BUKU INFORMASI
MEKANIKAL
EDISI 2012
OPERATOR POMPA BETON
TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR
NO. KODE : FKK.CP.02.004.01 - I
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan ... 2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3
1.4. Pengertian-pengertian / Istilah ... 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6
2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6
2.2. Pengertian Standar Kompetensi ... 6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 6
BAB III STRATE GI DAN METODE PELATIHAN ... 11
3.1. Strate gi Pelatihan ... 11
3.2. Metode Pelatihan ... 11
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ... 12
BAB IV PENGOPERASIAN BETON SIAP PAKAI ... 31
4.1. Umum ... 31
4.2. Persiapan Operasi ... 31
4.3. Teknik Menghidupkan Concrete pump ... 36
4.4. Pemompaan Beton Segar ... 39
4.5. Pengawasan Kinerja Concrete pump ... 50
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 54
5.1. Sumber Daya Manusia ... 54
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ... 54
5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan ... 55
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2. Kompeten ditempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.
2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah:
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Mesin Pencampur Aspal yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap Pakai) - Kode Unit FKK.CP.02.004.01, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
• Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;
• Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);
• Pemeliharaan Harian Concrete Pump;
• Mobilisasi Pompa Beton;
• Teknik Penempatan Unit Concrete Pump;
• Trouble Shooting;
• Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump.
2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
“Mengoperasikan pemompaan beton segar (siap pakai)”.
2.2.3. Durasi / waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.
Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal Pengoperasian Beton Siap Pakai.
2.3.2 Judul Unit : Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap Pakai) 2.3.3 Kode Unit : FKK.CP.02.004.01
2.3.4 Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam mengoperasikan pemompaan beton segar (siap pakai).
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Melakukan persiapan
operasi
1.1 Prosedur pengoperasian peralatan diidentifikasi sesuai buku manual.
1.2 Pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya diperiksa sebelum pengoperasian concrete pump.
1.3 Pipa lapangan (conveying pipe) dipasang sesuai prosedur.
2. Menghidupkan concrete pump
2.1 Engine dihidupkan sesuai dengan prosedur.
2.2 Putaran Engine diatur sesuai tekanan pompa yang dibutuhkan.
2.3 Sistim hidrolik diaktifkan untuk mengoperasikan concrete pump.
2.4 Tekanan sistim hidrolik diperiksa sesuai prosedur.
3. Memompa beton segar (siap pakai)
3.1 Komunikasi dengan pelaksana pengecoran beton dilakukan.
3.2 Koordinasi dengan teknisi laboratorium dilakukan sebelum penuangan beton segar ke hopper/bucket concrete pump.
3.3 Pelumasan pipa penyalur beton dilakukan dengan campuran air, semen dan pasir (mortar).
3.4 Pipa fleksibel diarahkan ke tempat pengecoran beton dengan mengatur posisi distributor boom.
3.5 Concrete pump dioperasikan sesuai prosedur.
3.6 Koordinasi pengoperasian concrete pump dilakukan dengan operator truck mixer terkait dengan pengiriman beton segar.
4. Mengawasi kinerja concrete pump selama operasi
4.1 Tekanan kerja pompa beton dipantau selama operasi untuk mengetahui kondisi tekanan kerja.
4.2 Tindakan koreksi dilakukan ketika terjadi kelainan tekanan kerja pompa beton.
4.3 Indikator operasional pada control panel dipantau
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) untuk memastikan alat berfungsi dengan baik.
4.4 Pengisian beton segar (siap pakai) kedalam agitator hopper dipantau kecukupannya.
4.5 Tindakan yang tepat dilakukan sesuai prosedur bila terjadi kelainan.
4.6 Hasil kegiatan pengoperasian concrete pump dicatat.
2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel
1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk menyelesaikan pekerjaan pengoperasian pemompaan beton segar (siap pakai) di tempat pengecoran;
2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan peralatan pompa beton dalam kondisi baik dan lapangan yang telah disiapkan sebelumnya;
3) Unit kompetensi ini berlaku untuk concrete pump type boom / truck mounted dan diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:
a) Concrete pump, siap operasi pada tempatnya;
b) Alat Pelindung Diri (APD);
c) Alat Pengaman Kerja (APK).
2) Bahan:
a) Surat Perintah Kerja;
b) Beton segar (siap pakai) yang dapat dipompa (pumpable concrete) yang dipasok dengan truck mixer;
c) Mortar pelumas pipa penyalur beton;
d) Bola busa (sponge ball);
e) Bahan bakar;
f) Pelumas;
g) Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian concrete pump;
c. Tugas-tugas yang harus dilakukan : 1) Melakukan persiapan operasi;
2) Menghidupkan concrete pump;
3) Memompa beton segar (siap pakai);
4) Mengawasi kinerja concrete pump selama operasi.
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan
1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja;
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
2) Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan;
3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Concrete pump.
4) Prosedur Operasi Standar (SOP) Perusahaan;
2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian
1) Prosedur penilaian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
2) Tempat
Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.
3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
• FKK.CP.01.001.01 : Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;
• FKK.CP.01.002.01 : Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Pengendalian Dampak Lingkungan di Tempat Kerja;
• FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Pemeliharaan Harian Sebelum Operasi;
• FKK.CP.02.002.01 : Melakukan Mobilisasi Peralatan ke Lokasi Proyek;
• FKK.CP.02.003.01 : Menempatkan Unit Concrete pump di Tempat Pemompaan Beton
4) Keterkaitan dengan kompetensi lain:
• FKK.CP.02.005.01 : Melakukan Perbaikan Gangguan (Trouble Shooting) Pemompaan Beton;
• FKK.CP.02.006.01 : Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump.
b. Kondisi Pengujian
1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan pemeriksaan dan pemasanan pipa lapangan, menghidupkan concrete pump, memompa beton segar, mengawasi kinerja concrete pump dan membuat bahan laporan pengoperasian alat, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian concrete pump;
2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktek;
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja.
c. Pengetahuan yang diperlukan:
1) Komunkasi
2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
3) Struktur dan fungsi komponen utama concrete pump;
4) Pengetahuan spesifikasi concrete pump;
5) Pengetahuan mutu beton dan spesifikasinya;
6) Teknik pemompaan beton;
7) Sistem pelaporan.
d. Keterampilan yang dibutuhkan :
1) Menerapkan K3 dan LH selama mengoperasikan concrete pump;
2) Melakukan persiapan pekerjaan dan persiapan pengoperasian concrete pump;
3) Melakukan pelumasan pipa penyalur beton dengan campuran mortar;
4) Melakukan pemompaan beton segar keposisi pengecoran;
5) Melakukan pemantauan kinerja concrete pump selama pengoperasian;
6) Membuat laporan pengoperasian.
e. Aspek Kritis
1) Kecermatan menginterpretasikan buku manual operasi concrete pump;
2) Kedisiplinan untuk menerapkan K3LH
3) Kedisiplinan dan ketelitian dalam melakukan persiapan pengoperasian concrete pump;
4) Kedisiplinan dan ketelitian dalam pemasangan pipa lapangan (conveying pipe) sesuai prosedur;
5) Kecermatan dalam mengoperasikan pemompaan beton sesuai prosedur.
6) Ketelitian dalam memantau kinerja concrete pump;
7) Ketegasan dalam mengambil tindakan bila ada kelainan dalam pemantauan kinerja concrete pump;
8) Kemampuan dan kedisiplinan dalam membuat laporan pada form standar.
2.3.8 Kompetensi Kunci
No Kompetensi Kunci Tingkat
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan
informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strate gi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strate gi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strate gis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.
Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan:
Unit Kompetensi : Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap Pakai) Elemen Kompetensi 1 : Melakukan persiapan operasi
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Prosedur pengoperasian peralatan diidentifikasi sesuai buku manual 1) Mampu
menyiapkan buku manual / referensi sesuai pompa beton yang dioperasikan 2) Dapat menjelaskan
prosedur
pemompaan beton dengan benar 3) Harus mampu
memastikan APD, APK dan rambu- rambuK3 telah dipakai dan dipasang
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengidentifika si Prosedur pengoperasian peralatan sesuai buku manual
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan cara menyiapkan buku manual / referensi sesuai pompa beton yang dioperasikan 2. Menjelaskan
prosedur
pemompaan beton dengan benar 3. Menjelaskan langkah
memastikan APD, APK dan rambu- rambuK3 telah dipakai dan dipasang 4. Diskusi kelompok
menyiapkan buku manual / referensi sesuai pompa beton yang dioperasikan
prosedur
pemompaan beton dengan benar
memastikan APD,
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
APK dan rambu- rambuK3 telah dipakai dan dipasang 5. Peragaan
memastikan APD, APK dan rambu- rambuK3 telah dipakai dan dipasang
15**
1.2 Pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya diperiksa sebelum
pengoperasian concrete pump 1) Dapat menjelaskan
prosedur pemeriksaan pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya 2) Harus mampu
memeriksa pipa penyalur beton sesuai prosedur 3) Mampu memeriksa
seal dan klem sambungan pipa penyalur beton sesuai prosedur
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memeriksa Pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya sebelum pengoperasian concrete pump
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pipa penyalur beton, seal dan klem
pengikatnya 2. Menjelaskan cara
memeriksa pipa penyalur beton sesuai prosedur 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara memeriksa seal dan klem
sambungan pipa penyalur beton sesuai prosedur 4. Diskusi kelompok
prosedur pemeriksaan pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya
memeriksa pipa penyalur beton sesuai prosedur
memeriksa seal dan klem sambungan pipa penyalur beton sesuai prosedur 5. Peragaan
memeriksa pipa penyalur beton sesuai prosedur
memeriksa seal dan klem sambungan pipa penyalur beton sesuai prosedur
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
1.3 Pipa lapangan (conveying pipe) dipasang sesuai prosedur.
1) Dapat menjelaskan prosedur
pemasangan pipa lapangan 2) Mampu
menentukan jalur pipa lapangan (conveying pipe) yang aman 3) Mampu memasang
pipa lapangan (conveying pipe) sesuai prosedur
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memasang Pipa lapangan (conveying pipe) sesuai prosedur.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan prosedur pemasangan pipa lapangan 2. Menjelaskan cara
menentukan jalur pipa lapangan (conveying pipe) yang aman 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara memasang pipa lapangan (conveying pipe) sesuai prosedur 4. Diskusi kelompok
prosedur pemasangan pipa lapangan
menentukan jalur pipa lapangan (conveying pipe)
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
yang aman
memasang pipa lapangan (conveying pipe) sesuai prosedur 5. Peragaan
menentukan jalur pipa lapangan (conveying pipe) yang aman
memasang pipa lapangan (conveying pipe) sesuai prosedur
15**
Diskusi kelompok:
menyiapkan buku manual / referensi sesuai pompa beton yang dioperasikan
prosedur pemompaan beton dengan benar
prosedur pemeriksaan pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya
prosedur pemasangan pipa lapangan
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.3, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
45
Pelaksanaan praktik:
memastikan APD, APK dan rambu-rambuK3 telah dipakai dan dipasang
memeriksa pipa penyalur beton
memeriksa seal dan klem sambungan pipa
menentukan jalur pipa lapangan (conveying pipe) yang aman
memasang pipa lapangan (conveying pipe)
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
45
Elemen Kompetensi 2 : Menghidupkan concrete pump
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
2.1 Engine dihidupkan sesuai dengan prosedur.
1) Dapat menjelaskan prosedur
menghidupkan Engine 2) Harus mampu
memeriksa kecukupan /level pelumas, bahan bakar, bahan pendingin dan air accu sesuai prosedur 3) Mampu memutar
starter switch hingga Engine hidup
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menghidupkan Engine sesuai dengan prosedur.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan prosedur menghidupkan Engine
2. Menjelaskan cara memeriksa kecukupan /level pelumas, bahan bakar, bahan pendingin dan air accu sesuai prosedur 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara memutar starter switch hingga Engine hidup
4. Diskusi kelompok
prosedur menghidupkan Engine
memeriksa kecukupan /level pelumas, bahan bakar, bahan pendingin dan air accu sesuai prosedur
memutar starter switch hingga Engine hidup 5. Peragaan
memeriksa
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
kecukupan /level pelumas, bahan bakar, bahan pendingin dan air accu sesuai prosedur
memutar starter switch hingga Engine hidup 2.2 Putaran Engine diatur
sesuai tekanan pompa yang dibutuhkan.
1) Dapat menjelaskan prosedur
pengaturan putaran Engine 2) Dapat
menunjukkan tuas kendali dan tombol untuk
pengoperasian concrete pump 3) Harus mampu
membaca indikator-indikator yang terdapat pada panel kontrol 4) Mampu
memastikan bahwa Engine telah dipanaskan dengan benar 5) Harus mampu
mengatur putaran Engine sesuai prosedur
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengatur Putaran Engine sesuai tekanan pompa yang dibutuhkan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan prosedur pengaturan putaran Engine 2. Menjelaskan cara
menunjukkan tuas kendali dan tombol untuk pengoperasian concrete pump 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara membaca indikator-indikator yang terdapat pada panel kontrol 4. Menjelaskan langkah
memastikan bahwa Engine telah dipanaskan dengan benar
5. Menjelaskan dan memberikan langkah cara
mengatur putaran Engine sesuai prosedur 6. Diskusi kelompok
prosedur pengaturan putaran Engine
menunjukkan tuas kendali dan tombol untuk
pengoperasian concrete pump
membaca indikator-indikator yang terdapat pada panel kontrol
memastikan bahwa Engine telah dipanaskan dengan benar
mengatur putaran Engine sesuai prosedur 7. Peragaan
menunjukkan tuas kendali dan tombol untuk
pengoperasian concrete pump
membaca indikator-indikator yang terdapat pada panel kontrol
memastikan bahwa Engine telah dipanaskan dengan benar
mengatur putaran Engine sesuai prosedur
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
20*
15**
2.3 Sistim hidrolik Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan dan 1. Buku 5
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
diaktifkan untuk mengoperasikan concrete pump.
1) Harus mampu mengatur transfer shift gearbox untuk menjalankan hydraulic pump 2) Mampu
memanaskan sistim hidrolik sesuai prosedur 3) Harus mampu
memastikan temperatur minyak hidrolik sudah mencapai temperatur kerja
pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengaktifkan Sistim hidrolik untuk mengoperasik an concrete pump.
2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
memberikan langkah cara mengatur transfer shift gearbox untuk menjalankan hydraulic pump 2. Menjelaskan cara
memanaskan sistim hidrolik sesuai prosedur 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara memastikan temperatur minyak hidrolik sudah mencapai temperatur kerja
4. Diskusi kelompok
mengatur transfer shift gearbox untuk menjalankan hydraulic pump
memanaskan sistim hidrolik sesuai prosedur
memastikan temperatur minyak hidrolik sudah mencapai temperatur kerja 5. Peragaan
mengatur transfer shift gearbox untuk menjalankan hydraulic pump
memanaskan sistim hidrolik sesuai prosedur
memastikan temperatur minyak hidrolik sudah mencapai temperatur kerja
Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
20*
15**
2.4 Tekanan sistim hidrolik diperiksa sesuai prosedur.
1) Dapat
mengidentifikasi spesifikasi teknik concrete pump terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu 2) Mampu
menjalankan piston dengan tuas kendali yang benar
3) Harus mampu meningkatkan putaran Engine sampai spesifikasi tekanan hidrolik yang ditentukan 4) Harus mampu
mengamati jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu pada putaran tertentu
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memeriksa Tekanan sistim hidrolik sesuai prosedur.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan cara mengidentifikasi spesifikasi teknik concrete pump terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu 2. Menjelaskan cara
menjalankan piston dengan tuas kendali yang benar 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara meningkatkan putaran Engine sampai spesifikasi tekanan hidrolik yang ditentukan
4. Menjelaskan dan memberikan langkah cara mengamati jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu pada putaran tertentu
5. Menjelaskan dan memberikan langkah
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan
K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
5) Harus mampu menganalisis kinerja pompa beton terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu
cara
menganalisis kinerja pompa beton terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu 6. Diskusi kelompok
mengidentifikasi spesifikasi teknik concrete pump terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu
menjalankan piston dengan tuas kendali yang benar
meningkatkan putaran Engine sampai spesifikasi tekanan hidrolik yang ditentukan
mengamati jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu pada putaran tertentu
menganalisis kinerja pompa beton terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu 7. Peragaan
menjalankan piston dengan tuas kendali yang benar
meningkatkan putaran Engine sampai spesifikasi tekanan hidrolik yang ditentukan
mengamati jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu pada putaran tertentu
menganalisis kinerja pompa beton terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu
20*
15**
Diskusi kelompok:
prosedur menghidupkan Engine
prosedur pengaturan putaran Engine
tuas kendali dan tombol untuk pengoperasian concrete pump
identifikasi spesifikasi teknik concrete pump terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.4, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
75
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
Pelaksanaan praktik:
memeriksa kecukupan /level pelumas, bahan bakar, bahan pendingin dan air accu
memutar starter switch hingga Engine hidup
membaca indikator-indikator yang terdapat pada panel kontrol
memastikan bahwa Engine telah dipanaskan dengan benar
mengatur putaran Engine sesuai prosedur
mengatur transfer shift gearbox untuk menjalankan hydraulic pump
memanaskan sistim hidrolik sesuai prosedur
memastikan temperatur minyak hidrolik sudah mencapai temperatur kerja
menjalankan piston dengan tuas kendali yang benar
meningkatkan putaran Engine sampai spesifikasi tekanan hidrolik yang ditentukan
mengamati jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu pada putaran tertentu
menganalisis kinerja pompa beton terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.4, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
75
Elemen Kompetensi 3 : Memompa beton segar (siap pakai)
No
Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk
Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/
Referensi yang Disarankan
Jam Pelajaran
Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
3.1 Komunikasi dengan pelaksana
pengecoran beton dilakukan
1) Dapat menjelaskan prosedur
pengecoran beton dengan concrete pump sesuai SOP 2) Mampu mengenali personil pelaksana pengecoran beton yang berwenang 3) Harus mampu
berkomunikasi dengan pelaksana pengecoran beton terkait pekerjaan pemompaan beton
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melakukan Komunikasi dengan pelaksana pengecoran beton
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan prosedur pengecoran beton dengan concrete pump sesuai SOP 2. Menjelaskan cara
mengenali personil pelaksana pengecoran beton yang berwenang 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara berkomunikasi dengan pelaksana pengecoran beton terkait pekerjaan pemompaan beton 4. Diskusi kelompok
prosedur pengecoran beton dengan concrete pump sesuai SOP
mengenali personil pelaksana pengecoran beton yang berwenang
berkomunikasi dengan pelaksana pengecoran beton terkait pekerjaan pemompaan beton 5. Peragaan
mengenali personil pelaksana pengecoran beton yang berwenang
berkomunikasi dengan pelaksana pengecoran beton terkait pekerjaan pemompaan beton
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
15**
3.2 Koordinasi dengan teknisi laboratorium dilakukan sebelum penuangan beton segar ke hopper/
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melakukan
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan
1. Menjelaskan prosedur pengawasan mutu beton
2. Menjelaskan cara
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa
5
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
agitator concrete pump
1) Dapat menjelaskan prosedur
pengawasan mutu beton
2) Mampu mengenali personil teknisi laboratorium pengecoran beton yang berwenang 3) Harus mampu
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait pekerjaan pemompaan beton
Koordinasi dengan teknisi laboratorium sebelum penuangan beton segar ke hopper/
agitator concrete pump
4. Praktik mengenali personil teknisi laboratorium pengecoran beton yang berwenang 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait pekerjaan pemompaan beton 4. Diskusi kelompok
prosedur pengawasan mutu beton
mengenali personil teknisi
laboratorium pengecoran beton yang berwenang
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait pekerjaan pemompaan beton 5. Peragaan
mengenali personil teknisi
laboratorium pengecoran beton yang berwenang
berkoordinasi dengan teknisi laboratorium terkait pekerjaan pemompaan beton
beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
15*
15**
3.3 Pelumasan pipa penyalur beton dilakukan dengan campuran air, semen dan pasir (mortar).
1) Dapat menjelaskan prosedur
pelumasan pipa penyalur beton 2) Mampu
menjalankan agitator hopper dengan tuas kendali yang benar 3) Mampu
menjalankan piston pompa beton atau sliding valve dengan tuas kendali yang benar 4) Mampu membuat
campuran air, semen dan pasir (mortar) untuk pelumasan pipa beton
5) Harus mampu melakukan pelumasan pipa penyalur beton dengan menggunakan mortar, bola busa (sponge ball) dan gerakan
pemompaanbeton
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melakukan Pelumasan pipa penyalur beton dengan campuran air, semen dan pasir (mortar).
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan prosedur pelumasan pipa penyalur beton 2. Menjelaskan cara
menjalankan agitator hopper dengan tuas kendali yang benar 3. Menjelaskan dan
memberikan langkah cara menjalankan piston pompa beton atau sliding valve dengan tuas kendali yang benar
4. Menjelaskan langkah membuat campuran air, semen dan pasir (mortar) untuk pelumasan pipa beton
5. Menjelaskan dan memberikan langkah cara
melakukan pelumasan pipa penyalur beton dengan menggunakan mortar, bola busa (sponge ball) dan gerakan pemompaan beton dari piston concrete pump 6. Diskusi kelompok
prosedur pelumasan pipa
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5
15*
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
1 2 3 4 5 6 7
dari piston concrete pump
penyalur beton
menjalankan agitator hopper dengan tuas kendali yang benar
menjalankan piston pompa beton atau sliding valve dengan tuas kendali yang benar
membuat campuran air, semen dan pasir (mortar) untuk pelumasan pipa beton
melakukan pelumasan pipa penyalur beton dengan menggunakan mortar, bola busa (sponge ball) dan gerakan
pemompaanbeton dari piston concrete pump 7. Peragaan
menjalankan agitator hopper dengan tuas kendali yang benar
menjalankan piston pompa beton atau sliding valve dengan tuas kendali yang benar
membuat campuran air, semen dan pasir (mortar) untuk pelumasan pipa beton
melakukan pelumasan pipa penyalur beton dengan menggunakan mortar, bola busa (sponge ball) dan gerakan
pemompaanbeton dari piston concrete pump
15**
3.4 Pipa fleksibel diarahkan ke tempat pengecoran beton dengan mengatur posisi distributor boom.
1) Dapat menjelaskan tempat penumpahan beton segar yang akan dipompa 2) Mampu
mengarahkan ujung pipa flexible (flexible hose) ketempat pengecoran beton
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengarahkan Pipa fleksibel ke tempat pengecoran beton dengan mengatur posisi distributor boom.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok 3. Peragaan 4. Praktik
1. Menjelaskan tempat penumpahan beton segar yang akan dipompa 2. Menjelaskan cara
mengarahkan ujung pipa flexible (flexible hose) ketempat pengecoran beton dengan mengatur posisi distributor boom
3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara memastikan bisa melakukan komunikasi dengan tukang cor terkait
1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan
Pengopera- sian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-
haan terkait pengecoran beton
5