• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengendalikan syahwat

Dikisahkan bahwa di kalangan Bani Israil ada seorang wanita lacur yang sangat menarik orang, karena kecantikannya.

Dan pintu rumahnya selalu terbuka lebar sedang dia duduk di dalam rumahnya di atas ranjang di hadapan pintu.

Maka setiap ada laki-laki yang melihatnya tentu terpikat hatinya. Pernah seorang laki-laki mencari dan datang kepada-nya dengan membawa uang sepuluh dinar atau lebih, asalkan dia diperbolehkan menggaulinya.

Pada suatu hari ada seorang laki-laki ahli ibadah lewat di mukanya dan pandangannya menuju kepada wanita lacur di dalam rumahnya. Maka diapun terpikat hatinya dan diapun su-dah berusaha menahan nafsunya, bahkan berdoa kepada Allah agar supaya rasa tertariknya bisa hilang dari hatinya. Akan tetapi sia-sia usahanya dan bayangan wanita lacur itu tidak juga hilang dari pikirannya bahkan dia menjadi tidak bisa menguasai nafsu-nya lagi, sehingga dia terpaksa menjual semua pakaiannafsu-nya dan apa-apa yang dimilikinya serta mengumpulkan jumlah uang di-nar yang dia butuhkan; kemudian dia datang ke rumah pelacur itu.

Maka pelacur itu menyuruh laki-laki tadi agar supaya me-nyerahkan semua itu kepada laki-laki tetangganya yang menjadi wakilnya dan dia menetapkan waktu di mana laki-laki itu bisa kembali datang.

Pada waktu yang telah ditetapkan, si laki-laki itupun da-tang kepadanya, sedang wanita lacur itu sudah siap berhias duduk di ranjang di dalam rumahnya. Maka laki-laki itu juga masuk dan duduk di dekatnya.

Tatkala laki-laki itu hendak memeluk wanita itu, maka ser-ta merser-ta Allah SWT mengulurkan rahmat dan kasih sayang-Nya, berkah ibadahnya serta taubatnya yang telah terdahulu. Maka sadarlah laki-laki itu, bahwa Allah SWT mengetahui apa yang dia buat, dan akan terhapuslah semua amal baiknya, sehingga

162 M a’ r u f , M . A g

88

Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga

timbul rasa takut di dalam hatinya dan bergetar pula sendi-sendi badannya serta berubah roman mukanya.

Wanita lacur itu memperhatikan bagaimana perubahan roman mukanya itu, maka dia wanita itu berkata kepadanya:

“Apakah yang menimpa dirimu?.”

Kata laki-laki itu: “Saya takut kepada Allah; maka izinkan-lah saya keluar!.”

Kata wanita itu kepadanya: “Celaka engkau ini, karena sesungguhnya banyak sekali laki-laki yang mengidam-idamkan kesempatan seperti yang telah engkau dapatkan ini; maka apa-kah yang menjadikan engkau seperti itu?.”

Kata laki-laki itu: “Sungguh saya takut kepada Allah, dan uang dinar yang telah saya bayarkan itu telah saya halalkan bagimu, maka izinkanlah saya akan keluar saja.”

Kata wanita itu: “Apakah engkau belum pernah melakukan perbuatan ini sama sekali?.”

Kata laki-laki itu: “Belum pernah.”

Kata wanita: “Darimana engkau dan siapakah namamu?.”

Laki-laki itupun memberitahukan bahwa dia dari desa ini, dan namanya ini. Maka wanita itupun mengizinkan dia keluar dan meninggalkan dia. Sedang laki-laki itu merintih dengan merasa celaka dan rendah dirinya serta menyesali perbuatannya sambil menangis.

Kiranya rasa takut kepada Allah juga menembus hati pela-cur itu dengan sebab berkah dari laki-laki yang ahli ibadah terse-but.

Wanita itu berkata dalam hatinya: “Sungguh ini adalah awal dosa yang dipebuat oleh laki-laki itu dan telah timbul rasa

takut kepada Allah sebagaimana yang telah terjadi pada dirinya.

Dan sesungguhnya saya ini telah lebih banyak berbuat dosa, se-menjak bertahun-tahun. Dan sesungguhnya Tuhan yang ditaku-ti oleh laki-laki itu juga Tuhan saya. Maka seharusnya saya lebih takut kepada Tuhan daripada laki-laki itu. Kemudian wanita itu bertaubat kepada Allah SWT.

Berkata dalam hati wanita itu: “Kalau saya sudah sampai kepada laki-laki itu, mungkin dia akan mau mengawini saya, dan saya berada di sampingnya serta saya bisa mempelajari soal-soal agama daripadanya bahkan dia akan menjadi penolong saya untuk beribadah kepada Allah.”

Wanita itupun bersiap-siap dan membawa harta benda be-serta para pelayannya sesuai dengan kehendaknya sendiri.

Maka wanita itu sampai di desa yang dituju dan menanya-kan laki-laki yang dia kehendaki. Orang-orang desa kemudian menunjukkan di mana laki-laki ahli ibadah itu bisa ditemui. Ke-tika wanita itu melihat laki-laki yang dicarinya, maka dia mem-buka wajahnya agar laki-laki ahli ibadah itu mengetahuinya de-ngan jelas. Tatkala laki-laki itu melihatnya, dia teringat apa-apa yang terjadi antara dia dan wanita itu, maka dia berteriak keras sekali sehingga seketika melayang jiwanya.

Maka wanita itu menjadi susah dan berkata: “Sungguh saya keluar dari rumah hanya untuknya, sedang dia sekarang sudah meninggal, maka apakah dia mempunyai saudara dekat yang menghajatkan seorang wanita?.”

Mereka menjawab: “Dia mempunyai saudara laki-laki yang saleh, akan tetapi dia dalam kesukaran hidupnya dan tidak punya harta benda.”

164 M a’ r u f , M . A g

88

Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga

Wanita itu menjawab: “Tidak mengapa, maka sesung-guhnya saya sudah mempunyai harta yang dia tidak usah me-nyusahkannya lagi.”

Saudara laki-lakinya pun datang dan mengawininya. Maka kemudian keduanya dianugerahi Allah SWT tujuh orang anak laki-laki dan semuanya menjadi laki-laki yang saleh di kalangan bani Israil.

Kisah di atas bisa Anda baca pada kitab Durratun Nasihin karangan Usman Al Khaibawi.

Mengendalikan syahwat itu penting. Ketika ia melihat sesuatu yang menjerumuskannya kepada perbuatan maksiat, akal segera bertindak sebagai pengontrol utama. Orang yang pandai mengendalikan nafsunya, maka Allah SWT akan meng-hadiahkannya surga. Dari Sahl bin Sa’d, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mampu menjaga apa yang ada di antara kedua rahangnya (lisannya) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluannya) dengan baik, aku berani menjamin bahwa dia pasti akan masuk surga” (HR Bukhari dan Muslim).

60. Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram

Dokumen terkait