• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.5 Informasi Masing-Masing Elemen Kompetensi

4.5.2 Mengkonfigurasi Router

1) Pengetahuan Kerja

Apa itu router? Router adalah salah satu alat atau hardware yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan ke jaringan lainnya (baik LAN dengan LAN maupun LAN dengan WAN) yang tujuannya agar host pada jaringan yang satu bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang lain.Router bekerja dengan cara menggunakan routing table yang disimpan dalam memory-nya untuk membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.Sedangkan routing table berisi entri dengan IP address interface router dari network yang lain.

Mengkonfigurasi Interface

Seperti telah dipaparkan pada sebelumnya, tugas router adalah meneruskan paketpaket dari sebuah network ke network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut, network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.

Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer, null, anync, ATM, BRI, dan tunnel.

Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut.

Mengkonfigurasi Ethernet Interface

Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah configure terminal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah:

interface ethernet nomer-port

Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan 4000. Untuk router-router dengan banyak slot, format perintahnya adalah:

interface ethernet nomer-slot/nomer-port

Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.

Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan subnet mask. 3

Format konfigurasinya adalah: ip address IP-address subnet-mask

Contoh : konfigurasi interface Ethernet Router# configure terminal

Router(config)# interface ethernet 1/0

Router(config-if)# description LAN pada Department IT Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128 Router(config-if)# exit

Router(config)# exit Router#

Mengkonfigurasi Serial Interface

Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuitterminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang

diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).

Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking.

Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.

Contoh: contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE Router # configure terminal

Router(config)# interface serial 0

Router(config-if)# description WAN ke Natuna

Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252 Router(config-if)# bandwith 64

Router(config-if)# exit Router(config)# exit Router#

Contoh : konfigurasi interface serial sebagai DCE Router # configure terminal

Router(config)# interface serial 0

Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE

Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252 Router(config-if)# bandwith 64

Router(config-if)# clock rate 64000 Router(config-if)# exit

Router(config)# exit Router#

Men-disable sebuah interface

Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif.

Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah noshutdown.

Contoh : mematikan interface Router(config)# interface serial 0 Router(config-if)# shutdown Router(config-if)# exit

Router(config)#

Contoh 6.3-2: menghidupkan interface Router(config)# interface serial 0 Router(config-if)# no shutdown Router(config-if)# exit

2) Ketrampilan Kerja

Hubungan antar router diidentifikasi dan dikonfigurasi

Bagaimana meng-konfigurasi Router Cisco? Cara meng-konfigurasinya bisa melalui port console atau bisa juga melalui network.

1. Melalui port console

Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada dunia luar. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC.

2. Melalui Network

Cara ini bisa dikatakan lebih menguntungkan bagi para Network Administrator jaringan,karena router bisa di remote dari luar asalkan network interface routernya sudah diset untuk keperluan telnet.

Tingkat akses perintah pada router :

1. User mode ,biasanya ditandai dengan tanda “>”. pada tingkatan ini user hanya bisa melihat status/konfigurasinya saja tanpa ada hak akses untuk merubah konfigurasi didalamnya.

2. Privileged mode ,user akan masuk ke tingkat akses ini setelah mengetikkan

ena di tingkat user mode. biasanya ditandai dengan “#”. jika pada interface ini sudah diberi password maka user harus meng-inputkan password agar bisa masuk dan merubah konfigurasi router. namun untuk memulai konfigurasi baru setelah masuk pada privileged mode ketikkan conf-t.

Gambar 2 Ilustrasi Routing Router (Elemen Kompetensi 2)

Cara me-routing router ada beberapa cara,ada dengan cara static dan ada juga dinamic dan disini akan dibahas hanya dengan menggunakan static routing saja.

Static routing dikonfigurasi secara manual. Routing tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Tidak ada informasi sharing diantara sesama router. Hal ini mengakibatkan keterbatasan yang jelas karena ia tidak dapat secara otomatis menentukan route terbaik; ia selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik. Jika route berubah, static router harus di update secara manual. Karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya, ia lebih aman dibanding dynamic router.

Perintah untuk mengaktifkan routing statik dari router dijalankan di setiap router

Secara ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3 Ilustrasi Static Routing (Elemen Kompetensi 2)

Dari gambar diatas menerapkan static routing, dimana jaringan dibawah router A apabila ingin menuju ke jaringan 172.16.1.0 harus melalui router B. Disini router B berfungsi sebagai gateway.

Untuk memudahkan administrator yang menangani jaringan yang membutuhkan koneksi ke internet (sedangkan internet sendiri terdiri dari beratus-ratus nomor jaringan) maka biasanya digunakan default gateway.

Gambar 4 Ilustrasi Default Gateway (Elemen Kompetensi 2)

Dengan mengunakan default gateway maka setiap paket yang mempunyai tujuan ke jaringan akan melalui router B sebagi default gatewaynya.

Pada kesempatan ini kita coba untuk yang static routing.berikut cara men-setting router seperti gambar di atas:

Router1 :

Press Enter to Start Router>

Router>ena Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Router1

Router1(config)#int s0

Router1(config-if)#ip addr 202.123.40.21 255.255.255.252 Router1(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#no shut

%LINK-3-UPDOWN: Interface Serial0, changed state to up Router1(config-if)#ex

%LINK-3-UPDOWN: Interface Serial0, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0, changed state to down

Router1(config)#int e0

Router1(config-if)#ip addr 192.168.1.1 255.255.255.0 Router1(config-if)#no shut

%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0, changed state to up %LINK-3-UPDOWN: Interface Serial0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0, changed state to up Router1(config-if)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 202.123.40.21 Router1(config)#end Route1r#wr mem Building configuration… [OK] Router2:

Press Enter to Start Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Router2

Router2(config)#int s0

Router2(config-if)#ip addr 202.123.40.22 255.255.255.252 Router2(config-if)#no shut

%LINK-3-UPDOWN: Interface Serial0, changed state to up Router2(config-if)#ex

Router2(config)#int e0

Router2(config-if)#ip addr 192.168.2.1 255.255.255.0 Router2(config-if)#no shut

%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0, changed state to up

Router2(config-if)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 202.123.40.22 Router2(config)#end Router2#wr mem Building configuration… [OK] PC Client01 : ip addr 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1 PC Client02 : ip addr 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.1

Default routing untuk router ditetapkan

“Default route” adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

“Default Route Forwarding”

Gambar 5 Ilustrasi Default Route Forwarding (Elemen Kompetensi 2)

Pada gambar di atas, Router B dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.

Contoh “Default Route”

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2 ip route : Menyatakan rute statik

0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP) 0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route” 172.16.2.2: Alamat IP Router A.

Membangun Routing Table

Static Routing Table

Menggunakan perintah : route

Berdasarkan konfigurasi network

Jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route StaticRouting $ netstat -nr $ netstat -nr Routing tables

Destination Gateway Flags Interface 127.0.0.1 127.0.0.1 UH lo0

167.205.20.0 167.205.20.5 U ed0

# route add default 167.205.20.11 1

add net default: gateway 167.205.20.11

# route add default 167.205.20.11 1

add net default: gateway 167.205.20.11

$ netstat -nr

# route add default 167.205.20.11 1

add net default: gateway 167.205.20.11

$ netstat -nr

Routing tables

Destination Gateway Flags Interface 127.0.0.1 127.0.0.1 UH lo0 167.205.20.0 167.205.20.5 U ed0 Default 167.205.20.11 U ed1 $ netstat -nr $ netstat -nr Routing tables

Destination Gateway Flags Interface 127.0.0.1 127.0.0.1 UH lo0

167.205.22.0 167.205.22.3 U ed0

# route add -net 167.205.20.0 167.205.22.5 1

add net 167.205.20.0: gateway 167.205.22.5

# route add -net 167.205.20.0 167.205.22.5 1 add net 167.205.20.0: gateway 167.205.22.5

# route add -net 44.132.1.0 167.205.22.18 1

add net 44.132.1.0: gateway 167.205.22.18

# route add -net 167.205.20.0 167.205.22.5 1 add net 167.205.20.0: gateway 167.205.22.5

# route add -net 44.132.1.0 167.205.22.18 1 add net 44.132.1.0: gateway 167.205.22.18

add net default: gateway 167.205.22.20 $ netstat -nr $ netstat -nr Routing tables

Destination Gateway Flags Interface 127.0.0.1 127.0.0.1 UH lo0 167.205.22.0 167.205.22.3 U ed0 167.205.20.0 167.205.22.5 UG ed0 44.132.1.20 167.205.22.18 UG ed0 Default 167.205.22.20 UG ed0 3) Sikap Kerja

1. Mengidentifikasi dan mengkonfigurasi hubungan antar router.

2. Menjalankan perintah untuk mengaktifkan routing statik dari router di setiap router.

3. Menetapkan default routing untuk router.

Dokumen terkait