• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Menghitung kembali PPh Pasal 21 terutang Tahun

Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.

3. Membandingkan PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 untuk pegawai tetap yang dilakukan PT. So Good Food unit RTE dengan PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.

4. Memberikan kesimpulan tepat atau tidak tepat dari hasil perbandingan PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 untuk pegawai tetap yang dilakukan PT. So Good Food unit RTE dengan PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 untuk pegawai tetap berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku. Kriteria yang digunakan dalam memberikan kesimpulan adalah sebagai berikut: a. Apabila PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 atas penghasilan

teratur yang dilakukan oleh PT. So Good Food unit RTE sama dengan PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan teratur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku maka dikatakan tepat.

b. Apabila PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan tidak teratur yang dilakukan oleh PT. So Good Food unit RTE sama dengan PPh

Pasal 21 terutang atas penghasilan tidak teratur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku maka dikatakan tepat.

c. Apabila PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan teratur yang dilakukan oleh PT. So Good Food Unit RTE tidak sama dengan PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan teratur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku maka dikatakan tidak tepat.

d. Apabila PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan tidak teratur yang dilakukan oleh PT. So Good Food Unit RTE tidak sama dengan PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan tidak teratur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku maka dikatakan tidak tepat.

47 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

1. PT. So Good Food unit RTE Boyolali

PT. So Good Food adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan daging, baik daging ayam maupun daging sapi. PT So Good Food Unit RTE adalah unit atau divisi yang bertugas mengolah daging ayam maupun sapi mentah menjadi sosis siap makan, yang biasa dikenal dengan sosis So Nice. PT So Good Food Unit RTE Boyolali berdiri pada bulan April 2010.

2. Lokasi PT. So Good Food Unit RTE Boyolali

PT. So Good Food terletak di Jalan Raya Solo- Semarang KM 5, Dukuh Pomah, Kelurahan Rnadusari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.

B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Visi perusahaan pada tahun 2013:

To consolidate our position as leading protein food company in Indonesia

with developing businesses in the Asia Region ( Menguatkan posisi perusahaan sebagai perusahaan makanan berprotein terpenting di Indonesia dengan mengembangkan bisnis di kawasan Asia)

 

2. Misi

We are reliable and dependable source of food nutritious protein food for

growing and happy families in Asia (Kami adalah penyedia makanan berprotein dan bergizi yang dapat diandalkan dan terpercaya untuk pertumbuhan dan kebahagiaan keluarga di Asia)

C. Bidang Produksi

Produksi dari PT. So Good Food Unit RTE adalah sosis siap makan baik sosis ayam siap makan dan sosis sapi siap makan. Produk PT. So Good Unit RTE dikenal di masyarakat dengan nama sosis So Nice. Produksi sosis dilakukan dengan teknologi. Proses produksi dilakukan selama 24 jam, dibagi dalam 3 shift dan 4 group. Setelah menjalankan proses produksi selama 48 jam dilakukan proses sanitasi.

D. Bidang Sumber Daya Manusia

PT. So Good Food Unit RTE mempunyai dua jenis pegawai yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap yang terdiri dari pegawai kontrak dan outsourcing. Pegawai tetap berada di semua departemen, yaitu departemen Produksi, Maintenance, Purchasing, Quality Control, HR & GA, Financial & Accounting, Warehouse. Pegawai kontrak berada di departemen produksi,

warehouse, dan Maintenance, sedangkan pegawai outsorcing hanya berada di departemen produksi.

E. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1: Struktur Organisasi PT. So Good food Unit RTE Sumber : PT. So Good Food Unit RTE

50 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa daftar gaji setahun yang diterima oleh pegawai tetap di PT. So Good Food unit RTE, Boyolali. PT. So Good Food unit RTE, Boyolali memiliki pegawai tetap sebanyak 72 (tujuh puluh dua) yang terdiri dari 61 (enam puluh satu) pegawai tetap berjenis kelamin laki-laki dan 11 (sebelas) pegawai tetap berjenis kelamin perempuan. Pegawai tetap berjenis kelamin perempuan terdiri dari 4 (empat) pegawai yang sudah menikah dan 7 (tujuh) pegawai belum menikah. Dari 72 pegawai tetap tersebut, terdapat 35 (tiga puluh lima) pegawai tetap yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 37 (tiga puluh tujuh) pegawai tetap sudah memiliki NPWP. Data yang digunakan adalah data pegawai tetap di PT. So Good Food unit RTE yang meliputi gender,

jumlah keluarga yang ditanggung/status, memiliki NPWP atau tidak, jumlah gaji, tunjangan, Premi Jaminan Kematian (JK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), pengurang penghasilan berupa biaya jabatan dan iuran Jaminan Hari Tua (JHT), dan Tunjangan Hari Raya (THR).

Status Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) pegawai tetap di PT. So Good Food unit RTE ditentukan berdasarkan Kartu Keluarga (KK). Status PTKP karyawati kawin di PT. So Good Food Unit RTE ditetapkan TK (Tidak Kawin) karena tambahan PTKP kawin dan PTKP untuk keluarga yang

menjadi tanggungan sepenuhnya diberikan pada suami. PTKP untuk status kawin dan PTKP untuk keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya bisa diberikan kepada karyawati yang kawin apabila karyawati dapat menunjukkan keterangan tertulis dari Pemerintah Daerah setempat serendah- rendahnya kecamatan yang menyatakan bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan. Surat keterangan tersebut harus diberikan kepada perusahaan sebagai pedoman perusahaan dalam menghitung PTKP karyawati kawin dan pertanggungjawaban apabila terjadi pemeriksaan pajak. Suami karyawati di PT. So Good Food unit RTE semuanya bekerja dan tidak ada keterangan tertulis dari Pemerintah Daerah setempat yang menyatakan bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan, sehingga besarnya PTKP karyawati kawin hanya untuk diri wajib pajak saja.

Berdasarkan data yang diperoleh, sampel yang dipilih adalah sampel bertujuan atau purposive sample. Sehingga sampel yang dipilih adalah sebagai berikut:

1.Pegawai tetap perempuan yang sudah menikah

Pegawai tetap ini berjenis kelamin perempuan yang sudah menikah, tetapi status PTKP belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Pegawai tersebut bernama Hanifah Puji Astuti.

2. Pegawai tetap yang sudah menikah, tapi belum mempunyai tanggungan anak, dan belum memiliki NPWP. Pegawai ini berjenis kelamin laki-laki dan bernama Muh Faruqi.

3. Pegawai tetap yang sudah menikah, mempunyai tanggungan 1 (satu) orang anak dan sudah memiliki NPWP. Pegawai tetap ini berjenis kelamin laki- laki dan bernama Budy Utomo.

4. Pegawai tetap yang sudah menikah, mempunyai tanggungan 2 (dua) orang anak dan sudah memiliki NPWP. Pegawai ini berjenis kelamin laki-laki dan bernama Dudy Supriyatna.

5. Pegawai tetap yang sudah menikah, mempunyai tanggungan 3 (tiga) orang anak dan belum memiliki NPWP. Pegawai ini berjenis kelamin laki-laki dan bernama Rohman Sholeh.

Untuk lebih jelasnya mengenai data diri sampel pegawai tetap yang diambil terdapat pada tabel 2.

Tabel 2 Data Pegawai Tetap Nama Pegawai tetap Gender Jumlah Tanggungan NPWP Hanifah P TK Punya

Muh faruqi L K/0 Tidak punya

Budy Utomo L K/1 Punya

Dudy Supriyatna L K/2 Punya

Rohman Sholeh L K/3 Tidak Punya

    Sumber: PT.So Good Food Unit RTE

Penulis menggunakan data-data yang ada dan diperoleh dari PT. So Good Food unit RTE untuk menganalisis PPh Pasal 21 terutang. Formula yang digunakan PT. So Good Food unit RTE untuk menghitung PPh Pasal 21 terutang adalah sebagai berikut:

Gambar 2 : Formula Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Penghasilan Teratur Sumber : PT. So Good Food Unit RTE

Gambar 3 : Formula Penghitungan PPH Pasal 21 untuk Penghasilan Tidak Teratur Sumber : PT. So Good Food Unit RTE

B. Analisis Data

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk menjawab rumusan masalah, dengan menindak lanjuti teknik analisis data yang dibuat pada Bab III adalah sebagai berikut:

1. Memaparkan PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 untuk pegawai tetap sesuai dengan penghitungan di PT. So Good Food unit RTE. Penghasilan Bruto setahun = Gaji + Tunjangan + Premi JK+JKK Biaya jabatan = 5% x Penghasilan Bruto(maksimal biaya jabatan adalah Rp500.000 sebulan atau Rp6.000.000,00 setahun) Iuran JHT = 2% x Gaji Penghasilan Neto setahun = Penghasilan bruto setahun – biaya

jabatan – iuran JHT Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun: - Wajib pajak = Rp15.840.000,00 - Kawin = Rp1.320.000,00 - Anak @ Rp1.320.000,00 = Rp1.320.000,00 x jumlah anak

(maksimal 3) Penghasilan Kena Pajak(PKP) = Penghasilan Neto setahun – PTKP PPh Pasal 21 terutang setahun = PKP x tarif Pajak Pasal 17(bagi pegawai yang tidak mempunyai NPWP: PKP x tarif Pajak Pasal 17 x 120% ) PPh Pasal 21 terutang sebulan = PPh setahun dibagi 12

Penghitungan PPh Pasal 21 atas Tunjangan Hari Raya = Penghitungan PPh Pasal 21 atas gaji rutin dan Tunjangan Hari Raya (THR) –

Tabel 3. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terutang Tahun Pajak 2011 atas Penghasilan Teratur yang dilakukan PT. So Good Food Unit RTE

No

Uraian Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy Supriyatna Rohman Sholeh 1 Gaji Rp35.244.000 Rp31.500.000 Rp163.500.000 Rp182.400.000 Rp25.116.000 2 Tunjangan Rp6.003.000 Rp7.200.000 Rp58.804.800 Rp60.000.000 Rp6.002.040 3 Premi JK Rp105.732 Rp94.500 Rp490.500 Rp547.200 Rp75.348

4 Premi JKK Rp246.708 Rp220.500 Rp1.144.500 Rp1.276.800 Rp175.812 4 Jumlah penghasilan bruto Rp41.599.440 Rp39.015.000 Rp223.939.800 Rp244.224.000 Rp31.369.200 5 Biaya jabatan diperkenankan Rp2.079.972 Rp1.950.750 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp1.568.460 6 JHT Rp704.880 Rp630.000 Rp3.270.000 Rp3.648.000 Rp502.320 7 Jumlah penghasilan neto Rp38.814.588 Rp36.434.250 Rp214.669.800 Rp234.576.000 Rp29.298.420 8 PTKP Rp15.840.000 Rp17.160.000 Rp18.480.000 Rp19.800.000 Rp21.120.000 9 PKP Rp22.974.588 Rp19.274.250 Rp196.189.800 Rp214.776.000 Rp8.178.420

10 Tarif Pajak Pasal 17 5%xRp22.974.000 5% x120%xRp19.274.000 5% xRp50.000.000 15%xRp146.189.000 5%xRp50.000.000 15%xRp164.776.000 5%x120%xRp8.178.000 11 Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun Rp1.148.700 Rp1.156.440 Rp24.428.350 Rp27.216.400 Rp490.680 12 1 tahun= 12 bulan :12 :12 :12 :12 :12 13 Jumlah PPh Pasal 21 terutang sebulan  Rp95.725 Rp96.370 Rp2.035.696 Rp2.268.033 Rp40.890 Sumber: Data diolah

55 Tabel 4. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terutang Tahun Pajak 2011 atas Penghasilan Tidak Teratur berupa THR yang

dilakukan oleh PT. So Good Food Unit RTE

No Uraian Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy Supriyatna Rohman Sholeh 1 Gaji Rp35.244.000 Rp31.500.000 Rp163.500.000 Rp182.400.000 Rp25.116.000 2 Tunjangan Rp6.003.000 Rp7.200.000 Rp58.804.800 Rp60.000.000 Rp6.002.040 3 Premi JK Rp105.732 Rp94.500 Rp490.500 Rp547.200 Rp75.348 4 Premi JKK Rp246.708 Rp220.500 Rp1.144.500 Rp1.276.800 Rp175.812 5 THR Rp1.687.500 Rp750.000 Rp6.041.700 Rp11.414.000 Rp750.000 6 Jumlah penghasilan bruto Rp43.286.940 Rp39.765.000 Rp229.981.500 Rp255.638.000 Rp32.119.200

7

Biaya jabatan diperkenankan

atas penghasilan teratur Rp2.079.972 Rp1.950.750 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp1.568.460

8

Biaya jabatan diperkenankan

atas THR Rp84.375 Rp37.500 Rp0 Rp0 Rp37.500 9 JHT Rp704.880 Rp630.000 Rp3.270.000 Rp3.648.000 Rp502.320 10 Jumlah penghasilan neto Rp40.417.713 Rp37.146.750 Rp220.711.500 Rp245.990.000 Rp30.010.920 11 PTKP Rp15.840.000 Rp17.160.000 Rp18.480.000 Rp19.800.000 Rp21.120.000 12 PKP Rp24.577.713 Rp19.986.750 Rp202.231.500 Rp226.190.000 Rp8.890.920 13 Tarif Pajak Pasal 17 5%xRp24.577.000 5% x120%xRp19.986.000 5% xRp50.000.000

15%xRp152.231.000

5% xRp50.000.000

15%xRp176.190.000 5%x120%xRp8.890.000

14

PPh Pasal 21 terutang atas

penghasilan teratur dan THR Rp1.228.850 Rp1.199.160 Rp25.334.650 Rp28.928.500 Rp533.400

15

PPh Pasal 21 terutang atas

penghasilan teratur  Rp1.148.700 Rp1.156.440 Rp24.428.350 Rp27.216.400 Rp490.680 16 PPh Pasal 21 terutang atas THR Rp80.150 Rp42.720 Rp906.300 Rp1.712.100 Rp42.720

2. Menghitung kembali PPh Pasal 21 terutang Tahun Pajak 2011 untuk pegawai tetap PT. So Good Food unit RTE berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku meliputi: Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi.

Tabel 5. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terutang Tahun Pajak 2011 atas Penghasilan Teratur Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku

No

Uraian Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy Supriyatna Rohman Sholeh 1 Gaji Rp35.244.000 Rp31.500.000 Rp163.500.000 Rp182.400.000 Rp25.116.000 2 Tunjangan Rp6.003.000 Rp7.200.000 Rp58.804.800 Rp60.000.000 Rp6.002.040 3 Premi JK Rp105.732 Rp94.500 Rp490.500 Rp547.200 Rp75.348

4 Premi JKK Rp246.708 Rp220.500 Rp1.144.500 Rp1.276.800 Rp175.812 4 Jumlah penghasilan bruto Rp41.599.440 Rp39.015.000 Rp223.939.800 Rp244.224.000 Rp31.369.200 5 Biaya jabatan diperkenankan Rp2.079.972 Rp1.950.750 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp1.568.460 6 JHT Rp704.880 Rp630.000 Rp3.270.000 Rp3.648.000 Rp502.320 7 Jumlah penghasilan neto Rp38.814.588 Rp36.434.250 Rp214.669.800 Rp234.576.000 Rp29.298.420 8 PTKP Rp15.840.000 Rp17.160.000 Rp18.480.000 Rp19.800.000 Rp21.120.000 9 PKP Rp22.974.588 Rp19.274.250 Rp196.189.800 Rp214.776.000 Rp8.178.420

10 Tarif Pajak Pasal 17 5%xRp22.974.000 5% x120%xRp19.274.000 5% xRp50.000.000 15%xRp146.189.000 5%xRp50.000.000 15%xRp164.776.000 5%x120%xRp8.178.000 11 Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun Rp1.148.700 Rp1.156.440 Rp24.428.350 Rp27.216.400 Rp490.680 12 1 tahun= 12 bulan :12 :12 :12 :12 :12 13 Jumlah PPh Pasal 21 terutang sebulan  Rp95.725 Rp96.370 Rp2.035.696 Rp2.268.033 Rp40.890

Tabel 5 menggambarkan penghitungan PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan teratur Tahun Pajak 2011 bagi pegawai tetap PT. So Good Food unit RTE. Langkah pertama dalam menghitung PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan teratur yaitu menentukan jumlah penghasilan bruto. Penghasilan bruto yang diterima pegawai tetap PT. So Good Food unit RTE adalah gaji, premi JK dan JKK, serta Tunjangan. Tunjangan tersebut terdiri dari tunjangan pengobatan dan tunjangan jabatan. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 5 menyatakan bahwa gaji, tunjangan, dan Premi JK,JKK merupakan objek pajak yang dipotong PPh Pasal 21, sehingga penghitungan jumlah penghasilan bruto dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Penghitungan Penghasilan Bruto atas Penghasilan Teratur Tahun Pajak 2011 Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

No

Uraian

Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy Supriyatna Rohman Sholeh 1 Gaji Rp35.244.000 Rp31.500.000 Rp163.500.000 Rp182.400.000 Rp25.116.000 2 Tunjangan Rp6.003.000 Rp7.200.000 Rp58.804.800 Rp60.000.000 Rp6.002.040 3 Premi JK Rp105.732 Rp94.500 Rp490.500 Rp547.200 Rp75.348 4 Premi JKK Rp246.708 Rp220.500 Rp1.144.500 Rp1.276.800 Rp175.812 5 Jumlah penghasilan bruto setahun Rp41.599.440 Rp39.015.000 Rp223.939.800 Rp244.224.000 Rp31.369.200

Sumber: Data diolah

Langkah selanjutnya dalam menghitung PPh Pasal 21 terutang yaitu menentukan jumlah penghasilan neto. Penghasilan neto setahun diperoleh dengan cara mengurangi penghasilan bruto setahun dengan biaya jabatan serta iuran JHT. Undang- Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 dan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 Pasal 10 ayat (3) menyatakan bahwa penentuan

jumlah penghasilan neto setahun adalah penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, serta iuran pensiun, iuran Jaminan Hari Tua, dan/atau iuran Tunjangan Hari Tua yang dibayar sendiri oleh pegawai yang bersangkutan melalui pemberi kerja kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan atau badan penyelenggara jaminan hari tua yang dipersamakan dengan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan.

Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai jabatan atau tidak. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 10 ayat (3) huruf a besarnya biaya jabatan adalah sebesar 5% (lima persen) dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) sebulan atau Rp6.000.00,00 (enam juta rupiah) setahun. Berdasarkan formula yang digunakan, hasil penghitungan biaya jabatan pegawai yang bernama Budi Utomo sebesar Rp11.196.990,00 (sebelas juta seratus sembilan puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh rupiah) dan Dudy Supriyatna sebesar Rp12.211.200,00 (dua belas juta dua ratus sebelas ribu dua ratus rupiah). Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 10 ayat (3) huruf a maka besarnya biaya jabatan untuk pegawai yang bernama Budi Utomo dan Dudy Supriytna Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah). Besarnya iuran JHT diperoleh dari 2% (dua persen) dikalikan dengan gaji yang diterima. Iuran JHT dibayar sendiri oleh pegawai yang bersangkutan melalui pemberi kerja

kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan atau kepada Badan Penyelenggara Program Jamsostek. Penghitungan biaya jabatan, iuran JHT dan penghitungan penghasilan neto dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Penghitungan Biaya Jabatan Berdasarkan Peraturan Perundang- undangan Perpajakan yang berlaku

No Uraian

Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy

Supriyatna Rohman Sholeh 1 Penghasilan bruto atas penghasilan teratur Rp41.599.440 Rp39.015.000 Rp223.939.800 Rp244.224.000 Rp31.369.200 2 Tarif 5% 5% 5% 5% 5% 3 Jumlah penghitungan Rp2.079.972 Rp1.950.750 Rp11.196.990 Rp12.211.200 Rp1.568.460 4 Biaya jabatan yang diperkenankan Rp2.079.972 Rp1.950.750 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp1.568.460

Sumber: Data diolah

Tabel 8. Penghitungan Iuran JHT Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku

No Uraian

Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy

Supriyatna Rohman Sholeh 1 Gaji Rp35.244.000 Rp31.500.000 Rp163.500.000 Rp182.400.000 Rp25.116.000 2 Tarif 2% 2% 2% 2% 2% Jumlah Rp704.880 Rp630.000 Rp3.270.000 Rp3.648.000 Rp502.320

Tabel 9. Penghitungan Penghasilan Neto Setahun Tahun Pajak 2011 Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku

No Uraian

Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy

Supriyatna Rohman Sholeh 1 Penghasilan bruto atas penghasilan teratur Rp41.599.440 Rp39.015.000 Rp223.939.800 Rp244.224.000 Rp31.369.200 2 Biaya jabatan diperkenankan Rp2.079.972 Rp1.950.750 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp1.568.460 3 Iuran JHT Rp704.880 Rp630.000 Rp3.270.000 Rp3.648.000 Rp502.320 Jumlah penghasilan neto setahun Rp38.814.588 Rp36.434.250 Rp214.669.800 Rp234.576.000 Rp29.298.420

Sumber: Data diolah

Langkah selanjutnya setelah melakukan penghitungan penghasilan neto yaitu menentukan besarnya PTKP. PTKP ditentukan menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 11. Besarnya PTKP per tahun adalah sebagai berikut:

a. Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;

b. Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;

c. Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

Besarnya PTKP bagi wanita berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) bagi wanita kawin, sebesar PTKP untuk dirinya sendiri;

2) bagi wanita tidak kawin, sebesar PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus

serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 (tiga) orang.

3) Dalam hal karyawati kawin dapat menunjukkan keterangan tertulis dari Pemerintah Daerah setempat serendah-rendahnya kecamatan yang menyatakan bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan, besarnya PTKP adalah PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk status kawin dan PTKP untuk keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya.

Suami karyawati kawin di PT. So Good Food unit RTE semuanya bekerja dan tidak ada keterangan tertulis dari Pemerintah Daerah setempat yang menyatakan bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan, sehingga besarnya PTKP karyawati kawin hanya untuk diri Wajib Pajak saja dan status PTKP ditetapkan TK (Tidak Kawin).

Tabel 10. Penghasilan Tidak Kena Pajak yang dikenakan

No Uraian

Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy

Utomo

Dudy Supriyatna

Rohman Sholeh

1 Wajib pajak orang

pribadi Rp15.840.000 Rp15.840.000 Rp15.840.000 Rp15.840.000 Rp15.840.000

2 Wajib pajak yang

kawin Rp1.320.000 Rp1.320.000 Rp1.320.000 Rp1.320.000 3 Anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya.

Rp1.320.000 Rp2.640.000 Rp3.960.000

Jumlah PTKP Rp15.840.000 Rp17.160.000 Rp18.480.000 Rp19.800.000 Rp21.120.000

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 10 ayat (2) menyatakan bahwa Penghasilan Kena Pajak (PKP) didapatkan dari penghasilan neto dikurangi dengan PTKP. Berikut ini adalah penghitungan PKP bagi pegawai tetap PT. So Good Food Unit RTE.

Tabel 11. Penghitungan Penghasilan Kena Pajak atas Penghasilan Teratur Tahun Pajak 2011 Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku

No Uraian Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy

Supriyatna Rohman Sholeh 1 Penghasilan Neto setahun Rp38.814.588 Rp36.434.250 Rp214.669.800 Rp234.576.000 Rp29.298.420 2 PTKP Rp15.840.000 Rp17.160.000 Rp18.480.000 Rp19.800.000 Rp21.120.000 Jumlah PKP Rp22.974.588 Rp19.274.250 Rp196.189.800 Rp214.776.000 Rp8.178.420

Sumber: Data diolah

PKP digunakan dalam dasar penerapan tarif pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan. Jumlah PKP sebagai dasar penerapan tarif pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan dibulatkan ke bawah hingga ribuan penuh. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 Pasal 21 ayat (5a) dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 20 ayat (1) menyatakan bahwa bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 Pasal 20 ayat (2) menyebutkan bahwa Jumlah PPh Pasal

21 yang harus dipotong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Formula yang digunakan untuk menghitung PPh Pasal 21 terutang bagi pegawai yang sudah memiliki NPWP dengan pegawai tetap yang belum memiliki NPWP berbeda. Formula yang digunakan untuk menghitung PPh Pasal 21 terutang bagi pegawai yang sudah memiliki NPWP adalah tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh dikali PKP, sedangkan bagi pegawai yang belum memiliki NPWP adalah tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh dikali tarif 120% (seratus dua puluh persen) dikali PKP. Berikut ini adalah penghitungan PPh Pasal 21 terutang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.

Tabel 12. Penghitungan PPh Pasal 21 Terutang Setahun atas Penghasilan Teratur Tahun Pajak 2011 Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku

No Uraian Nama Pegawai Tetap

Hanifah Muh Faruqi Budy Utomo Dudy Supriyatna Rohman

Sholeh 1 PKP Rp22.974.588 Rp19.274.250 Rp196.189.800 Rp214.776.000 Rp8.178.420 2 Tarif Pajak Pasal 17 5% x Rp22.974.000 5% x120%x Rp19.274.000 5%xRp50.000.000 15%xRp146.189.000 5%xRp50.000.00 15%xRp164.776.000 5% x 120%x Rp8.178.000 Jumlah PPh Pasal 21 terutang setahun Rp1.148.700 Rp1.156.440 Rp24.428.350 Rp27.216.400 Rp490.680

Sumber: Data diolah

Dokumen terkait