• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN

B. Penyajian Data

2. Menganalisa Konsumen

26

1. Penetapan Pasar (Memilih dan fokus pada subsegmentsi pasar).

Perusahaan memilih konsumen yang sangat spesifik dan fokus

untuk memenuhi kebutuhan pada satu kelompok konsumen.

perusahaan dapat mengetahui kelompok pelangga sasaran dengan

begitu baik, sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan mereka

secara lebih baik daripada perusahaan lain yang bisa menjual

kepelanggan tersebut.

2. Menganalisa Konsumen (Mengetahui secara baik kelompok

pelanggan).

Setelah memilih dan mengetahui segmentasi pasar, perusahaan

Menganalisa karakter kelompok pelanggan. Sehingga dapat

mengetahui kelompok pelangga sasaran dengan begitu baik, dan dapat

mengetahui apa yang akan di produksi.

3. Kualitas yang ditawarkan (Mengutamakan kualitas produk /pelayanan

yang dihasilka terhadap pelanggan).

Perusahaan membatasi diri hanya memproduksi jenis produk

tertentu, mereka akan tau betul tentang produk atau jasa yang mereka

buat untuk memenuhi kebutuhan para konsumen, produk atau jasa

yang mereka tawarkan adalah yang dicari oleh mereka. Perusahaan

memasarkan beberapa produk atau jasa yang tidak disediakan

perusahaan lain. Konsumen akan berani membayar dengan harga

27

4. Keunggulan (Memiliki kenggulan yang tidak dimiliki pesaing lain).

Dengan memiliki spealisasi, perusahaan dapat mmberikan

trobosan baru untuk para konsumen. baik dalam hal produk atau

pelayanan yang belum ada pada perusahaan lainnya. Keunggulan itu

yang menjaadi senjata bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan

dengan perusahaan yang lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan sekema di bawah ini:

Gambar 2.3

Niche Marketing

Strategi Niche Marketing hayalah salah satu cara pemasaran untuk

keberhasilan suatu bisnis. Islam menganjurkan ummatnya untuk kegiatan

bisnis, hal tersebut di atur dalam Al-Qur‟an. Di dalam Al-Qur‟an

menggunakan terminologi bisnis demikian ekstensif, tema komersial ini

memiliki 20 macam terminologi yang diulang sebanyak 370 kali dalam

Al-Qur‟an.14

Salah satunya seperti ayat di bawah ini:

14

Bukhari Alma Donni Juni Priansa, 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta, Bandung. Hal, 1.

Penetapan Pasar

Menganalisa Konsumen

Kualitas yang di Tawarkan

Keunggulan

28

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

Tafsirnya:

(Hai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu makan harta

sesamamu dengan jalan yang batil) artinya jalan yang haram menurut

agama seperti riba dan gasab atau merampas (kecuali dengan jalan) atau

terjadi (secara perniagaan) menurut suatu qiraat dengan baris di atas

sedangkan maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harta perniagaan

yang berlaku (dengan suka sama suka di antara kamu) berdasar kerelaan

hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya. (Dan janganlah

kamu membunuh dirimu) artinya dengan melakukan hal-hal yang

menyebabkan kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik

di dunia dan di akhirat. (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu)

sehingga dilarang-Nya kamu berbuat demikian.15

Produk adalah elemen kunci pemasaran. Inti merek yang bagus

adalah produk yang bagus. pemimpin pasar biasanya menawarkan produk

15

29

dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling

tinggi.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik,

jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan

ide.16

Produk adalah bagian inti dari jual beli. Di dalam syariah, produk yang biasa disebut ma‟qud‟alaih atau barang, itu adalah salah satu rukun dan syarat dari jual beli. Yang jika tidak di penuhi maka rukun dan syarat

tersebut akan tidak sah menurt syariah.

Adapun rukun jual beli menurut jumhur ulama‟ ada empat macam,

diantaranya ialah:17

a. Ba‟i (penjual)

b. Mustari (pembeli)

c. Shighat (ijab dan qobul)

d. Ma‟qud‟alaih (benda atau barang)

Ada empat mazhab yang menyebutkan tentang Ma‟qud‟alaih atau

produk itu bagian dari syarat jual beli. Yaitu:18

1) Menurut Mazhab Hanafah, Syarat Ma‟qud‟alaih harus memenuhi

empat syarat. Pertama; Harus ada, tidak boleh akad atas

barang-barang yang tidak ada atau di khawatirkan tidak ada. Seperti jual beli

16

Philip kotler dan kevin lane keller, 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Hal, 4. 17

Bukhari Alma Donni Juni Priansa, 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta, Bandung. Hal, 243.

18

Bukhari Alma Donni Juni Priansa, 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta, Bandung. Hal, 244.

30

buah yang belum tampak atau jual beli anak hewan yang masih di

dalam kandungan. Secara umum dalil yang digunakan sebagaimana

diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim bahwa rosululloh SAW

melarang jual beli buah yang belum tampak hasilnya. Kedua; Harta

harus kuat, tetap, dan bernilai, benda yang mungkin dimanfaatkan dan

disimpan. Ketiga: benda tersebut harus milik sendiri. Keempat; dapat

diserahkan.

2) Menurut Mazdhab Maliki, Syarat Ma‟qud‟alaih keduanya (ba‟i dan

mustari) merupakan pemilik barang atau yang dijadikan wali.

3) Menurut Mazdhab Syafi‟i, Syarat Ma‟qud‟alaih harus suci,

bermanfaat, dapat diserahkan, barang milik sendiri atau menjadi wakil

orang lain, dan jelas (diketahui oleh kedua orang yang melakukan

akad).

4) Menurut Mazdhab Hambali, Ma‟qud‟alaih itu harus berupa harta,

milik penjual secara sempurna, barang bisa diserahkan ketika akad,

barang diketahui oleh penjual dan pembeli, harga Ma‟qud‟alaih

diketahui oleh kedua belah pihak akad, dan terhindar dari unsur-unsur

yang menjadikan akad tidak sah, seperti riba.

Perusahaan Afrakids memproduksi kaos anak muslim dengan

menerapkan strategi Niche Marketing untuk memasarkan produk. Dengan

terdapat gambar-gambar lucu dan full colour akan menarik minat

31

Afrakids. Lebih-lebih perusahaan Afrakids mengedepankan pesan Islami

untuk keluarga muslim.

Melalui produk Afrakids dengan mengangkat tema keseharian

yang mudah di pahami dan di implementasikan baik oleh orangtua dan

anaknya.19 Produk yang di butuhkan oleh orangtua untuk mengajarkan

kepada anak-anak mereka, dengan sebuah produk kaos yang mengajak

atau mengajarkan anak muslim agar lebih mudah untuk melakukan

nilai-nilai islam dari hal-hal yang pang kecil atau sepele.

19

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif; ucapan atau tulisan dan perilaku

yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Pendekatan

ini langsung menunjukkan latar dan individu-individu dalam latar itu

secara keseluruhan subjek penyelidik, baik berupa organisasi ataupun

individu, tidak dipersempit menajadi variable yang terpisah atau

menjadi hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari keseluruha.1

Metode ini dapat digunakan untuk menggungkap dan

memahami apa yang terletak dibalik fenomena apa saja yang sedikit

belum diketahui di agen Afrakids. Metode kualitatif dapat

memberikan secara detail fenomena yang sulit untuk disampaikan

dengan metode kuantitatif.

Dengan lain kata, metode kuantitatif lebih menekankan pada

usaha mengidentifikasi hubungan-hubungan kasuas yang biasanya

diproses melalui rumus-rumus statistic (angka). Sementara metode

kualitatif cocok untuk mendeskripsikan fenomena, yang datanya

berupa kata-kata (ucapan), perilaku, atau dokumen, dan tidak pernah

dianalisis dengan rumus-rumus statistic, tetapi dalam bentuk narasi.

1

Rulam Ahmadi, 2014, Metodologi Penelitian Kualitatif, AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta. Hal 12-14.

33

Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan atau menguraikan

bagaimana strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim agen

Afrakids Di Sidoarjo.

B. Lokasi Penelitian

Dalam sasaran penelitian ini, ada dua hal yang akan dijelaskan

yaitu mengenai objek penelitian dan wilayah penelitian. Objek yang

akan dituju dalam penelitian ini adalah masalah yang berkaitan

dengan strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim agen

Afrakids di Sidoarjo. Yang bertempat di Jln. Gajah Magersari Rt 18.

Rw 06. No 163A. Magersari.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data sangat penting dan beguna bagi peneliti

untuk menjawab rumusan masalah atau mengambil data. Adapun jenis

dan sumber data dalam penelitian kualitatif adalah:2

1. Kata-kata dan tindakan (dikumpulkan dengan cara wawancara dan

observasi). Dalam penelitian ini peneliti akan mewawancarai agen

Afrakids di Sidoarjo dan mengamati bagaimana memasarkan

produk kaos Afakids.

2. Sumber tertulis (berupa buku-buku, majalah ilmiah, arsip-arsip dan

lain-lain dikumpulkan dengan observasi atau pengamatan dan foto

copi atau disalin ulang). Mengenai sumber tertulis peneliti akan

mengambil data melalui arsip-arsip agen Afrakids di sidoarjo.

2

Tohirin, 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal, 61.

34

3. Foto (dikumpulkan dengan cara pengamatan dan fotocopi). Data

yang akan dikumpulkan adalah foto yang berhubungan dengan

strategi Niche Marketing.

4. Data statistik. Dan sampel sebagai smber data atau sebagai

informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:3

a. Mereka yang menguuasai atau memahami sesuatu melalui

proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar

diketahui, tetapi juga dihayatinya.

b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau

terlibat pada kegiatan agen Afrakids.

c. Mereka yang mempunyani waktu yang memadai untuk

dimintai informasi.

d. Mereka yang tidak cendeung menyampaikan infirmasi hasilnya

sendiri.

e. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan

peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan

semacam guru atau narasumber.

3

35

D. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah:4

a. Menyusun rencana penelitian secara fleksibel (Penyususnan

rancangan penelitian adalah berupa usulan penelitian yang

diajukan kepada ketua Prodi Manajemen Dakwah, yang

berisi tentang latar belakang masalah, fenomena yang terjadi

dilapangan, problematika yang berisi tentang permasalahan

yang diangkat dalam penelitian).

b. Memilih lapangan penelitian (Adapun lapangan penelitian

yang dipilih oleh peneliti adalah Afrakids di Sidoarjo.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan penggalian data atau informasi tentang objek

penelitian yang akan diteliti. Kemudian, ada ketertarikan

yang timbul dalam diri peneliti untuk menjadikan sebagai

objek penelitian, karena dirasa sesuai dengan disiplin ilmu

peneliti selama ini.)

c. Mengurus perizinan untuk melakukan penelitian kepada

pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan.

d. Menjajaki dan menilai lapangan (melakukan studi

pendahuluan).

4

36

1) Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup peserta

penelitian.

2) Memahami pandangan hidup peserta penelitian.

3) Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat atau

latar penelitian.

e. Memilih dan memanfaatkan peserta penelitian (Usaha untuk

memilih dan memanfaatkan informan adalah dengan cara

melalui keterangan orang yang berwenang, yaitu responden 1

selaku agen Afrakids di Sidoarjo dan responden 2 selaku

reseler Afrakids di Sidoarjo).

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat-alat tulis,

kamera, tape recorder, bahkan jas hujan dan payung jika

diperlukan serta peralatan-peralatan lain yang dapat

mendukung kelancaran penelitian di lapangan (menentukan

dan membuat instrumen penelitian).

g. Memerhatikan etika penelitian. Peneliti harus dapat menjaga

etika penelitian. Kehadiran peneliti, meskipun sedang

melakukan penelitian secara partisipatif, jangan sampai

37

2. Tahap pekerjaan lapangan

Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah:5

a. Memehami latar penelitian di mana peneliti harus:

1) Membatasi latar penelitiannya.

Di sini peneliti fokus menggali data tentang strategy Niche

Marketing di Afrakids.

2) Menjaga penampilan.

Peneliti kualitatif selalu tampil sederhana, paling tidak

menyesuaikan diri dengan lapangan dan informan.

b. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan. Meskipun peneliti

harus akrab dengan informan atau anggota penelitian yang lain,

peneliti harus mengetahui batas-batas hubungan antara dirinya

dengan informan. Ini penting untuk menghindari subjektivitas

data atau hasil penelitiannya.

c. Jangka waktu penelitian. Peneliti harus menjelaskan kepada

informan atau anggota penelitian berapa lama penelitiannya akan

dilakukan. Di sini waktu peneliti menggali data penelitian di

Afrakids berjangka waktu satu bulan.

d. Memasuki lapangan (melakukan penelitian di lapangan dengan

memperhatikan etika penelitian).

e. Keakraban hubungan. Peneliti harus bisa menjalin hubungan

secara akarab dengan informan atau dengan anggola peneliti yang

5

38

lain. Apabila kehadiran peneliti masih dianggap tamu atau orang

asing ditempat penelitian yang dilakukan, ia akan sulit

menemukan data secara holistik (terperinci dan mendalam).

f. Mempelajari bahasa yang digunakan oleh anggota penelitian.

Untuk memudahkan komunikasi di lapangan selama penelitian

berlangsung, peneliti harus mempelajari bahasa yang digunakan

oleh informan.

g. Peranan peneliti. Apabila data dikumpulkan dengan cara

observasi secara terlibat atau penelitian secara partisipatif, maka

peneliti dituntut untuk berperan sambil mengumpulkan data.

h. Pengarahan batas penelitian. Peneliti harus menjelaskan kepada

anggota penelitian atau informan tentang batas-batas penelitian

yang akan dilakukan.

i. Mencatat data. Ini dilakukan selama peneliti melakukan penelitian

di lapangan, sambil berperan serta atau apa saja yang dilihat

(ditemukan) berkenaan dengan latar penelitian.

j. Petunjuk tentang cara mengingat data. Buatlah catatan

secepatnya, jangan menunda-nunda pekerjaan. Untuk lebih

memudahkan peneliti mengingat data, peneliti harus membuat

kode-kode tertentu berkenaan data yang akan dikumpulkan. Hal

ini mengingat data yang dikumpulkan dari lapangan.Apalagi data

hasil wawancara merupakan data yang luas dean banyak. Bahkan

39

yang diteliti. Lebih jelas tentang pengkodean dibahas pada bab

tentang penyajian data.

k. Kejenuhan, keletihan, dan istirahat. Oleh karena penelitian

kualitatif menuntut keberadaan peneliti di lapangan yang relatif

lama, apalagi jika selalu berhadapan dengan situasi yang monoton

dan frekuensi penelitian yang intensif, terkadang menimbulkan

keletihan dan kejenuhan. Untuk itu peneliti harus mengatur waktu

penelitiannya dan mengatur waktu untuk istirahat. Artinya

peneliti harus menentukan waktunya melakukan penelitian dan

kapan waktunya istirahat.

l. Meneliti suatu latar yang didalamnya terdapat pertentangan.

Terkadang fenomena yang diteliti menunjukkan pertentangan satu

sama lain. Dalam kondisi seperti itu, peneliti harus bisa

menentukan benang merah yang mempertemukan antara konteks

yang diteliti dengan fenomena yang muncul di lapangan.

m. Analisis di lapangan. Seperti telah disebutkan dalam perbedaan

penelitian kualitatif dan kuantitatif diatas, bahwa analisis data

penelitian kualitatif dilakukan semenjak peneliti masih

mengumpulkan data di lapangan. Data yang telah dikumpulkan

dan dituangklan dalam bentuk laporan lapangan, harus segera

dianalisis. Hal ini akan dapat mengungkapkan :

1) Data apa yang masih perlu dicari atau belum dikumpulkan,

40

3) pertanyaan apa yang harus dan belum dijawab,

4) metode apa yang harus digunakan untuk mencari informasi

baru, dan

5) kesalahan apa yang harus diperbaiki. Analisis ini juga perlu

dilakukan untuk mendorong peneliti menulis laporan secara

berkala.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

medapatkan data dari agen Afrakids di Sidoarjo. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standard yang ditetapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, yakni :

1. Observasi

Yang dimaksud observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata

sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti

telinga, penciuman, mulut dan kulit.6 teknik ini digunakan untuk

mengetahui dan mencatat secara langsung tentang Strategi Niche

Marketing produk kaos anak muslim agen Afrakids Di Sidoarjo.

6

Burhan bungin,2005,metodologi penelitian kuantitatif komunikasi,ekonomi dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, Kencana, Jakarta. hal, 143.

41

Sehingga dengan menggunakan metode ini akan diperoleh

data yang akurat mengenai strategi Niche Marketing produk kaos

anak muslim agen Afrakids Di Sidoarjo.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab dengan dengan sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden, dengan atau menggunakan

pedoman wawancara teknik ini digunakan untuk memperoleh

data tentang:

a. Bentuk strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim

yang digunakan agen Afrakids di Sidoarjo.

b. Tujuan strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim

agen Afrakids di Sidoarjo.

c. Resiko atau kendala apa yang sering di hadapi oleh Afrakids

di Sidoarjo dalam strategi Niche Marketing.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data

sekunder. Pemakaian dokumentasi adalah mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

42

a. Kegiatan yang berlangsung dalam mengamatistrategi Niche

Marketing produk kaos anak muslim agen Afrakids di Sidoarjo.

b. Benda mati yang bisa dijadikan bukti atau media penunjang

pengamatan pada agen Afrakids di Sidoarjo.

Tabel.2.1 Tabel Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

No Obyek Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Data

1 Sumber daya manusia dan

potensi dalam mengelola kaos Afrakids.

Seksi pemasaran dan aktifitas.

Wawancara,obser vasi.

2 Penciptaan produk yang

berkualitas. agenpemasaran produk kaos di sidoarjo. Wawancara, observasi, dokumentasi.

3 Marketing kaos anak

muslim yang digunakan Afrakids Sidoarjo. Agen Afrakids Sidoarjo. Wawancara, dokumentasi. 4 Prosesmendapatakan poduk kaos Afrakids.

Agen dan reseller

yang berperan

dalam pemasaran.

Wawancara, observasi.

5 Harga yang ditetapkan

dalampenjualan produkkaos anak muslim

Agen dan reseller

Afrakids Sidoarjo.

Wawancara, dokumentasi

43

F. Teknik Validitas Data

Pada bagian ini ditekankan adalah validitas dari interpretasi.

Kemampuan menggambarkan temuan kebenaran di dalam agen

Afrakids Sidoarjo. Hal ini bisa tidak tepat jika peneliti menerima

pentingnya keadaan dan kebenaran dengan begitu saja. Agaknya,

validitas akan dinilai dengan keadaan yang terlihat secara baik dan

penggambaran secara tepat data yang dikumpilkan. Dalam term

validitas dipresentasikan analisis, kemudian cerminan yang diperlukan

adalah:7

1. Pengaruh yang kuat dari desain penelitian dan pendekatan analisis

pada hasil yang dipresentasikan.

2. Konsistensi temuan, untuk contoh, hasil analisis dapat digunakan

oleh lebih dari satu peneliti.

3. Hasil yang dipresentasikan luasannya mewakili secara

keseluruhan dan berkaitan.

4. Menggunakan data asli yang memadai dan sistematik (contoh

penggunaan kutipan bukan hanya berasal dari orang yang sama)

yang dipresentasikan dari analisis, dengan demikian pembaca

yakin bahwa intrepretasi data terkait dengan data yang

dikumpulkan.

7

44

Cara lain menggambarkan reliabilitas dan validitas:

1. Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

menggabungkan dari berbagai teknikdan sumber data yang telah

diperoleh. Triangulasi sumber berarti peneliti mendapatkan data

dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.8

Peneliti menggabungkan semua hasil penelitian, baik dari

wawancara, observasi dan dokumentasi. Lalu, peneliti

mencocokkan diantara wawancara, observasi dan dokumentasi

apakah sudah sesuai atau masih terdapat keganjalan.

2. Pemeriksaan anggota, informan akan berperan sebagai pemeriksa

sepanjang proses analisis.

3. Pengamatan jangka panjang dan berulang di lokasi penelitian,

pengamatan tetap dan terus berulang.

4. Klarifikasi prasangka peneliti.

5. Mempertimbangkan masalah-masalah dari masukan informan.

6. Menyediakan alasan untuk keputusan mereka untuk menyediakan

masukan atau tidak.

7. Menjelaskan bagaiman mereka mengetahui tentang masukan,

jenis masukan, dan mengapa.

8. Menjelaskan bagaimana masukan dari informan telah digunakan

dalam analisis dan interpretasi data.

8

45

G. Teknik Analisis Data

Dalam pendekatan kualitatif sangat berbeda dengan

pendekatan kuantitatif, terutama dalam penyajian data atau analisis

data. Menurut Matthew B. Miles, psikologi dan pengembangan dan

Michel Huberman ahli pendidikan dari University of Geneva, Switzerland, analisis kualitatif, data yang berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam

aneka macam cara yaitu pengamatan terlibat, wawancara semi

terstruktur, dan selanjutnya diproses melalui perekaman, pencatatan,

pengetikan, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata

yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas.

Dalam melakukan penelitian di Afrakids, peneliti sudah

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hal tersebut

berguna dalam menjawab rumusan masalah penelitian.

Analisis menurut Matthew dan Michael dibagi dalam tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur yang dimaksud

adalah:9

1. Reduksi data, alur ini diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan

tranformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan.

Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

9

46

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverefikasi.

2. Penyajian data, penyajian yang dimaksud adalah sekumpulan

informasi tersusun yang member kemungkian adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan

3. Penarikan kesimpulan, dari permulaan pengumpulan data, peneliti

mulai mencari arti benda-benda, pola-pola, penjelasan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan

proposisi. Kesimpulan akhir tergantung pada besarnya

kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean, penyimpanan, dan

metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan

BAB IV Hasil Penelitian A. Gambaran Umum Afrakids di Sidoarjo

1. Sejarah Afrakids

Afrakids adalah sebuah brand kaos anak muslim yang

mempunya nilai utama care and share, di mana yang dibawa adalah

Dokumen terkait