• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2012

3.3.1.3 Produksi Kedelai

Produksi kedelai tahun 2012 (ARAM II) sebesar 783 ribu ton biji kering atau mencapai 78,32% dari target 1,00 juta ton biji kering (cukup berhasil). Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2011 dan rerata lima tahun terakhir (2007-2011), produksi kedelai tahun 2012 turun sebesar 7,99% dari tahun 2011 dan turun 4,51% terhadap rerata lima tahun terakhir. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2014 sebesar 2,70 juta ton biji kering, produksi kedelai tahun 2012 (ARAM II) mencapai 29,01%.

Tabel 13. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kedelai Tahun 2012 Uraian Rerata 07-011 ATAP 2011 Target 2012 Target 2014 Realisasi* 2012 % Capaian 2012 Thd. Rerata 07-011 ATAP 2011 Target 2012 Target 2014 Produksi (000 Ton) 820 851 1.000 2.700 783 95,49 92,01 78,32 29,01

Luas Panen (000 Ha) 611 622 718 1.541 570 93,29 91,64 79,39 36,99

Produktivitas (Ku/Ha) 13,42 13,68 13,92 17,52 13,73 102,31 100,37 98,64 78,37

Keterangan: * Realisasi tahun 2012 berdasarkan ARAM II BPS-RI

Bila dibandingkan dengan total kebutuhan kedelai dalam negeri rata-rata sebesar 2,283 juta ton, capaian produksi kedelai tahun 2012 sebesar 783 ribu ton biji kering masih terjadi defisit sebanyak 1,499 juta ton, atau baru mencapai indeks swasembada 34,30%.

Tabel 14. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2012

Uraian 2011 2012

Selisih 2012-2011

(Absolut) (%)

Produksi Kedelai (Ton Biji Kering) 851.286 783.158 -68.128 -8,00

Kebutuhan (Ton Biji Kering) 2.122.000 2.283.000 161.000 7,59

Surplus/Defisit (Ton Biji Kering) -1.270.714 -1.499.842 -229.128 18,03

Indeks Swasembada (%) 40,12 34,30 -5,82 -14,51

Keterangan:

Produksi kedelai tahun 2011 = ATAP, tahun 2012 = ARAM II BPS-RI

Jumlah penduduk tahun 2011 = 241.095.593 jiwa, tahun 2012 = 244.688.283 jiwa

Meskipun capaian produksi kedelai tahun 2012 (ARAM II) mengalami penurunan dari tahun 2011, namun demikian perkembangan produksi kedelai selama periode tahun 2007-2012 masih menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 593 ribu ton pipilan kering pada tahun 2007 menjadi 783 ribu ton pipilan kering tahun 2012 atau rata-rata tumbuh sebesar 35,47% per tahun. Namun pertumbuhannya masih berfluktuasi, meningkat cukup tajam pada periode tahun 2007-2009, dan mengalami penurunan tahun 2010-2012.

Gambar 3. Trend Perkembangan Produksi Kedelai Tahun 2007-2012

Keterangan: *) Produksi kedelai tahun 2012 = ARAM II BPS-RI

Capaian produksi kedelai tahun 2012 terutama disebabkan oleh menurunnya luas panen yang cukup luas mencapai 51.759 ha (8,32%) dari 622.254 ha tahun 2011 menjadi 570.495 ha pada tahun 2012, sedangkan produktivitas naik rata-rata 0,37% (0,05 ku/ha) dari 13,68 ku/ha tahun 2011 menjadi 13,73 ku/ha tahun 2012. Namun demikian, kenaikan produktivitas tersebut belum mampu menutupi penurunan produksi akibat penurunan luas panen.

Penurunan luas panen kedelai tahun 2012 (ARAM II) akibat menurunnya luas tanam yang disebabkan beberapa faktor, antara lain: terbatasnya lahan untuk perluasan areal, terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan dan tekhnologi budidaya, persaingan dengan komoditas lain yang lebih kompetitif (padi, jagung, komoditas lainnya), rendahnya keuntungan petani dibanding komoditas lain, jaminan pemasaran hasil yang kurang kondusif, harga kedelai impor yang lebih murah, dan resiko kegagalan usaha tani kedelai lebih besar karena lebih rentan terhadap serangan OPT dan DPI yang mengakibatkan kurangnya minat petani untuk menanam kedelai.

Sedangkan peningkatan produktivitas kedelai tahun 2012 didukung oleh penggunaan benih unggul bersertifikat, dan varietas benih produksi tinggi. Luas pertanaman kedelai yang menggunakan benih unggul bersertifikat mencapai 392.808 ha atau 64,15% dari total luas tanam 612.327 ha. Berdasarkan kelompok varietasnya, sebagian besar telah menggunakan varietas yang memiliki potensi

meliputi: Wilis (27,94%), Anjasmoro (18,76%), Grobogan (16,15%), Baluran (2,33%) dan Orba (1,46%), selebihnya merupakan varietas unggul lainnya.

Tabel 15. Sebaran Penggunaan Varietas Benih Kedelai Tahun 2012

Kelompok Varietas Luas Tanam

(Ha)

Porsi Terhadap Total Luas Tanam (%)

Varietas Potensi Produksi Tinggi (VPT) : > 1,5 ton/ha 326.248 53,28

Varietas Potensi Produksi Sedang (VPS) : 1,2-1,5 ton/ha 116.832 19,08

Varietas Potensi Produksi Rendah (VPR) : < 1,2 ton/ha 169.247 27,64

Total 612.327 100,00

Peningkatan produktivitas kedelai tahun 2012 juga didukung penerapan teknologi budidaya pengelolaan tanaman terpadu (PTT) melalui pelaksanaan SL-PTT kedelai seluas 327.396 ha dengan kelompok tani pelaksana sebanyak 32.740 kelompok, dan pengembangan kedelai model seluas 1.994 ha. Produktivitas kedelai di lokasi SL-PTT rata 16,89 ku/ha, lebih tinggi dari produktivitas rata-rata nasional (ARAM II) dan mencapai target yang ditetapkan. Dari total realisasi tanam SL-PTT kedelai seluas 327.396 ha dan produktivitas rata-rata 16,89 ku/ha dihasilkan produksi sebanyak 552.972 ton biji kering atau berkontribusi sebesar 70,61% terhadap total produksi kedelai nasional (ARAM II).

Tabel 16. Capaian Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun 2012

Komoditi

Produktivitas (Ku/Ha) % Capaian Provitas SL-PTT Thd.

Rerata Nasional (ARAM II)

SL-PTT Rerata Nasional

(ARAM II) Sasaran

Sasaran Realisasi

Kedelai 13,73 16,00 16,89 123,02 105,56

Faktor lain yang berkontribusi dalam peningkatan produktivitas kedelai adalah

upaya pengamanan pertanaman dari gangguan serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI). Pada tahun 2012 pertanaman kedelai yang terkena serangan OPT dan DPI seluas 9.115 ha atau 1,49% dari total luas tanam 612.327 ha. Dengan demikian pertanaman kedelai yang aman dari gangguan OPT dan DPI seluas 603.212 ha (98,51% dari total luas tanam).

Jenis OPT utama yang menyerang tanaman kedelai tahun 2012 meliputi: penggerek polong, lalat kacang, ulat grayak, tikus, penggulung daun, dan ulat jengkal. Dibandingkan dengan tahun 2011 luas pertanaman kedelai yang terkena OPT dan DPI tahun 2012 turun sebesar 1,51% dari 3,00% tahun 2011 menjadi 1,49% tahun 2012. Begitu juga luas pertanaman yang puso turun 0,35% dari 0,59% tahun 2011 menjadi 0,24% tahun 2012.

Selain faktor-faktor pendukung di atas, peningkatan produktivitas kedelai tahun 2012 juga didukung oleh upaya pengamanan hasil pada proses panen dan pascapanen yang mampu menurunkan susut hasil kedelai sebesar 0,195% atau setara dengan mengamankan produksi sebanyak 1.570 ribu ton biji kering.

Berbagai kegiatan yang difasilitasi melalui APBN Ditjen Tanaman Pangan tahun 2012 dalam mendukung pencapaian produksi kedelai meliputi: penyaluran bantuan benih (BLBU, Subsidi Harga Benih, CBN), pemberdayaan penangkar

benih, perbanyakan benih sumber/operasional balai benih, operasional

pengawasan dan sertifikasi mutu benih, perancangan/pengembangan metode pengujian mutu benih, penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih, uji profisiensi laboratorium pengujian benih, pengujian mutu benih yang beredar di pasar bebas, SL-PTT, SL-PHT, bantuan sarana pengendalian OPT (pestisida padat/cair, seed treatment), operasional Brigade Proteksi Tanaman, operasional petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP, perancangan model peramalan OPT, penerapan/pengembangan model peramalan OPT, penyebaran data dan informasi peramalan serangan OPT, serta fasilitasi bantuan sarana panen dan pascapanen (pedal thresher, power thresher, power thresher multiguna, dan alat pengering/dryer).

Realisasi kegiatan dalam mendukung pencapaian produksi kedelai tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Kedelai Tahun 2012

Kegiatan Satuan Target Realisasi %

Capaian

Bantuan Langsung Benih Unggul Ton 14.000 12.765 91,18

Pemberdayaan Penangkar Benih Ha 2.500 2.332 93,28

Perbanyakan Benih Sumber Ha 148 122 82,61

Subsidi Harga Benih Ton 2.500 811 32,45

Cadangan Benih Nasional (CBN) Ton 11.190 3.662 32,72

Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Ha 350.000 327.396 93,54

Pengembangan Kedelai Model Ha 2.094 1.994 95,22

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu: Unit 137 135 98,54

Sarana Pengendalian OPT:

- Pestisida (Padat/Cair) Kg/Ltr 147.641 147.641 100,00

- Seed Treatment Kg 4.826 4.826 100,00

Operasional Brigade Proteksi Tanaman Unit 86 86 100,00

Operasional Petugas POPT-PHP/THL-POPT-PHP Orang 4.076 4.076 100,00

Penyebaran Data dan Informasi Peramalan Serangan OPT Paket 14 14 100,00

Sarana Pascapanen: Unit 183 183 100,00

- Pedal Thresher Unit 14 14 100,00

- Power Thresher Unit 67 67 100,00

- Power Thresher Multiguna Unit 100 100 100,00

- Alat Pengering/Dryer Unit 2 2 100,00

Dokumen terkait