• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengidentifikasi Karya Seni Teater Mancanegara di Asia

Dalam dokumen Lks Seni Dan Budaya Ix (Halaman 45-49)

Bab 4 Mengapresiasi dan Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Teater Standar Kompetens

A. Mengidentifikasi Karya Seni Teater Mancanegara di Asia

Teater berasal dari bahasa Yunani theatron yang berarti panggung tempat menonton. Teater baik itu teater Nusantara maupun teater mancanegara merupakan karya seni yang tidah hanya memberi rasa senang bagi para penikmatnya. Akan tetapi lebih dari itu memberi sumbangan yang berguna bagi keluhuran budi dan kematangan jiwa. Teater tidak hanya sebagai tontonan melainkan juga memberikan tuntunan kepada masyarakat penikmatnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa kesenian mencerminkan ungkapan makna hidup atau nilai moral.

Berikut ini contoh-contoh karya seni di Mancanegara :

1. Contoh Karya Seni Teater Tradisional Mancanegara di Asia

e. Nok adalah teater atau drama drama tradisi Thailand yang berasal dari provinsi-provinsi selatan dan merupakan perkembangan seni rakyat Thailand yang bernama lakon jatri. Nok memiliki arti di luar atau selatan.

f. Trott merupakan drama tari di daerah pedesaan kambodia, yakni sebuah tari berburu rusa yang khas. Pemain-pemain bertopeng menggambarkan pemburu, raksasa, lembu jantan, wanita-wanita, dan rusa.

g. Nibhatin merupakan pertunjukan roh yang nerasal dari Burma. Pemain-pemainya adalah para penghibur keliling yang menggunakan agama sebagai payung bagi aktivitas sekuler mereka.

h. Hat Cheo adalah bentuk tertua tari pertunjukan Vietnam. Berupa nyanyi-nyanyian, tari-tarian, dan lawakanrakyat yang dipertunjukkan oleh para petani Vietnam pada musim panen.

Gambar 7.1, hal 80

Seni teater di Asia kaya akan keunikan dan keragaman berdasarkan budaya masing-masing negara

i. Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik Jepang yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. istilah kabuki berasal dari tiga huruf Jepang, ka (nyanyian), bu (tarian), dan ki (ketrampilan)

j. Noh adalah bentuk teater musical yang tertua di Jepang. Penceritaanya dilakukan dengan dialog, nyanyian (utai), iringan musik (hayashi), dan tari-tarian. Ciri khas lain, sang aktor memakai pakaian sutra bersulam warna-warni dan mengenakan topeng kayu.

k. Kyogen adalah sebuah teater klasik Jepang yang sifatnya lelucon. Teater ini dipentaskan dengan aksi dan dialog yang amat gaya.

l. Bunkaru merupakan teater boneka di Jepang yang dimainkan dengan iringan nyanyian yang sifatnya bercerita. Popular sekitar abad ke-16. musik yang dimainkan adalah shamisen, yaitu alat musik petik berdawai tiga.

m. Mithila-Orissa berasal dari Odissi, India. Teater ini menandai adanya pengaruh tarian di dalam interaksi budaya antar daerah.

n. Talchum, secara harafiah berarti topeng. Merupakan seni pertunjukan yang mengadung seni tari, musik dan seni teater. Para pemain memakai topeng dan memainkan naskah dengan tarian, dialog, dan nyanyian.

Gambar 7.3, hal 81 Kabuki merupakan salah satu teater tradisional dari Jepang

Gambar 7.4, hal 82

Kyogen merupakan teater yang sifatnya lelucon

Gambar 7.5, hal 82

Teater boneka bunkaru dari Jepang

o. Pansori adalah suatu format dalam cerita. Ada seorang pemain sandiwara sebgai pusat yang menyampaikan dialog dan nyanyian menjadi suatu cerita utuh, sedangkan pemain sandiwara yang lain menambahkan penggambaran suasana hati dan irama sesuai cerita dengan pukulan drum dan kata-kata lisan yang disebut chuimsae. 2. Contoh Karya Seni Teater Modern Mancanegara di Asia

a. Teater Modern di Malaysia

Teater Malaysia berjudul Angin Kering. Teater ini karya Datuk Johan Jaafar yang menggabungkan persatuan kreatif budaya anak seni (Kubas) dan persatuan penggerak warisan budaya (Akrab). Karya teater Malaysia antara lain:Kerusi, Karya Dr. Hatta Azad Khan yang dipentaskan oleh seni teater dan persembahan anak Kolej PTPL, terdampar karya Slowmir Mrozek yang dipentaskan Sanggar Creative Production (Sarawak); Uruang Ulu Hatinye Luke Lagi karya Ibrahim Mohd

b. Teater Modern di Jepang

Teater modern Jepang dimulai awal abad ke 20 (1910) dengan tetap konsep Shingeki (Percobaan gaya teater barat) dengan mengambil gaya Naturlistik dan tema – tema kontemporer yang kontras dengan noh ataupun Kabuki. Contoh teater modern Jepang adalah opera Pinokio yang pernah dipentaskan oleh kelompok teater Jepang, Konnyakuza. Naskah opera Pinokio ini digarap oleh Kiyokazu Yamamoto bersama Tae Ito. Kelompok teater Konnyakuza juga mementaskan Si Teto Robot (2001) dan Gauche the Cellist (2003) di Indonesia.

Gambar 7.6, hal 83

Pertunjukkan talchum yang mengandung pertunjukkan seni tari, musik, dan seni teater

Gambar 7.7, hal 83 Teater modern Malaysia

c. Teater Modern di Korea

Teater modern pertama di Korea yaitu Hyopyul – Sa, tahun 1902. Teater Korea mempunyai 3 misi utama yaitu:(1)Pemerintah membiayai teater, seperti Nasional teater & Seoul dan mendirikan pusat perbendaharaan seni yang terdiri dari teater tradisional dan klasik Korea. (2)Menjadikan Daehakro sebagai Broadway-nya Seoul. (3)Membangun teater Korea sebagai teater yang popular.

Ciri – Ciri Teater Tradisional dan Teater Modern Mancanegara

a.Teater Tradisional Mancanegara memiliki ciri – ciri sebagai berikut

a.Memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, misalnya bentuk dan cara penyajian, gerak fisik, latar (setting), serta irama pengiringnya. b. Latar atau setting masih sederhana

c.pertunjukkan dilaksnakan di pentas terbuka

d. Kaya akan pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Misalnya, kisah Ramayana pada teater Boneka di India

e.Dialognya dengan improvisasi.

b. Teater Modern Mancanegara memiliki ciri – ciri sebagai berikut 1. Menggunakan naskah

2. Ada beberapa improvisasi

3. Dialog merupakan sampiran cerita

4. Timbul dari golongan elite atau kaum terpelajar

5. Kebanyakan berisi krtikan terhadap kehidupan masa kini

Unsur–Unsur Pendukung Pementasan teater Tradisional dan Teater Modern mancanegara adalah sebagai berikut:

a. Tata rias, berfungsi untuk mendukung kejelasan watak atau karakter tokoh yang diperankan

b. Tata Busana, yang memadai dan tepat dapat membuat penonton lebih tertarik untuk menyaksikan pementasan teater

Gambar 7.11, hal 86

c. Tata Musik, iringan musik yang digunakan harus sesuai dengan adegan yang dipentaskan guna menghidupkan lakon yang diperankan.

d. Tata Cahaya, sangat berkaitan dalam penggambaran latar waktu dan suasana, seperti cuaca atau musim dalam adegan yang ditampilkan. Selain itu berfungsi dalam memperkuat kejiwaan sebuah lakon.

e. Dekorasi, adalah pemandangan yang menjadi latar belakang dari sebuah tempat yang digunakan untuk memainkan lakon.

Setiap seni teater memiliki pesan moral masing-masing. Pesan moral adalah yang mengandung nilai yang berhubungan dengan budi pekerti, etika, dan susila. Pesan moral tersebut berfungsi untuk membentuk perilaku penonton akan menjadi baik dan positif. Oleh karena itu, sikap apresiatif penonton sangat diperlukan untuk menanggapi dan menyikapi dengan baik serta objektif karya teater yang ditonton. Hal-hal yang perlu ditanggapi adalah sebagai berikut:

1. Lakon, yaitu cerita yang diangkat atau dipentaskan. 2. Peran (acting) para pemainnya

3. Unsur-unsur pendukung pementasan

Latihan Soal

1. jelaskan yang dimaksud dengan nok ! 2. sebutkan 3 misi teater modern di Korea ! 3. jelaskan fungsi tata rias dalam teater ! 4. sebutkan ciri-ciri teater modern ! 5. jelaskan pengertian lakon !

B. Merancang Pertunjukan Teater Kreatif dengan Mengolah Unsur Teater

Dalam dokumen Lks Seni Dan Budaya Ix (Halaman 45-49)

Dokumen terkait