• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengamankan Potensi Kehilangan Hasil Akibat Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Terkena Dampak Perubahan Iklim

AKUNTABILITAS KINERJA

3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2012

3.3.2 Mengamankan Potensi Kehilangan Hasil Akibat Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Terkena Dampak Perubahan Iklim

(DPI)

Pencapaian sasaran kinerja mengamankan potensi kehilangan hasil akibat serangan OPT dan DPI diukur dengan tercapainya indikator luas pertanaman pangan terutama padi, jagung dan kedelai yang aman dari gangguan OPT dan DPI. Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran ini capaiannya sangat berhasil. Tabel 26. Capaian Sasaran Mengamankan Potensi Kehilangan Hasil Akibat

Serangan OPT dan Terkena DPI Tahun 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian

Kategori Capaian Mengamankan

potensi kehilangan hasil akibat serangan OPT dan terkena DPI

Luas Areal Tanaman Pangan yang Aman dari Gangguan Serangan OPT dan Terkena DPI: Total Padi, Jagung dan Kedelai

(% thd. total luas tanam) 94,00 94,96 101,02 Sangat Berhasil

- Padi (% thd. total luas tanam) 94,00 93,75 99,73 Berhasil

- Jagung (% thd. total luas tanam) 94,00 98,51 104,80 Sangat Berhasil - Kedelai (% thd. total luas tanam) 94,00 98,51 104,80 Sangat Berhasil

Pada tahun 2012 total pertanaman padi, jagung dan kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 918.311 ha atau 5,04% dari total luas tanam 18,207 juta ha. Dengan demikian, luas pertanaman padi, jagung dan kedelai yang aman dari gangguan OPT dan DPI mencapai 17,289 juta ha (94,96% dari total luas tanam) atau mencapai 101,02% dari target 94,00% dari total luas tanam (sangat berhasil). Dibandingkan dengan tahun 2011, luas pertanaman padi, jagung dan kedelai yang terkena OPT dan DPI tahun 2012 turun sebesar 1,55% dari 6,59% tahun 2011 menjadi 5,04% tahun 2012.

3.3.2.1 Luas Areal Pertanaman Padi Yang Aman dari Gangguan Serangan OPT dan Terkena DPI

Upaya pengamanan pertanaman padi difokuskan pada antisipasi dan

pengendalian serangan OPT utama (penggerek batang, wereng batang coklat, tikus, tungro, blas, kresek, dan ulat grayak) dan antisipasi terhadap DPI, sehingga dapat terkendali dan tidak meluas. Pada tahun 2012 pertanaman padi yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 849.701 ha atau 6,25% dari total luas

gangguan OPT dan DPI mencapai 12,743 juta ha (93,75% dari total luas tanam) atau mencapai 99,73% dari target 94,00% dari total luas tanam (berhasil). Dibandingkan tahun 2011, luas pertanaman padi yang terkena OPT dan DPI tahun 2012 turun 2,18% dari 8,43% tahun 2011 menjadi 6,25% tahun 2012.

Tabel 27. Capaian Pengamanan Pertanaman Padi Dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2012

Uraian 07-011Rerata Tahun2011 Target2012 Realisasi2012

% Capaian 2012 Thd. Rerata

07-011 2011 Target

Total Luas Tanam (Ha) 13.281.355 13.243.302 14.023.605 13.592.309 102,34 102,64 96,92

L. Tanam Yang Aman

Dari OPT dan DPI (Ha) 12.200.490 12.110.686 13.182.189 12.742.608 104,44 105,22 96,67

Rasio Thd. Total L. Tanam (%) 91,86 91,57 94,00 93,75 102,05 102,38 99,73

Berbagai kegiatan yang difasilitasi melalui APBN Ditjen Tanaman Pangan dalam mendukung upaya pengamanan pertanaman padi dari serangan OPT dan DPI pada tahun 2012 meliputi: SL-PHT, SL-Iklim, bantuan sarana pengendalian OPT:

light trap, pestisida (padat dan cair), seed treatment, operasional Brigade Proteksi

Tanaman, operasional petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP, perancangan model peramalan OPT, penerapan dan pengembangan model peramalan OPT, dan penyebaran data dan informasi peramalan serangan OPT. Realisasi kegiatan yang mendukung pengamanan pertanaman padi dari gangguan OPT dan DPI tahun 2012 seperti pada tabel 28 berikut.

Tabel 28. Dukungan Kegiatan Pengamanan Pertanaman Padi Tahun 2012

Kegiatan Satuan Target Realisasi %

Capaian

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu: Unit 1.593 1.583 99,37

Sekolah Lapangan Iklim Unit 130 130 100,00

Sarana Pengendalian OPT:

- Light Trap Unit 7.000 7.000 100,00

- Pestisida (Padat/Cair) Kg/Ltr 209.431 209.431 100,00

- Pestisida (Padat/Cair) Boks 213.325 213.325 100,00

- Seed Treatment Kg 15.477 15.477 100,00

Operasional Brigade Proteksi Tanaman Unit 86 86 100,00

Operasional Petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP Orang 4.076 4.076 100,00

Perancangan Model Peramalan OPT Model 12 12 100,00

Penerapan/Pengembangan Model Peramalan OPT Provinsi 17 17 100,00

3.3.2.2 Luas Areal Pertanaman Jagung Yang Aman dari Gangguan Serangan OPT dan Terkena DPI

Upaya pengamanan pertanaman jagung yang dilakukan pada tahun 2012 difokuskan pada upaya antisipasi dan pengendalian terhadap OPT utama (lalat bibit, penggerek batang, bulai, tikus, penggerek tongkol, ulat grayak, dan hawar daun) dan DPI, sehingga dapat terkendali dan tidak meluas. Pada tahun 2012 pertanaman jagung yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 59.491 ha atau 1,49% dari total luas tanam 4,002 juta ha. Dengan demikian, luas pertanaman jagung yang aman dari gangguan OPT dan DPI mencapai 3.943 juta ha (98,51% dari total luas tanam) atau mencapai 104,80% dari target 94,00% dari total luas tanam (sangat berhasil).

Bila dibandingkan dengan tahun 2011 luas pertanaman jagung yang terkena OPT dan DPI tahun 2012 turun sebesar 0,33% dari 1,82% tahun 2011 menjadi 1,49% tahun 2012. Begitu juga luas pertanaman yang puso turun 0,09% dari 0,20% tahun 2011 menjadi 0,11% tahun 2012.

Tabel 29 Capaian Pengamanan Pertanaman Jagung Dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2012

Uraian 07-011Rerata Tahun2011 Target2012 Realisasi2012

% Capaian 2012 Thd. Rerata

07-011 2011 Target

Total Luas Tanam (Ha) 4.368.980 4.725.307 4.010.993 4.002.544 91,61 84,70 99,79

L. Tanam Yang Aman

Dari OPT dan DPI (Ha) 4.252.177 4.651.340 3.770.333 3.943.053 92,73 84,77 104,58

Rasio Thd. Total L. Tanam (%) 97,33 98,18 94,00 98,51 101,22 100,34 104,80

Berbagai kegiatan yang difasilitasi melalui APBN Ditjen Tanaman Pangan dalam mendukung upaya pengamanan pertanaman jagung dari serangan OPT dan DPI pada tahun 2012 meliputi: SL-PHT, bantuan sarana pengendalian OPT: pestisida (padat dan cair), seed treatment, operasional Brigade Proteksi Tanaman, operasional petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP, serta penyebaran data dan informasi peramalan serangan OPT.

Realisasi kegiatan yang mendukung pengamanan pertanaman jagung dari gangguan OPT dan DPI tahun 2012 seperti pada Tabel 30 berikut.

Tabel 30. Dukungan Kegiatan Pengamanan Pertanaman Jagung Tahun 2012

Kegiatan Satuan Target Realisasi %

Capaian

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu: Unit 183 182 99,45

Sarana Pengendalian OPT:

- Pestisida (Padat/Cair) Kg/Ltr 184.857 184.857 100,00

- Seed Treatment Kg 50.480 50.480 100,00

Operasional Brigade Proteksi Tanaman Unit 86 86 100,00

Operasional Petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP Orang 4.076 4.076 100,00

Penyebaran Data dan Informasi Peramalan Serangan OPT Paket 14 14 100,00

3.3.2.3 Luas Areal Pertanaman Kedelai Yang Aman dari Gangguan Serangan OPT dan Terkena DPI

Upaya pengamanan pertanaman kedelai yang dilakukan pada tahun 2012 difokuskan pada upaya antisipasi dan pengendalian terhadap OPT utama (penggerek polong, lalat kacang, ulat grayak, tikus, penggulung daun, dan ulat jengkal) dan DPI, sehingga dapat terkendali dan tidak meluas. Pada tahun 2012 pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 9.115 ha atau 1,49% dari total luas tanam 612.327 ha. Dengan demikian, luas pertanaman kedelai yang aman dari gangguan OPT dan DPI mencapai 603.212 ha (98,51% dari total luas tanam) atau mencapai 104,80% dari target 94,00% dari total luas tanam (sangat berhasil). Bila dibandingkan dengan tahun 2011, luas pertanaman kedelai yang aman dari gangguan OPT dan DPI tahun 2012 mengalami peningkatan. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 luas pertanaman kedelai yang terkena OPT dan DPI tahun 2012 turun sebesar 1,51% dari 3,00% tahun 2011 menjadi 1,49% tahun 2012. Begitu juga luas pertanaman yang puso turun 0,35% dari 0,59% tahun 2011 menjadi 0,24% tahun 2012.

Tabel 31. Capaian Pengamanan Pertanaman Kedelai Dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2012

Uraian 07-011Rerata Tahun2011 Target2012 Realisasi2012

% Capaian 2012 Thd. Rerata

07-011 2011 Target

Total Luas Tanam (Ha) 646.868 644.567 756.000 612.327 94,66 95,00 81,00

L. Tanam Yang Aman

Dari OPT dan DPI (Ha) 623.069 624.708 710.640 603.208 96,81 96,56 84,88

Berbagai kegiatan yang difasilitasi melalui APBN Ditjen Tanaman Pangan dalam mendukung upaya pengamanan pertanaman kedelai dari serangan OPT dan DPI pada tahun 2012 meliputi: SL-PHT, bantuan sarana pengendalian OPT: pestisida (padat dan cair), seed treatment, operasional Brigade Proteksi Tanaman, operasional POPT-PHP dan THL-POPT-PHP, serta penyebaran data dan informasi peramalan serangan OPT. Realisasi kegiatan yang mendukung pengamanan pertanaman kedelai dari gangguan OPT dan DPI tahun 2012 seperti pada tabel 32 berikut.

Tabel 32. Dukungan Kegiatan Pengamanan Pertanaman Kedelai Tahun 2012

Kegiatan Satuan Target Realisasi %

Capaian

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu: Unit 137 135 98,54

Sarana Pengendalian OPT:

- Pestisida (Padat/Cair) Kg/Ltr 147.641 147.641 100,00

- Seed Treatment Kg 4.826 4.826 100,00

Operasional Brigade Proteksi Tanaman Unit 86 86 100,00

Operasional Petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP Orang 4.076 4.076 100,00

Penyebaran Data dan Informasi Peramalan Serangan OPT Paket 14 14 100,00

3.3.3 Mengamankan Kehilangan/Susut Hasil Produksi

Pencapaian sasaran kinerja mengamankan kehilangan/susut hasil produksi diukur dengan tercapainya indikator penurunan susut hasil produksi, meliputi tiga indikator kinerja utama yaitu: penurunan susut hasil produksi padi, jagung, dan kedelai. Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran ini semuanya masih kurang berhasil.

Tabel 33. Capaian Sasaran Mengamankan Kehilangan/Susut Hasil Produksi Tahun 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

Capaian Kategori Capaian Mengamankan kehilangan/susut hasil produksi

Penurunan Susut Hasil Produksi :

- Padi (%) 1,53 0,470 30,72 Kurang Berhasil

- Jagung (%) 0,25 0,012 4,80 Kurang Berhasil

3.3.3.1 Penurunan Susut Hasil Produksi Padi

Upaya penurunan susut hasil padi dalam rangka mengamankan tercapainya produksi padi tahun 2012 ditargetkan mampu menurunkan susut hasil padi pada saat proses panen dan pascapanen sebesar 1,53%. Realisasi penurunan susut hasil padi tahun 2012 dari bantuan sarana panen dan pascapanen yang difasilitasi APBN sebesar 0,47% atau mencapai 30,72% dari target (kurang berhasil). Dibandingkan dengan capaian penurunan susut hasil padi tahun 2011 sebesar 0,19%, penurunan susut hasil padi tahun 2012 meningkat sebesar 0,28%.

Capaian penurunan susut hasil padi tahun 2012 sebesar 0,47% setara dengan mengamankan produksi padi sebanyak 324 ribu ton GKG, sedangkan pada tahun 2011 penurunan susut hasil sebesar 0,19% setara mengamankan produksi sebanyak 125 ribu ton GKG. Dengan demikian, terjadi peningkatan sebanyak 199 ribu ton GKG.

Tabel 34. Capaian Penurunan Susut Hasil Padi Dari Fasilitasi Bantuan Sarana Panen dan Pascapanen APBN Tahun 2012

Uraian Tahun2011 Target2012 Realisasi2012 2012-2011Selisih % Capaian 2012Thd. Target

Produksi Padi (Ton GKG) 65.756.904 67.824.692 68.956.292 3.199.388 101,67

Penurunan Susut Hasil (%) 0,19 1,53 0,47 0,28 30,72

Pengamanan Produksi (Ton GKG) 124.938 1.037.718 324.095 199.157 31,23

Tidak tercapainya target penurunan susut hasil padi tahun 2012 disebabkan karena tingginya biaya investasi yang diperlukan untuk mencapai target tersebut. Sementara fasilitasi bantuan sarana pascapanen dalam mendukung penurunan susut hasil padi tahun 2012 melalui dana APBN masih terbatas/belum memadai dari kebutuhan. Realisasi bantuan sarana pascapanen yang mendukung penurunan susut hasil padi tahun 2012 seperti pada tabel 35 berikut.

Tabel 35. Dukungan Kegiatan Penurunan Susut Hasil Padi Tahun 2012

Uraian Satuan Target Realisasi % Capaian

Sabit Bergerigi Unit 7.040 7.040 100,00

Paddy Mower Unit 904 904 100,00

Pedal Thresher Unit 506 506 100,00

Power Threser Unit 1.995 1.995 100,00

Combine Harvester Unit 711 711 100,00

Berdasarkan hasil survei susut hasil padi tahun 2012 kerjasama Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan dengan BPS-RI yang dilaksanakan di 12 provinsi sentra produksi padi (Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DI. Yogyakarta, Jatim, Kalsel, NTB, dan Sulsel), diperoleh angka susut hasil padi sebesar 10,43% (terdiri atas susut saat panen dan penumpukan sementara 0,53%, perontokan 0,83%, pengeringan 6,09%, penggilingan 2,98%), konversi pengeringan (GKP ke GKG) 83,12%, dan rendemen penggilingan (GKG ke beras) 62,85%. Bila dibandingkan dengan baseline data susut hasil tahun 2010 sebesar 13,00%, maka susut hasil padi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2,57%. Tabel 36. Susut Hasil Padi Tahun 2012 (Hasil Survei Kerjasama Kementan-BPS)

Uraian %

1. Kehilangan Hasil/Susut Panen Gabah (Panen + Perontokan) 1,36

a. Susut Saat Panen 0,53

- Susut Saat Panen 0,48

- Susut Penumpukan Sementara 0,05

b. Susut Perontokan (Termasuk Pembersihan) 0,83

2. Konversi Pengeringan (GKP ke GKG) 83,12

a. Pengurangan Kadar Air 10,79

b. Kehilangan Secara Fisik/Susut Pengeringan 6,09

3. Rendemen Penggilingan/Lapangan (GKG ke Beras) 62,85

a. Rendemen Laboratorium 65,83

b. Susut Penggilingan (Rendemen Laboratorium – Rendemen Lapangan) 2,98

3.3.3.2 Penurunan Susut Hasil Produksi Jagung

Upaya penurunan susut hasil jagung dalam rangka mengamankan tercapainya produksi jagung tahun 2012 ditargetkan mampu menurunkan susut hasil jagung sebesar 0,25%. Realisasi penurunan susut hasil jagung tahun 2012 sebesar 0,012% atau mencapai 4,80% dari target (kurang berhasil). Capaian tersebut setara dengan mengamankan produksi jagung sebanyak 2.280 ton pipilan kering. Tabel 37. Capaian Penurunan Susut Hasil Jagung Dari Fasilitasi Bantuan Sarana

Panen dan Pascapanen APBN Tahun 2012

Uraian Tahun2011 Target2012 Realisasi2012 2012-2011Selisih 2012 Thd. Target% Capaian

Produksi Jagung (Ton PK) 17.643.250 18.861.479 18.961.645 1.318.395 100,53

Tidak tercapainya target penurunan susut hasil jagung tahun 2012 juga disebabkan karena masih terbatasnya fasilitasi bantuan sarana pascapanen melalui APBN dalam mendukung penurunan susut hasil jagung tahun 2012. Untuk mencapai target penurunan susut hasil jagung 0,25% dibutuhkan fasilitasi bantuan sarana pascapanen berupa cornsheller sebanyak 675 unit dan dryer sebanyak 120 unit. Realisasi bantuan sarana pascapanen yang mendukung penurunan susut hasil jagung tahun 2012 sebanyak 15 paket (100% dari target) dengan rincian jenis alat seperti pada Tabel 38 berikut.

Tabel 38 Dukungan Kegiatan Penurunan Susut Hasil Jagung Tahun 2012

Uraian Satuan Target Realisasi % Capaian

Corn Sheller Unit 34 34 100,00

Dryer Unit 1 1 100,00

3.3.3.3 Penurunan Susut Hasil Produksi Kedelai

Upaya penurunan susut hasil kedelai dalam rangka mengamankan tercapainya produksi tahun 2012 ditargetkan mampu menurunkan susut hasil kedelai sebesar 0,50%. Realisasi penurunan susut hasil kedelai tahun 2012 sebesar 0,195% atau mencapai 40,00% dari target (kurang berhasil). Capaian tersebut setara dengan mengamankan produksi kedelai sebanyak 1.527 ton biji kering.

Tabel 39. Capaian Penurunan Susut Hasil Kedelai Dari Fasilitasi Bantuan Sarana Panen dan Pascapanen APBN Tahun 2012

Uraian Tahun 2011 Target 2012 Realisasi 2012 Selisih 2012-2011 % Capaian 2012 Thd. Target

Produksi Kedelai (Ton BK) 851.286 1.000.000 783.158 -68.128 78,32

Penurunan Susut Hasil (%) - 0,50 0,195 0,195 39,00

Pengamanan Produksi (Ton BK) - 5.000 1.527 1.527 30,54

Sama halnya dengan padi dan jagung, tidak tercapainya target penurunan susut hasil kedelai tahun 2012 juga disebabkan karena masih terbatasnya fasilitasi bantuan sarana pascapanen melalui APBN dalam mendukung penurunan susut hasil kedelai tahun 2012. Untuk mencapai target penurunan susut hasil kedelai 0,50% dibutuhkan fasilitasi bantuan sarana pascapanen berupa kedelai berupa

Realisasi bantuan sarana pascapanen yang mendukung penurunan susut hasil jagung tahun 2012 seperti pada tabel 40 berikut.

Tabel 40 .Dukungan Kegiatan Penurunan Susut Hasil Kedelai Tahun 2012

Uraian Satuan Target Realisasi % Capaian

Pedal Thresher Unit 14 14 100,00

Power Thresher Unit 67 67 100,00

Power Thresher Multiguna Unit 100 100 100,00

Dryer Unit 2 2 100,00

Dalam hal meningkatkan kinerja pelaksanaan pembangunan dan kepemerintahan yang bersih dan baik (Clean and Good Governance), pelaksanaan pembangunan tanaman pangan tahun 2012 telah mendorong peningkatan kualitas manajemen pembangunan dengan tercapainya indikator antara lain: tersusunnya rancangan program dan kegiatan (13 rancangan), pedoman (9 pedoman), serta laporan (4 jenis laporan) pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan tanaman pangan, terlaksananya operasional seluruh Satker pengelola anggaran dan kegiatan tahun 2012 di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota (442 Satker), meningkatnya partisipasi/peranserta masyarakat dan stakeholder terkait dalam pembangunan tanaman pangan (275 unit LM3), serta meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI).

Peningkatan kualitas manajemen pembangunan tersebut telah berhasil

mendorong tercapainya predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di semua unit kerja Eselon II dan UPT lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang diperoleh berdasarkan hasil penilaian Inspektorat Jenderal Kementan tahun 2012.

Dokumen terkait