• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

6. Mengalokasikan distributor ke rute

1. Horizon perencanaan I (3 Juni)

Dengan menggunakan Tabel 5.8. dapat dilakukan alokasi distributor ke dalam rute. Pada tahap awal, setiap distributor dialokasikan ke rute yang berbeda. Keseluruhan rute dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Dari 16 rute yang terbentuk dapat dilakukan pengabungan sampai pada batas kapasitas armada yang digunakan. Dimana armada yang digunakan adalah mobil dengan kapasitas 12 m3. Penggabungan akan dilakukan dari nilai penghematan yang paling besar. Penghematan terbesar dimulai dari 30.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D1 dengan D5. Jumlah beban adalah (3,24 + 2,46) = 5,70 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan beban. Selanjutnya penghematan terbesar kedua adalah 28.900 meter yang merupakan penghematan dari D1 dengan D9. Karena sub rute D5 sudah bergabung dengan sub rute D1, maka D9 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah beban adalah (5.70 + 9.65) = 15,35 ≥ 12 sehingga rute yang dibentuk tidak layak begitu juga dengan nilai D7 maka cari nilai penghematan terbesar berikutnya yaitu 28.636 meter yang merupakan penghematan dari D5 dan D14 maka dengan D14 bergabung dengan rute tersebut jumlah beban adalah (5.70+2.02) = 7.72 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan Selanjutnya penghematan terbesar selanjutnya adalah 26.600 meter yang merupakan penghematan dari D1 dengan D2, maka D2 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah beban adalah (7.72 + 2.46) = 10.18 ≤ 12.

Tabel 5.9. Langkah Awal Semua Distributor Memilki Rute Terpisah Dist Rute D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D1 Rute 1 0 D2 Rute 2 26600 0 D3 Rute 3 13000 10400 0 D4 Rute 4 25200 23250 6200 0 D5 Rute 5 30200 14200 4300 18400 0 D6 Rute 6 20800 24650 6900 19350 20000 0 D7 Rute 7 12500 12300 -11000 6900 9100 8900 0 D8 Rute 8 21600 23500 8800 19000 18500 19800 6200 0 D9 Rute 9 22700 24300 1300 18800 28900 20800 25500 19300 0 D10 Rute 10 21600 22200 9100 17800 15500 18600 5000 20800 17000 0 D11 Rute 11 23100 24300 6800 19900 18300 21100 8800 20500 18300 19300 0 D12 Rute 12 18900 23100 5000 17600 19300 18800 10700 18500 23000 17300 18200 0 D13 Rute 13 22700 24600 8500 20100 21100 20900 7300 21850 19300 20600 21600 18600 0 D14 Rute 14 19900 24000 4400 18500 28636 20520 7500 18800 18700 17600 20200 18100 1900 0 D15 Rute 15 21900 19700 5000 19000 23000 21000 16900 19500 28100 18300 22100 23200 20400 3500 0 D16 Rute 16 9900 5900 3600 700 5800 1900 -11700 4300 800 4500 5300 2900 5300 22000 10600 0 Permintaan 3.24 2.46 3.11 5.5 2.46 4.07 7.86 6.09 9.65 2.91 2.22 2.74 3.7 2.02 4.89 1.23

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 m3, sedangkan beban dari keempat distributor yang digabungkan adalah 10.18, sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 1,82 m3. Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain

Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 1 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor dengan dari melihat graph awal.

Iterasi 1

Perjalanan dari Depot ke subrute yang terbentuk memiliki 4 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu:

1. Menuju distributor Cemara Jaya (D1) dengan jarak 17.500 meter 2. Menuju distributor Setia Baru (D2) dengan jarak 14.500 meter 3. Menuju distributor Sun Kado (D5) dengan jarak 19.700 meter 4. Menuju distributor Sinar Baru (D14) dengan jarak 10.000 meter

Dari 4 kemungkinan untuk kunjungan pertama dari depot adalah distributor Sinar Baru (D14) karena memiliki jarak paling dekat dengan depot dengan jarak 10.000 meter dan urutan sementara sub rute adalah depot → D14

Iterasi 2

Perjalanan dari Sinar Baru memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju distributor Cemara Jaya (D1) dengan jarak 7.600 meter 2. Menuju distributor Setia Baru (D2) dengan jarak 500 meter 3. Menuju distributor Sun Kado (D5) dengan jarak 1.064 meter

Dari 3 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Sinar Baru adalah distributor Setia Baru (D2) karena memiliki jarak paling dekat dengan Sinar Baru dengan jarak 500 meter dan urutan sementara sub rute adalah depot → D14→ D2

Iterasi 3

Perjalanan dari Setia Baru memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju distributor Cemara Jaya ( D1) dengan jarak 14.500 meter 2. Menuju distributor Sun Kado ( D5) dengan jarak 20.000 meter

Dari 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Setia Baru adalah distributor Cemara Jaya (D1) karena memiliki jarak paling dekat dengan Setia Baru dengan jarak 14.500 meter dan urutan sementara sub rute adalah Depot → D14→ D12→ D1

Iterasi 4

Perjalanan dari Cemara Jaya memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju distributor Sun Kado (D5) dengan jarak 7.000 meter

Maka untuk kunjungan berikutnya dari Cemara Jaya adalah distributor Sun Kado (D5) karena memiliki jarak paling dekat dengan Sinar Baru dengan jarak 7000 meter dan urutan sementara sub rute adalah Depot → D14→ D2→ D1→ D5

Gambar 5.18 Subrute 1

Tabel 5.10. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 1

Dist Rute D3 D4 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D15 D16 D3 Rute 3 0 D4 Rute 4 6200 0 D5 Rute 5 4300 18400 D6 Rute 6 6900 19350 0 D7 Rute 7 -11000 6900 8900 0 D8 Rute 8 8800 19000 19800 6200 0 D9 Rute 9 1300 18800 20800 25500 19300 0 D10 Rute 10 9100 17800 18600 5000 20800 17000 0 D11 Rute 11 6800 19900 21100 8800 20500 18300 19300 0 D12 Rute 12 5000 17600 18800 10700 18500 23000 17300 18200 0 D13 Rute 13 8500 20100 20900 7300 21850 19300 20600 21600 18600 0 D15 Rute 15 5000 19000 21000 16900 19500 28100 18300 22100 23200 20400 0 D16 Rute 16 3600 700 1900 -11700 4300 800 4500 5300 2900 5300 10600 0 Permintaan 3.11 5.5 4.07 7.86 6.09 9.65 2.91 2.22 2.74 3.7 4.89 1.23

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D5 dan D14 dihapus dari matriks penghematan adalah 25.500 meter yang merupakan penghematan jarak dari D7 dengan D9. Jumlah beban adalah (7,86 + 9,65) = 17,51 ≥ 12 dan rute tersebut tidak layak maka dilihat lagi penghematan terbesar lainnya yaitu 23.200 meter yang merupakan D12 dan D15 dengan jumlah beban ( 2.74 + 4.89) = 7.63 ≤ 12 maka

Subrute 1 D14

layak untuk dapat ditambahkan beban lagi , penghematan selanjutnya D15 dan D11 dengan jumlah beban (7.63 + 2.22) = 9.85 ≤ 12.

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 m, sedangkan beban dari ketiga distributor yang digabungkan adalah 9.85, sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 2,15 m . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, sub rute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain. Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 2 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 2 (Depot -D12 -D11 - D15 - Depot)

Gambar 5.19 Subrute 2

Tabel 5.11. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 2

Dist Rute D3 D4 D6 D7 D8 D9 D10 D13 D16 D3 Rute 3 0 D4 Rute 4 6200 0 D5 Rute 5 4300 18400 D6 Rute 6 6900 19350 0 D7 Rute 7 -11000 6900 8900 0 D8 Rute 8 8800 19000 19800 6200 0 D9 Rute 9 1300 18800 20800 25500 19300 0 D10 Rute 10 9100 17800 18600 5000 20800 17000 0 Subrute 2

D13 Rute 13 8500 20100 20900 7300 21850 19300 20600 0 D16 Rute 16 3600 700 1900 -11700 4300 800 4500 5300 0

Permintaan 3.11 5.5 4.07 7.86 6.09 9.65 2.91 3.7 1.23

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D5, D11, D12, D15 dan D14 dihapus dari matriks penghematan adalah 21.850 meter yang merupakan penghematan jarak dari D8 dengan D13. Jumlah beban adalah (6,09 + 3,7) = 9,79 ≥ 12. Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, sub rute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain. Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 3 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 3 (Depot -D8 - D13 - Depot)

Gambar 5.20 Subrute 3

Tabel 5.12. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 3

Dist Rute D3 D4 D6 D7 D9 D10 D16 D3 Rute 3 0 D4 Rute 4 6200 0 D6 Rute 6 6900 19350 0 D7 Rute 7 -11000 6900 8900 0 D9 Rute 9 1300 18800 20800 25500 0 D10 Rute 10 9100 17800 18600 5000 17000 0 D16 Rute 16 3600 700 1900 -11700 800 4500 0 Permintaan 3.11 5.5 4.07 7.86 9.65 2.91 1.23 Subrute 3 D8 D13

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D5, D8, D11, D12, D13, D14 dan D15 dihapus dari matriks.adalah 19.350 meter yang merupakan penghematan jarak dari D4 dengan D6. Jumlah beban adalah (5,5 + 4,07) = 9.57 ≥ 12 Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, sub rute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain. Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 4 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 4 (Depot-D4-D6-Depot)

Gambar 5.21 Subrute 4

Tabel 5.13. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 4

Dist Rute D3 D7 D9 D10 D16 D3 Rute 3 0 D7 Rute 7 -11000 0 D9 Rute 9 1300 25500 0 D10 Rute 10 9100 5000 17000 0 D16 Rute 16 3600 -11700 800 4500 0 Permintaan 3.11 7.86 9.65 2.91 1.23 Subrute 4 D4 D6

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D4, D5, D6, D8, D11, D12, D13, D14 dan adalah 9.100 meter yang merupakan penghematan jarak D3 dan D10 dengan jumlah beban (3.11 + 1.23) = 4.34 ≤ 12 maka layak untuk dapat ditambahkan beban lagi ,penghematan selanjutnya D16 dan D10 yaitu dengan jarak 4.500 m dengan jumlah beban (4.34 + 2.91) = 7.25 ≤ 12 , maka Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 5 terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal yaitu (Depot - D3 - D16-10-Depot)

Gambar 5.22 Subrute 5

Tabel 5.14. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 5

Dist Rute D7 D9

D7 Rute 7 0

D9 Rute 9 25500 0 Permintaan 7.86 9.65

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D3, D4, D5, D6, D8, D10, D11, D12, D13, D14, D15 dan D16 adalah 25.500 m yang merupakan penghematan jarak D7 dan D9 dengan jumlah beban (3.11 + 1.23) = 17.51 ≥12 maka tidak layak untuk digabung antar kedua distributor maka dipecah menjadi subrute 6 dan 7 yaitu:

Subrute 6 (Depot –D7 -Depot)

Subrute 5 D3

D16 D10

Gambar 5.23 Subrute 6

Subrute 7 ( Depot-D9-Depot)

Gambar 5.24 Subrute 7

2. Horizon perencanaan II (04 Juni)

Dengan mengikuti langkah langkah penggabungan rute pada penentuan sub rute pada Horizon I maka diperoleh Penghematan terbesar dimulai dari 30.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D1 dengan D5. Jumlah beban adalah (2,8 + 2,25) = 5,05 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan beban. Selanjutnya penghematan terbesar kedua adalah 28.900 meter yang merupakan penghematan dari D5 dengan D9. Karena sub rute D5 sudah bergabung dengan sub rute D1, maka D9 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah muatan (5.05+6.65)= 11,7 ≥ 12. Dilihat dari banyaknya

Subrute 6 D7

Subrute 7 D9

permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 1 (Depot→ D1→D5→D9→Depot).

Penghematan terbesar selanjutnya adalah 24.650 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D2 dengan D6. Jumlah muatan adalah (3,32 + 2,7) = 6,02 ≤ 12 , sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 24.600 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D2 dengan D13. Jumlah muatan adalah (6,02+ 1.26) = 7.28 m sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 24.300 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D2 dengan D11. Jumlah muatan adalah (7,26 + 3.36) = 10,62 m. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 2 (Depot→D6→D2→D13→Depot).

Penghematan terbesar selanjutnya adalah 23.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D12 dengan D15. Jumlah muatan adalah (3,92 + 2,77) = 6,69 ≤ 12 , sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 22.100 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D11 dengan D15. Jumlah muatan adalah (6.69+ 1.26) = 10.05 m. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 3 (Depot→D12→D15→D11→Depot).

Penghematan terbesar selanjutnya adalah 23.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D14 dengan D16. Jumlah muatan adalah (2.88 + 2.12) = 5.0 ≤ 12 , sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan

muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 18.500 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D4 dengan D14. Jumlah muatan adalah (5.0+ 2.18) = 7.18 m. sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 17.600 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D10 dengan D14 Jumlah muatan adalah (7.18+2.03) = 9.21 m. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 4 (Depot→D4→D14→D10→ D16→Depot). Penghematan terbesar selanjutnya adalah 6.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D7 dengan D8. Jumlah muatan adalah (4 + 7.41) = 11.41 ≤ 12, Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 5 (Depot→D8→ D7→Depot) dan yang tersisa distributor 3 yang akan membentuk subrute 6 (Depot →D3→Depot)

7 . Pemeriksaan Waktu Tersedia

Berikut merupakan perhitungan waktu total pada Horizon I a. Sub rute 1 (Armada 1)

Maka subrute 1 (Depot→ D14→ D2→ D1→ D5→Depot) Jumlah Permintaan = 10.18 m3

Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 42.600/40 km per jam= 1,06 jam = 63,6 menit Waktu loading = 10.18 m3 x 3.39 = 34.51 menit

Waktu unloading = 10.18 m3 x 4.39 = 44.69 menit Waktu total = (63,6+ 34.51 + 44.69 ) = 143.2 menit b. Sub rute 2 (Armada 2)

Maka subrute 2 (Depot –D12-D11-D15-Depot) Jumlah Permintaan = 10.96 m3

Jarak total = (11.400 + 4.800 +4.100 + 14.600) = 34.900 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 34.900 /40 km per jam= 0,87 jam = 52,32 menit Waktu loading = 10.96 m3 x 3.39 = 34.15 menit

Waktu unloading = 10.96 m3 x 4.39 = 48.11 menit Waktu total = (52,32 + 34.15 + 48.11) = 135.58 menit c. Sub rute 3 (Armada 3)

Maka subrute 3 (Depot –D8-D13-Depot) Jumlah Permintaan = 9.79 m3

Jarak total = (11.000 + 650 + 11.500) = 23.150 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 23.150 /40 km per jam= 0,57 jam = 34,72 menit Waktu loading = 9.79 m3 x 3.39 = 33.18 menit

Waktu unloading = 9.79 m3 x 4.39 = 42.97 menit Waktu total = (34,72 + 33.18 + 42.97 ) = 110.87 menit d. Sub rute 4 ( Armada 4)

Maka subrute 4 (Depot –D4-D6-Depot) Jumlah Permintaan = 9.57 m3

Jarak total = (9.500 + 1.000 +3.100 + 17.500 + 11.400) = 21.050 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 21.050/40 km per jam= 0,52 jam = 31.57 menit Waktu loading = 9.57 m3 x 3.39 = 32.44 menit

Waktu unloading = 9.57 m3 x 4.39 = 42.01 menit Waktu total = (31.57 + 32.44 + 42.01) = 106.02 menit e. Sub rute 5 (Armada 5)

Maka subrute 5 (Depot –D3-D16-10-Depot) Jumlah Permintaan = 7.25 m3

Jarak total = (6.400 + 14.200 +17.500 + 10.600) = 48.700 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 48.700/40 km per jam= 1,21 jam = 73.05 menit Waktu loading = 7.25 m3 x 3.39 = 24.57 menit

Waktu unloading = 7.25 m3 x 4.39 = 31.82 menit Waktu total = (73,05 + 24.57 + 31.82) = 129.44 menit f. Sub rute 6 (Armada 6)

Maka subrute Subrute 6 (Depot –D7 -Depot) Jumlah Permintaan = 7.86 m3

Jarak total = (11.900 + 11.900) = 23.800 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 23.800 /40 km per jam= 0,59 jam = 35.7 menit Waktu loading = 7.86 m3 x 3.39 = 26.64 menit

Waktu unloading = 7.86 m3 x 4.39 = 34.50 menit Waktu total = (9.65 + 26.64 + 34.50) = 96.84 menit g. Sub rute 7

Maka subrute Subrute 6 (Depot –D9 -Depot) Jumlah Permintaan = 9.65 m3

Jarak total = (18.900 + 18.900) = 37.800 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 37.800 /40 km per jam= 0,94 jam = 56.7 menit Waktu loading = 9.65 m3 x 3.39 = 32.71 menit

Waktu unloading = 9.65 m3 x 4.39 = 42.36 menit Waktu total = (63,6 + 32.71 + 42.36 ) = 131.77 menit

Karena hanya terdapat 6 armada maka subrute 7 digabungkan pada armada 4 hal ini dikarenakan armada 4 memilki rute perjalanan terpendek dibandingkan rute perjalanan armada lainnya. Maka subrute 4 menjadi (Depot-D4-D6-Depot-D9-Depot) dengan waktu total 106.02 menit + 131.77 menit = 237.79 menit.

Berikut merupakan perhitungan waktu total pada horizon II a. Sub rute 1

Maka subrute 1 (Depot→ D1→D5→D9→Depot). Jumlah Permintaan = 11.7 m3

Jarak total = (17.500 + 7000 + 9.7000 + 18.900) = 53.100 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 42.600/40 km per jam= 1,32 jam = 79,65 menit Waktu loading = 11.7 m3 x 3.39 = 39.66 menit

Waktu unloading = 11.7 m3m3 x 4.39 = 51.36 menit Waktu total = (79,65 + 39.66 + 51.36) = 170.67 menit b. Sub rute 2

Maka subrute 2 (Depot→D6→D2→D13→Depot). Jumlah Permintaan = 7.28 m3

Jarak total = (10.700 + 550 +1.400 + 11.500) = 24.150 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 24.150 /40 km per jam= 0,60 jam = 36,22 menit Waktu loading = 7.28 m3 x 3.39 = 24.57 menit

Waktu unloading = 7.28 m3 x 4.39 = 31.95 menit Waktu total = (36,22 + 24. 57 + 31.95) = 92.74 menit c. Sub rute 3

Maka subrute 3 (Depot→D12→D15→D11→Depot). Jumlah Permintaan = 10.05 m3

Jarak total = (11.400 + 2.800 + 4.100 + 11.600) = 29.900 meter

Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 29.900/40 km per jam= 0,74 jam = 44,85 menit Waktu loading = 10.05 m3 x 3.39 = 34.06 menit

Waktu unloading = 10.05 m3 x 4.39 = 44.11 menit Waktu total = (44,85 + 34.06 + 44.11) = 123.02 menit d. Sub rute 4

Maka subrute 4 (Depot→D4→D14→D10→ D16→Depot). Jumlah Permintaan = 9.21 m3

Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 42.400/40 km per jam= 1,04 jam = 62.85 menit Waktu loading = 9.21 m3 x 3.39 = 31.22 menit

Waktu unloading = 9.21 m3 x 4.39 = 40.43 menit Waktu total = (62.85 + 31.22 + 40.43) = 134.5 menit e. Sub rute 5

Maka subrute 5 (Depot→D8→ D7→Depot) Jumlah Permintaan = 11.41 m3

Jarak total = (11.000 +16.700 + 11.900) = 39.600 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 39.600 /40 km per jam= 0,99 jam = 59.4 menit Waktu loading = 11.41 m3 x 3.39 = 38.67 menit

Waktu unloading = 11.41 m3 x 4.39 = 50.08 menit Waktu total = (59.4 + 38.67 + 50.08 ) = 148.15 menit

f. Sub rute 6

Maka subrute 6 (Depot →D3→Depot) Jumlah Permintaan = 4.75 m3

Jarak total = (6400 + 6400 ) 12.800 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 12.800 /40 km per jam= 0,32 jam = 19.2 menit Waktu loading = 11.66 m3 x 3.39 = 39.52 menit

Waktu unloading = 11.66 m3 x 4.39 = 51.18 menit Waktu total = (19.2 + 39.52 + 51.18) = 109.9 menit

Berikut merupakan hasil perhitungan pemeriksaan waktu tersedia dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Rekapitulasi Perhitungan Pemeriksaan Waktu Tersedia

Subrute

Horizon Perencanaan I Horizon Perencanaan II

Waktu Tesedia

Jarak (m) Waktu Distribusi

(menit)

Jarak (m) Waktu Distribusi

(menit) 1 42.600 143.2 53.100 170.67 360 2 34.900 135.58 24.150 92.74 360 3 23.150 110.87 29.900 123.02 360 4 58.850 237.79 41.900 134.5 360 5 48.700 129.44 39.600 148.15 360 6 23.800 96.84 12.800 109.9 360 Total 232.200 853.72 201.450 778.98 2520

BAB VI

Dokumen terkait