• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya mengatasi kendala, upaya preventif serta upaya perbaikan lainnya terkait pemungutan, pemeriksaan, pengawasan, serta

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Kendala-kendala apa yang dihadapi serta bagaimana pemecahannya terkait pemungutan, pemeriksaan, pengawasan, serta penegakan

2. Upaya mengatasi kendala, upaya preventif serta upaya perbaikan lainnya terkait pemungutan, pemeriksaan, pengawasan, serta

penegakan pajak hotel dibidang kepariwisataan di Provinsi Bali

Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian pelaksanaannya di daerah dituangkan dalam Peraturan Daerah, selanjutnya ada hal yang harus diatur dengan Peraturan Walikota salah satunya tentang Tata cara Penerbitan dan Pengisian Surat pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD). Berkaitan dengan hal tersebut tanggal 22 Juni 2013 Kepala Dinas Pendapatan Kota Denpasar Drs. Ida Bagus Subrata MM, didampingi Dewa Wirama dari Universitas Udayana mengadakan sosialisasi tentang Tata cara Penerbitan dan Pengisian Surat pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) kepada petugas pungut khususnya Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan di Dinas Pendapatan Kota Denpasar.

Dalam sambutannya ada beberapa hal yang disampaikan oleh Kepala Dinas yaitu berkaitan dengan pelaksanaan sebelumnya, dimana sebelumnya melalui pemungutan pajak rampung yang dilaksanakan setiap 3 bulan, disini semua wajib pajak diperiksa pembukuannya untuk mengetahui penjualan dan pembayarannya sehingga dapat dievaluasi wajib yang kurang bayar atau sebaliknya selanjutnya dibuatkan berita acara perampungan. Dan sesuai dengan arahan BPK dijelaskan oleh Bapak Kadis sifat pemungutan Pajak Hotel Restoran adalah self assessment artinya wajib pajak yang melaporkan sendiri penjualannya dan berapa pajak yang harus dibayar, berdasarkan hal itu mulai bulan Juni 2013 Dinas Pendapatan Kota Denpasar mulai menerapkan sistem pelaporan dan pengisian SPTPD kepada seluruh wajib pajak hotel restoran dan hiburan di Kota Denpasar. Ada beberapa hal penting yang harus diketahui oleh wajib pajak dalam kaitannya dengan pengisian SPTPD. 1. Pajak Hotel, Pajak restoran dan Pajak Hiburan yang telah dipungut disetor ke kas daerah selambat-lambatnya tangaal 20 bulan berikutnya. 2. Wajib pajak wajib memperhitungkan dan melaporkan sendiri pajak terutang dengan menggunakan SPTPD. 3. Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak

dilakukan setiap bulan Apabila ada keterlambatan penyetoran akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% setiap bulannya. 4. SPTPD Pajak Hotel, Pajak restoran dan Pajak Hiburan harus disampaikan kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pendapatan Kota Denpasar selambat lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya dengan dilampirkan keterangan dan/atau dokumen pendukung. 5. Apabila batas waktu penyampaian SPTPD jatuh pada hari libur, batas waktu penyampaian SPTPD jatuh pada hari berikutnya. Dengan diberlakukan peraturan Walikota tentang Tata cara Penerbitan dan Pengisian Surat pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) diharapkan seluruh wajib pajak di Kota Denpasar pro aktif melaporkan penjualannya setiap bulan yang disertai dengan dokumen/laporan penjualannya dan memperhatikan peraturan peraturan yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Kota Denpasar.33

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak khususnya pajak hotel di Kabupaten Badung, dilakukan pemberian penghargaan terhadap wajib pajak terbaik. Sebagai wujud apesiasi dan terima kasih Pemkab Badung kepada wajib pajak yang sudah patuh melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan atas kontribusi yang besar kepada pendapatan daerah, maka Pemkab Badung kembali memberikan penghargaan kepada wajib pajak daerah terbaik. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Bupati Badung A.A. Gde Agung di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Jumat (19/6). Penyerahan penghargaan wajib pajak terbaik, berdasarkan dua parameter yakni kepatuhan terbaik dan penyetoran pajak terbaik. Untuk kepatuhan terbaik diukur dari penyetoran surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD) terutang tepat waktu sebelum jatuh tempo dan ketepatan waktu menyetor pajak yakni sebelum jatuh tempo penyetoran, hasil laporan pajak dalam SPTPD sesuai dengan yang seharusnya dilaporkan, tidak memiliki utang pajak, tidak memiliki denda administrasi, jumlah

33

http://pendapatan.denpasarkota.go.id, Dispenda Gelar Sosialisasi Pelaporan Pajak Daerah, diakses tanggal 9 November 2015

setoran dan kooperatif terkait pemasangan alat on line system. Sementara penyetoran pajak terbaik diukur berdasarkan jumlah utang pajak, tingkat kepatuhan dan jumlah penyetoran.

Dalam kesempatan tersebut Adi Arnawa juga menyampaikan target dan realisasi pendapatan daerah tahun 2014. Target pendapatan daerah sebesar Rp. 3,1 T lebih, realisasinya Rp. 3,4 T lebih atau realisasi sekitar 109,14 persen. Target pajak daerah Rp. 2,1 T lebih, terealisasi sebesar Rp. 2,3 T lebih (107,22%). Sedangkan perkembangan realisasi penerimaan pendapatan daerah tahun 2015 hingga bulan April, dimana target pendapatan daerah Rp. 3,2 T lebih, terealisasi Rp. 1 T lebih (33,15%). Target pajak daerah Rp. 2,3 T lebih, realisasinya baru Rp. 697,5 M lebih (30,29%). Selain itu untuk optimalisasi penerimaan pajak daerah telah dilaksanakan system pelaporan dan penyetoran pajak secara on line. “Dengan system on line, sampai saat ini tingkat kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan SPTPD meningkat dari sebelumnya hanya mencapai 60% dan saat ini sudah mencapai 90%,” jelasnya. Sementara Bupati Badung A.A. Gde Agung menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan kepada wajib pajak terbaik dalam upaya meningkatkan dan mempererat hubungan kemitraan antara pemerintah kabupaten badung dengan para wajib pajak dalam upaya menumbuhkembangkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan sekaligus memotivasi para wajib pajak agar lebih meningkatkan partisipasi dan prestasinya dalam mendukung peningkatan pendapatan daerah badung. Bupati menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan pajak daerah, Dispenda Badung telah melakukan upaya-upaya pembenahan dan penyempurnaan system pelaporan dan penyetoran pajak secara on line. Dilakukan pula pengadaan alat pemantau transaksi on line secara bertahap mulai 2012. “Kami harapkan pemasangan alat pemantau transaksi secara online ini terus dikembangkan sehingga dapat mengakomodasi system transaksi pajak pada wajib pajak dareah yang mempergunakan system web service,” tegas Gde Agung seraya mengharapkan kesadaran para wajib pajak daerah

untuk membangun “respect and trust” diantara kita bersama serta menjawab sikap skeptis yang berkembang sementara ini.

Sementara kategori wajib pajak daerah dengan tingkat kepatuhan terbaik, untuk hotel bintang 5 diraih Ayodya Resort Bali, Hotel Bintang 4 Mercure Nusa Dua, Hotel Bintang 3 The Rani Hotel & Spa, Hotel Non Bintang Balaka Beach Inn Bali, vila Alila Villas Uluwatu, Restoran Klapa New Kuta Beach Restorant & Spa, Hiburan Puri Rafting dan Spa Tropic Spa. Untuk kategori wajib pajak daerah dengan tingkat penyetoran terbaik, untuk hotel bintang 5 W. Retreat & Spa, Bintang 4 Hard Rock Hotel Bali, Bintang 3 Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Bintang 2 Puri Raja Hotel, Hotel Non Bintang Harris Hotel, Restoran Ultimo, Hiburan Waterbom dan Parkir Basemant Kuta Square Parkir.34

Demikian juga Dispenda Kota Denpasar, dalam Rangka memotifasi dan meningkatkan kesadaran para wajib pajak dan meningkatkan peran serta wajib pajak dalam berpasrtisipasi menunjang pembangunan di Kota Denpasar, Dinas Pendapatan Kota Denpasar secara rutin mengadakan kegiatan tahunan yaitu Pemberian Penghargaan kepada wajib pajak hotel restoran terbaik di Kota Denpasar.35

Dalam rangka optimalisasi pelayanan pajak daerah di Kabupaten Badung menuju pelayanan secara elektronik, maka Dispenda Badung membahas notifikasi system transaksi pajak melalui mobile banking dan internet banking bersama PT. Bank BPD Bali sebagai bank persepsi rekening Kasda Kabupaten Badung yang telah ditunjuk dengan Keputusan Bupati Badung36.

Pembahasan notifikasi transaksi pajak dengan e-banking yang dipimpin oleh Sekretaris Dispenda Kabupaten Badung, A.A. Gede Agung

34

http://dispenda.badungkab.go.id/, Pemkab Badung Beri Penghargaan Kepada Wajib Pajak Terbaik, diakses tanggal 24 November 2015

35

http://pendapatan.denpasarkota.go.id, Pemberian Penghargaan Kepada Wajib Pajak Hotel Dan Restoran Terbaik Kota Denpasar Tahun 2012, diakses tanggal 9 November 2015

36

http://dispenda.badungkab.go.id/, Optimalisasi Pelayanan Pajak Dengan Elektronik Banking (e-Banking), diakses tanggal 24 November 2015

Arimayun, S.TP, M.Par dalam rangka validitas transasksi serta mengantisipasi misinformasi notifikasi transaksi dengan e-banking tersebut. BPD Bali merencanakan setelah final pembahasan notifikasi transaksi dan uji coba transaksi, maka mulai bulan Agustus tahun 2015 sudah bisa dilakukan transaksi mobile banking, dan transaksi pajak daerah via ATM BPD Bali sekitar bulan September 2015, dimulai dari pelayanan transaksi PBB-P2 yang kemudian dilanjutkan dengan pelayanan transaksi pajak daerah lainnya. Wajib Pajak daerah yang dapat dilayani dengan e-banking BPD tentu harus memiliki rekening pada BPD Bali serta melakukan registrasi user secara formal ke BPD Bali untuk mendaftarkan nama penanggung pajak, nomor handphone (HP) serta email untuk konfirmasi dan laporan hasil transaksi e-banking yang dilakukan. BPD Bali merencanakan segera bersama Asosiasi BPD se-Indonesia, agar dapat memanfaatkan fasilitas ATM BPD seluruh Indonesia untuk transaksi pajak daerah, serta menjajaki kerjasama dengan group beberapa bank pengguna ATM bersama setelah notifikasinya disepakati. BPD Bali bekerjasama dengan LPD se-Bali dan PPOB (tempat pembayaran listrik dan air yang bekerjasama dengan BPD Bali) telah melayani transaksi PBB-P2, serta bekerjasama dengan Dispenda Badung menggunakan mobil unit layanan keliling BPD pada pelaksanaan pekan PBB di beberapa Daerah Kabupaten Badung.

Pada tanggal 08 Juli 2015 bertempat di ruang rapat Dinas Pendapatan Daerah Kab. Badung, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Sistem Online Pajak Daerah yang diikuti oleh SKPD terkait, wajib pajak, asosiasi pariwisata, dan Konsultan Hukum dari PT. Lintas Daya Manunggal. FGD dipimpin oleh Sekretaris Dispenda Kabupaten Badung, A.A. Gede Agung Arimayun, S.TP, M.Par, Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai sumber tentang perlunya Ranperda Sistem Online Pajak daerah di Kab. Badung.37

37

http://dispenda.badungkab.go.id/, Focus Group Discussion (FGD) Tentang Sistem Online Pajak Dearah, diakses tanggal 24 November 2015

Sistem Online Pajak Daerah ini memiliki Manfaat Praktis antara lain;

1) Sistem online pajak daerah menjadi cerminan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2) Sistem ini memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien bagi wajib pajak untuk mengetahui hingga membayarkan pajak kapan saja dan dimana saja dengan alat komunikasi yang dimilikinya.

3) Kondisi ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi dunia usaha untuk membayar pajak.

4) Dengan sistem ini, negara akan menghemat anggaran untuk membiayai biaya administrasi dan biaya kepatuhan. Administrasi pajak akan efektif dengan memperkecil kemungkinan dari wajib pajak tidak terdaftar, wajib pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, penyelundup pajak dan penunggak pajak.

5) Melalui paperless system, maka upaya untuk penyelematan lingkungan akan semakin optimal.

Kesimpulan dari FGD ini para peserta memandang perlu disusunnya Ranperda Sistem Online Pajak Daerah di Kab. Badung.

Sementara itu Kepala Dinas Pendapatan daerah / Pasedahan Agung Kab. Badung, Wayan Adi Arnawa mengatakan dalam rangka optimalisasi dan transparansi Penerimaan Pajak Daerah, Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Badung telah melakukan inovasi dengan menerapkan sistem online dalam pemungutan pajak daerah. Sistem pajak online ini mencakup: sistem pelaporan (SPTPD online), sistem pembayaran (bekerjasama dengan PT.BPD Bali), sistem monitoring (pengawasan) transaksi usaha secara online wajib pajak, administrasi perpajakan daerah dan sistem perijinan terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Daerah Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten. Khusus mengenai sistem pengawasan terhadap data transaksi usaha wajib pajak telah dilaksanakan sejak Tahun 2013. Penyelenggaraan monitoring terhadap data transaksi usaha wajib pajak

diperuntukkan kepada wajib pajak hotel, Restoran, Hiburan dan Parkir. Mekanisme kerja sistem ini adalah berupa pemasangan Alat Monitoring Data Transkasi Usaha secara Online (tapping box), dimana alat ini bertujuan untuk merekam dan menyimpan setiap data transaksi usaha wajib pajak yang terjadi, serta dapat dipantau dari dashboard (sistem monitoring) yang berada di Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Badung secara online real time. Sedangkan untuk wajib pajak hotel akan dipasangkan webservice dikarenakan sistem wajib pajak hotel memiliki database tersendiri, adapun latar belakang dari penerapan Sistem Monitoring Pajak Online adalah, sebagai berikut;38

- Pajak Hotel, Restoran, Hiburan dan Parkir merupakan komponen utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung.

- Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membantu dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pajak daerah - Sistem online dapat meminimalkan biaya administrasi pengelolaan

pajak (paperless, biaya ATK)

- Percepatan penyampaian data transaksi penjualan wajib pajak

 berikut data sistem monitoring pajak online yang sudah terpasang di wajib pajak,

 Tahun 2013 terpasang 25 Alat Monitoring Online di 10 Wajib Pajak

Tahun 2014 terpasang 175 Alat Monitoring Online di 118 Wajib Pajak dan untuk Tahun 2015 akan terpasang 200 Alat Monitoring Online dan 30 Webservice di 30 Hotel.

Untuk APBD Tahun 2016 beberapa kegiatan yang telah dirancang dalam rangka pelaksanaan Sistem Online Pajak Daerah :

1) Kegiatan Konfigurasi Webservice Monitoring Data Transaksi Usaha Wajib Pajak dengan target 200 Wajib Pajak;

2) Kegiatan Pendataan alat pencatatan data transaksi usaha wajib pajak sebagai inventarisasi kebutuhan untuk kebutuhan alat monitoring dan

38

http://dispenda.badungkab.go.id/, Penerapan Sistem Monitoring Pajak Online, diakses tanggal 24 November 2015

webservice wajib pajak (pada Tahun 2016 ditargetkan survey terhadap 1.000 wajib pajak)

3) Kegiatan Pemeliharaan Alat dan Sistem Monitoring Data Transaksi Usaha Wajib Pajak untuk pengawasan terhadap alat dan sistem yang telah dipasang di wajib pajak (400 alat monitoring dan 30 webservice)

Seiring dengan perkembangan aplikasi teknologi informasi serta dalam rangka penggunaan IT yang efektif dan efisien untuk optimalisasi penerimaan pajak daerah, maka Dispenda Kabupaten Badung berdasarkan Perbup 56 Tahun 2013 Tentang Online System Pembayaran Dan Pelaporan Transaksi Pajak Parkir, Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan, dalam monitoring transaksi pajak online melaksanakan pengembangan system Web Service dimana sebelumnya hanya memanfaatkan Tapping Box yang berfungsi untuk memantau seluruh transaksi yang mengalir ke printer. Solusi ini tidak tepat untuk diterapkan pada Wajib Pajak hotel atau wajib pajak lainnya yang memiliki proses bisnis lebih kompleks dari jenis pajak restoran, parkir atau hiburan. Karena tidak seluruh transaksi dilakukan cetak invoice melalui printer. Selain itu, biasanya hotel memiliki sistem informasi yang digunakan untuk melakukan administrasi proses bisnisnya dengan menggunakan basis data sebagai wadah untuk menampung seluruh data yang ada. Berlatar belakang hal tersebut, maka Dispenda memiliki alternatif terobosan penerapan Pajak Online berbasis Web Service untuk menjawab hambatan tersebut.39

Web Service

1) Web Service adalah sebuah sistem software yang di desain untuk mendukung interoperabilitas interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan.

2) Data transaksi yang dicatat bukan berasal dari hasil print struk, melainkan diambil dari basis data penerimaan wajib pajak.

39

http://dispenda.badungkab.go.id/, Pengembangan Implementasi Monitoring Pajak Online Realtime Berbasis Web Service, diakses tanggal 9 November 2015

3) Tugas web service adalah mencatat semua transaksi penjualan wajib pajak, baik yang berasal dari customer maupun travel agent.

4) Dalam penerapan Web Service pada wajib pajak, diperlukan jaringan internet yang menghubungkan antara server Dispenda dengan Server Wajib Pajak

5) Pihak wajib pajak perlu membuka jaringan ke server Dispenda yang bertujuan untuk pengiriman data transaksi penjualan

6) Pihak Wajib Pajak perlu membuka hak akses dalam instalasi Web Service

Sebelum penerapan system Web Service Dispenda Badung telah melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak yang berpotensi dipasang webservice serta dilanjutkan dengan pembahasan kesepakatan pemasangan webservice dengan mengundang beberapa manager dan vendor. Saat ini Sistem Monitoring Pajak Online berbasis Web Service diimplementasikan di Parkir Bandara Ngurah Rai yang dikelola oleh SBU (yang sebelumnya dimonitoring dengan 13 alat Tapping Box), Hotel Grand Ixora (telah diuji coba sejak tahun 2014) dan Hotel Ibis Dewi Sri yang menggunakan Sistem Perhotelan Rhapsody dari Realta. Respon wajib pajak yang bersedia dipasang system monitoing Tapping Box dan Web Service ini menunjukkan komitmen untuk berusaha secara jujur dan transparan yang diharapkan dapat segera diikuti oleh wajib pajak lainnya, sehingga target pemasangan 30 webservice tahun 2015 dapat dituntaskan dan untuk Tahun 2016 akan dianggarkan pemasangan webservice untuk 200 Wajib Pajak.

Kadek Viki Kristyan, SH, MKn., Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Badung, (wawancara tanggal 24 November 2015) menyangkut permasalahan yang disampaikan melalui Jawa Pos tertanggal 9 Oktober 2015 bahwa banyaknya transaksi yang diselesaikan di luar negeri, hal tersebut bisa dideteksi dengan Pemeriksaan Pajak dimana sesuai juga dengan Peraturan Bupati Badung No 21 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Pajak Penerangan

Jalan, Pasal 36 ayat (2) huruf b menyebutkan pemeriksaan pajak hotel dalam rangka memeriksa Surat Pemberitahuan Pajak Daerah dan data pendukung untuk menerbitkan SKPDN, SKPDKB, SKPDKBT, atau STPD, sasarannya:

1) Memeriksa data jumlah kamar, tarif kamar serta contract rate; 2) Memeriksa laporan laba rugi (profit and loss statement); 3) Memeriksa data penjualan harian (daily sales report);

4) Memeriksa data penjualan kas dan kredit pada buku besar (ledger); 5) Memeriksa data penjualan kredit dengan daftar piutang;

6) Memeriksa data penjualan dan pengumuman service; 7) Memeriksa daftar pembayaran gaji dan service karyawan;

8) Memeriksa bukti transfer bank untuk pembayaran gaji dan service (bukti pendebetan rekening hotel di Bank);

9) Memeriksa voucher payment atau bukti pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dan service pada rekening koran Bank;

10)Memeriksa jumlah pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dan service pada rekening koran Bank;

11)Memeriksa Laporan Guest In House (Laporan tamu Check in dan Check out)

Ketut Trisna Aryani SE, MPD, Kepala Seksi Data dan Informasi Dispenda Kota Denpasar saat ini memang banyak transaksi pembayaran yang dilakukan secara online dari penyewa kamar kepada hotel yang dibayarkan secara tidak langsung atau melalui agen yang berada didalam maupun luar negeri. Namun transaksi tersebut dapat di telusuri walaupun pembayaran melalui transfer bahkan melalui agen. Sebagai sarana pengecekan dalam hal ada indikasi kekurangan pembayaran dilakukan pemeriksaan dari Dispenda Kota Denpasar bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Udayana dimana pemeriksaan diakan secara rutin maksimal sekali dalam 6 bulan.

AA.Gede Agung Arimayun, STP, M.PAR. Sekertaris Dispenda Badung, menyebutkan dalam penegakan hukum bidang pajak khususnya pajak hotel di Kabupaten Badung, Dispenda Badung memiliki batas

kewenangan dalam upaya-upaya penegakannya, antara lain sampai dengan penyelesaian keberatan yang diajukan wajib pajak, sementara itu terkait sanksi administrasi seperti pencabutan izin usaha serta sanksi pidana merupakan kewenangan instansi lain seperti halnya dinas terkait perizinan jika terkait izin usaha serta pengadilan dalam hal ada indikasi pelanggaran pidana.

BAB V

Dokumen terkait