• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENAL BUKU KEBIASAAN-KEBIASAAN INSPIRATIF K.H.

AHMAD DAHLAN DAN K.H. HASYIM ASY’ARI KARYA M. SANUSI

A. Biografi M. Sanusi

M. Sanusi lahir pada tanggal 28 Januari 1986 di Sumenep, Madura. M. Sanusi merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Ayah

beliau bernama H. Asy’ari, ibunya bernama Sumadiyah, sedang nama

adik-adiknya adalah Siti Faiqoturrahimah, Insiyah, Jurjis Ardias. M. Sanusi menempuh pendidikan dasar dan menengah pertama di MI dan MTS Al-Huda, Desa Gapura Timur, Gapura, Sumenep dan pendidikan menengah atasnya diselesaikan di MA 1 Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura.

Saat ini, penulis berdomisili di Yogyakarta, tepatnya jalan Paris Km.7, Sewon, Bantul, Yogyakarta dan saat ini penulis belum menikah.Awal mulai menulis ketika menjadi mahasiswa semester 1 ketika masih kuliah di Universitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Mulai menulis ke media berupa artikel dan resensi buku sejak 2005, yang telah dipublikasikan di harian lokal maupun nasional, seperti Kompas, Seputar Indoneseia, Tempo, Jawa Pos, Republika, Bisnis Indonesia, Suara Merdeka, Suara Karya, Joglosemar, Solopos, Bernas Jogja, Kompas Jogja, Pikiran Rakyat,

Kontan, Koran Jakarta, Balipost, lampung Post, Merapi, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Surabayapost, Surya, dll.

Buku yang pertama kali ia tulis adalah buku yang berjudul tentang Nabi Khidir. Buku tersebut ditulis oleh M. Sanusi dan temannya yaitu M. Ali Faki AR. Penulis merasa senang dan bangga, bahkan tidak menyangka ketika mengetahui bahwa bukunya telah terbit di pasaran baik itu di toko-toko buku, atau di tempat yang lain. Telah banyak pula karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis, misalnya Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari, Tuntunan

Melamar dan Menikah secara Islami untuk pria dan wanita, Orang Miskin (Boleh) Sukses Sekolah, Jasad-Jasad yang Harum, Tempatkan Orang Tuamu di atas Kepala Niscaya Mulia Hidupmu dan masih banyak yang lainnya. Walau sudah banyak karya dari penulis belum ada buku atau karya penulis yang menjadi best seller, namun ada buku yang pernah beberapa kali ada yaitu buku tentang Abu Bakar.

Dalam menulis sebuah buku tidak serta merta penulis dengan mudah menulis menjadi sebuah buku, akan tetapi penulis juga mengalami hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan itu antara lain adalah persoalan membagi waktu untuk menulis dan mengatur mood. Penulis kesulitan membagi waktu, karena pada saat mulai menulis beliau sedang kuliah di UIN Yogyakarta dan mengatur kegiatan lainnya, seperti kegiatan keorganisasian di kampus tersebut, aktif di pesantren dan Yayasan

meluangkan waktunya untuk menulis disela-sela kegiatannya. Penulis biasanya menulis pada waktu malam hari setelah kegiatannya selesai.

Selain kesulitan mengatur waktu untuk menulis, penulis juga mengalami kesulitan dalam mengatur mood. Mengatur mood sangatlah penting dalam menulis sebuah buku, karena mood yang baik akan memberikan pikiran positif pada penulis. Dengan pikiran positif penulis dapat memperoleh banyak inspirasi sehingga dapat berpikir dengan lebih baik dan menghasilkan karya yang baik pula. M. Sanusi tidak punya cara khusus dalam mengatur mood, ia hanya memaksakan dirinya untuk menulis walaupun misal moodnya sedang kurang baik. Penulis tetap berusaha memaksa pikiran dan fisiknya guna melawan moodnya yang kurang baik itu untuk tetap menulis sampai akhirnya tulisan selesai.

Latar belakang agama penulis adalah agama Islam dan ia mengikuti organisasi Islam Nahdlatul Ulama (N.U). Selain aktif di

pesantren dan Yayasan Hasyim Asy’ari di Yogyakarta, penulis juga aktif

di lembaga Media Literacy Circle (MLC), Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penulis (M. Sanusi) masih mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, namun untuk saat ini ia fokus untuk mencari pengalaman kerja terlebih dahulu dan sambil mengusahakan beasiswa. Saat ini selain menulis, M. Sanusi bekerja sebagai editor freelance dan kadang menjadi surveyor di beberapa lembaga pendidikan.

B. Sinopsis Buku Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H. Ahmad Dahlan

dan K.H. Hasyim Asy’ariKarya M. Sanusi

Buku ini berisi tentang kebiasaan-kebiasaan K.H. Ahmad Dahlan

dan K.H. Hasyim Asy’ari yang sangat inspiratif sehingga bisa

mengispirasi orang-orang yang membaca buku ini. Dalam hal ini, buku ini tidak lagi menghadirkan tentang biografi-biografi kedua tokoh dan sejarah perjuangannya. Buku ini lebih mengulas sisi lain dari kedua tokoh tersebut. Sisi lain di sini adalah perspektif penulis yang berbeda dari penulis-penulis lain yaitu penulis buku ini (M. Sanusi) menulis tentang kehidupan sehari-hari K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari

dalam menjalani hidup.

Latar belakang yang menginspirasi penulis dalam menulis buku tentang Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H. Ahmad Dahlan dan K.H.

Hasyim Asy’ari adalah karena selain menarik bagi penulis buku, kedua

tokoh tersebut adalah pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari dan

Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Selain itu, penulis juga berkeinginan untuk mengangkat inti dari pokok-pokok pemikiran kedua tokoh tersebut, tentang bagaimana mereka sebenarnya, pandangan mereka tentang agama, sosial, dan keilmuan. Mengingat beliau berdua adalah pendiri dua organisasi keagamaan terbesar di negeri dan tampaknya semakin jauh dispartitasnya ditangan para penerusnya.

Buku ini tidak lagi menyorot tentang biografi-biografi seperti kebanyakan buku lainnya, tetapi menyorot kebiasaan sehari-hari K.H.

Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari yang jarang diekspose dan

diketahui orang banyak. Buku ini dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian pertama membahas tentang kebiasaan-kebiasaan K.H. Ahmad Dahlan. Contoh kebiasaan-kebiasaan K.H. Ahmad Dahlan dalam buku ini misalnya, di mana pada masa kanak- kanak K.H. Ahmad Dahlan dengan nama panggilan waktu kecil yaitu Darwis, senang bermain dengan teman sebayanya, bermain bola, layang-layang, dan lain sebagainya. Selain itu Darwis juga anak yang patuh kepada kedua orang tuanya dan juga pada agamanya. Misalnya, ketika mau keluar rumah Darwis selalu meminta izin kepada kedua orang tuanya, suka mengaji pada waktu sore, senang

solat berjama’ah, pergi lebih awal untuk solat jum’at, senang bersekah.

Kebiasaan K.H. Ahamad Dahlan yang lainnya adalah senang berdiskusi, bersahabat dengan orang besar, gemar mengucap salam, mendendangkan solawat, senang berorganisasi, senang bersilaturahim, menghargai perbedaan dan lain sebaginya.

Bagian kedua membahas tentang kebiasaan- kebiasaan K.H.

Hasyim Asy’ari. Contoh kebiasaan-kebiasaan K.H. Hasyim Asy’ari, yaitu

pada masa kanak- kanak K.H. Hasyim Asy’ari selain suka bermain petak

umpet, K.H. Hasyim Asy’ari sudah mulai mengajar di pesantren ayahnya.

K.H. Hasyim Asy’ari suka melerai temannya yang berkelahi, haus ilmu

senang berpuasa dan sedikit makan, suka membaca dan membeli buku kemudian menuliskannya kembali, menulis kitab di pagi hari, membangun silaturahim dengan tetangga, para tokoh agama dan

Negarawan. Selain itu K.H. Hasyim Asy’ari tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang petani, K.H. Hasyim Asy’ari sering pergi

ke sawah dan ladang, sering berdagang kuda setiap pon, melakukan ronda setiap malam, selain itu juga mengajar para santrinya dengan metode sorogan dan bandongan dan masih banyak yang lainnya.

Semua tahapan kedua tokoh yang karismatik ini dihadirkan oleh penulis tanpa terkecuali, mulai dari masa kanak-kanak yang menyenagkan, menginjak usia dewasa yang penuh semangat hingga menjadi pribadi yang matang di masa-masa puncak kehidupan keduanya. Di sisi lain, buku ini juga penting diketahui oleh publik agar bisa dipelajari, dijadikan panutan atau contoh bagi semua orang. Harapan dari penulis buku ini adalah buku ini mampu memberikan tambahan wawasan tentang kebiasaan kedua tokoh karismatik tersebut, serta bisa menginspirasi pembaca sehingga mampu mencontoh kebiasaan kedua tokoh karismatik tersebut dan mampu menerapkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.

C. Sitematika Penulisan Buku Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H.

Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ariKarya M. Sanusi

Sistematika penulisan buku Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari sama seperti sistematika buku

pada umumnya. Halaman pertama adalah judul buku, kemudian halaman selanjuntya pengantar penulis di mana dalam pengantar tersebut dijelaskan latar belakang penulis yang mendorong dalam menulis buku tersebut. Halaman berikutnya adalah daftar isi yang di bagi menjadi dua bagian, yaitu bagian satu berisi tentang kebiasaan sehari-hari K.H. Ahmad Dahlan dan bagian kedua berisi tentang kebiasaan sehari- hari K.H.

Hasyim Asy’ari.

Lebih singkatnya sistematika penulisan buku Kebiasaan-Kebiasaan

Inspiratif K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari, yaitu:

1. Halaman Judul 2. Pengantar Penulis 3. Daftar Isi

4. Pembahasan yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu a. Kebiasaan Sehari-hari K.H. Ahmad Dahlan b. Kebiasaan Sehari- hari K.H. Hasyim Asy’ari

c. Daftar pustaka d. Biografi Penulis

D. Karya dari M. Sanusi

Beberapa karya dari M. Sanusi yaitu

1. Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H Ahmad Dahlan dan K.H

Hasyim Asy’ari

Sekilas tentang buku “Kebiasaan-Kebiasaan Inspiratif K.H.

Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari” yang ditulis oleh M.

Sanusi menjelaskan bagaimana sosok kedua yang begitu santun, sopan, taat pada orang tua dan agama, membantu sesama, memakmurkan masjid dan sebagainya. Bisa dikatakan bahwa

sosok K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari dari kecil

sudah ditanamkan karakter yang baik oleh orang tua mereka, sehingga bisa juga dijadikan contoh teladan yang baik khususnya para pengikutnya umumnya untuk semua umat Islam khususnya di Indonesia. Buku ini mengungkap perjalanan hidup dan kebiasaan-kebiasaan kedua tokoh yaitu K.H. Ahmad Dahlan dan K.H.

Hasyim Asy’ari

2. Tuntunan Melamar dan Menikah secara Islami untuk pria dan wanita

Buku ini mencoba menghadirkan tuntunan cara seseorang mencari jodoh, melamar, dan menikah secara Islam. Termasuk dalam hal ini, aspek-aspek yang hendaknya dimiliki oleh setiap laki-laki dan perempuan saat mencari jodoh, khitbah atau melamar, serta menuju ke pernikahan. Islam tidak sekadar memberikan dalil,

akan tetapi juga mencoba memahami perasaan cita kasih saying di antara lawan jenis, laki-laki dan perempuan. Melalui Al-Qur’an

dan Hadits serta para ulama, Islam menganggap penting memberikan panduan tentang cara mencari jodoh, tuntunan melamar, hingga tata cara melangsungkan pernikahan dengan detail kepada pemeluknya. Tujuannya adalah untuk memberikan pengajaran kepada mereka tentang cara yang baik dan tidak baik.

Sedikit contoh dari buku ini mengenai mencari pasangan dalam Islam, yaitu teguh dalam beragama, penyayang dan subur, memilih perempuan yang perawan, mengutamakan laki-laki yang mampu memberi nafkah, mengutamakan yang jauh dari kekerabatan, dan yang menyenangkan jika dipandang. Serta

kafa’ah (sebanding dalam hal kedudukannya).

3. Orang Miskin (Boleh) Sukses Sekolah

Buku ini mencoba menghadirkan beberapa orang sukses dan terkenal, yang dulunya orang-orang ini berasal dari keluarga miskin dengan sarana dan fasilitas terbatas. Mereka orang-orang sukses yang lebih didahului oleh kegagalan demi kegagalan dalam misi mereka. Mereka meraih kesuksesan bukan dengan sekejap mata, akan tetapi dengan rajin belajar dan berusaha dengan keras. Mereka menyadari proses situ wajib adanya, dan hasil sebagai imbalannya.

Sebagai contoh, dalam buku menghadirkan sosok Harsisto yang seorang anak petani bisa memperoleh gelar Profesor Riset dari Tokyo University. Dia yang yang menjelma menjadi anak kuliah di ITB, dengan keadaan ekonomi yang sangat kurang, tidak membuatnya patah semangat dan berusaha dengan susah payah sampai lulus dan wisuda. Setelah wisuda dia masih mau melanjutkan kuliahnya sambil bekerja di Lembaga Metalurgi Nasional (LMN-LIPI) sebagai tenaga honorer, akhirnya mampu memperoleh gelar Profesor Riset dari Tokyo University.

4. Jasad-Jasad yang Harum

Beberpa fenomena orang menignggal jasadnya harum dan bahkan utuh sering terjadi. Biasanya orang yang sudah meninggal apalagi sampai bertahun-tahun tentu saja jasadnya akan terurai bahkan hancur dan hanya tulang belulang. Akan tetapi ada beberapa orang khusus yang diberi rahmat oleh Allah swt, sehingga jasadnya tetap utuh meskipun sudah dikubur selama bertahun-tahun.

Di dalam buku disebutkan bahwa Kiai Abdullah jasadnya harum dan utuh setelah 26 tahun dikuburkan. Kiai Abdullah adalah ulama dan pembimbing masyarakat di wilayah Batu, Ceper, Tangerang. Sepanjang hidupnya, Kiai Abdullah menghabiskan waktunya untuk belajar dan mengajar agama. Materi yang diajarkan oleh Kiai Abdullah berupa ilmu fiqih maupun tafsir

Al-Quran, serta kitab-kitab lain seperti Jurmiyah, Nahwu, Sharraf,

Fathul Kharib, Fathul Mu’in serta tafsir Jalalain karya Imam

Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyiti. Soal jasad Kiai Abdullah yang utuh dan mengeluarkan bau ketika jenazah hendak dipindah dari tempat asalnya, banyak kejadian yang aneh, alat yang digunakan untuk menghancurkan Mushola di mana beliau dimakamkan tiba-tiba tidak berfungsi, dan masih banyak kejadian lainnya.

5. Tempatkan Orang Tuamu di atas Kepala Niscaya Mulia Hidupmu

Buku ini menjelaskan berbagai macam cara berbakti kepada kedua orang tuan, serta keutamaan dan manfaat bagi seorang anak yang selalu memuliakan kedua orang tuanya. Selain buku ini mengetengahkan keutamaan memuliakan dan berbakti kepada kedua orang tua, buku ini juga menjelaskan mengapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua dan dengan cara apa kita melakukannya. Buku ini berusaha menekankan kepada pembaca khususnya begitu pentingnya orang tua dalam kehidupan kita dan bagaimana kita harus memuliakan dan memperlakukan mereka dengan cara yang paling baik.

6. Aku Terpaksa Membunuh

Sekilas tentang buku ini, perang adalah alternatif terburuk dari yang paling buruk. Setiap penentangan terhadap peperangan bisa dibetulkan, kapan pun dan di mana pun. Terlebih, apabila

peperangan itu berlatar belakang kepentingan politik dan ekonomi belaka. Perang selalu menyisakan kehancuran, luka, dan derita berkepanjangan.

Buku ini menghadirkan kisah-kisah inspirasional para tokoh prajurit militer pemberani, tidak saja untuk berperang, yang menentang peperangan itu sendiri dan perintah komandan mereka. Dengan cara mereka sendiri, para prajurit ini berjuang untuk sesuatu yang lebih besar dari apa yang diperjuangkan oleh prajurit lainnya. Keberanian tindakan dan keputusan mereka membuka mata dunia tentang arti kemanusiaan. Mereka bukanlah para pengecut, yang lari dari medan perang!

Justru merekalah para pahlawan kemanusiaan yang sesungguhnya, yang berjuang untuk kepentingan dan perdamaian seluruh tentara di dunia. Kisah-kisah mereka tersaji di sini dengan amat menggetarkan, penuh ketulusan, pendalaman makna kemanusiaan.

7. Berbagai Terapi Kesehatan Melalui Amalan

Sekilas tentang buku ini, sehat alami sekaligus mendapat pahala besar, solusinya hanya satu, ibadahlah dengan benar sesuai yang diperintahkan Allah Swt, dan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Apabila semua ibadah tersebut dilakukan dengan benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad

Saw, dijamin tubuh Anda akan sehat secara alami dan tidak membutuhkan biaya.

Dengan gamblang, buku ini memaparkan bagaimana mekanisme ibadah-ibadah tersebut dalam menjamin kesehatan pelakunya. Terapi Kesehatan itu yaitu,

a) Terapi Kesehatan dengan Wudhu b) Terapi Kesehatan dengan Shalat c) Terapi Kesehatan dengan Puasa

d) Terapi Kesehatan dengan Doa dan Dzikir e) Terapi Kesehatan dengan Membaca al-Qur’an

f) Terapi Kesehatan dengan Siwak

8. Dzikir Itu Ajib Bukti Bukti Dzikir dapat Menyempu

Buku ini memuat beragam doa keterhindaran dari berbagai masalah yang acap kali mendera hidup kita, mulai dari berbagai musibah, penyakit, kegelisahan jiwa, kejahatan, hingga persoalan-persoalan yang mengganggu dunia usaha, karier, dan rumah tangga. Bersama buku ini, anda akan dibimbing bagaimana cara memohon kepada Allah Swt agar segera dapat keluar dari segala masalah itu. Amalan doa-doa dalam buku ini, insya Allah, akan mengantarkan anda pada pintu penyelesaian segala permasalahan. Buku ini menjadi semakin istimewa sebab dilengkapi dengan cara baca doa dalam tulisan Latin, sehingga akan memudahkan bagi anda yang belum begitu lancar membaca teks Arab. Selain itu,

buku ini pun dilengkapi dengan terjemah di setiap doanya, sehingga akan membuat anda semakin khusyuk dalam berdoa sebab memahami makna setiap kalimatnya.

9. Jalan Jalan Tikus Bisa Umrah Haji

Sekilas tentang buku ini, di mana ada banyak cara menuju Makkah untuk dapat melaksanakan ibadah haji dan umrah, mulai dari yang resmi, semi resmi, haji plus, haji turis, hingga jalan tikus. Jalan tikus? Ya, sebuah cara berangkat haji tanpa modal. Tapi mungkinkah? Kementerian agama menyatakan tidak boleh. Pemerintah Arab Saudi juga mengatakan tidak bisa.Tapi, bagi Anda yang minim modal, jalan tikus menjadi sangat mungkin dan sangat bisa untuk dilakukan.

Buku ini juga dilengkapi dengan tips mendapatkan tiket pesawat yang sangat murah, memilih pesawat yang aman, menghemat biaya di perjalanan, serta dilengkapi dengan doa-doa seputar haji dan umrah. Buku ini berisi tentang Mengenal Jalan Tikus; Berangkat Haji dan Umrah Supermurah, Persiapan untuk Berangkat Haji dan Umrah Melalui Jalan Tikus, Tips Mendapatkan Paspor dan Dokumen Penting dalam Perjalanan, Tips Mudah Mendapatkan Tiket Pesawat yang Sangat Murah, Tips Aman Menunaikan Haji dan Umrah Melalui Jalan Tikus, Doa-Doa Makbul seputar Haji dan Umrah.

10. Panduan Lengkap Membagi Harta Waris

Sekilas tentang buku ini, pembagian harta waris perlu diatur, sebab dengan aturan tersebut, tercipta keadilan dan kesetaraan di antara para ahli waris. Selain itu, persoalan pembagian harta waris kerap kali menuai konflik dan pertikaian antar keluarga yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang. Itu tak lain karena waris bersinggungan dengan persoalan materi dan hak kepemilikan, yang meniscayakan keadilan dan kesetaraan. Meskipun demikian, tidak sedikit masyarakat yang merasa kesulitan membagi harta waris bagi orang-orang yang berhak menerimanya. Bahkan, hanya kalangan tertentu yang bisa menangani masalah pembagian harta warisan.

Selain itu, sangat jarang bahkan belum ada buku panduan mudah tentang pembagian harta warisan. Nah, atas dasar itulah, buku ini hadir di hadapan anda. Di dalamnya, berisi panduan super mudah dalam membagi harta waris sesuai dengan ketentuan di dalam syariat Islam. Sehingga, pertikaian dan perselisihan di lingkungan keluarga dan kerabat dapat dihindari. Bersama buku ini, anda mampu memahami secara mudah tentang sebab-sebab terjadinya waris, tentang orang-orang yang berhak menerima harta warisan, hal-hal yang menggugurkan warisan, dan lain sebagainya.

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Nilai Pendidikan Karakter

1. Nilai

Nilai adalah sesuatu yang yang dinilai positif, dihargai, dipelihara, diagungkan, dihormati, membuat orang gembira, puas bersyukur (kepuasan rohani). Kalau seseorang mengambil pilihan dan ternyata setelah mengalami pilihannya itu ia menjadi gembira, kiranya ia menemukan nilai bagi dirinya, tetapi sebaliknya kalau seseorang lalu menjadi murung, sedih, karena pilihannya kiranya ia membuat suatu pilihan yang keliru (Kaswardi, 1993:8).

Rokeach memberikan batasan (pengertian) tentang nilai, yaitu keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi yang khas lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi kebalikan atau lawannya. Dalam pengertian itu, lebih jauh dijelaskan bahwa nilai mengemban gagasan-gagasan seorang individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai mempunyai atrribut isi dan intensitas (Budiyono, 2007:71).

Nilai adalah esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Kebermaknaan esensi tersebut

semakin meningkat sesuai dengan peningkatan daya tangkap dan pemaknaan manusia sendiri (Thoha, 1996: 62).

2. Pendidikan

Menurut Jhon Dewey dalam buku Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia (Muslich, 2011:67).

Suhartono (2008:43) mengatakan bahwa pendidikan memiliki arti secara luas dan sempit. Menurut sudut pandang luas, pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu. Keadaan seperti itu berlangsung di dalam jenis dan bentuk lingkungan sosial sepanjang kehidupan. Selanjutnya, setiap jenis dan bentuk lingkungan itu mempengaruhi pertumbuhan individu dalam hal potensi-potensi fisis, spiritual, individual, sosial, dan religius sehingga menjadi manusia seutuhnya, manusia yang menyatu dengan jenis dan sifat khusus lingkungan setempat.

Suhartono (2008:46) menurut pendekatan dari sudut pandang sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan diartikan sebagai sistem persekolahan. Dalam hal ini, pendidikan merupakan suatu usaha dasar dan terencana yang

diselenggarakan oleh institusi persekolahan (shcool education) untuk membimbing dan melatih peserta didik agar tumbuh kesadaran tentang esksitentsi kehidupan dan kemampuan menyelesaikan setiap persoalan kehidupan yang selalu muncul.

Pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu ikhtiar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan

Dokumen terkait