• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI NICHE MARKETING PRODUK KAOS ANAK MUSLIM AGEN AFRAKIDS DI SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI NICHE MARKETING PRODUK KAOS ANAK MUSLIM AGEN AFRAKIDS DI SIDOARJO."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI

NICHE MARKETING

PRODUK KAOS ANAK

MUSLIM AGEN AFRAKIDS DI SIDOARJO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

Abdullah Muid NIM: B94212078

PROGAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Abdullah Muid, 2016. Strategi Niche Marketing Produk Kaos Anak

Muslim Agen Afrakids di Sidoarjo.

Fokus masalah yang diteliti adalah Bagaimana strategi Niche Marketing

produk kaos anak Muslim agen Afrakids di Sidoarjo?

Untuk menjawab permasalahan tersebut, metode yang digunakan

adalah metode Penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif karena bias mendapatkan data yang lebih mendalam, terpercaya,

dan bermakna, sehingga peneliti bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Sedangkan dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Strategi pemasaran yang digunakan untuk memasarkan produk

kaos anak muslim agen Afrakids di Sidoarjo adalah strategi Niche

Marketing. Agen Afrakids di Sidoarjo sudah menerapkan empat poin dalam strategi tersebut yaitu Memilih dan fokus pada satu subsegmentsi

pasar, Mengetahui secara baik kelompok pelanggan, Mengutamakan

kualitas pelayanan terhadap pelanggan, dan yang terakhir adalah memiliki

keunggulan yang tidak dimiliki pesaing lain.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTESTISITAS SKRIPSI .. v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR PUSTAKA ... x

BAB I : PENDAHULUN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Konsep ... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II :KAJIAN TEORITIK ... 11

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 11

B. Kerangka Teori ... 15

BAB III : METODE PENELITIAN ... 32

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 32

B. Lokasi Penelitian ... 33

C. Jenis dan Sumber Data ... 33

D. Tahap-tahap Penelitian ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40

F. Teknik Validitas Data ... 43

(8)

BAB IV: HASIL PENELITIAN... 47

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 47

1. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya AfraKids ... 47

2. Visi dan Misi AfraKids ... 52

3. Struktur Organisasi AfraKids... 52

4. Strategi Relationship Afrakids dengan agen... 60

5. Kompetitor Afrakids... 61

B. Penyajian Data ... 63

1. Penetapan Pasar ... 63

2. Menganalisa Konsumen... 64

3. Kualitas Pelayanan... 65

4. Keunggulan ... 66

5. Resiko... 67

6. Produk... 67

7. Penjualan Kaos AfraKids... 68

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 69

1. Strategi Nche Marketing Agen Afrakids di Sidoarjo... 69

a. Penetapan Pasar... 70

b. Menganalisa Konsumen... 71

c. Kepuasan pelanggan... 73

d. Produk... 75

2. Dampak Strategi Niche Marketing Agen Afrakids di Sidoarjo... 77

a. Peluang (Keunggulan)... 77

(9)

BAB V : PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran dan Rekomendasi ... 83

C. Keterbatasan Penelitian ... 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam menganjurkan ummatnya untuk kegiatan bisnis, hal tersebut

di atur dalam Al-Qur‟an. Al-Qur‟an menggunakan terminologi bisnis

demikian ekstensif, tema komersial ini memiliki 20 macam terminologi

yang diulang sebanyak 370 kali dalam Al-Qur‟an.1

Di dalam kegiatan bisnis, tidak bisa lepas dari kegiatan pemasaran

untuk menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Pemasaran bukan hanya

menawarkan atau menjual produk, namun itu merupakan sebuah dari

kegiatan pemasaran. Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis, karena

merupakan sebuah proses integral yang menyeluruh.2 Pemasaran bukan

kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan, pemasaran adalah hasil interaksi

dari berbagai kegiatan bisnis.

Masalah pemasaran senantiasa merupakan masalah yang sangat

menarik. Tidak saja bagi mereka yang berkecimpung di dalam dunia

usaha, tetapi bagi siapapun dari mulai masyarakat kelas sosial terbawah

sampai masyarakat kelas soaial teratas. Karena di manapun kita berada

seringkali akan berhadapan dengan istilah pemasaran baik itu dalam

pengertian yang paling sederhana atau dalam pengertian yang

seluas-luasnya.

1

Bukhari Alma Donni Juni Priansa, 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta, Bandung, hal, 1. 2

(11)

2

Dalam memutuskan kebijakan pemasaran, perusahaan harus pandai

memilih strategi dan taktik bersaing. Sebab, perusahaan menghadapi

kondisi permintaan atau ketidakpastian tingkat permintaan. Karena sesuatu

hal yang direncanakan akan lebih baik dari pada yang tidak direncanakan.

Sebuah perusahaan yang baru ataupun yang sudah lama, harus

memiliki strategi pemasaran. Karena strategi pemasaran adalah wujud

rencana yang terarah dibidang pemasaran, untuk memperoleh hasil yang

optimal.3 Jadi strategi pemasaran di dalam perusahaan sangatlah penting

untuk keberhasilan sebuah perusahaan.

Strategi pemasaran sangatlah luas dan banyak, Salah satu strategi

di dalam sebuah pemasaran diantaranya yaitu strategi Niche Marketing.

Sebagai kelompok yang lebih sempit yang diidentifikasi dengan membagi

segmen menjadi subsegmen dengan spesialisasi yang merupakan kunci

utama dari Niche Market tersebut.4

Niche Marketing yaitu perusahaan memfokuskan upaya

pemasarannya untuk memuaskan satu segmen pasar tunggal.5 Alternatif

ini sangat cocok untuk perusahaan yang kekurangan sumber daya finansial

ataupun SDM, bagi perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang

sangat fokus atau tersepealisasi segmen pasarnya.

Berdasarkan teori tersebut maka, pedagang atau perusahaan yang

baru akan lebih cocok untuk menggunakan strategi Niche Marketing.

3

Marius P. Angipora, 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada, jakarta, hal, 5. 4

Angeelia Cindy Hadiprojoo, 2014.”Niche Market Strategy pada industri keramik kasongan, yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, universitas Atama Jaya Yogyakarta.

5

(12)

3

Dengan strategi ini dirasa perusahaan akan lebih fokus untuk melayani

pangsa pasar atau konsumen. Jika produk dan pelayanan kepada konsumen

itu bagus maka, citra perusahaan dimata konsumen akan akan terlihat lebih

bagus. Dan bisa jadi konsumen akan memberitakan kepada masyarakat

sekitar. Bahwa, produk pada perusahaan ini benar-benar memberikan

produk yang maksimal memuaskan pelanggan.

Apabila perusahaan yang baru tidak menggunakan strategi ini,

maka nantinya perusahaan tersebut akan kesulitan untuk mendapatkan

konsumen atau pelanggan. Dikarena, perusahaan kurang mampu untuk

memenuhi kebutuhan atau yang diinginkan dari konsumen.

Peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai penerapan strategi

Niche Marketing, yang diterapkan oleh Afrakids di Sidoarjo. Karena, dapat dilihat dari produk yang menspesialisasikan pada pelanggan tertentu.

Afrakids yang mengkhususkan hanya untuk pesanan tertentu, dan

spesialisasi pada produk kaos anak muslim yang memberikan pesan-pesan

Islami. Contoh: go jamaah, lets go sholat, lets read qur’an, dan banyak

lagi pesan-pesan dari produk ini.

Perusahaan ini menyampaikan pesan islami kepada anak-anak

sejak usia dini. Dari misi pendiri Afrakids yang ingin memberikan

inspirasi dan pesan agamis kepada keluarga muslim di Indonesia, yang

(13)

4

dan dengar yang akan dibawa sampai dewasa. Anak-anak akan tertarik

membaca pesan ini karena terdapat gambar-gambar lucu dan full colour.6

Afrakids adalah sebuah brand produk kaos anak muslim yang

mempunyai nilai share dan care dimana yang dibawah oleh Afrakids

adalah sebuah pesan untuk saling peduli dan berbagi. Misi utama Afrakids

adalah, berbagi pesan Islami untuk keluarga muslim melalui wadah produk

Afrakids dengan mengangkat tema keseharian yang mudah di pahami dan

di implementasikan baik oleh orangtua atau anaknya.7

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, hal tersebut

menjadi ketertarikan peneliti untuk meneliti lebih mendalam dan memilih

topik penelitian “Strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim agen

Afrakids di Sidoarjo”. Penelitian mengenai hal seperti ini sangat menarik

untuk dilakukan. Pasalnya strategi seperti ini sangat efisien dan mudah

dalam pengaplikasiannya.

Selain itu agen Afrakids Yang bertempat di Jln. Gajah Magersari

Rt 18. Rw 06. No 163A. Magersari mendapatkan omset Rp 36.136.000

dan memiliki laba Rp 6.755.150 tiap bulannya. Pekerjaan tidak terlalu

berat mendapatkan hasil yang cukup besar maka peneliti ingin menggali

lebih dalam pada agen Afrakids di Sidoarjo.

6

https://www.Afrakids.com/ Diakses pada Rabu, 9 Maret 2016, pukul 21:54 7

(14)

5

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini foku pada strategi Niche Marketing atau pasar

terbatas Afrakids dalam memasarkan produk kaos anak Muslim. Dengan

cara pangsa pasar yang lebih spesifik akan lebih memudahkan untuk

memasarkan porduk Afrakids.

Maka, rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana

Strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim agen Afrakids di

Sidoarjo?.

C. Tujuan Penelitian

Dengan menggunakan rumusan masalah diatas, dapat ditulis tujuan

penelitian yaitu mengetahui strategi Niche Marketing produk kaos anak

muslim agen Afrakids di Sidoarjo.

D. Manfaat penelitian

Bagian ini menjelaskan secara tegas untuk apa penelitian

dilakukan, baik secara teoritis maupun praktis.8 Beberapa manfaat

penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritik

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan

topik Strategi Niche Marketing.

8

(15)

6

b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu

bagi pihak-pihak tertentu, guna menjadikan skripsi ini menjadi

acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek

lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Kegunaan Praktis

a. Memberikan informasi kepada para pengelola lembaga atau

perusahaan tentang strategi Niche Marketing, sekaligus

memperoleh bekal aplikatif untuk menambah atau memperbaiki

strategi perusahaannya.

b. Menambah wawasan bagi praktisi pemasaran padaumumnya,

bahwa Niche Marketing bisa diaplikasikan lembaga atau

perusahaan yang baru ataupun yang lama.

c. Sebagai bahan masukan kepada pimpinan perusahaan Afrakids

tentang strategi Niche Marketing.

d. Sebagai bahan masukan kepada semua perusahaan baik perusahaan

yang baru ataupun yang sudah lama.

E. Definisi Konsep

Pada bagian ini memberian penjelasan mengenai beberapa konsep

yang digunakan dalam penelitian ini, agar terjadi kesamaan interpretasi

dan terhindar dari kekaburan. Bagian ini juga memberikan keterangan

(16)

7

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, singkat dan mudah

dimengerti mengenai judul ini, maka penulis perlu menjelaskan

istilah-istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:

1. Strategi

Strategi itu suatu cara untuk mencapai tujuan, Strategi adalah

kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen, yang

memiliki dampak besar pada kinerja keuangan.9 Semua perusahaan

pasti membutuhkan sebuah strategi untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

2. Niche Marketing

Niche Marketing yaitu perusahaan memfokuskan upaya

pemasarannya untuk memuaskan satu segmen pasar tunggal.10 Strategi

ini memilih satu segmentasi pasar untuk dilayani, Alternatif ini sangat

cocok untuk perusahaan yang kekurangan sumberdaya finansial

ataupun SDM, bagi perusahaan yang menawarkan produk atau jasa

yang sangat fokus atau tersepealisasi segmen pasarnya.

3. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk

barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,

organisasi, informasi, dan ide.11 Produk disini berupa kaos anak

9

Panji Anoraga, 1997. Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta. Hal, 339. 10

Fandy Tjiptono, 2015. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta. Hal, 152. 11

(17)

8

muslim yang mempunyai nilai-nilai islami, agar konsumen dapat

mengambil hikmah pada produk tersebut.

4. Agen

Agen adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mewakili

pihak lainnya untuk melakukan kegiatan bisnis.12 Perusahaan tanpa

agen, mereka akan kesulitan untuk memasarkan prduk mereka, maka

peran agen disini sangat berperan penting untuk menjalankan bisnis di

perusahaan.

Agen Afrakids yang bertempat di Jln. Gajah Magersari Rt 18.

Rw 06. No 163A. Magersari mendapatkan omset Rp 36.136.000 dan

memiliki laba Rp 6.755.150 tiap bulannya. Pekerjaan tidak terlalu

berat mendapatkan hasil yang cukup besar maka peneliti ingin

menggali lebih dalam pada agen Afrakids di Sidoarjo.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka

berfikir dalam penulisan skripsi. Untuk lebih mudah memahami penulisan

skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, sebagai berikut:

Bab I Menjelaskan tentang pendahuluan, yang meliputi latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

konseptual dan sistematika pembahasan.

12

(18)

9

Bab II Menjelaskan tentang tentang kajian teoritik dan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti. Bab ini menjelaskan tentang teori dan

kepustakaan dari judul penelitian, langkah yang diambil dalam

penyelesaian bab iniadalah mencocokkan beberapa literatur yang ada, baik

dari buku, skripsi, maupun jurnal yang sesuai dengan judul penelitian.

Bab III Menjelaskan tentang metode penelitian yang dipergunakan

peneliti untuk mencocokkan data atau informasi yang telah

didapat.Sehingga mempermudah peneliti dalam menyusun skripsi dengan

persetujuan dosen pembimbing.

Bab IV Menjelaskan tentang hasil penelitian, dimana hasil

penelitia ini adalah yang terpenting dalam penulisan skripsi. Yang mana

isi dari bab ini terbagi sub-bab antara lain gambaran umum objek

penelitian, penyajian data, dan analisa data.

Bab V Menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan dari

hasil penelitian, kritik dan saran. Kesimpulan memberikan gambaran hasil

dari penelitian yang menjawab rumusan masalah. Kritik dan saran

memberikan informasi tentang hasil penelitian kepada objek penelitian

agar dijadikan acuan olehnya agar bisa lebih baik lagi.

Bagian akhir menjelaskan tentang daftar pustaka dan

lampiran-lampiran, instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman

observasi, transkip hasil wawancara; surat keterangan melakukan

(19)

10

Lampiran-lampiran menjelaskan tentang data-data yang didapat

oleh peneliti dalam mendokumentasikan selama penelitian. Di dalam

lampiran-lampiran, peneliti mendokumentasikan tentang gambar, produk,

struktur, dan lain seebagainya. Disini, peneliti menegaskan bahwasanya

pada bagian lampiran ini memberikan kejelasan fakta terhadap penggalian

(20)

(21)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu

Dinamakan riset atau re-search, adalah karena untuk menelti ulang

kembali apa-apa yang sudah ditulis orang lain.1 Dalam proses penelusuran

karya ilmiah ini, penulis memerlukan karya ilmiah terdahulu. Untuk

membandingkan atau menambah hasil yang di dapat. Karya ilmiah yang

mirip dengan penyusunan penelitian ini, diantranya sebagai berikut:

Tabel.2.1

(22)

2011 penelitian ini

sama-sama

perbedaan

(23)

(24)

14

Hsu, Soo K.

Kang dan

Kara Wolfe

and

Demographic Profiles of Niche Market Leisure Travelers

memiliki fokus

penelitian

tentang strategi

Niche

Marketing di sebuah

perusahaan

ya adalah

objek

penelitian

yang di

teliti,

bergerak

dibidang

(25)

15

B. Kerangka Teori

Semua tujuan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, dan

di dalam perusahaan pasti akan ada tujuan yang mengarah

kekesempurnaan. Muhammad Nejatullah Siddiqi, dalam bukunya The

Economic Enterprise in Islam, memformulasikan tujuan perusahaan sebagai tujuan aktivitas ekonomi. Di mana tujuan yang sempurna menurut

Islam dapat diringkas sebagai berikut: 2

1. Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana.

2. Memenuhi kebutuhan keluarga.

3. Memenuhi kebutuhan jangka panjang.

4. Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.

5. Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut Alloh SWT.

Afrakids memberikan inspirasi kepada keluarga muslim di

Indonesia dengan membawa nilai-nilai peduli dan berbagi. berbagi pesan

keIslaman untuk keluarga muslim melalui wadah kaos dengan mengangkat

tema-tema keseharian yang mudah dipahami dan diimplementasikan, baik

oleh orangtua atau anaknya.3 Hal ini salah satu sebagai tujuan yang

mewakili perusahaan dalam perspektif Islam.

Perusahaan memerlukan strategi pemasaran untuk memasarkan

barang atau produksi yang dihasilkan. Strategi pemasaran sebagai suatu

proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi, dan

2

Muhammad jakfar, 2009, Hukum Bisnis, yogyakarta, PT LkiS printing cemerlang, 137. 3

(26)

16

pengendalian. Mencakup gagasan, barang dan jasa yang tujuannya adalah

menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.4

Perusahaan yang baru atau pun yang lama, perusahaan yang besar

maupun yang kecil, harus memiliki strategi untuk memenangkan atau

mendapatkan keuntungan didalam bisnis. Mereka harus menetapkan

tujuan dan mengembangkan strategi untuk mendapatkan hasil yang

memuaskan dalam pasar-pasar tersebut.5

Strategi pemasaran sangatlah luas dan banyak, Salah satu dalam

sebuah pemasaran diantaranya yaitu Niche Marketing. Perusahaan yang

memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas, menyadari bahwa ia

biasanya tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut.

Para pelanggan terlalu banyak dan berbeda-beda dalam persyaratan

pembelian. Dari pada bersaing di semua segmen, perusahaan perlu

mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya paling efektif dan

efisien.

Untuk melayani pasar dengan baik, banyak perusahaan

menerapkan pemasaran sasaran. Dalam pemasaran sasaran penjual

membedakan segmen-segmen pasar utama, membidik satu atau dua

segmen itu, dan mengembangkan produk dan program yang dirancang

khusus bagi setiap segmen. Mereka dapat memusatkan perhatian pada

4

Philip Kotler. 1996. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan pengendalian. Erlangga. Jakarta. Hal, 14.

5

(27)

17

pembeli yang paling mungkin dapat mereka puaskan.6 Pemasaran sasaran

harus melakukan tiga langkah utama:

1. Segmentasi pasar, mengidentifikasi dan membentuk kelompok

pembeli yang berbeda yang mungkin meminta produk atau bauran

pemasaran tersendiri.

2. Penetapan pasar sasaran, memilih satu atau lebih segmen pasar untuk

dimasuki.

3. Penetapan posisi di pasar, membentuk dan mengkomunikasikan

manfaat utama yang membedakan produk dalam pasar.

Didalam hal pemasaran sasaran bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:

Gambar 2.1 Pemasaran Sasaran

Segmentasi

4. Memilih segmen sasaran

Penentuan

(28)

18

Untuk melakukan straegi ini harus memilih segmentasi pasar yang

lebih spesifik. Gagasan pokok dalam menggarap Niche Market atau ceruk

pasar adalah spesialisasi. Perusahaan harus memiliki keahlian khas dalam

hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa

jenis pengkhususan yang dapat dipilih;7

1. Spesialis Pemakai Akhir

Perusahaan mengkhususkan diri dalam memenuhi kebutuhan

satu macam konsumen akhir saja, misalnya bank khusus untuk

melayani pengusaha kecil, perusahaan jasa khusus komputerisasi

perbankan, majalah khusus remaja pria, majalah khusus balita, dan

lain-lain.

2. Spesialis Tingkat Vertikal

Perusahaan mengkhususkan diri pada beberapa tingkat vertikal

dalam rantai produksi-distribusi, misalnya perusahaan karet

memusatkan pada produksi karet mentah.

3. Spesialis Ukuran Pelanggan

Perusahaan mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan

kepada pelanggan kecil, sedang, atau besar. Kebanyakan nicher

mengkhususkan diri untuk melayani pelanggan kecil yang kerapkali

diabaikan perusahaan besar.

7

Angelia Cindy Hadiprojo, 2014. “Niche Market Strategy Pada Industri Keramil Kasongan,

(29)

19

4. Spesialis Pelanggan Tertentu

Perusahaan membatasi penjualanya hanya kepada satu atau

beberapa pelanggan utama. Banyak perusahaan kecil yang menjual

semua output-nya kepada satu perusahaan besar seperti Sears, General

Motors, atau Matsushita.

5. Spesialis Geografis

Perusahaan hanya melayani atau menjual di wilayah/lokasi

tertentu, misalnya koran khusus di propinsi tertentu (contohnya harian

Suara Kaltim dipasarkan terutama di propinsi Kalimantan Timur).

6. Spesialis Produk atau Lini Produk

Perusahaan hanya membuat satu produk atau satu lini produk

saja. Misalnya dalam industri alat laboratorium ada perusahaan yang

hanya memproduksi lensa mikroskop.

7. Spesialis Sifat (Karakteristik) Produk

Perusahaan membatasi diri hanya memproduksi jenis produk

tertentu, misalnya perusahaan transportasi hanya menyewakan truk

saja.

8. Spesialis Pesanan (Job-Shop Specialist)

Perusahaan membuat produk berdasarkan pesanan

(30)

20

9. Spesialis Kualitas/Harga

Perusahaan hanya beroperasi untuk kelas bawah atau kelas atas

saja. Jadi perusahaan bisa hanya melayani konsumen berpenghasilan

tinggi dengan menawarkan produk-produk prestise, misalnya butik

dan galeri seni. Sebaliknya dapat pula hanya melayani konsumen

kelas bawah dengan menawarkan produk-produk murah yang

kualitasnya lumayan baik.

10.Spesialis Jasa

Perusahaan memasarkan satu atau beberapa jasa yang tidak

disediakan perusahaan lain, misalnya Pegadaian yang melayani jasa

penaksiran barang-barang elektronik.

11.Spesialis Saluran Distribusi

Perusahaan mengkhususkan diri pada satu saluran distribusi.

Contohnya, perusahaan minuman ringan yang memproduksi minuman

ringan ukuran sangat besar dan hanya bisa dibeli di pompa bensin.

Keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa jenis pengkhususan yang di lakukan oleh

Afrakids.

12.Spesialis Pemakai Akhir

Perusahaan mengkhususkan diri dalam memenuhi kebutuhan

satu macam konsumen akhir saja, misalnya bank khusus untuk

(31)

21

perbankan, majalah khusus remaja pria, majalah khusus balita, dan

lain-lain.

13.Spesialis Tingkat Vertikal

Perusahaan mengkhususkan diri pada beberapa tingkat vertikal

dalam rantai produksi-distribusi, misalnya perusahaan karet

memusatkan pada produksi karet mentah.

14.Spesialis Ukuran Pelanggan

Perusahaan mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan

kepada pelanggan kecil, sedang, atau besar. Kebanyakan nicher

mengkhususkan diri untuk melayani pelanggan kecil yang kerapkali

diabaikan perusahaan besar.

Melihat jenis-jenis pengkhususaan di atas, Perusahaan Afrakids

sedikit banyak memiliki keahlian khas dalam hal pasar, konsumen,

produk, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa jenis pengkhususan

yang dipilih oleh Afrakids:

1. Spesialis Pelanggan Tertentu

Perusahaan Afrakids membatasi penjualanya hanya kepada

satu atau beberapa pelanggan utama.

2. Spesialis Produk atau Lini Produk

Perusahaan hanya membuat satu produk atau satu lini produk

saja. perusahaan Afrakids hanya memproduksi kaos untuk anak-anak

(32)

22

3. Spesialis Sifat (Karakteristik) Produk

Perusahaan membatasi diri hanya memproduksi jenis produk

tertentu, perusahaan Afrakids hanya menjual kaos untuk anak muslim

saja.

Niche Marketing adalah perusahaan memfokuskan upaya

pemasarannya untuk memuaskan satu segmen pasar tunggal.8

Alternatif atau strategi ini sangat cocok untuk perusahaan yang

kekurangan sumber daya finansial ataupun sumber daya manusia

(SDM), bagi perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang

sangat fokus atau tersepealisasi segmen pasarnya. Mereka tidak perlu

memikirkan konsumen yang bukan target pasar.

Menurut Kotler dalam Parrish mengatakan bahwa Niche Markets

memiliki karakteristik sebagai berikut:9

1. Konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda

2. Konsumen akan membayar harga premium untuk memenuhi

kebutuhan mereka

3. Niche Market tidak menarik bagi pesaing

4. Perusahaan mendapatkan keuntungan tertentu melalui spesialisasi

5. Niche Market memiliki ukuran, profit, dan pertumbuhan potensial

8

Fandy Tjiptono, 2015. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta.. Hal, 152. 9

Angelia Cindy Hadiprojo, 2014. “Niche Market Strategy Pada Industri Keramil Kasongan,

(33)

23

Gambar.2.2 Karakteristik Niche Market

Perusahaan dapat lebih memahami kebutuhan, motifasi, dan

kepuasan setiap anggota segmennya. Salah satu contoh dari perusahaan

yang berhasil didalam mengaplikasikan strategi ini antara lain: Harley

Davidson yang berkonsentrasi pada sepeda motor besar atau Moge.

Produsen yang mengkhususkan pada pasar kelas atas atau konsumen

berpenghasilan tinggi.

Perusahaan yang menggunakan Niche Marketing dapat mengetahui

kelompok pelangga sasaran dengan begitu baik, sehingga perusahaan

dapat memenuhi kebutuhan mereka secara lebih baik daripada perusahaan

lain yang bisa menjual kepelanggan tersebut. penceruk dapat menangkap

markup biaya karena adanya nilai tambah. sementara pemasaran masal mencapai volume tinggi, penceruk mencapai margin yang tinggi.

•Keuntunga tertentu •Minim pesaing •Pertumbuhan

potensial

Niche Market

•produk •jasa

Perusahaan

kebutuhan

•loyalitas

(34)

24

Perusahaan dapat membangun keahlian dan dukungan pelanggan

untuk mempertahankan dirinya menghadapi pesaing utama ketika ceruk

itu tumbuh dan menjadi semakin menarik.10 Konsumen akan tetap memilih

produk yang memberikan kebutuhan dari perusahaan yang ahli dalam

memahami konsumen. timbal baliknya, konsumen akan tetap memilih atau

mendukung perusahaan tersebut.

Ide kunci dalam ceruk pasar adalah spealisasi. Penceruk pasar

dapat mengkhususkan diri dalam satu dari beberapa pasar, pelanggan,

produk, atau lini bauran pemasaran. Penceruk dapat mengkhususkan diri

dalam melayani kelompok ukuran pelanggan tertentu.

Banyak penceruk yang mengkhususkan diri untuk melayani

pelanggan kecil dan menengah yang terabaikan oleh sebagian besar

perusahaan.11 Dengan mengunakan Niche Marketing, perusahaan akan

lebih mudah mengetahui karakter konsumen. Dan hal tersebut akan

menguntungkan bagi pihak perusahaan. Karena perusahaan akan lebih

mudah untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen akan merasa

puas, pasalnya kebutuhan konsumen tersebut terpenuhi.

Parrish mengatakan dalam Niche Market kita tidak perlu volume

penjualan yang tinggi, akan tetapi yang paling utama adalah keuntungan.

Penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang paling penting dalam

keberhasilan Niche Market adalah mengidentifikasi target pasar.

10

Philip Kotler Dan Gary Armstrong, 2006. Prinsip-prinsip pemasaran edisi 12 jilid 2. Erlangga, Jakarta. Hal, 289.

11

(35)

25

Keuntungan lain dari Niche Market adalah perusahaan memiliki

pelanggan yang lebih kecil, sehingga perusahaan dapat mengenali

pelanggan dengan lebih baik. Hal ini membuat perusahaan lebih mampu

memuaskan pelanggan atau disebut sebagai loyalitas konsumen. Selain

keuntungan yang dapat diberikan oleh Niche Market, terdapat pula resiko

yang melekat yakni Serangan oleh pesaing yang ingin menjadi bagian dari

Niche Market yang menguntungkan.12

Teori yang lain, Niche Marketing adalah sebagai kelompok yang

lebih sempit, yang diidentifikasi dengan membagi segmen menjadi

subsegmen dengan spesialisasi yang merupakan kunci utama dari Niche

Marketing tersebut.13 Penerapan Strategi ini pada agen Afrakids Sidoarjo dapat dilihat dari produk yang mengspesialisasikan pada pelanggan

tertentu.

Afrakids memilih segmentasi pasar muslim dispesialkan menjadi

pasar muslim kalangan anak-anak. Hal tersebut akan menguntungkan bagi

pihak Afrakids. pasalnya perusahaan akan lebih mudah untuk memenuhi

kebutuhan pasar tersebut dan konsumen akan merasa puas, pasalnya

kebutuhan konsumen tersebut terpenuhi.

Dari penjabaran teori-teori Niche Marketing di atas maka penulis

dapat menyimplkan menjadi empat poin, yang akan menjadi acuan dalam

penelitian kali ini, yaitu:

12

Angelia Cindy Hadiprojo, 2014. “Niche Market Strategy Pada Industri Keramil Kasongan,

Yogyakarta”, Skripsi, Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Hal, 16. 13

Angeelia Cindy Hadiprojoo, 2014.”Niche Market Strategy pada industri keramik kasongan,

(36)

26

1. Penetapan Pasar (Memilih dan fokus pada subsegmentsi pasar).

Perusahaan memilih konsumen yang sangat spesifik dan fokus

untuk memenuhi kebutuhan pada satu kelompok konsumen.

perusahaan dapat mengetahui kelompok pelangga sasaran dengan

begitu baik, sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan mereka

secara lebih baik daripada perusahaan lain yang bisa menjual

kepelanggan tersebut.

2. Menganalisa Konsumen (Mengetahui secara baik kelompok

pelanggan).

Setelah memilih dan mengetahui segmentasi pasar, perusahaan

Menganalisa karakter kelompok pelanggan. Sehingga dapat

mengetahui kelompok pelangga sasaran dengan begitu baik, dan dapat

mengetahui apa yang akan di produksi.

3. Kualitas yang ditawarkan (Mengutamakan kualitas produk /pelayanan

yang dihasilka terhadap pelanggan).

Perusahaan membatasi diri hanya memproduksi jenis produk

tertentu, mereka akan tau betul tentang produk atau jasa yang mereka

buat untuk memenuhi kebutuhan para konsumen, produk atau jasa

yang mereka tawarkan adalah yang dicari oleh mereka. Perusahaan

memasarkan beberapa produk atau jasa yang tidak disediakan

perusahaan lain. Konsumen akan berani membayar dengan harga

(37)

27

4. Keunggulan (Memiliki kenggulan yang tidak dimiliki pesaing lain).

Dengan memiliki spealisasi, perusahaan dapat mmberikan

trobosan baru untuk para konsumen. baik dalam hal produk atau

pelayanan yang belum ada pada perusahaan lainnya. Keunggulan itu

yang menjaadi senjata bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan

dengan perusahaan yang lain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan sekema di bawah ini:

Gambar 2.3

Niche Marketing

Strategi Niche Marketing hayalah salah satu cara pemasaran untuk

keberhasilan suatu bisnis. Islam menganjurkan ummatnya untuk kegiatan

bisnis, hal tersebut di atur dalam Al-Qur‟an. Di dalam Al-Qur‟an

menggunakan terminologi bisnis demikian ekstensif, tema komersial ini

memiliki 20 macam terminologi yang diulang sebanyak 370 kali dalam

Al-Qur‟an.14 Salah satunya seperti ayat di bawah ini:

14

Bukhari Alma Donni Juni Priansa, 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta, Bandung. Hal, 1.

Penetapan Pasar

Menganalisa Konsumen

Kualitas yang di Tawarkan

Keunggulan

(38)

28

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

Tafsirnya:

(Hai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu makan harta

sesamamu dengan jalan yang batil) artinya jalan yang haram menurut

agama seperti riba dan gasab atau merampas (kecuali dengan jalan) atau

terjadi (secara perniagaan) menurut suatu qiraat dengan baris di atas

sedangkan maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harta perniagaan

yang berlaku (dengan suka sama suka di antara kamu) berdasar kerelaan

hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya. (Dan janganlah

kamu membunuh dirimu) artinya dengan melakukan hal-hal yang

menyebabkan kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik

di dunia dan di akhirat. (Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu)

sehingga dilarang-Nya kamu berbuat demikian.15

Produk adalah elemen kunci pemasaran. Inti merek yang bagus

adalah produk yang bagus. pemimpin pasar biasanya menawarkan produk

15

(39)

29

dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling

tinggi.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik,

jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan

ide.16

Produk adalah bagian inti dari jual beli. Di dalam syariah, produk

yang biasa disebut ma‟qud‟alaih atau barang, itu adalah salah satu rukun

dan syarat dari jual beli. Yang jika tidak di penuhi maka rukun dan syarat

tersebut akan tidak sah menurt syariah.

Adapun rukun jual beli menurut jumhur ulama‟ ada empat macam,

diantaranya ialah:17

a. Ba‟i (penjual)

b. Mustari (pembeli)

c. Shighat (ijab dan qobul)

d. Ma‟qud‟alaih (benda atau barang)

Ada empat mazhab yang menyebutkan tentang Ma‟qud‟alaih atau

produk itu bagian dari syarat jual beli. Yaitu:18

1) Menurut Mazhab Hanafah, Syarat Ma‟qud‟alaih harus memenuhi

empat syarat. Pertama; Harus ada, tidak boleh akad atas

barang-barang yang tidak ada atau di khawatirkan tidak ada. Seperti jual beli

16

Philip kotler dan kevin lane keller, 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Hal, 4. 17

Bukhari Alma Donni Juni Priansa, 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta, Bandung. Hal, 243.

18

(40)

30

buah yang belum tampak atau jual beli anak hewan yang masih di

dalam kandungan. Secara umum dalil yang digunakan sebagaimana

diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim bahwa rosululloh SAW

melarang jual beli buah yang belum tampak hasilnya. Kedua; Harta

harus kuat, tetap, dan bernilai, benda yang mungkin dimanfaatkan dan

disimpan. Ketiga: benda tersebut harus milik sendiri. Keempat; dapat

diserahkan.

2) Menurut Mazdhab Maliki, Syarat Ma‟qud‟alaih keduanya (ba‟i dan

mustari) merupakan pemilik barang atau yang dijadikan wali.

3) Menurut Mazdhab Syafi‟i, Syarat Ma‟qud‟alaih harus suci,

bermanfaat, dapat diserahkan, barang milik sendiri atau menjadi wakil

orang lain, dan jelas (diketahui oleh kedua orang yang melakukan

akad).

4) Menurut Mazdhab Hambali, Ma‟qud‟alaih itu harus berupa harta,

milik penjual secara sempurna, barang bisa diserahkan ketika akad,

barang diketahui oleh penjual dan pembeli, harga Ma‟qud‟alaih

diketahui oleh kedua belah pihak akad, dan terhindar dari unsur-unsur

yang menjadikan akad tidak sah, seperti riba.

Perusahaan Afrakids memproduksi kaos anak muslim dengan

menerapkan strategi Niche Marketing untuk memasarkan produk. Dengan

terdapat gambar-gambar lucu dan full colour akan menarik minat

(41)

31

Afrakids. Lebih-lebih perusahaan Afrakids mengedepankan pesan Islami

untuk keluarga muslim.

Melalui produk Afrakids dengan mengangkat tema keseharian

yang mudah di pahami dan di implementasikan baik oleh orangtua dan

anaknya.19 Produk yang di butuhkan oleh orangtua untuk mengajarkan

kepada anak-anak mereka, dengan sebuah produk kaos yang mengajak

atau mengajarkan anak muslim agar lebih mudah untuk melakukan

nilai-nilai islam dari hal-hal yang pang kecil atau sepele.

19

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif; ucapan atau tulisan dan perilaku

yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Pendekatan

ini langsung menunjukkan latar dan individu-individu dalam latar itu

secara keseluruhan subjek penyelidik, baik berupa organisasi ataupun

individu, tidak dipersempit menajadi variable yang terpisah atau

menjadi hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari keseluruha.1

Metode ini dapat digunakan untuk menggungkap dan

memahami apa yang terletak dibalik fenomena apa saja yang sedikit

belum diketahui di agen Afrakids. Metode kualitatif dapat

memberikan secara detail fenomena yang sulit untuk disampaikan

dengan metode kuantitatif.

Dengan lain kata, metode kuantitatif lebih menekankan pada

usaha mengidentifikasi hubungan-hubungan kasuas yang biasanya

diproses melalui rumus-rumus statistic (angka). Sementara metode

kualitatif cocok untuk mendeskripsikan fenomena, yang datanya

berupa kata-kata (ucapan), perilaku, atau dokumen, dan tidak pernah

dianalisis dengan rumus-rumus statistic, tetapi dalam bentuk narasi.

1

(43)

33

Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan atau menguraikan

bagaimana strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim agen

Afrakids Di Sidoarjo.

B. Lokasi Penelitian

Dalam sasaran penelitian ini, ada dua hal yang akan dijelaskan

yaitu mengenai objek penelitian dan wilayah penelitian. Objek yang

akan dituju dalam penelitian ini adalah masalah yang berkaitan

dengan strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim agen

Afrakids di Sidoarjo. Yang bertempat di Jln. Gajah Magersari Rt 18.

Rw 06. No 163A. Magersari.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data sangat penting dan beguna bagi peneliti

untuk menjawab rumusan masalah atau mengambil data. Adapun jenis

dan sumber data dalam penelitian kualitatif adalah:2

1. Kata-kata dan tindakan (dikumpulkan dengan cara wawancara dan

observasi). Dalam penelitian ini peneliti akan mewawancarai agen

Afrakids di Sidoarjo dan mengamati bagaimana memasarkan

produk kaos Afakids.

2. Sumber tertulis (berupa buku-buku, majalah ilmiah, arsip-arsip dan

lain-lain dikumpulkan dengan observasi atau pengamatan dan foto

copi atau disalin ulang). Mengenai sumber tertulis peneliti akan

mengambil data melalui arsip-arsip agen Afrakids di sidoarjo.

2

(44)

34

3. Foto (dikumpulkan dengan cara pengamatan dan fotocopi). Data

yang akan dikumpulkan adalah foto yang berhubungan dengan

strategi Niche Marketing.

4. Data statistik. Dan sampel sebagai smber data atau sebagai

informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:3

a. Mereka yang menguuasai atau memahami sesuatu melalui

proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar

diketahui, tetapi juga dihayatinya.

b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau

terlibat pada kegiatan agen Afrakids.

c. Mereka yang mempunyani waktu yang memadai untuk

dimintai informasi.

d. Mereka yang tidak cendeung menyampaikan infirmasi hasilnya

sendiri.

e. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan

peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan

semacam guru atau narasumber.

3

(45)

35

D. Tahap-tahap Penelitian

1. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah:4

a. Menyusun rencana penelitian secara fleksibel (Penyususnan

rancangan penelitian adalah berupa usulan penelitian yang

diajukan kepada ketua Prodi Manajemen Dakwah, yang

berisi tentang latar belakang masalah, fenomena yang terjadi

dilapangan, problematika yang berisi tentang permasalahan

yang diangkat dalam penelitian).

b. Memilih lapangan penelitian (Adapun lapangan penelitian

yang dipilih oleh peneliti adalah Afrakids di Sidoarjo.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan penggalian data atau informasi tentang objek

penelitian yang akan diteliti. Kemudian, ada ketertarikan

yang timbul dalam diri peneliti untuk menjadikan sebagai

objek penelitian, karena dirasa sesuai dengan disiplin ilmu

peneliti selama ini.)

c. Mengurus perizinan untuk melakukan penelitian kepada

pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan.

d. Menjajaki dan menilai lapangan (melakukan studi

pendahuluan).

4

(46)

36

1) Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup peserta

penelitian.

2) Memahami pandangan hidup peserta penelitian.

3) Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat atau

latar penelitian.

e. Memilih dan memanfaatkan peserta penelitian (Usaha untuk

memilih dan memanfaatkan informan adalah dengan cara

melalui keterangan orang yang berwenang, yaitu responden 1

selaku agen Afrakids di Sidoarjo dan responden 2 selaku

reseler Afrakids di Sidoarjo).

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat-alat tulis,

kamera, tape recorder, bahkan jas hujan dan payung jika

diperlukan serta peralatan-peralatan lain yang dapat

mendukung kelancaran penelitian di lapangan (menentukan

dan membuat instrumen penelitian).

g. Memerhatikan etika penelitian. Peneliti harus dapat menjaga

etika penelitian. Kehadiran peneliti, meskipun sedang

melakukan penelitian secara partisipatif, jangan sampai

(47)

37

2. Tahap pekerjaan lapangan

Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah:5

a. Memehami latar penelitian di mana peneliti harus:

1) Membatasi latar penelitiannya.

Di sini peneliti fokus menggali data tentang strategy Niche

Marketing di Afrakids.

2) Menjaga penampilan.

Peneliti kualitatif selalu tampil sederhana, paling tidak

menyesuaikan diri dengan lapangan dan informan.

b. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan. Meskipun peneliti

harus akrab dengan informan atau anggota penelitian yang lain,

peneliti harus mengetahui batas-batas hubungan antara dirinya

dengan informan. Ini penting untuk menghindari subjektivitas

data atau hasil penelitiannya.

c. Jangka waktu penelitian. Peneliti harus menjelaskan kepada

informan atau anggota penelitian berapa lama penelitiannya akan

dilakukan. Di sini waktu peneliti menggali data penelitian di

Afrakids berjangka waktu satu bulan.

d. Memasuki lapangan (melakukan penelitian di lapangan dengan

memperhatikan etika penelitian).

e. Keakraban hubungan. Peneliti harus bisa menjalin hubungan

secara akarab dengan informan atau dengan anggola peneliti yang

5

(48)

38

lain. Apabila kehadiran peneliti masih dianggap tamu atau orang

asing ditempat penelitian yang dilakukan, ia akan sulit

menemukan data secara holistik (terperinci dan mendalam).

f. Mempelajari bahasa yang digunakan oleh anggota penelitian.

Untuk memudahkan komunikasi di lapangan selama penelitian

berlangsung, peneliti harus mempelajari bahasa yang digunakan

oleh informan.

g. Peranan peneliti. Apabila data dikumpulkan dengan cara

observasi secara terlibat atau penelitian secara partisipatif, maka

peneliti dituntut untuk berperan sambil mengumpulkan data.

h. Pengarahan batas penelitian. Peneliti harus menjelaskan kepada

anggota penelitian atau informan tentang batas-batas penelitian

yang akan dilakukan.

i. Mencatat data. Ini dilakukan selama peneliti melakukan penelitian

di lapangan, sambil berperan serta atau apa saja yang dilihat

(ditemukan) berkenaan dengan latar penelitian.

j. Petunjuk tentang cara mengingat data. Buatlah catatan

secepatnya, jangan menunda-nunda pekerjaan. Untuk lebih

memudahkan peneliti mengingat data, peneliti harus membuat

kode-kode tertentu berkenaan data yang akan dikumpulkan. Hal

ini mengingat data yang dikumpulkan dari lapangan.Apalagi data

hasil wawancara merupakan data yang luas dean banyak. Bahkan

(49)

39

yang diteliti. Lebih jelas tentang pengkodean dibahas pada bab

tentang penyajian data.

k. Kejenuhan, keletihan, dan istirahat. Oleh karena penelitian

kualitatif menuntut keberadaan peneliti di lapangan yang relatif

lama, apalagi jika selalu berhadapan dengan situasi yang monoton

dan frekuensi penelitian yang intensif, terkadang menimbulkan

keletihan dan kejenuhan. Untuk itu peneliti harus mengatur waktu

penelitiannya dan mengatur waktu untuk istirahat. Artinya

peneliti harus menentukan waktunya melakukan penelitian dan

kapan waktunya istirahat.

l. Meneliti suatu latar yang didalamnya terdapat pertentangan.

Terkadang fenomena yang diteliti menunjukkan pertentangan satu

sama lain. Dalam kondisi seperti itu, peneliti harus bisa

menentukan benang merah yang mempertemukan antara konteks

yang diteliti dengan fenomena yang muncul di lapangan.

m. Analisis di lapangan. Seperti telah disebutkan dalam perbedaan

penelitian kualitatif dan kuantitatif diatas, bahwa analisis data

penelitian kualitatif dilakukan semenjak peneliti masih

mengumpulkan data di lapangan. Data yang telah dikumpulkan

dan dituangklan dalam bentuk laporan lapangan, harus segera

dianalisis. Hal ini akan dapat mengungkapkan :

1) Data apa yang masih perlu dicari atau belum dikumpulkan,

(50)

40

3) pertanyaan apa yang harus dan belum dijawab,

4) metode apa yang harus digunakan untuk mencari informasi

baru, dan

5) kesalahan apa yang harus diperbaiki. Analisis ini juga perlu

dilakukan untuk mendorong peneliti menulis laporan secara

berkala.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

medapatkan data dari agen Afrakids di Sidoarjo. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standard yang ditetapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, yakni :

1. Observasi

Yang dimaksud observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata

sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti

telinga, penciuman, mulut dan kulit.6 teknik ini digunakan untuk

mengetahui dan mencatat secara langsung tentang Strategi Niche

Marketing produk kaos anak muslim agen Afrakids Di Sidoarjo.

6

(51)

41

Sehingga dengan menggunakan metode ini akan diperoleh

data yang akurat mengenai strategi Niche Marketing produk kaos

anak muslim agen Afrakids Di Sidoarjo.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab dengan dengan sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden, dengan atau menggunakan

pedoman wawancara teknik ini digunakan untuk memperoleh

data tentang:

a. Bentuk strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim

yang digunakan agen Afrakids di Sidoarjo.

b. Tujuan strategi Niche Marketing produk kaos anak muslim

agen Afrakids di Sidoarjo.

c. Resiko atau kendala apa yang sering di hadapi oleh Afrakids

di Sidoarjo dalam strategi Niche Marketing.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data

sekunder. Pemakaian dokumentasi adalah mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

(52)

42

a. Kegiatan yang berlangsung dalam mengamatistrategi Niche

Marketing produk kaos anak muslim agen Afrakids di Sidoarjo.

b. Benda mati yang bisa dijadikan bukti atau media penunjang

pengamatan pada agen Afrakids di Sidoarjo.

Tabel.2.1 Tabel Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

No Obyek Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Data

1 Sumber daya manusia dan

potensi dalam mengelola

2 Penciptaan produk yang

berkualitas.

3 Marketing kaos anak

muslim yang digunakan

4 Prosesmendapatakan poduk

kaos Afrakids.

5 Harga yang ditetapkan

(53)

43

F. Teknik Validitas Data

Pada bagian ini ditekankan adalah validitas dari interpretasi.

Kemampuan menggambarkan temuan kebenaran di dalam agen

Afrakids Sidoarjo. Hal ini bisa tidak tepat jika peneliti menerima

pentingnya keadaan dan kebenaran dengan begitu saja. Agaknya,

validitas akan dinilai dengan keadaan yang terlihat secara baik dan

penggambaran secara tepat data yang dikumpilkan. Dalam term

validitas dipresentasikan analisis, kemudian cerminan yang diperlukan

adalah:7

1. Pengaruh yang kuat dari desain penelitian dan pendekatan analisis

pada hasil yang dipresentasikan.

2. Konsistensi temuan, untuk contoh, hasil analisis dapat digunakan

oleh lebih dari satu peneliti.

3. Hasil yang dipresentasikan luasannya mewakili secara

keseluruhan dan berkaitan.

4. Menggunakan data asli yang memadai dan sistematik (contoh

penggunaan kutipan bukan hanya berasal dari orang yang sama)

yang dipresentasikan dari analisis, dengan demikian pembaca

yakin bahwa intrepretasi data terkait dengan data yang

dikumpulkan.

7

(54)

44

Cara lain menggambarkan reliabilitas dan validitas:

1. Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

menggabungkan dari berbagai teknikdan sumber data yang telah

diperoleh. Triangulasi sumber berarti peneliti mendapatkan data

dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.8

Peneliti menggabungkan semua hasil penelitian, baik dari

wawancara, observasi dan dokumentasi. Lalu, peneliti

mencocokkan diantara wawancara, observasi dan dokumentasi

apakah sudah sesuai atau masih terdapat keganjalan.

2. Pemeriksaan anggota, informan akan berperan sebagai pemeriksa

sepanjang proses analisis.

3. Pengamatan jangka panjang dan berulang di lokasi penelitian,

pengamatan tetap dan terus berulang.

4. Klarifikasi prasangka peneliti.

5. Mempertimbangkan masalah-masalah dari masukan informan.

6. Menyediakan alasan untuk keputusan mereka untuk menyediakan

masukan atau tidak.

7. Menjelaskan bagaiman mereka mengetahui tentang masukan,

jenis masukan, dan mengapa.

8. Menjelaskan bagaimana masukan dari informan telah digunakan

dalam analisis dan interpretasi data.

8

(55)

45

G. Teknik Analisis Data

Dalam pendekatan kualitatif sangat berbeda dengan

pendekatan kuantitatif, terutama dalam penyajian data atau analisis

data. Menurut Matthew B. Miles, psikologi dan pengembangan dan

Michel Huberman ahli pendidikan dari University of Geneva, Switzerland, analisis kualitatif, data yang berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam

aneka macam cara yaitu pengamatan terlibat, wawancara semi

terstruktur, dan selanjutnya diproses melalui perekaman, pencatatan,

pengetikan, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata

yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas.

Dalam melakukan penelitian di Afrakids, peneliti sudah

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hal tersebut

berguna dalam menjawab rumusan masalah penelitian.

Analisis menurut Matthew dan Michael dibagi dalam tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur yang dimaksud

adalah:9

1. Reduksi data, alur ini diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan

tranformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan.

Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

9

(56)

46

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverefikasi.

2. Penyajian data, penyajian yang dimaksud adalah sekumpulan

informasi tersusun yang member kemungkian adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan

3. Penarikan kesimpulan, dari permulaan pengumpulan data, peneliti

mulai mencari arti benda-benda, pola-pola, penjelasan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan

proposisi. Kesimpulan akhir tergantung pada besarnya

kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean, penyimpanan, dan

metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan

(57)

BAB IV

Hasil Penelitian

A. Gambaran Umum Afrakids di Sidoarjo

1. Sejarah Afrakids

Afrakids adalah sebuah brand kaos anak muslim yang

mempunya nilai utama care and share, di mana yang dibawa adalah

sebuah pesan untuk saling peduli dan berbagi.1 Bermula dari semangat

dan inspirasi dari Al-Qur‟an dan Hadits berikut:

Dalam Hadist yang shahih disebutkan Rasulullah shalallahu

„alaihi wassalam bersabda;

“Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan,

rahmat dan perasaan di antara mereka adalah bagai satu jasad. Kalau salah satu bagian darinya merintih kesakitan, maka seluruh bagian jasad akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam”.

Dalam hadist lainnya Rasulullah shalallahu „alaihi wassalam

bersabda;

“Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya seperti

sebuah bangunan, saling menguatkan satu dengan yang

lainnya”, kata Beliau sambil menjalinkan jari-jemari beliau”.

Dalam hadist yang lainnya Rasulullah shalallahu „alaihi

wassalam juga bersabda,

“Barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya

muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya”.

(58)

48

Hadits-hadits di atas menunjukkan kepada kita pentingnya

kepedulian terhadap sesama. Kita sebagai muslim harus senantiasa

memperhatikan dan peduli kepada keadaan kaum muslim yang

lainnya. Kita sebagai ummat muslim tidak dibatasi oleh batas-batas

negara, ras, atau kelompok karena kita adalah satu kesatuan yang tak

terpisahkan, bagaikan sebuah bangunan.

Dari kepedulian tersebutlah akan lahir generasi yang suka

berbagi. “Dari peduli menjadi berbagi” Berbagi adalah sikap yang

dicintai Allah karena memiliki pahala yang besar. Seperti yang

terkandung dalam surat Al-Hadid ayat 7;

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan

nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa harta hanyalah titipan Allah

karena Allah Ta‟ala firmankah yang artinya, Hartamu yang Allah

telah menjadikan kamu menguasainya hakikatnya, harta tersebut

adalah milik Allah. Allah Ta‟ala yang beri kekuasaan pada makhluk

untuk menguasai dan memanfaatkannya.

Dari semangat peduli dan berbagi itulah, kami akhirnya

memutuskan untuk membuat sebuah brand kaos anak muslim yang

memiliki konsep berbeda dengan kaos muslim yang telah ada.

Kami ingin memberikan sebuah warna baru, misi kami

(59)

49

muslim melalui wadah kaos dengan mengangkat tema-tema

keseharian yang mudah dipahami dan diimplementasikan, baik oleh

orangtua atau anaknya.

Pesan yang kami bangun adalah pesan yang universal,

sehingga dapat diterima oleh siapapun dengan konsep Rahmatan lil

alamiin. Cukup lama kami membuat konsep Afrakids ini, hampir 6

bulan kami melakukan riset, diskusi dengan ustadz-ustadz, dan

benchmarking ke beberapa brand luar papan atas agar kami benar-benar dapat memberikan sebuah nafas segar dalam industri kaos anak

muslim dan tentunya menyemarakkan dakwah kreatif yang sedang

berkembang saat ini.

Afrakids mencoba menawarkan berdakwah dan berbisnis, kita

berbisnis tidak semata-mata untuk mencari keuntungan dunia saja

namun juga berharap untuk mendapat keberkahan dariNya. Bahkan

kalau bisa dikatakan, mindset kita sebagai seorang muslim dalam

berbisnis tujuannya adalah akhirat, karena jika mengejar dunia maka

yang didapat hanya dunia saja, namun jika mengejar akhirat maka

akan mendapat dunia dan akhirat.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bisnis merupakan

amaliyah yang memiliki banyak keutamaan. Begitu besar keutamaan

bisnis, hingga Allah SWT ketika menggambarkan tentang keutamaan

kehidupan akhirat, Allah SWT menggambarkannya dengan bisnis di

(60)

50

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku

tunjukkan suatu perniagaan (bisnis) yang dapat

menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”

Afrakids mengajak untuk menjalankan bisnis sambil

berdakwah. Perusahaan ini berkomitmen melalui pesan atau konten

yang dibuat dalam kaos, Afrakids akan berdakwah membawa pesan

untuk keluarga muslim di Indonesia secara kreatif.

Konten yang dibuat Afrakids pun disusun dengan sangat

serius, hampir tiap hari pendiri Afrakids berdiskusi mengenai konten

Islami yang tepat untuk diberikan kepada masyarakat.

Afrakids juga punya concern di dakwah Islam, khusunya

untuk dakwah di keluarga muslim Indonesia lewat dakwah kreatif

melalui kaos. Sehingga setiap desain produk kaos perusahaan

mempunyai sebuah artikel yang sesuai dengan temanya. Misal: Tema

kaos kami ada tentang “Go To Jama‟ah”, maka desain kaos itu

mempunyai satu artikel mengenai pentingnya sholat berjama‟ah. Jadi,

pendiri Afrakids berharap bagi orangtua yang membelikan kaos untuk

anaknya dapat paham juga secara mendetail apa pesan dakwah yang

(61)

51

Sesuai value yang ingin kami bentuk: care and share. pendiri

Afrakids peduli kepada saudara muslim kami, dan ingin berbagi lewat

apa yang kami punya dan apa yang kami bias. baik berupa materi atau

non-materi. Afrakids ingin membangun karakter pebisnis muslim

yang peduli dan mau berbagi, agar dunia akhirat dapat diraih.2

Perusahaan tanpa agen, mereka akan kesulitan untuk

memasarkan prduk mereka, maka peran agen disini sangat berperan

penting untuk menjalankan bisnis di perusahaan. Agen adalah

seseorang atau suatu perusahaan yang mewakili pihak lainnya untuk

melakukan kegiatan bisnis.3

Agen Afrakids Yang bertempat di Jln. Gajah Magersari Rt 18.

Rw 06. No 163A. Magersari mendapatkan omset Rp 36.136.000 dan

memiliki laba Rp 6.755.150 tiap bulannya. Pekerjaan tidak terlalu

berat mendapatkan hasil yang cukup besar maka peneliti ingin

menggali lebih dalam pada agen Afrakids di Sidoarjo.

2

https://www.Afrakids.com/ Diakses pada Rabu, 9 Maret 2016, pukul 21:54 3

(62)

52

2. Visi dan Misi4

a. Visi

1. Memberikan inspirasi kepada keluarga muslim di Indonesia

dengan membawa nilai peduli dan berbagi.

2. Berharap keluarga muslim dapat saling peduli dan berbagi.

3. Kepedulian dan saling berbagi tersebar luas di dunia.

b. Misi

1. Berbagi pesan keIslaman untuk keluarga muslim melalui

wadah kaos dengan mengangkat tema-tema keseharian yang

mudah dipahami dan diimplementasikan, baik oleh orangtua

atau anaknya.

2. Mengeloa dan merawat aset dengan baik sesuai ajaran Islam,

sehingga bermanfaat dan menghantarkan kebahagiaan di dunia

dan akhirat.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sebuah susunan

komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi yang menunjukkan

adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi

atau kegiatan-kegiatan yang berbeda.

Struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi

pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Dalam sebuah

organisasi perusahaan terdapat sebuah struktur konseptual yang

4

Gambar

Gambar 2.1 Pemasaran Sasaran
  Gambar 2.3
Tabel Daftar Reseller Wuri Afrakids Sidoarjo

Referensi

Dokumen terkait