• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU INFORMASI

OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL

NO. KODE : FKK.AP.02.001.02-I

MEKANIKAL

EDISI 2012

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

BAB I PENGANTAR ... 2

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ... 2

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1 Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ... 6

2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1 Strategi Pelatihan ... 12

3.2 Metode Pelatihan ... 13

3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 13

BAB IV PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL ... 31

4.1 Umum ... 31

4.2 Persiapan Pelaksanaan Pemeliharaan ... 31

4.3 Pemeriksaan Keliling ... 39

4.4 Pemeriksaan batere/accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas/gemuk dan tali kipas ... 46

4.5 Pemeriksaan Sebelum Menghidupkan Engine ... 53

4.6 Pembuatan Bahan Laporan Pemeliharaan Harian ... 57

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 61

5.1 Sumber Daya Manusia ... 61

5.2 Sumber-sumber Perpustakaan ... 61

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 62

LAMPIRAN

(3)

BAB I PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2 Kompeten ditempat kerja

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1 Desain materi pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.

1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.

2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi pelatihan 1) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta pelatihan.

2) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

(4)

3) Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktik.

f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3 Penerapan materi pelatihan

1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:

a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:

a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency- RCC)

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2. Persyaratan

Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:

(5)

1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

(6)

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

(7)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Mesin Penggelar Aspal yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal– KodeUnit : FKK.AP.02.001.02, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

• Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja.

• Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).

• Pengoperasian Mesin Penggelar Aspal.

• Pemindahan Mesin Penggelar Aspal.

• Laporan Harian Operasi.

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi 2.2.1 Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Menerapkan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal”.

2.2.3 Durasi / waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

(8)

2.3 Unit Kompetensiyang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit

Melakukan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal 2.3.2 Kode Unit

FKK.AP.02.001.02 2.3.3 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan harian mesin penggelar aspal.

2.3.4 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal SOP perusahaan, komunikasi, K3 dan struktur organisasi perusahaan.

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Melakukan persiapan

pelaksanaan

pemeliharaan harian

1.1 Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian diinterpretasikan untuk dipakai sebagai dasar pelaksanaan pemeliharaan harian.

1.2 Komponen mesin penggelar aspal diidentifikasi untuk dipakai sebagai dasar pemeliharaan harian.

1.3 Peralatan dan bahan/material untuk pemeliharaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection)

2.1 Baut-baut pengikat diperiksa untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

2.2 Keadaan lantai parkir dibawah unit dan sambungan pipa-pipa/hose pompa hidrolik diperiksa dengan teliti terhadap kemungkinan adanya kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin.

2.3 Kondisi ban, tekanan angin dan baut roda diperiksa untuk memastikan ban tidak ada masalah.

2.4 Screed dan pemanas screed diperiksa sesuai prosedur untuk memastikan kondisi screed dan pemanas screed cukup baik.

2.5 Kondisi rantai konveyor diperiksa untuk memastikan tidak ada masalah.

2.6 Kondisi push roller diperiksa untuk kemungkinan

(9)

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) terjadi macet atau kerusakan lain.

3. Melakukan pemeriksaan air batere/accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan

pelumas/ gemuk dan tali kipas

3.1 Level air accu/batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar, jumlah pelumas/gemuk diperiksa sesuai prosedur.

3.2 Kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun jumlah pelumas ditambah sesuai ketentuan.

3.3 Kondisi minyak pelumas engine diperiksa secara visual untuk kemungkinan terkontaminasi.

3.4 Penggemukan (greasing) pada titik-titik pelumasan ataupun penggemukan terpusat dilakukan sesuai ketentuan.

3.5 Kekencangan maupun kondisi tali kipas diperiksa sesuai prosedur.

3.6 Kelainan yang ditemukan pada tali kipas ditangani sesuai ketentuan.

4. Melakukan pemeriksaan sebelum menghidupkan engine

4.1 Posisi tempat duduk diatur sesuai dengan prosedur dan kenyamanan duduk operator.

4.2 Kabin diperiksa sesuai dengan persyaratan K3 dan petunjuk pengoperasian.

4.3 Kondisi fisik instrument panel dan alat kendali diperiksa dari kemungkinan rusak atau tidak lengkap.

5. Membuat bahan laporan pemeliharaan harian

5.1 Daftar simak (check list) kegiatan pemeliharaan diisi sesuai dengan hasil pemeriksaan.

5.2 Kelainan yang terdeteksi selama pemeliharaan harian dicatat sebagai bahan laporan.

5.3 Pemakaian bahan/material dicatat sebagai bahan laporan.

2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan harian mesin penggelar aspal;

2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan tools standar yang selalu tersimpan di unit alat;

3) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.

b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:

a) Mesin Penggelar Aspal (asphalt paver);

b) Standard tools untuk mesin penggelar aspal;

c) Pompa gemuk (grease gun);

d) Kompor pemanas screed;

e) Alat Pelindung Diri (APD);

(10)

f) Alat Pengaman Kerja (APK).

2) Bahan:

a) Gemuk (grease);

b) Minyak pelumas (untuk penambahan);

c) Bahan bakar/solar untuk pembersihan sisa aspal pada hopper;

d) Daftar simak (check list) laporan pemeliharaan;

e) Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal.

c. Tugas-tugas yang harus dilakukan :

1) Melakukan persiapan pelaksanaan pemeliharaan harian;

2) Melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection);

3) Melakukan pemeriksaan air batere/accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas/ gemuk dan tali kipas;

4) Melakukan pemeriksaan sebelum menghidupkan engine;

5) Membuat bahan laporan pemeliharaan harian.

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan :

1) Undang-Undang Tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja;

2) Undang-Undang Tentang Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan;

3) Manual pemeriksaan peralatan penghampar aspal (asphalt finisher) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum;

4) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation andMaintenance Manual)mesin penggelar aspal dari pabrik yang bersangkutan.

2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian

1) Prosedur Penilaian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya ditempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

2) Tempat

Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.

(11)

3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :

• FKK.AP.01.001.02: Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja.

• FKK.AP.01.002.02: Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja.

4) Keterkaitan dengan kompetensi lain :

• FKK.AP.02.002.02: Mengoperasikan Mesin Penggelar Aspal.

• FKK.AP.02.003.02: Memindahkan Mesin Penggelar Aspal.

• FKK.AP.02.004.02: Membuat Laporan Harian Operasi.

b. Kondisi Pengujian

1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan melakukan persiapan pelaksanaan pemeliharaan harian, melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection), memeriksa pelumas, pendingin dan bahan bakar, melaksanakan pemeriksaan sebelum engine dihidupkan dan membuat laporan pemeliharaan harian yang digunakan untuk melakukan pemeliharaan harian mesin penggelar aspal, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian mesin penggelar aspal;

2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/

praktik;

3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

c. Pengetahuan yang diperlukan : 1) Komunikasi;

2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);

3) Struktur dan fungsi komponen utama mesin penggelar aspal;

4) Pemeliharaan harian mesin penggelar aspal (preventive maintenance);

5) Pengetahuan dasar bahan bakar dan pelumas;

6) Sistem pelaporan.

d. Keterampilan yang diperlukan :

1) Melakukan persiapan pelaksanaan pemeliharaan harian;

2) Melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection);

3) Melakukan pemeriksaan air batere/accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas/gemuk dan tali kipas;

4) Melakukan pemeriksaan sebelum menghidupkan engine;

5) Membuat bahan laporan pemeliharaan harian.

(12)

e. Aspek Kritis

1) Kedisiplinan dalam melakukan persiapan pelaksanaan pemeliharaan harian;

2) Ketelitian dalam melakukan pemeriksaan keliling;

3) Ketelitian dalam melakukan pemeriksaan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolis, bahan bakar, gemuk (grease) dan tali kipas;

4) Kedisiplinan dalam melakukan pemeriksaan sebelum engine dihidupkan;

5) Kedisiplinan dalam membuat bahan laporan pemeliharaan harian.

2.3.8 Kompetensi kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi

1

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

(13)

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan

1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

4) Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.

2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik

1) Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

2) Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.

3) Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan.

(14)

3.2 Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan

Rancangan pembelajaran materi pelatihan bertujuan untuk melengkapi hasil analisis kebutuhan meteri pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi yang merupakan tugasnya sebagai instruktur.

Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan sebagai berikut:

Unit Kompetensi 3 Melakukan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal Elemen Kompetensi 1 Melakukan persiapan pelaksanaan pemeliharaan harian

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 1.1 Buku petunjuk

pemeliharaan dan pengoperasian diinterpretasikan untuk dipakai sebagai dasar pelaksanaan pemeliharaan harian.

1. Mampu menyiapkan buku petunjuk pemeliharaan dan/

atau pengoperasian dengan lengkap dan benar.

2. Dapat menginterpre-

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menginterpre- tasikan buku petunjuk pemeliharaan dan

pengoperasi-an untuk dipakai sebagai dasar pelaksanaan

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan

1. Menjelaskan dan memberikan contoh penyiapan buku petunjuk

pemeliharaan dan/

atau pengoperasian dengan lengkap dan benar.

2. Menjelaskan penginterpretasian buku manual dengan benar terkait dengan pemeliharaan

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

5 menit

(15)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif tasikan buku manual

dengan benar terkait dengan pemeliharaan harian.

3. Harus mampu menggunakan buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan yang telah disiapkan untuk pelaksanaan pemeliharaan harian.

harian.

3. Diskusi Kelompok:

- Prosedur untuk menyiapkan buku petunjuk pemeliharaan dan/ atau pengoperasian dengan lengkap dan benar.

- Menginterpretasi- kan buku manual dengan benar terkait dengan pemeliharaan harian.

- Prosedur untuk menggunakan buku petunjuk

pengoperasian dan pemeliharaan yang telah disiapkan untuk pelaksanaan pemeliharaan harian.

4. Peragaan : - Menyiapkan buku

petunjuk pemeliharaan dan/ atau pengoperasian dengan lengkap dan benar.

- Menggunakan buku petunjuk

pengoperasian dan pemeliharaan yang telah disiapkan untuk pelaksanaan pemeliharaan harian.

10*

5**

1.2 Komponen mesin penggelar aspal

diidentifikasi untuk dipakai sebagai dasar

pemeliharaan harian.

1. Dapat mengidentifikasi komponen mesin penggelar aspal yang menjadi tugasnya dalam pemeliharaan harian.

2. Dapat menjelaskan fungsi komponen dengan benar.

3. Dapat menjelaskan prinsip kerja komponen pemeliharaan dengan benar.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat mengidentifi- kasi komponen mesin

penggelar aspal untuk dipakai sebagai dasar pemeliharaan harian

1.Ceramah 2.Diskusi 3.Peragaan/

video

1. Menjelaskan pengidentifikasian komponen mesin penggelar aspal yang menjadi tugasnya dalam pemeliharaan harian.

2. Menjelaskan fungsi komponen dengan benar.

3. Menjelaskan prinsip kerja komponen pemeliharaan dengan benar.

4. Diskusi Kelompok : - Mengidentifikasi

komponen mesin penggelar aspal yang menjadi tugasnya dalam pemeliharaan harian.

- Fungsi komponen dengan benar.

- Prinsip kerja

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

45 menit

45*

(16)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif komponen

pemeliharaan dengan benar.

5. Peragaan : Mengidentifikasi komponen

25**

1.3 Peralatan dan bahan/

material untuk

pemeliharaan disiapkan sesuai dengan kebutuhan.

1. Dapat menjelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan.

2. Dapat memilih peralatan dan bahan untuk pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

3. Mampu menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menyiapkan peralatan dan bahan/ material untuk

pemeliharaanse suai dengan kebutuhan.

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan/

Contoh

1. Menjelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan 2. Menjelaskan

pemilihan peralatan dan bahan untuk pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

3. Diskusi Kelompok : - Peralatan dan

bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan.

- Peralatan dan bahan untuk pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

- Prosedur untuk menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

4. Peragaan : Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

50 menit

15*

15**

Diskusi Kelompok :

- Prosedur penginterpretasian buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian untuk dipakai sebagai dasar pelaksanaan.

- Prosedur pengidentifikasian komponen mesin penggelar aspal untuk dipakai sebagai dasar pemeliharaan harian.

- Prosedur penyiapan peralatan dan bahan/ material untuk pemeliharan sesuai dengan kebutuhan.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 sampai dengan KUK 1.3, sebelum melakukan kegiatan praktik.

68 menit

Pelaksanaan praktik :

- Penginterpretasian buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian untuk dipakai sebagai dasar pelaksanaan.

- Pengidentifikasian komponen mesin penggelar aspal untuk dipakai sebagai dasar pemeliharaan harian.

- Penyiapan peralatan dan bahan/ material untuk pemeliharan sesuai dengan kebutuhan.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 sampai dengan KUK 1.3 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur.

-

(17)

Unit Kompetensi 3 Melakukan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal Elemen Kompetensi 2 Melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 2.1 Baut-baut pengikat

diperiksa untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

1. Dapat menjelaskan baut pengikat yang kendor atau rusak dengan benar.

2. Mampu menunjukkan baut pengikat yang harus diperiksa.

3. Mampu memeriksa dengan teliti semua baut pengikat untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

4. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil

pemeriksaan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa baut-baut pengikat untukkemungkin anada

yangkendor, rusak atau hilang.

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktik

1. Menjelaskan baut pengikat yang kendor atau rusak dengan benar.

2. Menjelaskan dan menunjukan contoh/

penunjukan baut pengikat yang harus diperiksa.

3. Menjelaskan dan memperagakan pemeriksaan semua baut pengikat untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

4. Menjelaskan dan memberikan contoh tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

5. Diskusi Kelompok : - Baut pengikat

yang kendor atau rusak dengan benar.

- Prosedur untuk menunjukkan baut pengikat yang harus diperiksa.

- Prosedur untuk memeriksa dengan teliti semua baut pengikat untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

6. Peragaan : - Memeriksa

dengan teliti semua baut pengikat untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

- Melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

7. Demonstrasi : - Menunjukkan baut

pengikat yang harus diperiksa.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

10 menit

10*

5**

5***

2.2 Keadaan lantai parkir dibawah unit dan sambungan pipa-pipa/

hose pompa hidrolik diperiksa dengan teliti terhadap kemungkinan adanya kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik,

Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa keadaan lantai

1.Ceramah 2. Diskusi 3. Praktik

1. Menjelaskan kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin dengan benar.

2. Menjelaskan dan

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

10 menit

(18)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif bahan bakar dan air

pendingin.

1. Dapat menjelaskan kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin dengan benar.

2. Harus mampu mendeteksi kebocoran minyak pelumas, minyak hirdolik, air pendingin atau bahan bakar.

3. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil

pemeriksaan.

parkir dibawah unit dan sambungan pipa-pipa/

hose pompa hidrolik dengan teliti terhadap kemungki-nan adanya kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin.

memberikan contoh pendeteksian kebocoran minyak pelumas, minyak hirdolik, air pendingin atau bahan bakar.

3. Menjelaskan dan memberikan contoh tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

4. Diskusi Kelompok : - Kebocoran

minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin dengan benar.

- Prosedur untuk mendeteksi kebocoran minyak pelumas, minyak hirdolik, air pendingin atau bahan bakar.

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

5. Peragaan : - Mendeteksi

kebocoran minyak pelumas, minyak hirdolik, air pendingin atau bahan bakar.

- Melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

10*

10**

2.3 Kondisi ban, tekanan angin dan baut roda diperiksa untuk memastikan ban tidak ada masalah.

1. Dapat menjelaskan jenis-jenis kerusakan pada roda.

2. Dapat menentukan kondisi roda dengan benar.

3. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil

pemeriksaan.

Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa kondisi ban, tekanan angin dan baut roda untuk memastikan ban tidak ada masalah.

1. Ceramah 2. Diskusi 3.Peragaan/

Praktik

1. Menjelaskan jenis- jenis kerusakan pada roda.

2. Menjelaskan penentuan kondisi roda dengan benar.

3. Menjelaskan dan memperagakan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

4. Diskusi Kelompok : - Jenis-jenis

kerusakan pada roda.

- Prosedur untuk menentukan kondisi roda dengan benar.

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

5. Peragaan : - Menentukan

kondisi roda dengan benar.

- Melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

10 menit

10*

10**

(19)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 2.4 Screed dan pemanas

screed diperiksa sesuai prosedur untuk memastikan kondisi screed dan pemanas screed cukup baik.

1. Dapat menjelaskan dengan benar jenis- jenis pemanas yang dipergunakan.

2. Dapat menunjukkan bagian screed yang harus diperiksa dengan teliti.

3. Harus mampu melakukan

pemeriksaan screed dengan teliti.

4. Dapat menentukan kondisi screed.

5. Mampu melakukan pemeriksaan pemanas screed.

6. Dapat menentukan kondisi pemanas screed.

7. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil

pemeriksaan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa screed dan pemanas screed sesuai prosedur untuk memastikan kondisi screed dan pemanas screed cukup baik.

1.Ceramah 2.Diskusi 3.Peragaan/

Praktik

1. Menjelaskan jenis- jenis pemanas yang dipergunakan.

2. Menjelaskan penunjukan bagian screed yang harus diperiksa dengan teliti.

3. Menjelaskan dan memperagakan pemeriksaan screed dengan teliti.

4. Menjelaskan dan menunjukkan contoh kondisi screed.

5. Menjelaskan dan menunjukan contoh pemeriksaan pemanas screed.

6. Menjelaskan penentuan kondisi pemanas screed.

7. Menjelaskan dan menunjukan contoh tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

8. Diskusi Kelompok : - Jenis-jenis

pemanas yang dipergunakan.

- Bagian screed yang harus diperiksa dengan teliti.

- Prosedur untuk melakukan pemeriksaan screed dengan teliti.

- Menentukan kondisi screed.

- Prosedur untuk melakukan pemeriksaan pemanas screed.

- Menentukan kondisi pemanas screed.

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

9. Peragaan : - Melakukan

pemeriksaan pemanas screed.

- Melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

10. Demonstrasi : - Melakukan

pemeriksaan screed dengan teliti.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

10 menit

10*

5**

5***

(20)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 2.5 Kondisi rantai konveyor

diperiksa untuk memastikan tidak ada masalah.

1. Dapat menjelaskan kondisi rantai konveyor dengan benar.

2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik rantai konveyor dengan teliti.

3. Dapat menentukan kondisi rantai konveyor.

4. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil

pemeriksaan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa kondisi rantai konveyor untuk memastikan tidak ada masalah.

1. Ceramah 2. Diskusi 3.Peragaan/

Praktik

1. Menjelaskan kondisi rantai konveyor dengan benar.

2. Menjelaskan dan memberikan contoh pemeriksaan fisik rantai konveyor dengan teliti.

3. Menjelaskan penentuan kondisi rantai konveyor.

4. Menjelaskan dan memberikan contoh tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

5. Diskusi Kelompok : - Kondisi rantai

konveyor dengan benar.

- Prosedur untuk melakukan pemeriksaan fisik rantai konveyor dengan teliti.

- Menentukan kondisi rantai konveyor.

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

6. Peragaan : - Melakukan

pemeriksaan fisik rantai konveyor dengan teliti.

- Melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

10 menit

10*

5**

2.6 Kondisi push roller diperiksa untuk

kemungkinan terjadi macet atau kerusakan lain.

1. Harus dapat menjelaskan kondisi push roller dengan benar.

2. Mampu melakukan pemeriksaan visual push roller dengan baik dan teliti.

3. Dapat menentukan kondisi push roller.

4. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa kondisi pushroller untuk kemungkinan terjadi macet atau kerusakan lain.

1.Ceramah 2.Diskusi 3. Peraga-an/

Praktik

1. Menjelaskan kondisi push roller dengan benar.

2. Menjelaskan dan memberikan contoh pemeriksaan visual push roller dengan baik dan teliti.

3. Menjelaskan dan memberikan contoh penentuan kondisi push roller.

4. Menjelaskan dan memberikan contoh tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

5. Diskusi Kelompok : - Kondisi push

roller dengan benar.

- Prosedur untuk melakukan pemeriksaan visual push roller dengan baik dan teliti.

- Menentukan kondisi push

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

5 menit

5*

(21)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif roller.

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

6. Peragaan : - Melakukan tindak

lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

7. Demonstrasi : - Melakukan

pemeriksaan visual push roller dengan baik dan teliti.

5**

5***

Diskusi Kelompok :

- Prosedur pemeriksaan baut-baut pengikat untuk kemungkinan ada yang kendor, rusak atau hilang.

- Prosedur pemeriksaan keadaan lantai parkir dibawah unit dan sambungan pipa-pipa/ hose pompa hidrolik dengan teliti terhadap kemungkinan adanya kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin.

- Prosedur pemeriksaan kondisi ban, tekanan angin dan baut roda untuk memastikan ban tidak ada masalah.

- Prosedur pemeriksaan screed dan pemanas screed sesuai prosedur untuk memastikan kondisi screed dan pemanas screed cukup baik.

- Prosedur pemeriksaan kondisi rantai konveyor untuk memastikan tidak ada masalah.

- Prosedur pemeriksaan kondisi pushroller untuk kemungkinan terjadi macet atau kerusakan lain.

Dilakukan setelah penjelasan KUK 2.1 sampai dengan KUK 2.6, sebelum melaksanakan kegiatan praktik.

55 menit

Pelaksanaan praktik :

- Pemeriksaan baut-baut pengikat untukkemungkinanada yang kendor, rusak atau hilang.

- Pemeriksaan keadaan lantai parkir dibawah unit dan sambungan pipa-pipa/ hose pompa hidrolik dengan teliti terhadap kemungkinan adanya kebocoran minyak pelumas, minyak hidrolik, bahan bakar dan air pendingin.

- Pemeriksaan kondisi ban, tekanan angin dan baut roda untuk memastikan ban tidak ada masalah.

- Pemeriksaan screed dan pemanas screed sesuai prosedur untuk memastikan kondisi screed dan pemanas screed cukup baik.

- Pemeriksaan kondisi rantai konveyor untuk memastikan tidak ada masalah.

- Pemeriksaan kondisi pushroller untuk kemungkinan terjadi macet atau kerusakan lain.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 sampai dengan KUK 2.6 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur.

240 menit

Unit Kompetensi 3 Melakukan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal

Elemen Kompetensi 3 Melakukan pemeriksaan air batere/accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas/ gemuk dan tali kipas

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 3.1 Level air accu/batere, air

radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar, jumlah pelumas/ gemuk diperiksa sesuai prosedur.

1. Dapat menjelaskan dengan benar level air accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas (gemuk) sesuai ketentuan.

2. Mampu memeriksa

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat

memeriksa level air accu/batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar, jumlah pelumas/

gemuk sesuai prosedur.

1.Ceramah 2. Diskusi 3.Peragaan/

Praktik

1. Menjelaskan level air accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas (gemuk) sesuai ketentuan.

2. Menjelaskan dan menunjukan contoh pemeriksaan level air accu/ batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik,

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

10 menit

(22)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif level air accu/ batere,

air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar, jumlah pelumas/

gemuk.

3. Mampu mendeteksi adanya kelainan pada level air batere, air radiator, minyak pelumas engine dan minyak pelumas (gemuk).

4. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai hasil

pemeriksaan.

bahan bakar, jumlah pelumas/ gemuk.

3. Menjelaskan dan memberikan contoh pendeteksian adanya kelainan pada level air batere, air radiator, minyak pelumas engine dan minyak pelumas (gemuk).

4. Menjelaskan dan memberikan contoh tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

5. Diskusi Kelompok : - Level air accu, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar dan pelumas (gemuk) sesuai ketentuan.

- Prosedur untuk memeriksa level air accu/ batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar, jumlah pelumas/ gemuk.

- Prosedur untuk mendeteksi adanya kelainan pada level air batere, air radiator, minyak pelumas engine dan minyak pelumas (gemuk).

- Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

6. Peragaan : - Memeriksa level

air accu/ batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik, bahan bakar, jumlah pelumas/ gemuk.

- Mendeteksi adanya kelainan pada level air batere, air radiator, minyak pelumas engine dan minyak pelumas (gemuk).

- Melakukan tindak lanjut sesuai hasil pemeriksaan.

10*

10**

(23)

No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif 3.2 Kekurangan air batere, air

radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun jumlah pelumas ditambah sesuai ketentuan.

1. Dapat menjelaskan kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun jumlah pelumas.

2. Mampu menyiapkan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

3. Harus mampu

menambah kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menambah kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun jumlah pelumas sesuai ketentuan.

1.Ceramah 2. Diskusi 3.Peragaan/

Praktik

1. Menjelaskan kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun jumlah pelumas.

2. Menjelaskan dan memberikan contoh penyiapan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

3. Diskusi Kelompok : - Kekurangan air

batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun jumlah pelumas.

- Prosedur untuk menyiapkan air batere, air

radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

- Prosedur untuk menambah kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

4. Peragaan : - Menyiapkan air

batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

- Menambah kekurangan air batere, air radiator, minyak pelumas engine, minyak hidrolik ataupun pelumas.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

5 menit

7*

4**

3.3 Kondisi minyak pelumas engine diperiksa secara visual untuk kemungkinan terkontaminasi.

1. Dapat menjelaskan kondisi minyak pelumas engine.

2. Mampu memeriksa secara visual kondisi minyak pelumas engine dari kontaminasi.

3. Dapat menentukan kondisi minyak pelumas engine yang

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat memeriksa kondisi minyak pelumas engine secara visual untuk kemungkinan terkontaminasi.

1.Ceramah 2.Diskusi 3.Peragaan/

Praktik

1. Menjelaskan kondisi minyak pelumas engine.

2. Menjelaskan dan memperagakan pemeriksaan secara visual kondisi minyak pelumas engine dari kontaminasi.

3. Menjelaskan penentuan kondisi minyak pelumas engine yang terkontaminasi.

1. Buku Petunjuk Pengope- rasian dan Pemeliha- raan Mesin Penggelar Aspal.

5 menit

Gambar

Gambar 4.2 : Tabung Gas
Gambar 4.3 : Screed Heater  Penentuan kondisi pemanas screed
Gambar 4.4 : Pemeriksaan Rantai Conveyor  c.  Penentuan kondisi rantai konveyor.
Gambar 4.6 : Kabin  1)  Prosedur

Referensi

Dokumen terkait

7) Mandor tidak bertanggung jawab dalam hal hasil pengujian kepadatan perkerasan jalan, kecuali pemadatan dilakukan oleh pekerja. 8) Koordinasi antara mandor dengan

formula. 4) Diupayakan jangan sampai melampaui batas minimum dalam tangki aspal Langkah-langkah penanganan yang tepat bila terjadi ketidak cukupan kebutuhan aspal

Dengan selesainya pengaturan Outrigger pada posisi transport, maka langkah kerja selanjutnya adalah mengumpulkan pipa lapangan dan perlengkapannya untuk diangkut bersama unit

- Pelaksana mengecek kebenaran pengukuran hasil pekerjaan sub kontraktor/mandor dengan opname hasil pekerjaan (yang ditandatangani kepala proyek, direksi lapangan

• Tempatkan transmisi pada gigi 3 maju. • Naikkan putaran engine secara bertahap sampai maksimum. Kendaraan seharusnya tidak bergerak. • Turunkan putaran engine, netralkan

dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?.. Mampu mengawasi penempatan material di lapangan untuk penghamparan. Mampu melakukan koordinasi dengan operator

a) Mampu melakukan komunikasi dengan operator alat. b) Mampu melakukan koordinasi dengan operator alat. c) Mampu mengidentifikasi jenis alat penghamparan yang dibutuhkan. d) Harus

4.4.5 Pengoperasian concrete pump a. Kesiapan beton segar. Pengoperasian pemompaan beton dimulai setelah beton segar yang diangkut dengan truck mixer sampai dilokasi