider, Air Compressor, Loader, Dump Truck, Pemadat Roda Baja dan Karet) dan penunjang untuk pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

2.5. Material (agregat kasar dan halus, pasir).

3. Tugas yang harus dilakukan

3.1. Melakukan persiapan pekerjaan perkerasan berbutir 3.2. Menerapkan tahapan perkerjaan perkerasan berbutir

3.3. Melakukan perhitungan kuantitas hasil pekerjaan perkerasan berbutir 3.4. Mengompilasi formulir hasil pekerjaan perkerasan berbutir

4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :

4.1 Spesifikasi teknik pekerjaan jalan perkerasan berbutir 4.2 Standar Nasional Indonesia pekerjaan perkerasan berbutir

4.3 Standard Operation Procedure (SOP) pekerjaan perkerasan berbutir 4.4 Peraturan-peraturan terkait lainnya

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan Prosedur Penilaian :

Unit kompetensi ini dapat dinilai didalam maupun diluar tempat kerja,unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam materi uji kompetensi (MUK)

1.1 Penguasaan unti kompetensi sebelumnya :-

1.1.1 F45 PLPJ 01 001.02 : Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L)

1.1.2 F45 PLPJ 01 002.02 : Menerapkan Komunikasi di tempat Kerja 1.1.3 F45 PLPJ 02 001.02 : Melaksanakan Pekerjaan Drainase

1.1.4 F45 PLPJ 02 002.02 : Melaksanakan Pekerjaan Tanah 1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain :

1.1.5 F45 PLPJ 02 004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Aspal 1.1.6 F45 PLPJ 02 005.02 : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton

Semen

1.2.1 F45 PLPJ 02 006.02 : Melaksanakan Pekerjaan Pelengkap jalan

(11)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 10 dari 66

2. Kondisi Pengujian

Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya ditempat kerja menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja sesuai standar.

Metode uji kompetensi yang digunakan, antara lain : 2.1 Tes tertulis

2.2 Tes lisan / wawancara

2.3 Praktek menggunakan alat peraga / simulasi / demonstrasi 2.4 Praktek di tempat kerja

2.5 Portofolio atau metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 Gambar teknik

3.2 Teknologi bahan 3.3 Metoda kerja

3.4 Perhitungan kuantitas pekerjaan 3.5 Jadwal kerja (time schedule) 4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Menjelaskan peraturan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir 4.2 Menjelaskan gambar kerja dan spesifikasi teknik

4.3 Menetapkan metoda kerja sesuai dengan kondisi lapangan 4.4 Memeriksa hasil pekerjaan

5. Aspek Kritis.

5.1 Kemampuan menginterpretasi gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknisnya 5.2 Kemampuan untuk mengoordinasikan pelaksanaan pekerjaan

5.3 Kemampuan untuk memeriksa hasil pekerjaan

(12)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 11 dari 66

6. Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisakan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

(13)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 12 dari 66

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri artinya, bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan / proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / Perencanaan

a) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

b) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

d) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari Proses Pembelajaran

a) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

b) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan Terhadap Tugas Praktek

a) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b) Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

a) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.

(14)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 13 dari 66

c) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1. Belajar secara mandiri.

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2. Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3. Belajar Terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.

.

(15)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 14 dari 66

Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan :

Unit Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir Elemen Kompetensi 1 Melakukan Persiapan Pekerjaan Perkerasan Berbutir

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Gambar kerja dan spesifikasi teknik dijabarkan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu gambar kerja dan spesifikasi teknik dijabarkan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan spesifikasi teknik yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

30 menit

1) Dapat menjelaskan spesifikasi teknik yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu mengidentifikasi spesifikasi teknik pekerjaan

perkerasan berbutir.

2) Mampu mengidentifikasi spesifikasi teknik pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Mampu mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan

perkerasan berbutir.

3) Mampu mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan perkerasan berbutir.

4) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan yang terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis.

4) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan yang terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis.

1.2 Hasil pemilihan sumber daya (manusia, material, alat) pekerjaan perkerasan berbutir disiapkan dengan tepat sesuai kebutuhan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu hasil pemilihan sumber daya (manusia, material, alat) pekerjaan perkerasan berbutir disiapkan dengan tepat sesuai kebutuhan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan cara menetapkan kebutuhan sumber daya (manusia, material, alat) untuk pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

-

(16)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 15 dari 66

1 2 3 4 5 6 7

1) Dapat

menjelaskan cara menetapkan kebutuhan sumber daya (manusia, material, alat) untuk pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu mengidentifika si dan menghitung kebutuhan tenaga kerja pada pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan tenaga kerja pada pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan material yang digunakan pada pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan material yang digunakan pada pekerjaan perkerasan berbutir.

4) Mampu

mengidentfikasi dan menghitung peralatan yang dibutuhkan pada pekerjaan perkerasan berbutir.

4) Mampu mengidentfikasi dan menghitung peralatan yang dibutuhkan pada pekerjaan perkerasan berbutir.

5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilih sumber daya

5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilih sumber daya

1.3 Hasil survei lapangan pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa dengan tepat sesuai kebutuhan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu hasil survei lapangan pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa dengan tepat sesuai kebutuhan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan data lapangan yang diperoleh dari hasil survei lapangan terkait dengan pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

30 menit

1) Dapat

menjelaskan data lapangan yang diperoleh dari hasil survei lapangan terkait dengan pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu

membanding kan kondisi lapangan hasil survei dengan kondisi topografi pada gambar pelaksanaan

2) Mampu membandingkan kondisi lapangan hasil survei dengan kondisi topografi pada

3) Harus mampu bersikap cermat dalam memeriksa data hasil survei lapangan.

(17)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 16 dari 66

1 2 3 4 5 6 7

gambar pelaksanaan 3) Harus mampu

bersikap cermat dalam memeriksa data hasil survei lapangan.

1.4 Pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir diinstruksi kan kepada bawahan mengacu pada metode kerja secara rinci dan jelas.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir diinstruksi kan kepada bawahan mengacu pada metode kerja secara rinci dan jelas.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan metode

pelaksanaan yang digunakan pada pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

30 menit

1) Dapat menjelaskan metode

pelaksanaan yang digunakan pada pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu

menginstruksikan pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir dengan rinci dan jelas.

2) Mampu

menginstruksikan pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir dengan rinci dan jelas.

3) Harus mampu bersikap cermat dan rinci dalam menjelaskan metode pelaksanaan perkerasan berbutir.

3) Harus mampu bersikap cermat dan rinci dalam menjelaskan metode pelaksanaan perkerasan berbutir.

Pelaksanaan praktik:

− .

− .

− .

− .

− .

− .

− .

− .

(18)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 17 dari 66

Elemen Kompetensi 2 Menerapkan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Berbutir

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

2.1 Patok-patok garis dan ketinggian pekerjaan perkerasan berbutir dipasang berdasarkan gambar kerja.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu patok- patok garis dan ketinggian pekerjaan perkerasan berbutir dipasang berdasarkan gambar kerja.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan cara memasang patok-patok garis dan ketinggian berdasarkan gambar kerja.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

15 menit

1) Dapat

menjelaskan cara memasang patok- patok garis dan ketinggian berdasarkan gambar kerja.

2) Mampu mengawasi pemasangan patok- patok garis dan ketinggian sesuai gambar kerja.

2) Mampu mengawasi pemasangan patok-patok garis dan ketinggian sesuai gambar kerja.

3) Harus mampu bersikap cermat dalam memasang patok garis dan ketinggian pada pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Harus mampu bersikap cermat dalam memasang patok garis dan ketinggian pada pekerjaan perkerasan berbutir.

2.2 Pekerjaan perkerasan berbutir dilaksana kan berdasarkan gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pekerjaan perkerasan berbutir dilaksana kan berdasarkan gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan metoda

pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

135 menit

1) Dapat menjelaskan metoda pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Dapat menjelaskan spesifikasi teknik dan Instruksi Kerja yang digunakan dalam pelaksanaan perkerasan berbutir.

(19)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 18 dari 66

1 2 3 4 5 6 7

2) Dapat menjelaskan spesifikasi teknik dan Instruksi Kerja yang digunakan dalam

pelaksanaan perkerasan berbutir.

3) Dapat menjelaskan jadwal kerja secara rinci pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir.

3) Dapat menjelaskan jadwal kerja secara rinci pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

4) Mampu menerapkan gambar kerja, spesifikasi teknik , metoda

pelaksanaan dan Instruksi kerja dalam pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir.

4) Mampu menerapkan gambar kerja, spesifikasi teknik , metoda

pelaksanaan dan Instruksi kerja dalam pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

5) Harus mampu bersikap cermat dan taat terhadap ketentuan yang terdapat pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan

5) Harus mampu bersikap cermat dan taat terhadap ketentuan yang terdapat pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan 2.3 Pelaksanaan

pekerjaan

perkerasan berbutir diawasi dengan cermat sesuai instruksi kerja.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir diawasi dengan cermat sesuai instruksi kerja.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan pengawasan pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

30 menit

1) Dapat menjelaskan pengawasan pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu mengawasi hasil pekerjaan dan kesesuaian jadwal kerja pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir.

2) Mampu mengawasi hasil pekerjaan dan kesesuaian jadwal kerja pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan

perkerasan berbutir.

(20)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 19 dari 66

1 2 3 4 5 6 7

3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan perkerasan berbutir.

2.4 Pekerjaan perkerasan berbutir yang diluar ketentuan toleransi diperbaiki sesuai prosedur.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pekerjaan perkerasan berbutir yang diluar ketentuan toleransi diperbaiki sesuai prosedur.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan ketentuan toleransi pada perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

45 menit

1) Dapat menjelaskan ketentuan toleransi pada perkerasan berbutir.

2) Mampu mengidentifikasi adanya pekerjaan perkerasan berbutir yang di luar ketentuan toleransi dan menunjuk kan cara perbaikan nya.

2) Mampu mengidentifikasi adanya pekerjaan perkerasan berbutir yang di luar ketentuan toleransi dan menunjuk kan cara perbaikan nya.

3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan toleransi dan prosedur pekerjaan.

3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan toleransi dan prosedur pekerjaan.

Pelaksanaan praktik:

− .

− .

− .

− .

− .

− .

− .

− .

(21)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 20 dari 66

Elemen Kompetensi 3 Melakukan Perhitungan Kuantitas Hasil Pekerjaan Perkerasan Berbutir

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

3.1 Data hasil uji mutu dan dimensi

pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa sebagai bahan untuk menghitung kuantitas pekerjaan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa sebagai bahan untuk menghitung kuantitas pekerjaan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan jenis uji mutu dan dimensi pada pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

15 menit

1) Dapat

menjelaskan jenis uji mutu dan dimensi pada pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu mengidentifikasi kesesuaian data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan berbutir dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik.

2) Mampu mengidentifikasi kesesuaian data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan berbutir dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik.

3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan mutu yang telah ditetapkan.

3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan mutu yang telah ditetapkan.

3.2 Kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir dihitung dengan cermat.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir dihitung dengan cermat.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan cara menghitung kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

15 menit

1) Dapat

menjelaskan cara menghitung kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu menerapkan metode perhitungan kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir dengan cermat.

(22)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 21 dari 66

1 2 3 4 5 6 7

2) Mampu menerapkan metode perhitungan kuantitas pekerjaan perkerasan berbutir dengan cermat.

3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kuantitas pekerjaan.

3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kuantitas pekerjaan.

3.3 Kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir dicatat pada formulir yang sudah disiapkan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir dicatat pada formulir yang sudah disiapkan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan cara menilai kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

15 menit

1) Dapat

menjelaskan cara menilai kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu memilih formulir yang digunakan untuk mencatat kemajuan pekerjaan

perkerasan berbutir.

2) Mampu memilih formulir yang digunakan untuk mencatat kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Mampu mengisi formulir kemajuan pekerjaan

perkerasan berbutir.

3) Mampu mengisi formulir kemajuan pekerjaan perkerasan berbutir.

4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mencatat kemajuan pekerjaan

4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mencatat kemajuan pekerjaan Pelaksanaan praktik:

− .

− .

− .

− .

− .

− .

− .

− .

(23)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 22 dari 66

Elemen Kompetensi 4 Mengompilasi Formulir Hasil Pekerjaan Perkerasan Berbutir

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

4.1 Formulir hasil pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa dengan cermat.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu formulir hasil pekerjaan perkerasan berbutir diperiksa dengan cermat.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan format standar yang digunakan dalam melakukan rekapitulasi pekerjaan.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

-

1) Dapat menjelaskan format standar yang digunakan dalam melakukan rekapitulasi pekerjaan.

2) Mampu merinci hasil pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu merinci hasil pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa formulir hasil pekerjaan perkerasan berbutir.

3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa formulir hasil pekerjaan perkerasan berbutir.

4.2 Daftar rekapitulasi dibuat dengan menggunakan format standar.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu daftar rekapitulasi dibuat dengan menggunakan format standar.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan data-data yang dibutuhkan untuk mengisi daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

-

1) Dapat

menjelaskan data- data yang dibutuhkan untuk mengisi daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.

2) Mampu menyusun daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.

2) Mampu menyusun daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.

3) Harus mampu bersikap cermat dan taat dalam mengguna kan format standar.

3) Harus mampu bersikap cermat dan taat dalam mengguna kan format standar.

(24)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 23 dari 66

1 2 3 4 5 6 7

4.3 Hasil rekapitulasi pekerjaan

perkerasan berbutir dirangkum sebagai data pendukung laporan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan berbutir dirangkum sebagai data pendukung laporan.

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik

1) Dapat menjelaskan cara merangkum hasil rekapitulasi pekerjaan

perkerasan berbutir.

1) Pedoman pelaksanaan K3L 2) SOP

perusahaan terkait 3) Spesifikasi

teknik/Instruk si kerja 4) Gambar

Kerja 5) Skedul harian

/mingguan

-

1) Dapat

menjelaskan cara merangkum hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan berbutir.

2) Mampu menyusun hasil rekapitulasi pekerjaan

perkerasan berbutir dalam bentuk rangkuman.

2) Mampu menyusun hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan berbutir dalam bentuk rangkuman.

3) Harus mampu bersikap cermat dalam merangkum hasil pekerjaan perkerasan berbutir

3) Harus mampu bersikap cermat dalam merangkum hasil pekerjaan perkerasan berbutir

Pelaksanaan praktik:

− .

− .

− .

− .

− .

(25)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 24 dari 66

BAB IV

PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

4.1 Umum

Pekerjaan perkerasan berbutir atau lapis pondasi agregat adalah sebagian dari struktur perkerasan jalan yang terletak diantara badan jalan dan lapis permukaan, terbuat dari material agregat bergradasi baik dan punya sifat-sifat sesuai spec.

Sebagai penyumbang kekuatan terbesar dalam memikul beban lalu lintas, lapis pondasi agregat harus benar-benar kokoh dan memiliki stabilitas tinggi.

4.2 Pesiapan Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Persiapan pekerjaan perkerasan berbutir merupakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang sangat penting didalam menentukan sukses tidaknya suatu pelaksana proyek. Apabila persiapan pekerjaan dilakukan tepat waktu, maka pekerjaan selanjutnya dapat diatur tepat waktu pula.

4.2.1 Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknik

Didalam melaksanakan pekerjaan dilapangan, pelaksana lapangan berpedoman pada gambar kerja dan spesifikasi teknik.

Gambar kerja merupakan gambar detail yang dibuat berdasarkan gambar kontrak atau gambar tender dan sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan serta hasil pengukuran pada Mutual Check Awal (MC-0).

Spesifikasi teknik pekerjaan perkerasan berbutir dapat dilihat pada dokumen kontrak dan mengikat untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Berikut contoh spesifikasi teknik untuk pekerjaan perkerasan berbutir :

 BAHAN 1. Sumber Bahan

Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang disetujui sesuai

dengan Bahan dan Penyimpanan, dari Spesifikasi ini.

(26)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 25 dari 66

2. Kelas Lapis Pondasi Agregat

Terdapat dua kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat, yaitu Kelas A dan Kelas B. Pada umumnya Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi Atas untuk suatu lapisan di bawah lapisan beraspal, dan Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis Pondasi Agregat Kelas B boleh digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan tambahan dalam Spesifikasi ini.

3. Fraksi Agregat Kasar

Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4.75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasalii dan dikeringkan tidak boleh digunakan.

Bilamana digunakan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A maka untuk agregat kasar yang berasal dari kerikil, tidak kurang dari 100% berat agregat kasar ini harus mempunyai paling sedikit satu bidang pecah.

4. Fraksi Agregat Halus

Agregat halus yang lolos ayakan 4.75 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya. Fraksi agregat yang lolos ayakan No. 200 tidak boleh lebih besar dua per tiga dari fraksi agregat lolos ayakan No. 40.

5. Sifat-sifat Bahan Yang Disyaratkan

Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan dalam Tabel 4.2.1 dan memenuhi sifat-sifat yang diberikan dalam Tabel 4.2.2

Tabel 4.2.1 Gradasi Lapis Pondasi Agregat:

Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos

ASTM (mm) Kelas A Kelas B

2" 50 100

1 V2 " 37.5 100 88-95

1" 25.0 79-85 70-85

9.50 44-58 30-65

No. 4 4.75 29-44 25-55

No. 10 2.00 17-30 15-40

No. 40 0.425 7-17 8-20

No. 200 0.075 2-8 2-8

(27)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 26 dari 66

Tabel 4.2.2 Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat

Sifat-Sifat Kelas A Kelas B

Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 03-2417-1990) 0 - 40% 0 - 40%

Indeks Plastisitas (SNI 03-1996-1990) 0-6 0-10

Hasil Kali Indeks Plastisitas dengan % Lolos Ayakan No. 200

Maks. 25

Batas Cair (SNI 03-1967-1990) 0-25 0-35

Bagian Yang Lunak (SK SNI M-01-1994-03) 0 - 5% 0 - 5%

CBR (SNI 03-1744-1989) Min. 90% Min. 35%

6. Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.

 PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPIS PONDASI AGREGAT 1. Penyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat

a) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan Spesifikasi ini.

b) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhya, sesuai dengan Spesifikasi ini, sesuai pada lokasi dan jenis lapisan yang terdahulu.

c) Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat,

sesuai dengan butir (a) dan (b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan

persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke

depan dari rencana akhir lokasi penghamparan Lapis Pondasi pada setiap

saat. Untuk perbaikan tempat-tempat yang kurang dari 100 meter

panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum lapis

pondasi agregat dihampar.

(28)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 27 dari 66

d) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam kondisi tidak rusak, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.

2. Penghamparan

a) Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan . Kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata.

b) Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan- lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.

c) Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui yang tidak menyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.

d) Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

3. Pemadatan

a) Segera setelah pencapuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, Metode D.

b) Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari Lapis Pondasi Agregat.

c) Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam

rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air

optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh

(29)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 28 dari 66

kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, Metode D.

d) Operasi penggilasan harus diraulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber"superelevasi", penggilasan harus dimulai dari bagian yang rend all dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

e) Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.

4. Pengujian

a) Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan awal harus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan ,minimum pada tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan tersebut.

b) Setelah persetujuan mutu bahan Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan, seluruh jenis pengujian bahan akan diulangi lagi, bila menurut pendapat Direksi Pekerjaan, terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.

c) Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan.

untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi tidak kurang dari 5 (lima) pengujian indeks plastisitas, 5 (lima) pengujian gradasi partikel, dan 1 (satu) penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989, Metode D.

Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

d) Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,

menggunakan SNI 03-2827-1992. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh

kedalaman lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan,

tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m.

(30)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 29 dari 66

4.2.2 Pemilihan Sumber Daya (Manusia, Material Dan Alat) Pekerjaan Perkerasan Berbutir.

Untuk sub sub bab ini, material pelatihan dapat dilihat pada sub sub bab 4.4.2 pada modul pelatihan pekerjaan drainase

4.2.3 Hasil Survei Lapangan Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Survei tersebut dicocokkan dengan gambar desain, peta situasi dan data hasil penyelidikan perkerasan berbutir. Dengan survei tersebut akan dapat ditentukan jalan kerja (dari quarry maupun jalan site), pembuatan site plan dan menentukan metode pelaksanaan.

Berikut disampaikan pedoman survei lapangan, apa saja yang harus dikerjakan, dicatat dan diambil datanya. Survei ini lengkap sekali, untuk itu pelaksana lapangan perlu konsultasi kepada atasan langsung survei apa saja yang perlu dilakukannya.

Contoh

Pedoman survei lapangan

Pedoman ini diperlukan supaya dalam pelaksanaan survei lapangan dapat dilaksanakan dan mendapatkan hasil yang optimal.

Pada peninjauan lapangan dapat dibedakan dari jenis proyek antara lain :

• Irigasi

• Jembatan

• Jalan

A. Data umum survei lapangan

1. Nama proyek : ...

2. Keadaan site :

- Rata / bergelombang - Banyak pepohonan - Ditumbuhi belukar - Berbukit-bukit - Rawa

- Bebas tumpukan barang

(31)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 30 dari 66

3. Jalan masuk ke site : - Ada / belum ada

- Perlu diperkuat / diperlebar bila dilalui alat berat - Berapa panjang jalan

- Berapa volume jalan yang perlu diperbaiki - Perlu diketahui kelas jalan

4. Lapangan kerja, apakah cukup luas untuk menampung : - Kantor sementara direksi/kontraktor

- Gudang / barak kerja - Workshop untuk equipment

- Fabrikasi steel structure, tiang pancang dsb 5. Sumber air kerja :

- Disediakan atau tidak - Membuat sumur

- Menggunakan air sungai - Menggunakan pam - Jarak sumber air kerja 6. Listrik :

- Menggunakan fasilitas pln - Mengusahakan sendiri (genset) 7. Tenaga kerja :

- Didapat dari daerah sekitar job site - Mendatangkan dari luar

- Akomodasi yang diperlukan - Perlu ijin khusus / tidak

- Perlu biaya khusus untuk ijin / tidak 8. Keadaan cuaca di site :

- Terang / kadang-kadang hujan/hujan terus-menerus

- Diperlukan data curah hujan dari badan meteorologi dan geofisika setempat.

(32)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 31 dari 66

9. Data penyelidikan perkerasan berbutir (sondir, boring log dsb) : - Jika tidak disertakan dalam kontrak, perlu ditanyakan ke konsultan

- Perlu diketahui jenis perkerasan berbutir yang akan digali / yang terlihat dari luar (batu,perkerasan berbutir keras, dsb).

- Data air perkerasan berbutir (elevasi dan sifat air perkerasan berbutir).

10. Quarry / borrow area:

- Disediakan atau mencari sendiri

- Jika disediakan, apakah sudah memenuhi persyaratan teknis (dilakukan test) - Ada berapa Quarry / borrow area

- Lokasi Quarry ( gunung / sungai / perkerasan berbutir datar / belukar ) - Jarak ke site

- Jenis batuan / pasir / perkerasan berbutir timbun

- Jalan menuju Quarry / borrow area( ada, membuat baru, perlu diperbaiki perlu diperlebar, perlu membuat jembatan sementara, perlu memperbaiki jembatan yang sudah ada) dan lain-lain.

- Apakah perlu ada biaya pembebasan perkerasan berbutir - Transport material ke site (truck, dump truck, dipikul) - Biaya retribusi material (royalti) per m3

- Bagaimana penempatan alat-alat di Quarry / borrow area(bila diperlukan) - Cara pengambilan material (diledakkan, membeli dari leveransir, membeli dari

masyarakat setempat, mengambil di lokasi) 11. Survei harga bahan lokal :

- Ada / tidak pabrik kayu balok, papan, plywood - Pembayaran untuk kayu (kontan / tidak)

- Harga bahan / kayu loco di pabrik / di lokasi proyek

- Harga pasir, batu, split, perkerasan berbutir urug di lokasi pengambilan dan sampai dengan di lokasi proyek berapa

- Harga material pada waktu musim hujan berbeda / tidak

- Lokasi borrow area( gunung / sungai / perkerasan berbutir datar / belukar)

- Jarak ke site

(33)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 32 dari 66

- Jenis batuan

- Jalan menuju borrow area (ada, membuat baru, perlu diperbaiki, perlu diperlebar, perlu membuat jembatan sementara, perlu memperbaiki jembatan yang sudah ada) dan lain-lain.

- Apakah perlu ada biaya pembebasan perkerasan berbutir - Transport material ke site (truck, dump truck, dipikul) - Biaya retribusi material (royalti) per m3

- Bagaimana penempatan alat-alat di Quarry / borrow area(bila diperlukan) - Cara pengambilan material ( diledakkan, membeli dari leveransir, membeli dari

masyarakat setempat, mengambil di lokasi) 12. Disposal area

- Disediakan / tidak - Kondisi disposal area - Jarak dari job site

- Kondisi jalan menuju site 13. Penggunaan alat berat :

- Ada tidaknya peralatan yang disewakan di sekitar lokasi (data alat / biaya sewa) - Galian ( bulldozer / hydraulic excavator / dragline )

- Pengecoran beton ( beton mollen / batching plant / truck mixer ) dan alat bantu pengecoran ( mobile crane / concrete pump )

14. Mobilisasi :

- Jarak pelabuhan untuk menurunkan alat berat dan bahan bangunan dan job site - Fasilitas pelabuhan ( demaga / crane / tonage / gudang )

- Perlu menghubungi emkl setempat (untuk biaya penyewaan)

- Jika fasilitas pelabuhan tidak ada perlu disurvei kemungkinan penurunan dan pengangkutan dengan lct (landing craft tank) dan lst (landing ship tank) 15. Lokasi penempatan alat :

- Ada tidaknya dudukan alat

- Perlu / tidak alat bantu untuk mencapai lokasi

(34)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 33 dari 66

16. Kondisi sosial lingkungan proyek :

- Perlu / tidak adanya pendekatan khusus.

- Perlu tidaknya tambahan keamanan lingkungan berupa pos kepolisian atau militer 17. Pemotretan perlu dilakukan untuk bagian site yang penting termasuk :

- Jalan masuk

- Jalan dari pelabuhan ke-site

- Jembatan kritis yang perlu diperkuat - Fasilitas pelabuhan dan lain-lain 18. Sarana kesehatan :

- Ada tidaknya rumah sakit, puskesmas yang terdekat dari lokasi proyek Proyek jembatan

1. Jembatan sementara / lama :

- perlu / tidaknya jembatan sementara (bailley / kayu, dsb )

- perlu / tidaknya pembebasan (rumah penduduk, pohon-pohon, tanaman dll) - perlu / tidaknya pembongkaran jembatan lama ( sebagian / seluruhnya) 2. Kondisi sungai:

- tinggi air maksimum - tinggi air normal - tinggi air minimum

- dasar sungai, apakah batu / pasir / lumpur - tebing sungai terjal / landai

- jenis perkerasan berbutir tebing sungai - kecepatan / kekuatan arus sungai - dasar sungai landai / terjal

- bila ada pengaruh pasang surut laut berapa tinggi air pasang surut pada kurun waktu tertentu

- bagaimana kondisi pengendapan dan penggerusan tebing 3. Data geologi :

- jenis batuan

- sifat batuan

(35)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 34 dari 66

- kekerasan dari batuan 4. Metode pelaksanaan :

- perlu atau tidaknya penyimpangan aliran sungai.

- perlu tidak pengeringan.

- perlu atau tidaknya pembuatan kistdam berat / ringan (sheet pile / batang kelapa / dolken)

- perlu atau tidaknya steiger werk (perancah ) 5. Galian abutment / pier :

- apakah menggunakan tenaga manusia / alat berat 6. Pekerjaan beton :

- alat pengecoran serta alat bantu pengecoran yang digunakan - alat untuk mengangkat balok prestressed ( crane / launching ) Proyek jalan

1. Keadaan site :

- untuk proyek jalan baru (rata, bergelombang, berbukit, rawa)

- untuk proyek perbaikan jalan (ramai / sepi oleh kendaraan, rusak berat / ringan) 2. Fasilitas alat-alat berat :

- ada / tidaknya alat berat yang dapat di sewa di sekitar site 3. Lokasi alat-alat berat :

- penempatan stone crusher

- penempatan asphalt mixing plant (dikaitkan dengan lokasi stone crusher dan tempat pergelaran hot – mix)

4. Lokasi keet :

- penempatan keet induk dan keet tambahan direncanakan se efisien mungkin - jumlah keet yang dibutuhkan se efisien mungkin

5. Data geologi : - jenis batuan - sifat batuan

- kekerasan dari batuan

(36)

Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 35 dari 66

6. Sub kontraktor :

- daftar sub kontraktor setempat untuk jenis pekerjaan tertentu Catatan :

Untuk pekerjaan perkerasan berbutir, survei meliputi klasifikasi batuan, jarak tempuh pengangkutan material, borrow dan disposal area serta lingkungan sekitarnya. Ditambah survei jalan kerja dan curah hujan / cuaca.

4.2.4 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan (construction methode )pekerjaan tersebut, sebenarnya telah dibuat oleh kontraktor yang bersangkutan pada waktu membuat ataupun mengajukan penawaran pekerjaan. Dengan demikian ’CM’ tersebut telah teruji saat melakukan klarifikasi atas dokumen tendernya terutama construction methodnya, namun demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa pada waktu menjelang pelaksanaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan, CM perlu atau harus dirubah.

Metode pelaksanaan yang ditampilkan dan diterapkan merupakan cerminan dari profesionalitas dari tim pelaksana proyek, yaitu manajer proyek dan perusahaan yang bersangkutan. Karena itu dalam penilaian untuk menentukan pemenang tender, penyajian metode pelaksanaan mempunyai bobot penilaian yang tinggi.

Yang diperhatikan bukan rendahnya nilai penawaran harga, meskipun kita akui bahwa rendahnya nilai penawaran merupakan jalan untuk memperoleh peluang ditunjuk menjadi pemenang tender/pelelangan.

Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:

 Project plan

 Denah fasilitas proyek(jalan kerja, bangunan fasilitas dan lain-lain)

 Lokasi pekerjaan

 Jarak angkut

 Komposisi alat (singkat / produktivitas alatnya)

 Kata-kata singkat (bukan kalimat panjang), dan jelas mengenai urutan pelaksanaan

 Sket atau gambar bantu penjelasan pelaksanaan pekerjaan.

 Uraian pelaksanaan pekerjaan.

Gambar

Gambar  kerja  merupakan  gambar  detail  yang  dibuat  berdasarkan  gambar  kontrak  atau  gambar  tender  dan  sudah  disesuaikan  dengan  kondisi  lapangan  serta  hasil  pengukuran pada Mutual Check Awal (MC-0)
Tabel  4.2.1 Gradasi Lapis Pondasi Agregat:
Tabel 4.2.2 Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat
Gambar 4.3.1 Finishing Slope and Grading
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dinding turap kayu, baja atau beton yang permanen, harus diukur sebagai jumlah dalam meter persegi yang dipasang memenuhi garis dan elevasi yang ditunjukkan pada gambar

Apabila saluran sekunder terdiri dari tanah yang kedap air, maka saluran sekunder tidak perlu dilining, namun apabila saluran terdiri dari tanah yang mudah dilalui air (poreus), maka

a) Dalam mengelola pelaksanaan pekerjaan berlaku moto lebih baik mencegah dari pada memperbaiki, untuk itu dilakukan upaya dengan cara, melakukan pengelolaan pekerjaan

Sedang yang dimaksud dengan bahan timbunan dalam pekerjaan ini adalah bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan timbunan kembali ke dalam rongga antara

dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?.. Mampu mengawasi penempatan material di lapangan untuk penghamparan. Mampu melakukan koordinasi dengan operator

1) Sebutkan nama patok agar mandor bisa melakukan pengukuran elevasi bouwplank sendiri. 2) Kapan dilaksanakan pemasangan patok bouwplank. 3) Bagaimana posisi

Dalam menyusun jadwal harian perlu dipertimbangkan masukan-masukan sumber daya : tenaga, bahan, alat, lokasi kerja, uang, hari dan iklim.. • Jenis dan jumlah alat. Kondisi

a) Jenis alat untuk galian saluran tergantung kepada metode kerjanya, apakah menggunakan alat berat atau menggunakan tenaga manusia. Untuk pekerjaan rehabilitasi, volume